PENDAHULUAN
Berdasarkan gambar tersebut, drama Korea sudah sangat menjangkau dan disenangi oleh
masyarakat dunia. Di antaranya seperti drama Korea Boys Before Flowers yang terkenal di
Argentina, The Greatest Love dan 49 days yang terkenal di Taiwan, dan drama Autumn in My
Heart dan Full House yang terkenal di Indonesia (Korean Culture and Information Service,
2011:32) meluasnya budaya yang sedang popular Korea ini, tidak bisa lepas dari peran media
massa, baik media cetak seperti majalah atau koran, ataupun media elektronik sperti siaran di TV
dan juga internet (media online), yang secara sadar maupun tidak telah membantu terjadinya
aliran budaya ini. Bisa dikatakan bahwa karena media massa-lah Korean Wave dapat memasuki
semua sudut negara-negara dunia termasuk Indonesia.
Penayangan drama Korea di televisi pun semakin banyak di beberapa chanel televisi mulai dari
Trans TV , RTV, dan Indosiar dengan mudah masyarakat Indonesia menonton drama Korea
hingga berpuluh – puluh episode bisa dinikmati oleh banyak orang hal tersebut tidak bisa
dipungkiri bahwa banyak masyarakat Indonesia yang tidak disengaja maupun disengaja
mengikuti kebudayaan Korea dari Film drama Korea.
Berdasarkan permasalahna tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai pengaruh tayangan di televisi yang mengangkat tentang drama Korea terhadap
fenomena masyarakat yang menerapkan budaya-budaya dalam drama korea dalam kehidupan
sehari-hari sebagai gaya hidup. Maka , peneliti tertarik untuk mengambil judul “Prilaku
Menonton Film Drama Korea Di kalangan Remaja (Studi Deskriptif Kualitatif : Perilaku
menonton film korea di kalangan SMA Mardi Yuana Bogor)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini ialah :
1. Bagaimana prilaku remaja di SMA Mardi Yuana Bogor sesudah menonton Film
Drama Korea ?
2. Bagaimana gaya hidup para remaja SMA Mardi Yuana Bogor yang sudah lama menonton drama
Korea ?
1.3. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui prilaku remaja di SMA Mardi Yuana Bogor sesudah menonton film drama
Korea.
2. Untuk mengetahui gaya hidup remaja di SMA Mardi Yuana Bogor yang sudah lama menonton
film drama Korea.
2.1. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lainnya. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni, dan teknologi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi perilaku komunikan (Hakki,
2017). Komunikasi sebagai suatu proses gagasan dialihkan dari komunikator kepada satu
komunikan atau lebih. Proses komunikasi memiliki maksud dan tujuan untuk mengubah sikap
dan tingkah laku. (Yasir, 2020)
2.4. Film
Film sebagai bagian media massa yang sifatnya kompleks. Film yang terdiri atas audio
dan visual memiliki kemmapuan dalam mempengaruhi emosional penonton dari visual
gambar yang dihadirkan. Film yang sering diartikan sebagai potongan gambar yang
disatukan menjadi kesatuan tentu tidak luput dari sejarah panjang awal munculnya
film. Adanya kemunculan film tentu tidak lepas dari perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan sehingga mampu menghasilkan sebuah pencapaian yang besar dalam
bahasa visual dalam seni film. Dengan seni audio visual yang dimiliki oleh film dan
kemampuannya dalam menangkap realita sekitar, tentu membuat film menjadi wadah
alternatif untuk menyampaikan sebuah pesan kepada penonton. (Muhammad Ali
Mursid Alfathoni & Dani Manesah, 2020)
Adapun jenis-jenis film yaitu :
a. Drama
Tema ini lebih menekankan pada sisi human interest yang bertujuan mengajak
penonton ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga penonton merasa
seakan-akan berada di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan
sedih, senang, kecewa, bahkan ikut marah.
b. Action
Tema action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian, pertempuran dengan
senjata, atau kebutkebutan kendaraan antara tokoh yang baik (protagonis) dengan
tokoh yang jahat (antagonis), sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-
was, takut, bahkan bisa ikut bangga terhadap kemenangan si tokoh.
c. Komedi
Tema film komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang membuat penonton
tersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Film komedi berbeda dengan
lawakan, karena film komedi tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain
biasa pun bisa memerankan tokoh yang lucu.
d. Tragedi
Film yang bertemakan tragedi, umumnya mengetengahkan kondisi atau nasib yang
dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib yang dialami biasanya membuat
penonton merasa kasihan / prihatin / iba.
e. Horor
Film bertemakan horor selalu menampilkan adegan-adegan yang menyeramkan
sehingga membuat penontonnya merinding karena perasaan takutnya. Hal ini karena
film horor selalu berkaitan dengan dunia gaib / magis, yang dibuat dengan special
affect, animasi, atau langsung dari tokoh tokoh dalam film tersebut.
Film Korea
Prilaku Remaja
Taksonomi Bloom
Prilaku Menonton Film Drama Korea Di kalangan Remaja (Studi Deskriptif Kualitatif : Perilaku
menonton film korea di kalangan SMA Mardi Yuana Bogor)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
1. Dokumentasi
Menurut Prastomo, dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen. Dokumen adalah catatan suatu peristiwa yang
berbentuk tulisan, gambar dan lain sebagainya (Samiudin,
2018).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan drama
Korea berjudul True Beauty untuk mengumpulkan data-data
untuk melakukan penelitian. Data dokumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah scene atau adegan terpilih dari
drama Korea True Beauty mengenai representasikecantikan
perempuan.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan
pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut (Moleong, 2013).
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh data lebih
lanjut melalui wawancara mendalam dengan narasumber
untuk mendapatkan informasi dan data yang akan diteliti
yaitu mengenai prilaku . Narasumber dalam penelitian ini
adalah narasumber perempuan yang gemar menonton
drama Korea, pengamat film, dan psikolog.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengklasifikasikan data, menguraikan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan menarik kesimpulan agar mudah dipahami oleh diri
sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2017).
Aini, V. N. (2020). 30th SBS Entertainment Awards, Cha Eun Woo “True
Beauty” Dapat Penghargaan. Sepasi Pikiran Rakyat.
https://sepasi.pikiran- rakyat.com/hiburan/pr-911136707/30th-sbs-
entertainment-awards-cha-eun- woo-true-beauty-dapat-penghargaan