Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak memiliki riwayat asthma atau penyakit lain, sebelumnya tidak
pernah mengalami kejadian seperti ini, serangan terjadi tiba-tiba, pasien dirumaha biasa menggunakan
air conditioner, pasien baru pulang naik gunung, terdapat suara wheezing, (+), TD 110/80mmHg,
frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 28x/menit. Ig E (↑).
A. Riwayat emosi
B. Riwayat keluarga
2. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk berdahak lebih dari 2
minggu. Hasil pengkajian pasien mengatakan lemah, lesu, berat badan menurun, berkeringat pada
malam hari, pasien mengatakan pernah batuk darah dan kadang-kadang sesak napas. TD 110 mmHg,
frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,3oC.
A. LED
B. Sputum
C. Leukosit
D. Mantoux
E. Thorax foto
3. Seorang perempuan berusia 75 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan suara napas rales disertai batuk, irama irreguler, syanosis di bibir, bentuk
bentuk jari tabuh (clubbing finger). TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 30
x/menit, suhu 37, 2oC. AGD : PO2 ↓, PCO2↑, PH ↓.
A. Gangguan ventilasi
4. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan utama batuk
berdahak. Dari hasil pemeriksaan didapat pasien batuk berdaha, tampak lelah, pasien menyatakan tidak
napsu makan, malam tidak bisa tidur pulas karena sering batuk, malu dengan penyakitnya sekarang. TD
130/90mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,2oC.
E. Intoleransi aktivitas
5. Seorang laki-laki berusia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan batuk. Hasil
pengkajian didapatkan ronchi pada bawah kiri paru, produksi sputum banyak pasien mengatakan sulit
mengeluarkan dahak. Indeks masa tubuh 16, pucat, penggunaan otot bantu pernapasan, tampak lelah
dan gelisah, pasien mengatakan sering mual dan tidak dapat tidur. TD 110/90mmHg, frekuensi nadi
110x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,2oC.
A. Membatasi aktifitas
6. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak gelisah dan sesak, penggunaan otot asesoris pernafasan,
pernapasan, sianosis central. TD 110/85mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
(+). Saturasi oksigen 92%
A. Kanule
B. Rebreathing mask
D. Venturi mask
E. Face mask
7. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke poli klinik penyakit dalam untuk melakukan
pemeriksaan secara umum. Hasil pengkajian pasien mengatakan dua bulan yang lalu pernah batuk
berdahak lebih dari 2 minggu. Pasien menginginkan diperiksa karena akan melamar pekerjaan yang
mengharuskan pasien di test tuberculin.
A. 52 jam
B. 62 jam
C. 72 jam
D. 82 jam
E. 92 jam
8. Seorang pasien perempuan berusia 20 tahun di rawat di ruang penyakit syaraf dengan keluhan sakit
kepala yang disertai kejang. Hasil pengkajian GCS 12, gelisah, sering menjambak rambutnya dan
mengatakan nyeri, skala 7 (0-10). TD 120/90mmHg. frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas
25x/menit, suhu 37,8oC. Pasien direncanakan untuk menjalani lumbal punktie. Apakah pemeriksaan
reflek yang utama pada kasus tersebut?
A. Brudzinski I
B. Brudzinski II
C. Kernig positif
D. Babinski positif
10. Seorang ibu mengatakan anak berusia 17 tahun di bawa ke poli klinik penyakit syaraf dengan
keluhan sering kejang kejang. Hasil pengkajian ibu mengatakan anaknya memiliki riwayat epilepsy, saat
kejang mulut berbusa. Dalam melakukan aktivitas anaknya tidak terlepas dari pengawasan. Anak terlihat
tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, dia merasa malu dengan penyakit yang dialaminya.
A. Cemas
B. Resiko injury
C. Kurang pengetahuan
11. Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan riwayat masuk cedera kepala.
Pada saat pengkajian didapat GCS 13, keadaan umum lemah, muntah (+), pasien mengeluh sakit kepala,
skala 5 (0-10), Keluarga mengungkapkan khawatir terhadap kondisi pasien sekarang. TD 110/90mmHg,
frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 30x/menit, Suhu 37◦C.
A. Cemas
B. Resiko injury
C. Kurang pengetahuan
D. Pola nafas tidak efektif
12. Seorang pasien laki-laki 20 tahun, di rawat di Rumah Sakit dengan kejang-kejang. Hasil pengkajian
mulut trismus, myalgia, keringat berlebihan, BAB dan BAK tidak terkontrol, air liur berlebih. Keluarga
mengatakan pasien tertusuk paku saat bekerja, tampak luka pada kaki. TD 120/80 mmHg frekuensi nadi
110x/menit, frekuensi napas 22x/menit.
A. Isolasi
B. Berikan O2
C. Perawatan Luka
D. Lakukan suction
13. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun, di rawat di ruang penyakit syaraf dengan kelemahan tubuh
bagian kanan. Hasil pemeriksaan kekuatan anggota tubuh bagian kanan 0, dan kandung kemih penuh.
Perawat mempersiapkan pemasangan kateter urin pada pasien tersebut. Urine tampak keluar di selang
kateter.
14. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang penyakit syaraf mengalami mengalami
kesulitan dalam menelan, sehingga perawat melakukan pemasangan NGT, untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien. Pada saat perawat memasukan selang pasien tiba-tiba pucat dan batuk.
A. Membatalkan pemasangan
B. Berhenti memasukan selang
15. Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan nyeri epigastrium dan
anoreksia. Dari hasil pengkajian keluhan dialami sejak ± 2 tahun, didapat riwayat kebiasaan menunda
makan, klien mengatakan mudah merasa kenyang apabila makan, Hasil pemeriksaan TB : 165 cm, BB :
40 kg
A. 13
B. 15
C. 17
D. 19
E. 21
16. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan BAB
berdarah. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan kejadiannya sering, BAB sering diikuti rasa
nyeri, 5 (0-10). Terdapat penurunan BB drastis dan riwayat diet tinggi lemak. TD 100/70mmHg, frekuensi
nadi 80 x/menit, frekuensi napas 23x/menit, suhu 36,8oC. Hb: 9 gr/dl
Pengkajian kolaboratif prioritas yang dilakukan perawat pada kasus diatas adalah
A. USG
B. Biopsi
C. Endoscopy
D. Guaiac test
E. Photo rontgent
17. Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di rumah sakit dengan dengan keluhan BAB 10 kali, pasien
mengatakan mules, nyeri abdomen dan lemas. Pada pengkajian ditemukan TD : 100/70 mmHg, Nadi
85x/menit, Suhu : 38 celcius, mata cekung dan turgor menurun
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipertermi
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan eliminasi
18. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di ruang penyakit bedah, post op laparatomy hari kedua.
Hasil pemeriksaan pasien mengeluh tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakan. Skala nyeri 6 (0–10),
pasien tampak lemas dan tidak nafsu makan. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi
napas 23x/menit, suhu 37,2oC.
a. Nyeri
b. Gangguan ADL
19. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan buang air besar
cair. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh lemas, dari pagi sampai siang sudah 5 kali, disertai
perut melilit, mata cekung, anoreksia, muntah (+), turgor kulit jelek, tidak ada napsu makan. BB 50kg,
pasien selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 90/70mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas
23x/menit, suhu 36,9oC.
b. Pengetahuan meningkat
d. Mencret berkurang
e. Nyeri hilang
20. Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan muntah-
muntah. Hasil pengkajian didapatkan keluarga mengatakan pasien muntah terus menerus sejak sehari
yang lalu, makan tidak bias karena terasa pahit dan muntah jika diisi, tampak lemah, TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,9oC
Apakah cara pemberian makanan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. NGT
b. Peroral
c. Parenteral
d. Makanan cair
Kunci Jawaban
1. A 2. B 3. D 4. C 5. C 6. B 7. C
20. C