Anda di halaman 1dari 10

https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.

php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

PENGARUH DRAMA KOREA TERHADAP PERUBAHAN


PERILAKU REMAJA
(Studi Kasus Tentang Pengaruh Drama Korea Terhadap Perubahan Perilaku
Remaja Pada Siswa Kelas XI MAN 2 Tanah Datar)

Sonia Agustin, Adripen

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar
e-mail: soniaagstn83@gmail.com, adripen@iainbatusangkar.ac.id

Copyright © 2022

Abstract: This research is entitled "The Effect of Korean Drama on Changes in


Adolescent Behavior (Case Study About the Effect of Drama on Changes in Adolescent
Behavior in Class XI Students of MAN 2 Tanah Datar)". The purpose of this study was to
determine how much influence Korean drama has on changes in adolescent case studies
in class XI students of MAN 2 Tanah Datar and the factors that influence behavioral
changes in these adolescents. The research method used is quantitative research with a
questionnaires instrument distributed to respondents (class XI MAN 2 Tanah Datar
students) with a total sample of 31 respondents with the category of students watching
Korean dramas. Statistical analysis used is simple linear regression analysis which is
preceded by normality test as a prerequisite for regression testing, then regression
coefficient significance test (t-test), correlation test, and coefficient of determination test
is carried out. The results of the hypothesis test are that watching Korean dramas has an
effect on changes in adolescent behavior by 53.1%.

Keywords: Drama Korea, Perilaku Remaja, Siswa MAN 2 Tanah Datar

PENDAHULUAN televisi maupun gadget yang mereka


punya.
S eiring dengan perkembangan zaman,
teknologi juga berkembang sangat
pesat sehingga mengakibatkan persaingan
Menurut Sukiman
Witriningrum (2017:14) menjelaskan
dalam

di berbagai bidang salah satunya bahwa film adalah gambaran hidup, juga
pertelevisian yang mana dalam dunia sering disebut movie. Film secara kolektif
hiburan khususnya perfilman banyak sering disebut sinema. Sinema itu sendiri
sekali menarik perhatian masyarakat. Film bersumber dari dari kata kinematik atau
juga menjadi media komunikasi audio gerak. Film juga sebenarnya merupakan
visual yang sangat diminati oleh lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa
masyarakat dari berbagai rentang usia dan dikenal di dunia para sineas sebagai
latar belakang sosial. Hampir semua seluloid. Pengertian secara harfiah, film
masyarakat mengisi waktu kosongnya (sinema) adalah Cinemathographie yang
dengan menonton berbagai film, baik di berasal dari Cinema + tho = phytos
Pengaruh Drama Korea terhadap Perubahan Perilaku Remaja… | 165
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

(cahaya) = graphie = graph (tulisan = dunia hiburan ini yang tanpa disadari telah
gambar = citra), jadi pengertiannya adalah menyebar dan diikuti bahkan menjadi
melukis gerak dengan cahaya. Agar kita pedoman masyarakat khususnya dalam
dapat melukis gerak dengan cahaya, kita bidang fashion dan berperilaku dalam
harus menggunakan alat khusus, yang kehidupan masyarakat dari berbagai
biasa disebut dengan kamera. Film negara tak terkecuali Indonesia (Adita dan
dihasilkan dengan rekaman dari orang dan Rosmawati, 2018: 3).
benda (termasuk fantasi dan figur palsu) Budaya Korea bukanlah suatu hal
dengan kamera, dan/atau oleh animasi. yang asing di berbagai negara apalagi di
Derasnya arus globalisasi ditengah- Indonesia, semua hal berbau Korea sudah
tengah masyarakat menyebabkan menyebar di berbagai kalangan. Budaya
informasi tersebar tanpa mengenal batas, Korea berkembang sangat pesat dan
baik dari televisi ataupun media lainnya, meluas di kalangan masyarakat sehingga
sehingga muncullah pengaruh-pengaruh timbulah fenomena Korean Wave
dari luar yang mudah masuk ke suatu “Demam Korea”. Istilah ini diberikan
negara, mulai dari perdangangan, budaya- untuk menunjukkan budaya Korea seperti
budaya, musik, perfilman, dan lain acara tv, drama, film, musik, fashion,
sebagainya. Korea merupakan salah satu make-up, makanan dan lain sebagainya
pengaruh dari luar yang mempengaruhi yang tersebar luas di berbagai belahan
berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. dunia. Budaya korea sudah menjadi
Korea adalah sebuah semenanjung di Asia budaya populer yang sangat digandungi di
Timur (di antara Tiongkok dan Jepang). Indonesia mulai dari anak kecil hingga
Korea terbagi menjadi dua negara, yakni orang dewasa, khususnya para remaja, dan
Republik Korea (Korea Selatan) dan yang sangat populer diantaranya adalah
Republik Rakyat Demokratik Korea dalam dunia hiburannya sendiri yaitu
(Korea Utara) setelah Perang Dunia II drama Korea.
pada tahun 1945. Korea Selatan kemudian Drama Korea, siapa yang tidak tahu
berkembang menjadi negara demokratis dengan drama Korea yang sudah tidak
sementara Korea Utara berhaluan asing lagi didengar apalagi di kalangan
komunis. para remaja. Drama Korea merupakan
Korea merupakan salah satu negara di sebuah serial drama yang diproduksi dan
Asia yang telah mengalami perkembangan berasal dari negara Korea, yang mana
dan kemajuan yang sangat pesat. telah tayang di berbagai negara. Berbicara
Kemajuan negara Korea ini salah satunya tentang K-Drama ataupun K-Pop yang
didukung dari bidang dunia hiburan banyak digandrungi oleh remaja-remaja,
khususnya perfilman dan musik. Dalam maka tidak dapat dipungkiri bahwa drama
setiap kesempatan mereka selalu korea yang menyajikan berbagai cerita
menampilkan kebudayaannya melalui yang berbeda menjadikannya sebagai daya

166 | Sonia Agustin, Adripen


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

tarik tersendiri bagi para penontonnya, ini Indonesia dengan terjemahan bahasa
menunjukkan bahwa Korea terutama Indonesia untuk ditonton.
Korea Selatan mengalami kemajuan yang Drama Korea ini berbentuk cerita
pesat dalam dunia hiburan. bersambung yang biasanya terdiri dari 16
Dilihat dari realita di depan mata episode hingga 32 episode. Drama korea
alasan para remaja menyukai drama Korea berdurasi 40 menit sampai 1 jam,
adalah karena Korea memiliki aktor/aktris sehingga untuk menonton drama korea ini
yang berparas elok dan berpenampilan dapat menyita waktu. Jika seseorang
menarik, dan di dalam drama nya mereka menonton drama korea dimulai dari
juga menayangkan gaya hidup mereka episode pertama, maka berkeinginan
yang bebas dengan ditampilkannya untuk melajutkan episode-episode lainnya,
adegan-adegan yang romantis, style dan dapat membuat penonton tersebut
busana yang mereka kenakan, makanan kecanduan menonton drama korea (Fitri,
yang mereka makan, juga berbagai 2019:5). Bahkan orang yang menonton
tempat-tempat menarik yang membuat drama korea ini akan lebih fokus dan tidak
kita ingin berkunjung ke negeri gingseng menghiraukan keadaan sekitarnya,
tersebut. Alur cerita yang menarik juga sehingga terkadang membuat orang lain
membuat penonton selalu penasaran terabaikan dan pekerjaan tertunda karena
dalam menunggu kelanjutan episodenya, menonton drama korea. Tidak hanya itu,
membuat penonton sangat menghayati agar terlihat seperti orang korea
drama tersebut dari chemistry yang sungguhan para pecinta Korea mengikuti
dibangun oleh para pemain. cara berpakaian, berbicara, gaya bahasa,
Tak hanya di televisi, K-Drama juga gaya hidup, bahkan makanan yang mereka
mudah diakses dengan adanya aplikasi- makan dan segala hal yang berbau korea.
aplikasi yang dibuat untuk mengakses Sehingga hal ini ditakutkan akan
drama Korea, seperti drakor.id, viu, menghilangkan budaya asli mereka dan
netflix, iflix, hoox, K-Drama dan lain juga ajaran agama mereka dalam segi
sebagainya. Dan juga ada beberapa web berpakaian yang tidak sesuai dengan
yang bisa diakses untuk mengunduh syariat agama Islam, dan dalam segi
drama korea ini seperti drakorindo.cc, bahasa membuat mereka mengalihkan
kordramas.com, kshowsubindo.org dan ucapan salam dalam Islam dengan
lain-lain. Sehingga dengan adanya akses menggunakan sapaan dalam bahasa Korea
ini dapat mempermudah para remaja seperti “annyeonghaseyo” (halo) atau
untuk update tentang drama Korea, berbicara dengan menggunakan bahasa
bahkan saking updatenya biasanya ada korea lainnya seperti saranghaeyo yang
yang sudah mengakses drama Korea yang berarti aku cinta kamu, serta mengikuti
baru beberapa jam telah ditayangkan di gaya hidup orang korea yang pulang larut
Korea dan dapat langsung diakses di malam, gaya pacaran ala orang korea

Pengaruh Drama Korea terhadap Perubahan Perilaku Remaja… | 167


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

dalam drama, dan lan sebagainya. Tentu dengan berbagai genre yang berbeda di
saja ini dapat mempengaruhi perilaku gadget yang mereka punya, baik itu
seseorang baik dari segi busana/style, cara mereka download sendiri atau saling
berbicara, gaya hidup dan sebagainya bertukar file drama Korea yang dipunya
yang menyangkut pada akhlakul karimah dengan sesama pecinta drama Korea
seseorang. lainnya. Terkait dengan perubahan
Drama korea yang berfokus pada perilaku remaja yang menonton drama
kisah cinta ini menjadi faktor pendukung Korea, terdapat fenomena-fenomena
popularitas drama Korea di kalangan perubahan perilaku para remaja ketika
remaja khususnya remaja wanita, karena atau setelah menonton drama Korea yang
bagi mereka citra dari pria Korea ini penulis lihat diantaranya:
sangat jauh berbeda dari pria asia lainnya. 1. Perasaan ingin menggapai aktor/aktris
Masa remaja berlangsung antar umur 12 yang ada di dalam drama untuk
tahun sampai dengan 21 tahun bagi dijadikan pasangan yang harus digapai
wanita, dan 13 tahun sampai dengan 22 di kehidupan nyata.
tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini 2. Mengurung diri di kamar hanya untuk
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu menonton drama Korea.
usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 3. Menghiraukan orang sekitar dan fokus
tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 menonton drama Korea.
tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah 4. Lalai mengerjakan shalat karena sibuk
remaja akhir (Ali dan Asrori, 2009: 9). menonton drama Korea.
Banyaknya kegiatan yang dilakuan para 5. Begadang hanya untuk menyelesaikan
remaja khususnya siswa kelas XI MAN 2 serial drama yang ditonton.
Tanah Datar seperti kegiatan belajar 6. Menonton drama Korea tidak kenal
mengajar, tugas-tugas yang menumpuk, waktu dan tempat.
dan organisasi yang terkadang membuat 7. Menyimpan banyak file drama Korea
suasana hati menjadi suntuk dan jenuh, di Laptop dan HP yang mereka punya.
sehingga mereka melampiaskan rasa
jenuhnya dengan cara menonton film Pada penelitian ini penulis
dengan berbagai genre seperti action, menggunakan teori jarum suntik
romantik, komedi, misteri dan sebagainya. (hypodermic needle theory), teori ini
Selain film, mereka juga tertarik dengan mengasumsikan bahwa media massa
drama, terutama drama korea. Bahkan memiliki kekuatan yang luar biasa,
mereka rela begadang dan tidak tidur sehingga khalayak tidak mampu
hanya karena untuk menyelesaikan semua membendung informasi yang
episode dari drama Korea tersebut. Siswa dilancarkannya. Sedangkan khalayak
kelas XI MAN 2 Tanah Datar ini juga dianggap pasif, sehingga tidak bisa
menyimpan banyak file drama Korea bereaksi apapun kecuali hanya menerima

168 | Sonia Agustin, Adripen


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

begitu saja semua pesan yang Untuk menghitung reliabilitas dari


disampaikan media massa (McQuail, alat pengukur menggunakan rumus
1987). koefisien reliabilitas Alfa
Cronbachsebagai berikut (Yusup,
METODE PENELITIAN 2018:22):

Penelitian ini menggunakan jenis k    si 


2

penelitian kuantitatif. Penelitian ini ri = 1 − 2 
(k − 1) 
 st 
disebut penelitian kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan Keterangan:
analisis menggunakan statistik. Instrumen ri = reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan k = banyaknya butir item
kuesioner, instrumen ini untuk mengukur  si2 = jumlah varian skor dari tiap-tiap
seberapa berpengaruh drama korea instrumen
terhadap perubahan perilaku remaja. st2 = varian total
Setelah data yang diperoleh dari hasil
angket yang diberikan kepada responden,
Sebelum pengujian hipotesis
kemudian akan dilakukan pengujian
dilakukan, maka terlebih dulu akan
terhadap angket untuk mengukur tingkat
dilakukan pengujian normalitas data.
kebaikan angket, maka dilakukan uji
Pengujian uji normalitas menggunakan
validitas, uji reliabilitas, dan uji
SPSS 21 (Statistical Product and Service
normalitas data.
Solution). Hipotesis yang akan diuji dalam
Untuk mengetahui validitas maka penelitian ini berkaitan dengan ada atau
rumus yang digunakan disini adalah tidaknya hubungan yang signifikan antara
rumus korelasi product moment. (Yusup, variabel bebas atau independen terhadap
2018:19) variabel terikah dependen. Adapun
perumusan hipotesis nol (H0)dan hipotesis
n( xi y i ) − ( xi )( y i ) alternatif (H1) adalah sebagai berikut:
rxy =
(n( xi2 ) − ( xi ) 2 )(n( y i2 )( y i ) 2 ) H0 : Tidak adanya pengaruh drama Korea
(X) terhadap perubahan perilaku
remaja (Y)
Keterangan: H1 : Adanya pengaruh drama Korea (X)
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X terhadap perubahan perilaku remaja
dan variabel Y (Y)
n = jumlah responden
xi = skor item X Dalam penelitian ini data tentang
yi = skor item Y variabel X (intensitas menonton drama
korea) dan variabel Y (perubahan perilaku
remaja) diperoleh dengan menggunakan
kuesioner/angket. Bentuk skala angket ini
Pengaruh Drama Korea terhadap Perubahan Perilaku Remaja… | 169
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

adalah skala Likert yang digunakan untuk r n−2


mengukur sikap, pendapat, dan persepsi t=
1− r2
seseorang atau sekelompok orang yang
mampu menjawab masalah penelitian Keterangan:
penulis. Teknik analisis data adalah suatu r= korelasi
cara yang digunakan untuk mengolah data n= banyaknya sampel
dari hasil penelitian untuk memperoleh t= tingkat signifikan thitung yang
kesimpulan, dalam menganalisis data selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.
yang telah terkumpul dari penelitian yang
bersifat kuantitatif. penulis menggunakan Adapun fungsi uji R2 yaitu untuk
analisis data statistik seperti uji regresi mengukur sejauh mana kemampuan
linier sederhana, uji t, uji korelasi, dan uji variabel bebas dalam menerangkan
koefisien determinasi. variabel terikat. Uji R2 dinyatakan dalam
Model dari regresi sederhana persentase yang nilainya berkisaran
ditunjukkan untuk melakukan prediksi 0<R21. Kriteria pengujiannya sebagai
nilai variabel dependen (Y) dengan berikur:
menggunakan satu variabel dependen (X). a) Jika nilai (R2) mendekati 0
Persamaan dalam regresi linier sebagai menunjukkan pengaruh semakin kecil
berikut (Hartono, 2015:160) b) Jika nilai (R2) mendekati 1
menunjukkan pengaruh yang semakin
Y= a+bX kuat
Keterangan:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Y = Perubahan perilaku remaja
X = Drama Korea
Pada tabel 1 untuk mengetahui
a = nilai konstanta
analisis perilaku konsumen terhadap
b = nilai koefisien regresi keputusan pembelian digunakan analisis
statistic dengan regresi linier sederhana.
Adapun rumus yang digunakan
Untuk pengolahan data penelitian
menurut Sugiyono (2014:184) dalam dilakukan dengan menggunakan program
menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini pengolahan data SPSS (Statistic Package
adalah: Socil Science) dengan α = 0,05 sehingga
didapatkan persamaan regresi linier
sederhana sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 19.484 4.968 3.922 .000


1
X .527 .092 .729 5.734 .000

170 | Sonia Agustin, Adripen


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

Y = 19.484 + 0.527 perilaku remaja (Y) adalah sebesar


• Nilai konstanta (a) = 19.484 ini 19.484.
menyatakan bahwa jika variabel
menonton drama Korea (X) dianggap
konstan, maka variabel perubahan

Tabel 2 Hasil Uji t (Uji Beda)


Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 19.484 4.968 3.922 .000


1
X .527 .092 .729 5.734 .000

Pada tabel 2 Uji t dilakukan untuk pada taraf signifikansi 5 % sebesar 2.045.
melihat apakah variabel-variabel Dengan demikian diketahui bahwa thitung
independent dapat mempengaruhi variabel (5.737) > ttabel (2.045) dan Sig (0,000) <
dependent sehingga menunjukkan bahwa 0,05, sehingga dapat disimpulkan
nilai thitung pada variabel menonton drama H0 ditolak dan Ha diterima. Hal
Korea (X) sebesar 5.737 dengan ini
signifikansi 0,000 dan diperoleh nilai ttabel

Tabel 3 Koefisien Korelasi


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .729a .531 .515 3.50903

menunjukkan bahwa menonton drama


• Koefisien regresi variabel menonton Korea berpengaruh signifikan terhadap
drama Korea (X) = 0527 ini berarti perubahan perilaku remaja.
jika terjadi perubahan pada Pada tabel 3 koefisien korelasi
variabelmenonton drama Korea (X) adalah nilai yang menunjukan
sebesar satu satuan, maka nilai kuat/tidaknya hubungan linier antar dua
perubahan perilaku remaja (Y) akan variabel. Jika nilai R mendekati 1, maka
naik sebesar 0.527. hubungan antar variabel dinyatakan kuat.
Hubungan antara variabel menonton

Pengaruh Drama Korea terhadap Perubahan Perilaku Remaja… | 171


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

drama Korea (X) dan perubahan perilaku


remaja (Y) disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4 Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .729a .531 .515 3.50903

persentase 63%.Sementara nilai rata-rata


Tabel 4 di atas menampilkan bahwa persentase tanggapan responden terhadap
nilai R square sebesar 0.729, yang mana variabel menonton drama Korea (X)
angka ini mendekati angka 1. Oleh karena adalah sebesar 60%. Berdasarkan nilai
itu, dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut dapat kita simpulkan bahwa
menonton drama Korea (X) mempunyai tingkat kesukaan siswa kelas XI MAN 2
hubungan yang erat dengan variabel Tanah Datar menonton drama Korea
perubahan perilaku remaja (Y). adalah sebear 60%, yang berada pada
Untuk mengetahui seberapa besar kategori cukup tinggi. Adapun tanggapan
pengaruh menonton drama Korea (X) responden terhadap variabel perubahan
terhadap perubahan perilaku remaja (Y) perilaku remaja terendah dengan
maka bisa dilihat dari nilai R Square persentase 56% dan tertinggi dengan
berdasarkan tabel 4 di atas, sehingga dapat persentase 60%. Sementara nilai rata-rata
diketahui bahwa nilai koefisien persentase tanggapan responden terhadap
determinasi atau R Square variabel ini adalah sebesar 59%. Nilai
menunjukkan hasil sebesar 0,531 atau persentase tersebut memberikan
53.1%. Dengan demikian dapat gambaran kepada kita bahwasanya masih
disimpulkan bahwa besarnya pengaruh banyak siswa kelas XI MAN 2 Tanah
variabel menonton drama Korea (X) Datar yang mempunyai perilaku baik,
terhadap terhadap variabel perubahan dalam artian menonton drama Korea tidak
perilaku remaja (Y) adalah sebesar 53.1% membuat mereka lalai akan tugas-
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain tugasnya.
yang tidak terdapat dalam model ini. Lebih lanjut, untuk mengetahui
Berdasarkan analisis deskriptif apakah menonton drama Korea memberi
tanggapan responden terhadap variabel pengaruh yang signifikan terhadap
menonton drama Korea terendah dengan perubahan perilaku remaja dan seberapa
persentase 58% dan tertinggi dengan pengaruh diberikan maka dilakukan uji

172 | Sonia Agustin, Adripen


https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

statistik. Berdasarkan hasil uji t (Uji Beda) 2. Berdasarkan hasil penelitian


diperoleh nilai thitunglebih besar daripada menunjukkan bahwa nilai thitung pada
nilai t table, dengan signifikansi 0,000. variabel menonton drama Korea (X)
Hal ini menunjukkan bahwa drama Korea sebesar 5.737 dengan signifikansi
berpengaruh signifikan terhadap 0,000 dan diperoleh nilai ttabel pada
perubahan perilaku remaja, dimana taraf signifikansi 5 % sebesar 2.045.
koefisien korelasi (R) atau tingkat Dengan demikian diketahui bahwa
keeratan hubungan antara variabel thitung (5.737) > ttabel (2.045) dan Sig
menonton drama Korea dan perubahan (0,000) < 0,05, sehingga dapat
perilaku remaja adalah sebesar 0,729. disimpulkan H0 ditolak dan Ha
Hasil perhitungan tersebut mendekati diterima, ini berarti terdapat pengaruh
angka 1, sehingga dapat disimpulkan yang signifikan antara menonton drama
bahwa kekuatan asosiasi (hubungan) Korea terhadap perubahan perilaku
linear antara menonton drama Korea dan remaja.
perubahan perilaku remaja tergolong kuat. 3. Nilai pengaruh yang diberikan variabel
Untuk sumbangan pengaruh menonton menonton drama Korea (X) terhadap
drama Korea terhadap perubahan perilaku perubahan perilaku remaja (Y) adalah
remaja dengan angka koefisien sebesar 53.1%, dan sisanya dipengaruhi
determinasi (R2) sebesar 53.1%. oleh faktor lain yang tidak terdapat
dalam model ini.
PENUTUP
KEPUSTAKAAN ACUAN
Berdasarkan hasil penemuan
penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa Adita, W.B. dan Rosmawati. 2018.
kesimpulan sebagai berikut: Perilaku Kecanduan Menonton
1. Hasil tanggapan responden mengenai Drama Korea Dan Hubungan Sosial
menonton drama Korea sebanyak 1.124 Pada Siswa SMPN 13 Pekanbaru.
berada pada rentang rendah, hal ini 5(1): 3-4.
menunjukkan bahwa tingkat Ali, M. Dan M. Asrori. 2009. Psikologi
kegemaran atau kesukaan responden Remaja (Perkembangan Peserta
menonton drama Korea berada dalam Didik). Jakarta: Bumi Aksara.
Fitri, D.A. 2019. “Pengaruh Drama Korea
kategori rendah. Begitupun dengan
Terhadap Karakter Mahasiswa PAI
hasil tanggapan responden mengenai
(Universitas Islam Negeri Raden
perubahan perilaku remaja sebanyak
Intan Lampung)”. Skripsi. Program
1.089 berada pada rentang rendah, hal
studi Pendidikan Agama Islam
ini menunjukkan bahwa tingkat
Universitas Islam Negeri Raden
perubahan perilaku remaja berada
Intan Lampung. Lampung.
dalam kategori rendah. Hartono. 2015. Statistik Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengaruh Drama Korea terhadap Perubahan Perilaku Remaja… | 173
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/kinema/index
Volume 1, No. 2 (2022)

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Skripsi. Program Studi Pendidikan


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bahasa Jawa dan Sastra Jawa
Bandung:Alfabeta. Universitas Negeri Semarang.
Witriningrum, S.G. 2017. “Pengembangan Semarang.
Media Film Kartun Berbahasa Jawa Yusuf, A.M. 2018. Metodologi Penelitian
Untuk Pembelajaran Berdialog Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Siswa Kelas X SMA Di Banyumas”. Gabungan. Jakarta: Kencana

174 | Sonia Agustin, Adripen

Anda mungkin juga menyukai