Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan rancangan

penelitian cross sectional study. Menurut Polit dan Beck (2003) dalam

Swajarna (2015:56) cross sectional study adalah penelitian yang mendesain

pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik (at one point in time) dimana

fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data cross

sectional study tepat digunakan untuk menjelaskan status fenomena atau

hubungan fenomena pada satu titik waktu.

B. Variabel Penelitian

Menurut Notoadmojo dalam Badriah (2012:91) menegaskan bahwa

variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang

dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitan tentang sesuatu konsep, dalil,

atau pengertian tertentu.

1. Variabel Bebas

Menurut Badriah (2012:94) variabel bebas adalah suatu variabel yang

variasinya mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dapat juga berarti

variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel

bebas yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah sosiodemografi yang

meliputi pendidikan, pengetahuan, dan pekerjaan.

31
32

2. Variabel Terikat

Menurut Badriah (2012:94) variabel terikat adalah variabel peneltian

yang diukur untuk mengetahui besarnya efek pengaruh variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pencegahan DBD.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Menurut Badriah (2012:101) populasi didefinisikan sebagai

kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai

suatu populasi, kelompok subyek tersebut harus memiliki ciri-ciri atau

karakteristik bersama yang membedakan nya dari kelompok subyek lain.

Ciri tersebut dapat meliputi, ciri lokasi, ciri individu, atau juga karakter

tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah 6.303

keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pegambiran Kota

Cirebon.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu.


33

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporisonate

stratified random sampling. Menurut Sugiyono (2016:62) teknik ini

digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogeny

dan berstrata secara proposional. Alasan memilih teknik proporisonate

stratified random random sampling karena peneliti menetapkan

pertimbangan atau kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah seorang kepala rumah

tangga (bapak), bisa baca dan tulis, status hunian tetap, rumah tangga yang

memiliki tempat penampungan air yang meliputi bak mandi/ WC, ember,

gentong, dan tempat lain yang dapat menampung air, dan memiliki keluarga

utuh.

Kriteria eksklusi adalah sebagian subjek yang memenuhi kriteria

inklusi. Tetapi harus dikeluarkan karena suatu hal antara lain, pada

pelaksanaan penelitian responden sedang pergi, dan pada pelaksanaan

penelitian responden telah pindah dari wilayah kerja Puskesmas

Penggambiran Kota Cirebon.

Untuk pengambilan sampel peneliti menggunakan rumus slovin

menurut Sugiyono (2011:87) :

N
n= 2
1+ N ( d)

Keterangan:

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat deviasi (0,1)


34

N
n=
1+ N ( d )2

6303
n=
1+6303 ( 0,1 )2

6303
n=
1+6303 (0,01)

6303
n=
1+63,3

6303
n=
64,03

n=98,4

Jadi , besar sampel dalam penelitian ini sebayak 98 responden.

Sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan masing-masing strata

dengan rumus :

N1
n1 = xn
N
Keterangan :
n1 = jumlah sampel
N1 = populasi strata
N = jumlah populasi
N = jumlah sampel yang ditentukan
35

Tabel 4.1 Pembagian Jumlah Sampel Per-Populasi


N1
No Wilayah Populasi n1 = xn Jumlah Sampel
N

1.
RW 1 & 2 734 734 11 Orang
X 98
6303
2.
RW 3 & 4 959 959 16 Orang
X 98
6303
3.
RW 5 & 6 516 516 8 Orang
X 98
6303
4.
RW 7 & 8 708 708 11 Orang
X 98
6303
5.
RW 9 & 10 703 703 11 Orang
X 98
6303
6.
RW 11 & 12 668 668 10 Orang
X 98
6303
7.
RW 13 & 14 889 889 14 Orang
X 98
6303
8.
RW 15 & 16 559 559 8 Orang
X 98
6303
9.
RW 17 567 567 9 Orang
X 98
6303

Jumlah 98 Orang
36

D. Instrumen

Menurut Badriah (2012:114) intrumen dapat didefinisikan sebagai alat

pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpul data yang memiliki

standar validitas dan realibitas. Instrumen yang valid dan reliable, akan

menentukan kualitas data yang akan dikumpulkan.

Instrumen penelitian adalah kuesioner. Menurut Badriah (2012:120)

kuesioner merupakan suatu bentuk instrumen pengumpul data yang sangat

fleksibel, terperinci, lengkap, dan relatif mudah utuk digunakan. Jenis

kuesioner yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

berupa daftar cek list dan pilihan ganda. Alasan peneliti menggunakan daftar

cek list dan pilihan ganda yaitu dapat mempermudah responden dalam

menjawab pertanyaan dan dapat mempersingkat waktu.

Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga

bagian, yang pertama identitas responden yang terdiri nama, dan alamat, yang

kedua tentang karakteristik yang berhubungan dengan sosiodemografi terdiri

dari, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan dengan jumlah 20 soal

kuesioner, dan yang ketiga berisi tentang kemampuan pencegahan DBD

dengan jumlah 10 soal kuesioner. Dari 10 pertanyaan tentang kemampuan

pencegahan DBD instrumen yang digunakan skala likert dengan kode satu

yaitu selalu dengan nilai 3 , kode dua yaitu sering dengan nilai 2, kode tiga

yaitu kadang-kadang dengan nilai 1, dan kode empat yaitu tidak pernah dengan

nilai 0.
37

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Badriah (2012:127) menurut sumbernya “data penelitian

digolongkan sebagai data primer dan data sekunder”. Lebih lanjut menurut

Badriah (2012:127) data primer adalah “data yang diperoleh langsung oleh

subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data langsung pasa subyek sebagai sumber informasi yang dicari”. Data primer

yang diambil dalam penelitian ini dari Data primer diperoleh dengan

wawancara yang dilakukan secara langsung kepada responden, dengan

instrumen kuesioner. Tujuan wawancara untuk mengetahui karakteristik

responden, tindakan-tindakan apa saja yang telah dilakukan responden dalam

pencegahan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN

DBD).

Menurut Badriah (2012: 127) mengemukakan bahwa data sekunder

atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh dari subjek penelitiannya. Data sekunder berbentuk data

laporan dari hasil pendahuluan di Dinas Kesehatan Kota Cirebon.

F. Uji Validitas Dan Realibitas

Menurut Badriah (2012:129) “hasil penelitian dapat dipercaya atau

tidak sangat tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang diperoleh dan

tingkat validitas dan reliabilitas instrumen sebagai alat ukur data tersebut”.
38

1. Validitas

Menurut Sugiyono (2016:350) validitas adalah suatu indeks yang

menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Menurut

para ahli validtas meliputi validitas internal, validitas eksternal, isi,

konstruk, dan face validitas. Menurut Badriah (2012:131) adalah validitas

internal berkaitan dengan kekuatan kesaihan yang melekat pada variabel

penilaian yang diukur atau dijadikan percobaan dan berkaitan dengan

ketepatan pengguanaa alat ukur variabel tersebut.

Variabel eksternal berkaitan dengan kesaihan dan hasil percobaa

untuk dibuatkan sebuah generalisasi untuk memberikan ukuran terhadap

populasi secara mantap, validitas ini mempersoalkan apakah ini dari suatu

alat ukur (bahan, topik, dan subtansinya) cukup untuk mewakili sebuah

populasi. Validitas konstruk mempersoalkan abstraksi dan generalisasi

khusus dan merupakan suatu konsep yang diciptakan khusus untuk

kebutuhan ilmiah dan mempunyai ciri dapat diamati serta diukur, dan face

validity berkaitan dengan apa yang nampaknya untuk mengukur sesuatu dan

bukan terhadap apa yang seharusnya kegiatan tersebut mengukur. Menurut

Arikunto (2013:228) untuk mengukur validitas kuesioner menggunakan

rumus korelasi product moment dengan rumus:

N Ʃ XY – (Ʃ X) (ƩY)
r xy =
√{ N Ʃ X 2−( Ʃ X 2 ) {N Ʃ Y 2−( Ʃ Y 2 ) }
39

Keterangan :

XY = Skor pertanyaan nomor dikali skor total

X = Skor pertanyaan nomor

Y = Skor total

N = Jumlah sampel

2. Uji Reliabilitas

Menurut Badriah (2012:129) “reliabilitas berkaitan dengan

pengertian apakah alar ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam

mengukur apa yang akan diukur, berkaitan dengan tingkat kepercayaan diri

suatu macam intrumen dan harus terhindar dari sifat tendensius atau

memihak terhadap kepentingan peneliti”. Menurut Arikunto (2013) uji

reliabilitas instrumen menggunakan rumus uji Alpha Cronbach :

k M ( K −M )
ri =
(k −1){1−
kVt }
Keterangan:

ri = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan

M = Skor rata-rata

Vt = Varians total
40

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya kuesioner yang akan

disebarkan kepada responden dilakukan uji reliabilitas untuk melihat

konsistensi jawaban. Menurut Oktavian (2015:50) untuk mengukur

reliabilitas dengan uji statistik alpha crobach intrumen dikatakan reliable

jika mempunyai nilai alpha crobach lebih dari 0,6.

G. Tata Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode kuesioner. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang variabel hubungan

sosiodemografi dengan pencegahan DBD pada keluarga ( pengetahuan,

pendidikan, pekerjaan) dengan menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan

kepada responden.

Langkah- langkah pengumpulan data :

a. Tahap persiapan

Pada tahap awal menyusun proposal penelitian, peneliti menentukan

masalah dan lahan penelitian terlebih dahulu. Kemudian melakukan

pendekatan terhadap objek terkait, yaitu di Puskesmas Pegambiran untuk

melakukan Studi kepustakaan dilakukan peneliti di perpustakaan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dan internet.

Tahap selanjutnya adalah meyususun proposal penelitian dilanjutkan

dengan seminar proposal penelitian. Selanjutnya peneliti mempersiapkan

instrumen penelitian serta melakukan uji validitas dan realibilitas intrumen,


41

pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, dan pencegahan DBD. Dalam tahap

ini, peneliti juga mengajukan surat izin penelitian ke Puskesmas

Pegambiran.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian stelah mendapatkan

surat izin dari pihak kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dan

Puskesmas Pegambiran. Sebelum memberikan kuesioner, peneliti

melakukan informed consent kepada responden, yaitu menjelaskan kepada

responden yaitu Keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas

Pegambiran mengenai tujuan dan cara pelaksaaan. Apabila responden

setuju, peneliti memberikan kuesioner untuk dilakukan pengisian yang

sebelumnya telah dijelaskan terlebih dahulu cara-cara pengisian. Setelah itu,

peneliti melakukan pengolahan data dan analisa data.

c. Tahap Pendokumentasian

Pada tahap akhir penelitian, peneliti melakukan penyusunan laporan

hasil penelitian, kemudian peneliti melakukan sidang skripsi untuk

mempertanggungjawabkan hasil penelitian dan menggandakan hasil

penelitian yang sebelumnya telah dinilai oleh para dosen dan penguji.
42

H. Rancangan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis

menggunakan komputer. Agar analisis penelitian menghasilkan informasi

yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang

harus dilalui, yaitu:

1. Editing

Editing (memeriksa) yaitu memeriksa daftar pernyataan yang

telah diserahkan oleh responden. Editing dilakukan di tempat

pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera

dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. Ada beberapa

responden yang tidak mencatumkan umur di kuesioner tersebut, sehingga

peneliti langsung mengkonfirmasi kepada respondennya,

2. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam kategori. Klasifikasi dilakukan dengan cara memberi

kode/ tanda berbentuk angka pada masing–masing jawaban.

3. Tabulasi

Kegiatan menyajikan data ke dalam bentuk tabel-tabel. Peneliti

melakukan tabulasi dengan memasukkan data ke dalam tabel yang telah

dibuat. Peneliti memasukkan semua data yang telah didapatkan dari

kuesioner responden dan memberikan kode kedalam komputer dalam

bentuk tabel.
43

2. Analisis Data

Menurut Nursalam (2015:197) analisis data adalah bagian yang

sangat penting untuk mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab

pertanyaan-pertayaan penelitian yang mengungkap fenomena. Data mentah

yang di dapat , tidak di dapat menggambarkan informasi yang diinginkan

untuk menjawab masalah penelitian.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan suatu hubungan

pada variabel. Menurut Badriah (2012:148) “analisis univariat yang

dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian. Pada umumnya

hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap

variabel”. Analisis dalam penelitian ini tujuannya untuk mendapatkan

gambaran umum dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan

dalam penelitian melalui distribusi frekuensi.

Analisis univariat menggambarkan frekuensi dari seluruh variabel

yang diteliti yaitu faktor yang berhubungan dengan hubungan

sosiodemografi terhadap kemampuan pencegahan DBD ( tingkat

pengetahuan,tingakat pendidikan dan tingkat pekerjaan). Untuk

menghitung distribusi frekuensi digunakan rumus sebagai berikut:

f
P= x 100 %
N
44

Keterangan :

P = Jumlah presentase jawaban

f = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah total pertanyaan

2. Analisis Bivariat

Menurut Badriah (2012:148) “analisis bivariat, dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berhubungan satu sama lain”. Analisis

ini digunakan untuk melihat hubungan dari variabel bebas dan terikat,

menggunakan uji statistik Rank Spearman. Dalam korelasi Rank

Spearman, jenis data yang di korelasikan adalah data ordianal, serta data

dari kedua variabel tidak harus membenruk distribusi normal.

Menurut Hernilinawati (2013:136) rumus Rank Spearman adalah

sebagai berikut:

6 Ʃ di 2
ρ=1− 2
n(n −1)

Keterangan :

p = Koefisien korelasi rank spearman test

n = Banyaknya ukuran sampel

Ʃdi2 = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel x dengan variabel y.

Interprestasi hasil uji korelasi spearman didasarkan pada nilai p,

kekuatan korelasi dan arah korelasinya. Interprestasi hasil uji hipotesis

adalah sebagai berikut:


45

Tabel 4.2 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Hasil Uji Korelasi

No Parameter Nilai Interprestasi


1. Kekuatan 0,00 sd <0,2 Sangat lemah
korelasi (r) 0,2 sd <0,4 Lemah
0,4 sd <0,6 Sedang
0,6 sd <0,8 Kuat
0,8 sd 1 Sangat kuat
2. Nilai p P < 0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji.
P > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji
3. Arah korelasi + (positif) Searah, makin besar nilai satu
variabel semakin besar pula nilai
variabel yang lainnya.
- (negatif) Berlawanan arah, semakin besar
nilai satu variabel, semakin kecil
nilai variabel lainnya.

I. Tempat, Waktu dan Jadwal

Penelitian ini telah dilaksakan pada keluarga di wilayah kerja

Puskesmas Pegambiran Kota Cirebon. Penelitian dilakukan pada bulan agustus

dengan jadwal terlampir. Proses pengambilan data penelitian diperkirakan akan

berlangsung pada bulan Agustus 2019.

Tempat : Puskesmas Pegambiran Kota Cirebon

Jadwal : Terlampir

Anda mungkin juga menyukai