e. Sirkulasi
Takikardi, palpitasi, riwayat penyakit jantung, demam rematik, dapat mengalami mur-
mur sistolik keras, trii;, disritmia berat dengan tekanan darah dan nadi meningkat tekanan darah
mungkin turun dengan penurunan tahanan vaskuler.
f. Eliminasi
Hakuaran urin meningkat
g. Makanan / cairan
Obesitas, dapat mengalami edema ekstremitas bawah.
h. Nyeri kenyamanan
Dapat mengeluh nyeri dada tanpa atau dengan aktivitas.
i. Keamanan
Infeksi streptokokus berulang
j. Pernafasan
Batuk tidak produktif, frekuensi pernapasan meningkat, dispnea,ortopnea, rales.
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap dekompensasi
b. Resiko tinggi kelebihan volume cairan
c. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan
d. Resiko tinggi infeksi
e. Resiko tinggi intoleransi aktifitas
3. Intervensi
Diagnosa
Resiko tinggi terhadap dekompensasi
Intervensi
a. Tentukasn klasifikasi fungsional klien
b. Pantau ttv.
c. Evaluasi informasi perlunay istirahat adekuat
d. Kaji jumlah dan konsentrasi haluaran urin dan bjnya
e. Beri informasi mengenai pengguanaan posisi miring kiri
f. Beri pengobatan sesuai program terapi
g. Atasi infeksi pernapasn k/p.
Diagnose
Resiko tinggi kelebihan volume cairan
Intervensi
a. Dapatkan BB dasar
b. Kaji faktor-faktor diet yang memperberat retensi cairan berlebih
c. Kaji ulang dari tanda gjk
d. Selidiki batuk yang tidak jelas
e. Batasi cairan dan natrium bila ada gjk
f. Beri deuretik sesuai program terapi
Diagnose
Reisko tinggi perubahan perfusi jaringan
Intervensi
a. Perahatikan faktor resiko
b. Kaji tekanan darah, nadi,perhatikan perubahan perilaku,stenosis,tanda-tanda dekompensasi
c. Beri informasi tentang penggunaan posisi tegak yang diubah selama tidur dan istirahat
d. Pantau pemerikasaan laboratorium sesuai indikasi
e. Beri antibiotic sesuai kebutuhan
f. Kaji aliran darah uterus / janin
Diagnosa
Resiko tinggi infeksi
Intervensi
a. Kaji faktor resiko dan riwayat ddemam reumatik
b. Tinjau ulang kebutuhan obat dan alas an perubahan penggunaan heparin atau warfarin
c. Bantu klien dalam penyuluhan pemberian obat
d. Beri antibiotic sesuai program terapi
e. Pantau pemeriksaan darah
Diagnose
Resiko tinggi intoleransi aktifitas
a. Kaji adanya pengembangan gejala
b. Bantu rutinitas harian
c. Indentifikasi kebutuhan terhadap bantuan rumah tangga
4. Implementasi
Pelaksanaan sesuai intervensi
5. Evaluasi
a. dekompensasi tidak terjadi
c. Kelebihan volume cairan tidak terjadi
d. Perubahan perfusi jaringan tidak terjadi
e. Infeksi tidak terjadi
f. Intoleransi aktifitas tidak terjadi
Irene M. Bobak, RN, Phd, FAAN. Deitra Leonard Lowdermilk, RNC, PhD. Margaret Duncan
Jensen, RN, MS. Shannon E. Perry, RN, PhD, FAAN. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2005
Berren Tailer. Kedaruratan obsterti dan genokologi kapita slekta. EGC 1998