Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

SRI MULYANINGSIH
RISMAYANTI
ARWINI MUSDALIFAH
VINA ANGGRAENI AGUSTIN
RAFIDA NUR
RISWAN SAHUDO

AK 18 H

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema Sistem Pengendalian
Manajemen Sektor Publik tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dan pada intinya
untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangan yang dibahas dalam makalah ini, sehingga
dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Makassar, April 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

A. Pengertian dan Fungsi Pengendalian Manajemen Sektor Publik ................. 3


B. Tipe Pengendalian Manajemen ..................................................................... 3
C. Struktur Pengendalian Manajemen ............................................................... 4
D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik ........................................... 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan dalam bentuk
program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen
untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisisen
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Dengan tercapainya sebuah tujuan, manajemen
organisasi dapat mengukur bagaimana kinerjanya selama proses hinggga tujuan itu dapat
tercapai dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik. Dalam hal ini
tujuan dari akuntansi Sektor publik tidak untuk mencari keuntungan melainkam pelayanan
terhadap masyarakat. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu;

 Perencanaan,
 Kordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
 Komunikasi informasi,
 Pengambilan keputusan,
 Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan
tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi,
 Pengendalian,
 Penilaian kinerja. kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dapat terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu
atau beberapa tahap dalam proses pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana melaksanakan


strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem
pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain berupa
struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan,
manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung. Struktur organisasi
harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena sistem pengendalian
manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban.!usat-pusat
pertanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian
kerja.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maslah yang telah dipaparkan terlebih dahulu, maka
penulis mengemukakan pokok permaslahan sebagai berikut

 Apa pengertian dari sistem pengendalian manajemen sektor publik?


 Apa fungsi sistem pengendalian manajemen?
 Bagaimana tipe pengendalian manajemen sektor publik?
 Bagaimana struktur pengendalian manajemen sektor publik?
 Bagaimana proses pengendalian manajemen sektor publik?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah; Untuk mengetahui apa pengertian sistem pengendalian
manajemen sektor publik.,mengetahui apa fungsi pengendalian manajemen,Untuk
mengetahui bagaimana tipe pengendalian manajemen sektor publik,untuk mengetahui
bagaimana struktur pengendalian manajemen sektor publik, untuk mengetahui bagaimana
proses pengendalian manajemen sektor publik.

D. Manfaat

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut; Diharapkan mampu
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai sistem pengendalian manajemen
sektor publik, diharapkan dapat memberi informasi bagi kita semua sehingga dapat
memperkaya bahan kajian tentang sistem pengendalian manajemen sektor publik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan fungsi sistem Pengendalian Manajemen sektor Publik

1. Pengertian dan fungsi sistem pengendalian manajemen sektor publik

Sistem pengendalian manajemen sektor publik adalah suatu proses untuk


menentukan suatu sasaran agar seluruh fungsi dapat melaksanakan sesuai dengan
fungsinya sedangkan proses pengendalian manajemen adalah proses dimana
manajer di seluruh tingkat memastikan bahwa orang2 yang mereka awasi
mengimplementasi strategi yang dimaksudkan.

2. Fungsi pengendalian manajemen meliputi:

 Perencanaan
 Koordinasi
 Komunikasi informasi
 Pengambilan keputusan
 Memotivasi orang-orang dalam organisasi
 Pengendalian
 Penilaian kerja

B. Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,

1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian


manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang
dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan
melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan
perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.

C. Struktur Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggung jawaban
(Responsibility centers). Pusat pertanggung jawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusat pertanggung jawaban yang
dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggung
jawaban. Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggung jawaban tersebut adalah:

 Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
 Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
 Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
 Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
 Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
 Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
 Sebagai alat pengendalian anggaran. Pusat pertanggung jawaban merupakan suatu
unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab.

Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja
dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggung jawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab manajer pusat
pertanggung jawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya
input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input
diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah
produk/output yang dihasilkan. Pusat-Pusat Pertanggung jawaban (Responsibility Centre)
pada dasarnya terbagi menjadi 4 jenis pertanggung jawaban, yaitu;

 Pusat biaya Pusat biaya merupakan pusat pertanggung jawaban yang presentasi
manajer di nilai berdasarkan biaya yang telah di keluarkan suatu unit organisasi
disebut suatu pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah
digunakan (bukan nilai output yang di hasilkan). Pusat biaya banyak di jumpai pada
sector publik karena output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak dapat di
ukur atau hanya secara fisik tidak dalam rupianya. Contoh pusat biaya adalah
departemen produksi, dinas sosial, dan dinas pekerjaan umum. Pusat biaya
pertanggung jawaban memiliki ciri-ciri karakteristik sebagai berikut: Melaksanakan
tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan pendapatan atau laba,Diberi
wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tugasnya,Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang
dianggarkan dengan realisasinya. Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit
48 moneter (nilai uang) tetapi output-nya tidak selalu dapat diukur dalam unit
moneter.
 Pusat Pendapatan (Revenue Centre) Merupakan pusat pertanggung jawaban dimana
pimpinannya bertanggung jawab atas pendapatan. Bertanggungjawab artinya
mempunyai kewenangan atas hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti
menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau
tidak sama sekali. Atau juga pusat pendapatan adalah pusat pertanggung jawaban
yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapat yang dihasilakan. Contoh
pusat pendapatan, dinas pendapatan daerah dan departemen pemasaran. Pendapatan
merupakan sesuatu yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal (sentiment
pasar), sehingga upaya untuk meningkatkannya tidak sebanding lurus dengan
pengorbanan atau biaya yang terjadi. Hal ini menjadi isyarat bagi pimpinan untuk
cermat dalam mengkaji pengendalian biaya yang relative dimaksudkan untuk
meningkatkan pendapatan. Contohnya: Biaya Riset Pemasaran.
 Pusat Laba (Profit Centre) Pusat laba merupakan pusat pertanggung jawaban dimana
kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan
dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba
memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang
komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator. Keberadaan
suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku
kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan.
 Pusat Investasi (Investment Centre) Yaitu pusat pertanggung jawaban yang kinerja
pimpinannya dinilai dari prestasinya memanfaatkan asset perusahaan, sehingga
menghasilkan pendapatan atau laba yang maksimal bagi perusahaan. Kewenangan
pusat investasi menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya)
serta mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Pusat investasi
prestasinya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan asset
(investasi) yang dipergunakan. berikut: Tujuan dari pengukuran prestasi pada pusat
investasi adalah sebagai

1. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan


mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi
mereka untuk melakukan keputusan yang tepat.
2. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.
3. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi
sumber ekonomi. Informasi dari pusat investasi dapat memotivasi:
4. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan
tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.
5. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut
memberikan kembalian (return) yang memadai.

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Pengendalian manajemen dapat dilakukan secara formal maupun informal. Sistem


pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan goal congruence yaitu
keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal. Goal congruence ini dipengaruhi
faktor pengendalian formal ( sistem pengendalian manajemen, sistem aturan / rules of the
game, dan reward & punishment system) dan faktor informalyang bersifat eksternal (etos
kerja dan loyalitas karyawan) sedangkan yang bersifat internal (kultur organisasi, gaya
manajemen, dan gaya komunikasi.
Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi :

1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome),
arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi menghasilkan strategi global
(makro) atau disebut corporate level strategy. Salah satu metode penentuan strategi adalah
analilis SWOT (Strength, Weakness, Opportuniy, Threat).
Proses Perumusan Strategi menurut Olsen dan Eadie (1982)
 Pernyataan misi dan tujuan organisasi yang disrumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target
yang akan dicapai.
 Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi
yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
 Profil internaldan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dengan perencanaan strategik.
 Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
 Implementasi dan pengendalian rencana strategik.

Langkah Perumusan Strategi Menurut Bryson (1995) :

 Memulai dan dan menyetujui proses perencanaan strategik


 Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
 Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
 Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
 Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
 Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
 Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
 Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan.

2. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek


yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya
yang akan dibutuhkan.
Manfaat Perencanaan Strategik Bagi Organisasi :

 Sebagai sarana untu memfasiltasi terciptanya anggaranyang efektif


 Sebagai sarana untu memfokuskan manajer ada pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan
 Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang
optima (efektif dan efisien)
 Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action)
 Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara
lebih jelas.
 Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.

Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi antara


manajer puncak dengan manajer level bawahnya.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi tindakan Nyata
Perencanaan strategik harus didukung oleh hal-hal :

 Struktur pendukung, baik secara manajerial maupun political will


 Proses dan praktik implementasi di lapangan
 Kultur organisasi

Struktur organisasi hendaknya dapat mendukung pelaksanaan strategi. Perlu adanya


restrukturisasi dan reorganisasi (institutional reform) agar selaras dengan strategi dan desain
sistem pengendalian manajemen.
Prinsip-Prinsip Restrukturisasi :

 Perubahan struktur organisasi hendaknya meningkatkan kapasitas untuk mencapai


strategi yang efektif.
 Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan
kebijakan hingga level bawah.
 Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merancang strategi, kebijakan dan
otorisasi alokasi sumber daya, dan menilai kinerja manajemen (eksekutif).

Perencanaan strategik tidak akan efektif jika prosedur dan sistem pengendalian tidak
sesuai dengan strategi. Harus ada kejelasan wewewnang dan tanggung jawab, pendelegasian
wewenang, dan tugas serta didukung regulasi keuangan, pengendalian personel, dan
manajemen kompensasi yang jelas dan fair.

3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen merupakan tahap dominan
yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta terutama
adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran.

4. Penilaian Kinerja

Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinarja dilakukan dengan cara


menciptakan mekanisme reward dan punishment. Insentif positif bagi pencapaian tujuan
disebut penghargaan (reward) dan insentif negatif jika tujuan tidak dicapai disebut hukuman
(punishment). Reward dapat mendorong tercapainya tujuan organisasi dan menciptakan
kepuasan bagi setiap individu.
Pemberian reward dapat berupa finansial (kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan) dan
nonfinansial seperti pshycological reward dan social reward (promosi jabatan, penambahan
tanggung jawab, dan kepercayaan, otonomi yang lebih besar, penempatan kerja di lokasi
yang lebih baik, dan pengakuan. Orientasi penilaian kinerja lebih diarahkan pada pemberian
penghargaan (reward oriented).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana


melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan perangkat yang
lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.

B. Saran

Dalam makalah ini sebenarnya kami belum terlalu memuat berbagai pengetahuan,
masih banyak kekurangan yang kami bahas dalam makalah ini, oleh karena itu kami sebagi
pembuat makalah meminta, jangan hanya membaca atau berfokus pada makalah yang kami
buat ini, masih banyak referensi-referensi yang berbobot dalam menguraikan penjelasan
sesuai judul dalam makalah ini. 

DAFTAR PUSTAKA
https://www.mardiasmodanindrabastian.ac.id

https://www.aninda21.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai