Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nurul Izzah

NIM : 1805124528
Kelas : PE-AKT3
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Akuntansi Keuangan Menengah 1

BAB 3
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTASI


Sistem Informasi Akuntansi (accounting information system) adalah kegiatan
mengumpulkan dan memproses data transaksi dan kemudian menyebarluaskan informasi
keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Sistem informasi akuntansi bervariasi antara
satu bisnis dan bisnis lain. Berbagai faktor membentuk sistem ini yakni : sifat bisnis dan
transaksi dimana ia terlibat, ukuran perusahaan, volume data yang akan ditangani, dan
informasi yang menuntut manajemen dan pihak lain dibutuhkan. Perusahaan menempatkan
fokus baru pada sistem akuntansi mereka untuk memastikan informasi yang relevan dan
penyajian yang tulus atau jujur dilaporkan dalam laporan keuangan. Sistem informasi
akuntansi yang dirancang dengan baik akan bermanfaat bagi setiap jenis perusahaan.

Terminologi Dasar
Akuntansi keuangan berpijak pada serangkaian konsep untuk mengidentifikasi, mencatat,
mengklasifikasi, dan menginterpretasikan transaksi dan peristiwa lain yang berkaitan dengan
perusahaan. Terminologi dasar akuntansi :
 PERISTIWA. Terjadinya konsekuensi. Suatu peristiwa umumnya adalah sumber atau
penyebab perubahan aset, liabilitas, dan ekuitas. Peristiwa bisa eksternal atau internal.
 TRANSAKSI. Suatu peristiwa eksternal yang melibatkan pengalihan atau pertukaran
antara dua entitas atau lebih.
 AKUN. Sebuah pengaturan sistematis yang menunjukkan pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada unsure spesifik (aset, liabilitas, dsb).
 AKUN RIIL DAN NOMINAL. Akun Riil (real accounts) adalah akun aset, liabilitas,
dan ekuitas yang muncul pada laporan posisi keuangan. Akun Nominal (nominal
accounts) adalah akun pendapatan, beban, dan dividen, kecuali dividen, akun-akun
tersebut muncul pada laporan laba rugi. Perusahaan secara periodik menutup akun
nominal, tetapi perusahaan tidak menutup akun riil.
 BUKU BESAR. Buku besar umum (general ledger) adalah kumpulan dari semua
akun aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Buku besar pembantu
(subsidiary ledger) berisi perincian yang terkait dengan akun yang terdapat dalam buku
besar.
 JURNAL. “Buku entry asli” dimana perusahaan awalnya mencatat transaksi dan
memilih peristiwa lainnya. Memasukkan data transaksi dalam jurnal disebut
penjurnalan (journalizing).
 POSTING. Proses mengalihkan fakta dan angka penting dari buku jurnal ke akun buku
besar.
 NERACA SALDO. Daftar semua akun terbuka dalam buku besar dan saldonya.
Neraca saldo yang dilakukan segera setelah semua penyesuaian telah diposting disebut
neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance). Neraca saldo yang dilakukan segera
setelah jurnal penutup telah diposting disebut neraca saldo pasca penutupan (post-
closing trial balance). Perusahaan dapat menyusun neraca saldo setiap saat.
 JURNAL PENYESUAIAN. Jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
memutakhirkan semua akun basis akrual, sehingga perusahaan dapat menyusun laporan
keuangan yang benar.
 LAPORAN KEUANGAN. Laporan keuangan yang mencerminkan kumpulan,
tabulasi, dan ringkasan akhir data akuntansi. Terdapat 4 laporan keuangan : laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan saldo laba.
 JURNAL PENUTUP. Proses formal dimana perusahaan mengurangi semua akun
nominal sampai dengan nol dan menentukan serta mengalihkan laba neto atau rugi neto
pada akun ekuitas.

Debit dan Kredit


Istilah debit (debit-Dr) dan kredit (credit-Cr) berarti masing-masing sisi kiri dan sisi
kanan. Istilah ini bukan berarti kenaikan atau penurunan, melainkan menggambarkan dimana
perusahaan membuat jurnal dalam proses pencatatan. Artinya, ketika perusahaan
memasukkan jumlah pada sisi kiri akun, berarti perusahaan mendebit akun. Ketika
perusahaan membuat jurnal di sisi kanan, berarti perusahaan mengkredit akun. Ketika
membandingkan jumlah dari kedua sisi, akun menunjukkan saldo debit jika total jumlah
debit melebihi kredit, begitupun sebaliknya.
Dalam sistem akuntasi pencatatan berganda (double-entry accounting) yang umumnya
banyak digunakan, perusahaan mencatat pengaruh ganda (dua sisi) dari setiap transaksi dalam
akun yang sesuai. Sistem ini memberikan metode logis untuk pencatatan transaksi. Sistem ini
juga memberikan cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika suatu
perusahaan mencatat setiap transaksi dengan debit dan kredit yang sama, maka jumlah
seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah semua kredit. Kenaikan untuk semua
akun aset dan beban terjadi disebelah kiri (debit) dan penurunan di sebelah kanan (kredit).
Sebaliknya, kenaikan semua akun liabilitas dan pendapatan terjadi disebelah kanan (kredit)
dan menurun di sebelah kiri (debit).
Persamaan Akuntansi
Dalam sistem pencatatan ganda, untuk setiap debit harus ada kredit, dan sebaliknya. Hal
ini menghasilkan persamaan dasar akuntansi :

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Persamaan dasar Aset = Liabilitas + Ekuitas

Persamaan Aset Liabilitas Modal Saldo Dividen Pendapatan Beban


Diperluas = + Saham + Laba - + -
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Aturan Debit/ + - - + - + - + + - - + + -
Kredit

Setiap kali transaksi terjadi, unsur-unsur persamaan akuntansi akan berubah. Namun,
persamaan dasar tidak berubah.

Laporan Keuangan dan Struktur Kepemilikan


Bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan melaporkan modal saham dan saldo laba.
Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban. Laporan saldo laba melaporkan
dividen. Oleh karena perusahaan mengalihkan dividen, pendapatan, dan beban ke saldo laba
pada akhir periode, perubahan salah satu dari tiga pos tersebut akan memengaruhi ekuitas.
Laporan Posisi Keuangan

Ekuitas

Modal Saham Saldo Laba


(Investasi oleh pemegang saham) (Saldo laba neto dalam bisnis)

Laba neto atau Rugi neto


Dividen (Pendapatan dikurangi beban)
Laporan laba rugi

Laporan Saldo Laba


SIKLUS AKUNTANSI
Mengindentifikasi dan Mencatat Transaksi dan Peristiwa Lain
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis transaksi dan memilih peristiwa
lain. Masalah pertama adalah menentukan apa yang dicatat. Perubahan personalia perusahaan
atau kebijakan manajerial mungkin mencakup hal-hal penting, perusahaan tidak harus
mencatatnya dalam akun. Perusahaan harus mencatat semua penjualan atau pembelian tunai-
terlepas seberapa kecil nilainya. Pos-pos dalam laporan keuangan harus diakui jika unsur
tersebut dapat diukur, relevan, dan merupakan suatu penyajian jujur. Pertimbangkan sumber
daya manusia.
Transaksi yang dicatat mungkin merupakan pertukaran antara dua entitas dimana masing-
masing menerima dan mengorbankan sesuatu yang bernilai, misalnya pembelian dan
penjualan barang atau jasa. Atau, transaksi mungkin juga merupakan pengalihan satu arah
saja. Misalnya, suatu entitas dapat dikenakan liabilitas tanpa langsung menerima sesuatu
yang bernilai, seperti kontribusi amal. Singkatnya, suatu perusahaan mencatat sebanyak
mungkin transaksi yang memengaruhi posisi keuangan. Perusahaan tidak mencatat beberapa
peristiwa karena tradisi dan lain-lain karena masalah pengukuran yang rumit.

Penjurnalan
Perusahaan mencatat dalam akun transaksi dan peristiwa yang memengaruhi aset,
liabilitas, dan ekuitas. Buku besar umum (general ledger) berisi semua akun aset, liabilitas,
dan ekuitas. Transaksi memengaruhi dua atau lebih akun, yang masing-masing halaman
berbeda dalam buku besar. Oleh karena itu, untuk memiliki catatan lengkap dari setiap
transaksi atau peristiwa lain di satu tempat, perusahaan menggunakan jurnal. Jurnal umum
(general journal) secara kronologis memuat transaksi dan peristiwa lain, dinyatakan dalam
debit dan kredit pada akun. Dalam beberapa kasus, selain menggunakan jurnal umum,
perusahaan juga menggunakan jurnal khusus (special journal). Jurnal khusus meringkas
transaksi yang memiliki karakteristik umum (misalnya penerimaan kas, penjualan,
pembelian, pembayaran kas).
Posting
Prosedur memindahkan jurnal ke akun buku besar disebut posting. Posting mencakup
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dalam buku besar, masuk ke kolom yang sesuai pada tanggal akun yang didebit, halaman
jurnal, dan jumlah debit yang ditampilkan dalam jurnal.
2. Dalam kolom referensi jurnal, tulis nomor akun yang jumlah debitnya telah diposting.
3. Dalam buku besar, masuk ke kolom yg sesuai pada tanggal akun yang dikredit, halaman
jurnal, dan jumlah kredit yang ditampilkan pada jurnal.
4. Pada kolom referensi jurnal, tulis nomor akun yang jumlah kreditnya telah diposting.
Posting buku besar telah selesai ketika perusahaan mencatat semua nomor referensi
posting berlawanan dengan nama akun didalam jurnal tersebut. Nomor pada kolom referensi
posting memiliki dua tujuan : (1) menunjukkan nomor akun buku besar dari akun yang
bersangkutan. (2) menunjukkan penyelesaian posting pada pos tertentu. Tujuan analisis
transaksi adalah (1) untuk mengidentifikasi jenis akun yang terlibat, dan (2) untuk
mengetahui apakah debit atau kredit harus diisi. Penting untuk melakukan jenis analisis
tersebut sebelum membuat ayat jurnal.

Contoh :
1 Oktober : Pemegang saham menginvestasikan dalam bentuk uang tunai sebesar $100.000
dalam usaha periklanan yang dikenal dengan Pioneer Advertising Agency Inc.

Ayat Jurnal Okt, 1 Kas 101 100.000


Modal Saham-Biasa 103 100.000
(Menerbitkan saham biasa
secara tunai)

Kas 101 Modal Saham-Biasa 311


Posting Okt, 1 100.000 Okt, 1 100.000

Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) memuat akun dan saldo pada waktu tertentu. Perusahaan
biasanya menyiapkan neraca saldo pada akhir periode akuntansi. Neraca saldo berisi daftar
akun pada urutan dimana akun ditampilkan dalam buku besar, dengan saldo debit yang
tercantum pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit pada kolom sebelah kanan. Jumlah kedua
kolom harus sama. Neraca saldo membuktikan adanya persamaan matematis antara debit dan
kredit setelah posting. Neraca saldo juga mengungkapkan kesalahan dalam penjurnalan dan
posting. Selain itu, neraca saldo juga berguna dalam penyusunan laporan keuangan. Prosedur
untuk menyiapkan neraca saldo meliputi :
1. Membuat daftar nama akun dan saldonya.
2. Menjumlah kolom debit dan kredit.
3. Membuktikan persamaan kedua kolom tersebut.
Neraca saldo tidak membuktikan bahwa perusahaan mencatat seluruh transaksi atau
bahwa buku besar telah benar. Banyak kesalahan mungkin ada meskipun kolom neraca saldo
sama. Misalnya, neraca saldo dapat menyeimbangkan bahkan ketika perusahaan (1) tidak
menjurnal transaksi, (2) menghilangkan posting jurnal yang benar, (3) pembukuan ayat jurnal
dua kali, (4) menggunakan akun yang salah dalam penjurnalan atau posting, atau (5)
membuat kesalahan saling hapus (offset) dalam mencatat jumlah transaksi. Dengan kata lain,
selama perusahaan memposting jumlah debit sama dengan jumlah kredit, bahkan untuk akun
dan jumlah yang salah, jumlah debit akan sama dengan jumlah kredit.
Jurnal Penyesuain
Pengguna Jurnal Penyesuaian memungkinkan untuk melaporkan aset, liabilitas, dan
ekuitas yang tepat dalam laporan posisi keuangan pada tanggal laporan. Jurnal penyesuaian
juga memungkinkan untuk melaporkan pendapatan dan beban yang tepat dalam laporan laba
rugi untuk periode tersebut. Namun, neraca saldo penarikan bersama data transaksi yang
pertama-mungkin tidak mengandung data terbaru dan lengkap. Hal ini terjadi karena
beberapa alasan tersebut:
1. Beberapa pristiwa tidak dijurnal karena tidak perlu. Contohnya adalah konsumsi
persediaan dan perolehan gaji karyawan.
2. Beberapa biaya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya ini akan berakhir
dengan berjalannya waktu dan bukan sebagai hasil transaksi harian yang beulang.
Contoh biaya tersebut adalah penyusutan gedung dan peralatan serta sewa dan
asuransi.
3. Beberapa komponen mungkin tidak tercatat. Contohnya adalah tagihan jasa utilitas
yang tidak akan diterima sampai periode akuntansi berikutnya.
Jurnal penyesuaian diperlukan setiap kali perusahaan menyusun laporan keuangan.
Perusahaan sering menyiapkan penyesuaian seteah tanggal laporan posisi keuangan. Namun,
perusahaan memberikan tanggal ayat jurnal pada tanggal laporan posisi keuangan.

Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian


Ayat jurnal penyesuaian diklasifikasikan sebagai penangguhan (defferal) atau akrual.
Masing-masing kelompok memiliki dua subkategri.

Jurnal Penyesuaian selama Penangguhan


Penangguhan (defferal) dapat berupa biaya dibayar dimuka atau pendapatan diterima
dimuka. Jurnal penyesuaian selama penangguhan, diperlukan pada tanggal laporan, mencatat
porsi penangguhan, diperlukan pada tanggal laporan, mencatat porsi penangguhan yang
merupakan biaya yang rerjadi atau pendapatan yang diperoleh dalam periode akuntansi
saat ini.
Jika perusahaan tidak melakukan penyesuaian selama penangguhan ini, aset dan liabilitas
akan dinyatakan terlalu tinggi, serta beban dan pendapatan terkait akan dinyatakan terlalu
rendah.
Biaya dibayar dimuka, aset dibayar dan dicatat sebelum perusahaan menggunakannya
disebut biaya dibyar dimuka (prepaid ekspen). Jika perusahaan mengeluarkan biaya maka
peruahaan akan mendebit akun aset untuk menunjukkan jasa atau manfaat yang akan diterima
dimasa depan. Biaya dibayar dimuka sering terjadi atas asuransi, perelngkapan, iklan, dan
sewa. Selain itu, perusahaan melakukan pembayaran dimuka saat membeli aset tetap.
Biaya dibayar dimuka akan berakhir dengan berjalannya waktu (misalnya sewa dan
asuransi) atau melalui pengguna dan konsumsi (misalnya perlengkapan). Berakhiirnya
urnal ini tidak memerlukan jurnal berulang setiap hari karena dianggap tidak perlu dan tidak
praktis.
Jurnal Penysuaian selama Penangguhan

Jurnal Penyesuaian
ASET BEBAN

Saldo sebelum Kredit Jurnal Debit Jurnal


Disesuaikan Penyesuaian Penyesuaian
(-) (+)

Sebelum penyesuaian, aset dinyatakan terlalu terlalu tinggi dan beban terlalu rendah. Dengan
demikian, biaya dibayar dimuka menyesuaikan dengan mendebit keakun beban dan
mengkredit ke akun aet.
Perlengkapan umumnya didebit ke akun debit ke akun aset ketika
perlengkapan diperoleh. Pengakuan perlengkapan yang digunakan umumnya ditangguhkan
sampai proses penyesuian, pada saat itu, perhitungan fisik persediaan perlengkapan
dilakukan. Selisih antara saldo akun persediaan (aset) dan biaya perlengkapan menceminkan
perlengkapan yang digunakan (beban) untuk periode tersebut.

Asuransi. Sebagian besar perusahaan mengelola asuransi kebakaran dan


pencurian atas barang dagangan dan peralatan, asuransi kebakaran dan pencurian atas barang
dagangan dan peralatan, asuransi kewajiban pribadi untuk kecelakaan yang dialami oleh
pelanggan, dan asuransi kendaraan bermotor pada mobil dan truk perusahaan. Perusahaan
biasanya mendebit premi asuransi untuk aset pada akun asuransi dibayar dimuka saat
pembayaran premi. Pada tanggal laporan keuangan, perusahaan mendebit Beban Asuransi
dan mengkredit Asuransi Dibayar dimuka untuk biaya yang berakhir selama periode berjalan.
Misalnya:
Pada tanggal 4 oktober, pioneer membayar sebesar @6.000 untuk polis asuransi kebakaran
selama satu tahun, mulai 1 oktober. Pioneer mendebit biaya premi untuk asuransi Dibayar
Dimuka pada waktu itu. Akun ini masih menunjkan saldo sebesar @6.000 pada neraca saldo
tanggal 31 oktober. Analisis kebijakan ini mengungkapkan bahwa asuransi habis masa
berakhirnya setiap bulan sebesar @500 (@6.000 : 12) dengan jurnal sebagai berikut:

31 Oktober
Beban Asuransi : 500
Asuransi Dibayar dimuka : 500
(untuk mencatat asuransi yang kadaluarsa)
Setelah pioneer memposting jurnal penyesuaian, akun yang terkait asuransi disajikan sebagai
berikut:
Asuransi Dibayar di Muka Beban Asuransi

4/10 6.000 31/10 peny. 500 31/10 peny. 500


31/10 saldo 5.500

Aset asuransi dibayar diMuka menunjukkan saldo sebesar @5.500 yang merupakan biaya
yang belum habis selama sisa cakupan 11 bulan. Pada saat yang bersamaan, saldo beban
asuransi sama dengan biaya asuransi yang berakhir pada bulan Oktober. Tanpa jurnal
penyesuaianm beban bulan oktober disajikan terlalu rendah sebesar @500 dan laba
neto disajikan terlalu tinggi sebesar @500. Selain itu, aset dan ekuitas juga disajikan
terlalu tinggi sebesar @500 dalam laporan posisi keuangan pada 31 Oktober.

Penyusutan,
Proses penyusutan (depreciation) mengalokasikan biaya perolehan aset pada beban selama
umur manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistemastis. Kebutuhan penyesuaian
kebutuhan. Berdasarkan IFRS akusisi fasilitas produktif dipandang sebagai pembayaran
dimuka dalam jangka panjang atau jasa. Penyebab utama dari penyusutan fasilitas produktif
adalah penggunaan aktual kerusakan karena unsur-unsur, dan keusangan. Misalnya pada
Caterpillar mengakuisisi aset dampak dari faktor ini tidak dapat diketahui dengan pasti.
Misalnya:
Dalam kasus Pioneer Advertising, perusahaan memperkirakan penyusutan peralatan kantor
menjadi @4.800 per tahun (biaya perolehan @50.000 dikurang nilai residu @2.000 dan
dibagi dengan umur manfaat 10 tahun) atau @400 perbulan. Dengan demikian, pioneer
mengakui penyusutan untuk bulan Oktober dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut

31 Oktober
Beban penyusutan 400
Akumulasi penyusutan-Peralatan Kantor 400
(untuk mencatat penyusutan bulanan)
Peralatan Kantor
1/10 50.000

Akumulasi Penyusutan- peralatan kantor Beban Penyusutan


31/10 Adj. 400 31/10 Adj. 400

Saldo akun akumulasi penyusutan akan meningkat @400 setiap bulan. Oleh karena itu,
setelah penjurnalan dan posting jurnal penyesuaian pada tanggal 30 November, saldo akun
tersebut akan menjadi @800.
Penyajian laporan. Akumulasi penyusutan-peralatan kantor merupakan akun kontra aset.
Akun kontra aset (contra aset account) akan saling hapus dengan akun aset pada laporan
posisi keuangan. Hal ini berarti bahwa akun akumulasi penyusutan saling hapus akun
peralatan Kantor pada laporan posisi keuangan.
Nilai Buku (book value) atau nilai tercatat (carrying value) dari aset yang dapat
disusutkan adalah selisih antara biaya perolehan dan akumulasi penyusutan. Seperti dalam
kasus penyesuaian pembayaran dimuka lainnya, tanpa jurnal penyesuaian ini, total aset, total
ekuitas, dan laba neto dinyatakan terlalu tinggi, dan beban penyusutan dinyatakan terlalu
rendah.
Pendapatan Diterima di Muka, adalah pendapatan yang secara tunai dan dicatat
sebagai liabilitas sebelum perusahaan memperolehnya. Item-item seperti sewa, langganan
majalah, dan simpanan nasabah untuk jasa masa depan dapat mengakibatkan pendapatan
diterima di Muka.pendapatan diterima di muka adalah kebalikan dari biaya dibayar dimuka.
Memang, pendapatan diterima di muka dalam pembukuan perusahaan yang membayar uang
muka. Misalnya, asumsikan periode akuntansi yang identik pemilik properti akan memiliki
pendapatan sewa diterima di muka ketika penyewa telah membayar sewa di muka.
Misalnya:
Pioneer Advertising menerima @12.000 pada tanggal 2 Oktober dari R.Knox atas jasa iklan
yang diharapkan akan selesai pada 31 Desember. Pioneer mengkredit pembayaran dalam
pendapatan jasa Diterima dimuka. Akun ini menunjukan saldo sebesar @4.000 atas jasa ini
pada bulan Oktober. Dengan demikian, Pioneer membuat jurnal penyesuian sebagai berikut:
31 okt
Pendapatan jasa diterima di Muka 4.000
Pendapatan jasa 4.000
(Untuk mencatat pencatatan jasa yang diberikan)

Pendapatan Jasa Diterima di Muka Pendapatan jasa

31/10 Adj. 4.000 2/10 12.000 31/10 peny. 500 31/10 Saldo 10.000

31/10 Saldo 8.000 31/10 Adj. 4.000

Jurnal Penyesuaian untuk Akrual


Perusahaan membuat jurnal penyesuaian untuk akrual dengan mencatat pendapatan
yang diperoleh dan belum diakui serta beban yang akan dikeluarkan dalam periode akuntansi
saat ini. Jurnal penyesuaian untuk akrual akan meningkatkan akun laporan posisi keuangan
dan akun laporan laba rugi.
Pendapatan yang masih harus Diterima (accrued revenues). Adalah pendapatan
yang diperoleh tapi belum diterima secara tunai atau dicatat pada tanggal laporan.
Contoh pendapatan yang masih harus dibayar:
Pada bulan oktober Pioneer memperoleh @2.000 untuk jasa iklan yang
tidakditagih ke klien sebelum 31 oktober. Oleh karena pioneer belum mencatat jasa tersebut
maka pioner membuat jurnal penyesuaian sebagai brikut:
31 Okt

Piutang Usaha 2.000


Pendapatan Jasa 2.000
(untuk mencatat pendapatan atas jasa yang dilakukan)

Piutang Usaha Pendapatan Jasa


31/10 72.000 31/10 100.000
31 Adj. 2.000 31 4.000
31 Adj. 2.000
31/10 Saldo 74.000 31/10 Saldo 106.000

Aset piutang usaha menunjukkan bahwa klien brutang sebesar @74.000 pada tanggal laporan
posisi keuangan. Saldo sebesar @106.000 pada pendapatan jasa menunjukkan total
pendapatan yang diperoleh selama bulan itu (@100.000+@4.000+@2.000). tanpa jurnal
penyesuaian, aset dan ekuitas pada pada laporan posisi kuangan serta pendapatan dan laba
neto pada laporan laba rugi, dinyatakan terlalu rendah.
Biaya yang masih harus dibayar. Adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dibayar
atau dicatat pada tanggal laporan tersebut. Seperti bunga, sewa, pajak, dan gaji. Biaya yang
masih harus dibayar timbul dari penyebab yang sama dengan pendapatan yang masih harus
diterima.
Gaji yang masih dibayar. Perusahaan membayar untuk beberapa jenis beban, seperti
gaji karyawan dan komisi, setelah jasa dilakukan.
Piutang Tak Tertagih. Pengakuan yang tepat atas pendapatan dan beban menunjukkan
penunjukan piutang tak tertagih sebagai beban pada periode dimana perusahaan memperoleh
pendapatan bukan pada periode dimana perusahaan menghapus akun piutang atau wesel
tagih. Penilaian yang tepat dari piutang tak tertagih. Pengakuan dan penilaian yang tepat
memerlukan jurnal penyesuaian.
Perusahaan sering menyatakan piutang tak tertagih sebagai presentase pendapatan pada
akun untuk periode tersebut. Selain itu, perusahaan dapat menghitung piutang tak tertagih
dengan menyesuaikan penyisihan piutang tak tertagih dengan presentase tertentu dari piutang
usaha dan wesel tagih pada akhir periode berjalan.

Penyusunan Laporan Keuangan

Pioneer dapat menyusun laporan keuangan secara langsung dari neraca saldo disesuaikan.
Pioneer melalui penyusunan laporan laba rugi dari akun pendapatan dan beban. Laporan
tersebut membentuk laporan saldo laba dari akun saldo laba, dan laba neto yang ditampilkan
dalam laporan laba rugi. pioneer kemudian menyiapkan laporan posisi keuangan dari akun
aset dan liabilitas akun Modal Saham-Biasa dan saldo laba akhir seperti yang dilaporkan
dalam laporan saldo laba.
Penutupan
Proses Dasar.
Proses penutupan (closing process) mengurangi saldo akun nominal hingga menjadi nol guna
mempersiapkan Akun tersebut untuk transaksi periode berikutnya.
Jurnal Penutup
Dalam prakteknya perusahaan biasanya membuat jurnal penutup hanya pada akhir periode
akuntansi tahunan perusahaan. Namun, untuk menggambarkan penjurnalan dan posting jurnal
penutup, asumsikan bahwa Pioneer Advertising agency inc untuk menutup buku secara
bulanan.
Beberapa peringatan tentang penyusunan jurnal penutup: (1) Hindari menggandakan saldo
pendapatan dan beban secara tidak sengaja melainkan mengurangkan hingga nol. (2) jangan
menutup dividen melalui akun ikhtisar laba rugi. Dividen bukan merupakan beban dan
bukan merupakan faktor dalam menentukan laba neto.

Posting Jurnal Penutup


Semua akun sementara/temporer memiliki saldo setelah di posting ayat jurnal penutup. Selain
itu, perhatikan bahwa saldo laba merupakan akumulasi laba yang tidak dibagikan pada akhir
periode akuntansi. Pioneer melaporkan jumlah ini dalam laporan posisi keuangan dan
sebagai jumlah akhir Yang dilaporkan pada laporan saldo laba. Seperti dijelaskan diatas,
Pioneer menggunakan akun ikhtisar laba rugi hanya dalam penutupan. perusahaan tidak
menjurnal dan memposting ke akun ini selama tahun berjalan.
Sebagai bagian dari proses penutupan, Pioneer menyamakan sisi kanan dan Sisi kiri total
saldo pada akun sementara-pendapatan, beban, dan dividen. Perusahaan tidak menutup
akun permanen-aset, liabilitas, dan ekuitas. Seballiknya, penyusunan laporan keuangan
menggunakan aturan tunggal jurnal balik pada periode berjalan koma dan memasukkan
aturan tunggal saldo akun balik yang akan dilakukan ke depan pada periode berikutnya.
Setelah Proses penutupan koma masing-masing akun laporan laba rugi dan dividen yang
seimbang menjadi nol dan siap untuk digunakan pada periode akuntansi berikutnya.

Neraca Saldo Pascapenutupan

Neraca saldo dibuat setelah memposting transaksi rutin periode berjalan sama dan bahwa
neraca saldo yang kedua disusun setelah memposting jurnal penyesuaian. neraca saldo setelah
penutupan, yang disebut neraca saldo pascapenutupan, hanya terdiri dari akun aset
liabilitas dan ekuitas akun riil.
Neraca saldo Pasca penutupan memberikan bukti bahwa perusahaan telah dengan benar
menjurnal dan memposting ayat jurnal penutup. Hal ini juga menunjukkan bahwa persamaan
akuntansi harus seimbang pada akhir periode akuntansi. Misalnya, neraca saldo penutupan
akan seimbang jika transaksi tidak di jurnal dan diposting atau jika suatu transaksi di jurnal
dan posting sebanyak dua kali.

Jurnal Pembalik

Setelah menyusun laporan keuangan dan menutup buku, perusahaan dapat mengembalikan
beberapa jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi rutin pada periode berikutnya. Ayat
jutnal tersebut disebut jurnal pembalik. Pembuatan jurnal pembalik merupakan langkah
opsional dalam siklus akuntansi bahwa perusahaan dapat melakukan pada awal periode
akuntansi berikutnya.

Ringkasan Siklus Akuntansi

Ringkasan langkah-langkah dalam siklus akuntansi menunjukkan urutan logis dari


prosedur akuntansi yang digunakan selama periode fiskal.

 Masukan transisi periode dalam jurnal yang tepat.


 Lakukan posting Dari jurnal ke buku besar.
 Siapakan neraca saldo yang belum disesuaikan.
 Siapkan ayat jurnal penyesuaian dan Posting ke buku besar.
 Siapa neraca saldo setelah penyesuaian.
 Siapkan laporan keuangan dari neraca saldo yang disesuaikan.
 Siapkan ayat jurnal penutup dan Posting ke buku besar.
 Siapkan neraca saldo setelah penutupan.
 Siapakan jurnal pembalik Posting ke buku besar.

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

Pionerr Adverstising Agancy inc. adalah perusahaan jasa.

Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi mengklasifikasikan jumlah kedalam beberapa kategori seperti laba bruto
pada penjualan, laba dari operasi, laba sebelum pajak dan laba neto.
Laporan Saldo Laba
Perusahaan tetap mempertahankan laba neto yang diperoleh dalam bisnis koma atau
mungkin pula membagikannya kepada pemegang saham melalui pembayaran dividen titik
dalam ilustrasi tersebut koma Upton menambahkan 8 itu yang diperoleh selama tahun
berjalan sampai saldo laba pada tanggal 1 Januari sehingga meningkatkan saldo laba.

Laporan posisi keuangan


Laporan posisi keuangan untuk Tuhan adalah laporan posisi keuangan yang
diklasifikasikan titik pada bagian aset tetap mengurangi akumulasi penyusutan dari biaya
furniture dan peralatannya merupakan nilai buku atau nilai tercatat dari furniture dan
peralatan. piutang bunga koma persediaan barang dagang koma asuransi dibayar dimuka dan
beban sewa dibayar dimuka diklasifikasikan sebagai aset lancar.
Oleh karena Upton adalah perseroan bagian ekuitas dalam ilustrasi agak berbeda dari
bagian modal untuk perusahaan perseroan total ekuitas terdiri dari modal saham biasa yang
merupakan investasi awal oleh pemegang saham Dan Saldo laba dalam bisnis. laporan posisi
keuangan menunjukkan utang pajak properti sebagai liabilitas jangka pendek Karena
merupakan kewajiban yang harus dibayar dalam waktu 1 tahun titik laporan posisi keuangan
juga menunjukkan liabilitas jangka pendek lainnya seperti utang usaha.

Anda mungkin juga menyukai