Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis fungsi dalam ilmu ekonomi
Dalam analisis ilmu ekonomi tentang hal-hal kuantitatif, terdapat beberapa
fungsi antara lain sebagai berikut:
1. Fungsi permintaan (demand function) adalah hubungan fungsional antara
banyaknya barang yang diminta (dibeli) konsumen dengan tinkat harga barang
tersebut tiap unit ada pasar dan suatu saat tertentu, yang dinyatakan dalam
fungsi :
D : x = f(p) atau p = f(x)
Ket :
P = harga barang tiap unit
X = banyak barang yang dibeli
2. Fungsi penawaran ( supply function ) adalah hubungan fungsional antara
banyaknya barang yang ditawarkan suplier (penjual barang) dengan tingkat
harga barang tersebut tiap unit pada pasar dan saat tertentu yang dinyatakan
dengan fungsi :
S : x = f(p) atau p = f(x)
3. Fungsi penerimaan (total revenue) adalah hubungan fungsional antara jumlah
uang yang diterima penjual barang dengan banyaknya suatu jenis barang yang
terjual, yakni banyaknya barang dan TR = total revenue (f(x) tidak
mengandung factor konstan), contoh : TR = 5000x
4. Fungsi biaya ( total cost ) adalah hubungan fungsional antara jumlah seluruh
biaya untuk membuat suatu jenis barang dengan banyaknya barang yang
diproduksi dalam suatu jangka waktu tertentu, yakni TC=f(x), contoh TC =
3000x + 600.000
5. Fungsi produksi adalah hubungan fungsional antara banyaknya barang yang
diproduksi dengan banyaknya factor produksi, misalnya bahan baku yang
digunakan untuk menghasilkan barang tersebut, misalnya x = f (K,L,M).
6. Fungsi konsumsi adalah hubungan fungsional antara jumlah pengeluaran untuk
konsumsi sebesar C dengan tingkat pendapatan sebesar Y, yakni C = f (Y),
contoh : C = 0,8y + 200.000.
7. Fungsi tabungan adalah hubungan fungsional antara jumlah uang yang dapat
ditabung sebesar S dengan tingkat pendapatan sebesar Y dan tingkat bunga
sebesar i%, yakni S = f (Y,i)
B. FUNGSI PERMINTAAN (demand function)
Fungsi permintaan dapat berbentuk linier atau nonlinier dan berdasarkan
“hukum permintaan” maka kofaktor dari tiap bentuk fungsi harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, yakni, sebagai berikut :
1. Bentuk Linear
a) D : x = a + bP, a > 0, b ≤ 0
b) D : x = a + bx, a > 0, b ≤ 0
c) D : ax + bx = c, (implisit) a, b, c sama tandanya (pada umumnya diambil
bilangan positif)
d) D : x = konstan (sejajar sumbu P)
Contoh :

1. x  300  2 p

2. p  200  x

3. 3x  4 p  240

4. x  25
Pada bentuk fungsi demand yang linier seperti contoh1, 2, 3, dan 4
maka gradien dari garis ini (disebut juga dengan slope), menunjukkan tingkat
perbandingan antara besarnya perubahan harga barang dan besarnya barang
yang diminta konsumen, misalnya pada contoh fungsi demand,
1
x  300  2 p  2 p  30  x  p  15  x
2
1

Gradien fungsi ini = 2 ini berarti kalau harga barang naik (terjadi
perubahan harga) misalnya sebesar 1 satuan rupiah, maka banyaknya barang
yang diminta konsumen akan berkurang 2 unit.
Sebaliknya kalau harga turun sebesar 3 satuan rupiah (misalnya dari Rp. 12,00
menjadi Rp. 9,00) maka banyaknya barang yang diminta konsumen akan naik
sebanyak 6 unit (dari 6 unit menjadi 12 unit)
2. Bentuk Kuadratis

D : x  ap  bp  c , a < 0, b ≤ 0, c > 0
2

D : x  ax  bx  c , untuk a > 0, maka b < 0, c > 0, dan b  4ac  0


2 2

untuk a < 0, maka b ≤ 0, dan c > 0


Contoh :

a. x   p  p  12
2

b. p  x  9 x  20
2

3. Bentuk Pecahan (hiperbolis)

x a a
D: p atau p  x , a harus positif

ap  b ax  b
x p
D: p atau x , a < 0 dan b > 0

ap  b ax  b
x p
D : mp  n atau mx  n , an – bm < 0 atau a berlawanan tanda
dengan b, m, dan n
Contoh :
p8
x  10 x
a. D : p ; p

 x  20
p
b. D : x4
4. Bentuk Eksponensial (logaritmik)
 nx
D : p  a.e atau ln p  nx  ln a , a>0
Contoh
p  6.e 2 x (perhatikan : untuk x =0, p = 6 dan p = 0 kalau x tak terhingga

Kurva Fungsi Permintaan


Sesuai dengan hukum permintaan, kurva fungsi permintaan pada umumnya
berbentuk monoton turun dari kiri atas ke kanan bawah. Karena variabel
banyaknya barang dan tingkat harga barang adalah non negatif, maka pada sistem
koordinat cartesius X-Y kurva fungsi permintaan terletak pada kuadran pertama.
Kalau variabel jumlah barang yang diminta adalah kontinyu maka kurvanya akan
kontinyu, sedangkan kalau variabelnya diskrit, kurvanya akan merupakan titik-
titik yang tidak bersambungan.
Pada kurva permintaan, mungkin perlu diperhatikan tingkat harga
maksimum sehingga tidak ada konsumen yang mampu membeli barang tersebut,

yakni untuk x = 0 , atau


Pmax  f (0) .

Sebaliknya, untuk barang-barang yang diminta merupakan “barang bebas”,


banyaknya barang maksimum yang diperlukan konsumen akan terjadi pada saat

harga barang p = 0 atau kalau x = f (0) maka :


xmax  f (0) sehingga akan

diperoleh interval c dan interval p, yakni :

a) Untuk variabel kuantitas


0  x  xmax

b) Untuk variabel tingkat harga


0  p  pmax

Dalam hal-hal yang khusus, misalnya untuk barang-barang primer yang


merupakan kebutuhan pokok, kurva fungsi permintaan hampir mendekati sejajar
dengan sumbu harga (= sumbu P).
Untuk menggambar kurva fungsi permintaan pada bidang XOY sumbu
mendatar merupakan sumbu kuantitas x dan sumbu tegak sebagai sumbu harga p.
Kurva yang dipakai hanyalah kurva yang terletak pada kuadran pertama dan yang
monoton turun. Untuk itu, harus dilihat batas-batas kurvanya dengan membuat

tabel dan menentukan


pmax dan atau xmax

Disamping itu, perlu diperhatikan satuan ukuran yang dipakai pada


masing-masing sumbu yang perlu disesuaikan dengan satuan ukuran yang ada
sedangkan satuan ukuran pada sumbu X dan P tidak perlu sama.
Contoh :
Gambar kurva fungsi permintaan berikut ini.

1) x  2 p  16
1 2
p x  7 x  24
2) 2
1 2
x p  p  24
3) 2

Jawab :

1) Kurva fungsi x  2 p  16 adalah linier. Untuk menggambar kurvanya, kita


buat tabel dari pasangan urut (x,p)
P
X p
0 8 D
4 6
8 4

Dengan demikian, batas-batas kuantitas x dan tingkat harga p pada fungsi ini ialah

a) 0  x  16
X
b) 0  p  8
Untuk menggambar kurva demand yang linier cukup dibuat dua pasangan
urut (x,p) yang non negatif, sedangkan untuk kurva demand yang nonlinear harus
dibuat lebih dari 2 pasangan urut (x,p) yang memenuhi fungsi demand.
p  1 x 2  7 x  24
2) Kurva 2
Fungsi ini merupakan kurva non linier yang parabolis. Untuk itu, perlu
diperhatikan sifat kurva ini dengan menetapkan titik-titik utama yang memenuhi
fungsi tersebut dalam batas-batas yang memenuhi fungsi permintaan, yakni :

p  1 x 2  7 x  24
 Kurva fungsi 2 akan memotong sumbu P dititik (0,24),
akan memotong sumbu x dititik (6,0) dan (8,0), yang dihitung dari persamaan

p  1 x 2  7 x  24 1 ( x 2  14 x  48)  1 ( x  6)( x  8)  0
2 sehingga 2 2 : ®
x = 6 dan x = 8 dipilih ialah harga positif terkecil sesuai dengan batas-batas x.
 Kurvanya akan terbuka ke atas dan cembung terhadap titik asal ) (convex
toward the origin).
 Dan batas-batas variabel ialah :

 0 x6

 0  p  24

p  1 x 2  7 x  24
Tabel dan kurva fungsi 2 ialah :
P
X P
0 24  Pmax
2 12
3 71
2
4 4
5 11
2
6 0

X
x   1 p 2  p  24
3) Kurva 2
Karena c adalah sumbu mendatar dan p adalah sumbu tegak maka kurva
fungsi ini adalah parabola yang terbuka ke kiri.
Untuk menggambarkan kurva fungsi ini perlu ditentukan titik-titik tertentu
sebagai berikut.
 Kurva fungsi ini akan memotong sumbu p jika x = 0
Jadi :

 1 p 2  p  24)  0  p 2  2 p  48  0
2
Atau : (p + 8) (p – 6) = 0
Karena p nonnegatif, harga p yang memnuhi ialah p = 6, yakni p maksimal
yang diperoleh saat x = 0, jadi koordinat titik potong dengan sumbu p ialah
(0,6).
 Titik potong kurva dengan sumbu x ialah kalau p = 0, sehingga x = 24 dan
koordinat titik potong (24,0).
 Karena kurva fungsi ini nonlinier, maka perlu dibuatkan tabel dengan
pasangan urut levih dari dua pasang urut (x, p) dan untuk fungsi ini kita
lengkapi degan tabel .
X P
0 6
12 4
20 2
24 0

C. FUNGSI PENAWARAN (FUNGSI SUPPLY)


Seperti halnya dengan fungsi permintaan, fungsi penawaran dapat
berbentuk linear atau memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni sebagai berikut:
1. Bentuk Linear Syarat –syarat kofaktor:
S : x  a  bp a  0 dan b  0
S : p  a  bx a  0 dan b  0
S : ax  bp  c a berlainan tanda dengan b dan c
S : p = konstant atau
x = constant
2. Bentuk Kuadratis Syarat –syarat kofaktor:
S : x  ap 2  bp  c a  0 , b sembarang dan c  40

S : x  ax 2  bx  b a  0, b  0, x  0

Contoh :
x  p2  p  6
1
p  .x 2  4
2
3. Bentuk Eksponensial
S : p  10.e ax atau ln p  ln p  ln a  mx ( > 0 dan m > 0)

(ln p adalah logaritma dengan bilangan dasar c)

Contoh :
1
x
S : x  10.e 2

Kurva S ini akan memotong sumbu P dititik (0,10) sebab kalau x = 0, maka
p=10.e 0=10.1=10 (ingat!!! e 0 = 1).

Kurva Fungsi Penawaran


Kalau kurva fungsi penawaran pada umumnya adalah monoton turun
terletak di kuadran pertama maka kurva fungsi penawaran monoton naik
(increasing) dari kiri bawah ke kanan atas.
Jika pada data penawaran suatu barang diketahui pada tingkat harga
tertentu tidak ada yang menawarkan barang tersebut maka titik dengan pasangan
urut (0, pmin) adalah titik terendah pada kurvanya yang terletak pada sumbu tegak
p. Dalam hal ini pmin dicapai kalau x = nol.

Contoh :

1. Fungsi S : p  14  x
Untuk x =0  p = 14, sehingga titik (0, 14) adalah titik minimum. Agar kita
dapat menggambarkan kurva fungsi ini kita buat lagi satu pasangan urut
misalnya x = 6  p = 20

Gambarlah kurva fungsi penawaran


S : x  p2  p  6
Kurva fungsi ini merupakan parabola yang tebuka ke kanan dan
memotong sumbu P dititik (0,2) yang merupakan titik terendah dari kurva fungsi
penawaran tersebut sedangkan titik potong yang kedua dengan sumbu p ialah (0,-
3) tidak dipakai/tidak memenuhi fungsi syarat penawaran.
Titik potong ini dihitung dari persamaan :
x  0  p 2  p  6  ( p  3)( p  2)
Sehingga, harga p yang nonnegatif p = 2, yang merupakan harga terendah.
p x
2 0
Kurva x = p2+p - 6
3 6
Pada gambar diatas, satuan ukuran untuk sumbu X di buat tidak sama
4 14
dengan Satuan ukuran untuk sumbu P.
5 24
6 36

Anda mungkin juga menyukai