TENTANG
PROSES KEMOTERAPI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Anti kanker adalah obat untuk mencegah dan mengobati pertumbuhan sel-
sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya
menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang
belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan
terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel
tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam
berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker
terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati.
Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan
kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya
sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Klasifikasi kanker
• Karsinoma
Karsinoma yaitu kanker yang terjadi pada jaringan epitel. jenis kanker yang
berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran
tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus,
sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan
esofagus. Contohnya meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma
anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal,
hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
• Limfoma
Jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum
tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker
kelenjar limfe dan limfa)
• Leukemia
Merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang
berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk
berakumulasi di dalam sirkulasi darah. Kanker jenis ini tidak membentuk
massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel
darah normal.
• Sarkoma
Sarkoma yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada
dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan
diotot dan tulang dan merupakan kanker yang terjadi pada
tulangosteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot
seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan
penghantar atau pendukung lainnya.
• Glioma
Glioma yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan
penunjang) di susunan saraf pusat.
• Karsinoma in situ
Karsinoma in situ yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel
abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum menyebar).
• Infeksi
Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung
kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun
penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran
empedu.
Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan
penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan
peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus
sel.
• Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya
pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan
hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya
risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat
dan buah zakar pada pria.
• Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana
sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan
kanker.
• Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang
mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya.
Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
a. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
b. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi
dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari
matahari.
c. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan
berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam
keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun
biologis.
Faktor Resiko dan Gejala Kanker
• Faktor Resiko Hormonal
Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu,
misalnya kanker payudara dan kanker endometrium. Wanita yang memiliki
menstruasi memiliki kadar estrogen yang tinggi, maka resiko terbentuknya
kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi dini
dan mencapai menopause lambat. Terlambat mengandung atau tidak
memiliki anak dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
• Faktor Kejiwaan, Emosi Psikis
Gangguan yang terjadi pada emosi dapat menyebabkan atau memperberat
kanker seperti stress, dendam, kebencian yang mendalam,atau sakit hati
(kepedihan). Peranan faktor kejiwaan pada kanker dapat melalui beberapa
cara, diantaranya: stress atau dendam yang mempengaruhi perkembangan
sel menjadi liar dan efek yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sel T
sehingga tidak mampu melenyapkan sel kanker yang terbentuk.
• Beberapa faktor yang bersifat Protektif terhadap pembentukan kanker yaitu
:
Hormon progesteron bersifat protektif terhadap kanker yaitu dengan
menghambat efek stimulasi estrogen. Hormon progesteron meningkat pada
saat kehamilan dan saat menyusui pada wanita oleh karena itu, wanita yang
menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut - turut, wanita yang hamil
beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Diagnosis Kanker
Deteksi Dini Kanker :
• Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan Digital Infrared
Imaging atau Pencitraan Inframerah Digital (PID). Teknik ini untuk
memonitor kesehatan payudara dan leher rahim pada wanita terhadap
adanya proses prakanker. Prinsip kerja PID adalah bahwa benda pada
temperatur tertentu akan memancarkan radiasi gelombang electromagnet
dari permukaan yang tidak kasat mata, dimana intensitas maksimum terjadi
pada panjang gelombang daerah sinar inframerah. Aktivitas kimia dan
aktivitas pembuluh darah didalam jaringan sekitar prakanker yang sedang
tumbuh selalu lebih tinggi daripada jaringan normal.
• Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah, misalnya
melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sangat dapat
membantu wanita mendeteksi kaknker payudara.
• Memeriksa buah zakar dapat membantu pria mendeteksi kanker secara dini
sehingga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini.
• Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak sembuh -
sembuh untuk mendeteksi kanker mulut pada stadium dini.
Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah
keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang
berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak
normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya.
Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan
tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel
pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah
berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.
Pengobatan Kanker
A. Pengobatan Konvensional
a. Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel -
sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan
pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala
yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan
pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda
dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya
kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar
dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-
beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada
kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat
keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya.
Kemoterapi biasa dilakukan di RS, klinik swasta, tempat praktek dokter,
ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga dirumah (oleh perawat,
penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).
Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada
beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku
tersebut, yaitu sebabagi berikut:
Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa
normal kembali)
Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena
karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan.
Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker
akan terhambat.
Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel
kanker tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian
tua dan mati.
Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang
dengan cara menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan
memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang
dapat menahan sel kanker.
Terapi Kanker
1. Operasi.
2. Radioterapi.
3. Kemoterapi.
4. Terapi Gen.
5. Terapi Endokrin.
6. Imunoterapi.
Penggolongan obat anti kanker
Berdasarkan mekanisme kerjanya, sitostatika dapat dibagi dalam beberapa
golongan :
1. Zat – zat alkilasi (Alkylating agents)
2. Antimetabolit
a. Mitotic Spindle
b. Topoisomerase Inhibitor
3. Antimitotika
4. Antibiotika
5. Hormonal dan lain – lain.
1) Zat-Zat Alkilasi
Yang terpenting adalah klormethin dan derivatnya, tiotepa dan busulfan.
Obat-obat ini juga disebut radiomimetikam, karena kerjanya mirip dengan
efek penyinaran dengan sinar-sinar ionisasi. Obat-obat ini terutama
digunakan pada kanker korion, limfogranuloma dan leukimia.
2) Anti Metabolit
Obat-obat ini menggangu sintesis DNA dengan jalan antagonisme saingan
metotreksat (MTX). Antagonis asam folat ini efektif sekali pada kanker
korion, juga bila sudah terjadi metastatis.
Banyak digunakan pada leukemia akut guna memelihara remisi (perbaikan
gejala-gejala)yang kurang dicapai dengan obat-obat lain, misalnya vinkristin
bersama prednison. Juga digunakan untuk mengobati penyakit kulit bersisik
(psoriasis) yang parah sebagai obat terakhir.
a. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga
menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara
lain: Plakitaxel (Taxol), Docetaxel, Vinblastine, Vinorelbin Vindesine,
Vincristine.
b. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat
proses transkripsi dan replikasi. Macam-macamnya antara lain:Irinotecan,
Etoposit, Topotecan.
3) Anti Mitotika
Zat ini mencegah pembelahan sel dengan merintangi pembelahan inti sel.
4) Antibiotika
Terutama digunakan pada kanker korion yang sudah metastasis, biasanya
dikombinasikan dengan klorambusil dan MTX. Efek samping sama dengan
sitostatika lain yakni gangguan darah, lambung-usus dan rambut rontok..
5) Hormonal dan lain – lain
Obat-obat lain yang digunakan pada kanker terdiri dari kortikosteroida,
hormon kelamin, prokarbazin dan asparaginase.
BAB III
PEMBAHASAN
MEKANISME KERJA
Obat anti-kanker terutama bekerja pada DNA yang merupakan komponen
utama gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Cara kerjanya pada sel-sel kanker ada yang:
1) Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan atau RNA.
2) Merusak replikasi DNA.
3) Menggu transkripsi DNA oleh RNA.
4) Mengganggu kerja gen.
Berdasarkan kerjanya pada siklus sel, obat anti kanker (kemoterapi) dapat
dibedakan:
1. CCDD (Cell Cycle Depending Drugs)
Obat golongan ini hanya dapat bekerja selama ada pembelahan sel, dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a. CCDD Specific Phase
Obat ini hanya bekerja pada fase tertentu dari pembelahan sel, sehingga obat
ini dapat efektif bekerja jika terdapat dalam jumlah yang cukup pada saat sel
tumor memasuki fase tertentu tersebut.
b. CCDD Non Specific Phase
Obat ini bekerja pada sel-sel tumor yang aktif membelah tetapi tidak
tergantung pada pembelahan sel, sehingga obat ini dapat efektif bekerja
pada sel-sel tumor yang sedang aktif membelah tanpa tergantung fasenya.
2. CCID (Cell Cycle Independing Drugs)
Obat ini dapat membunuh sel tumor pada setiap keadaan dan tidak
tergantung pada pembelahan sel. Suatu obat citostatika dapat bekerja hanya
pada satu fase saja misalnya golongan alkaloid, atau dapat juga bekerja pada
beberapa fase sekaligus, misalnya golongan anti metabolit. Menurut
mekanisme kerjanya, maka obat kemoterapi dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Alkylating Agent
Mekanisme kerja:
☺ Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga
membentuk ikatan silang DNA
☺ Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada
gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat
☺ Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
a. Klormethin
Merupakan sitostatika pertama yang digunakan (1946) terhadap kanker
limfogranuloma dan leukemia akut. Kerjanya pendek sekali karena dalam
darah terurai dalam beberapa menit.
b. Klorambusil
Adalah derivat klormertin dengan cincin aromatik, khasiat dan
penggunaannya sama, tetapi dapat digunakan oral. Efek samping ringan.
c. Siklofosfamid
Adalah derivat klormetin dengan cincin fosfat, merupakan turunan dari
diklordietilsulfida yang baru aktif setelah dioksidasi di hati. Selain merusak
sumsum tulang, seringkali mengakibatkan kerontokan rambut dan radang
mukosa kandung kemih dengan perdarahan.
Dosis : 200-300mg iv atau oral setiap hari.
Indikasi : Limfoma Hodgkin, non Hodgkin, karsinoma bronkhus, kanker
payudara, kanker ovarium.
d. Melfalan
Adalah derivat klormetin yang mengandung fenilalanin, kerjanya jauh lebih
lama lebih kurang 6 jam. Banyak digunakan pada kanker sumsum tulang.
Efek samping perintangan produksi megkaryocyt di sumsum tulang, yang
membentuk pelat-pelat darah.
e. Thiotepa
Memiliki daerah indikasi yang lebih luas daripada derivat-derivat mustin,
yaitu juga pada kanker yang sudah tersebar, maupun pada jenis-jenis kanker
lain yang gagal pengobatannya dengan penyinaran.
f. Busulfan
Berkhasiat spesifik terhadap sumsum tulang, maka khusus digunakan pada
leukemia kronis guna menekan produksi leukosit.
Dosis : 4mg/hari p.o selama beberapa bulan.
Indikasi : Leukemia mieloid kronis.
g. Lomustin
Mampu mengalkilasi dan menghambat berbagai proses di dalamsel. Karena
sifatnya yang lipofil dan mudah melintasi sawar otak, maka obat ini
merupakan obat pilihan pertama pada tumor otak.
h. Aziridin
Merupakan turunan etilenemin Mekanisme kerja dan indikasi sama dengan
diklordietilsulfida, tetapi hasilnya tidak sebaik senyawa tersebut.
Dosis : 15mg iv 1-2 kali /minggu.
Indikasi : Limfoma Hodgkin, non Hodgkin, karsinoma bronkhus, kanker
payudara, kanker ovarium.
2) Anti metabolit
Mekanisme kerja:
☺ Menghambat enzym-enzym asam nukleat efek lebih toksis pada sel-sel
yang sedang berproliferasi.
☺ Menghambat mitosis ( Spindle poisons ) mempengaruhi mikrotubulus
yang berperan dalam proses mitosis.
a) Merkaptopurin
Merupakan antagonis kompetitif dari enzim yg menggunakan senyawa purin
sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari mekanisme kerjanya ialah
pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yg menghambat biosintesis
purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.
Dosis : 2,5mg/kgBB/hari.
Indikasi : Digunakan terutama pada leukemia akut pada anak-anak, juga
dalam hal MTX atau zat-zat alkilasi tidak efektif lagi.
b) Azathioprin
Dalam tubuh dirombak menjadi merkaptopurin. Banyak digunakan sebagai
imunosupresivum pada transplantasi ginjal dan organ-organ lain guna
memperkecil bahaya penolakan organ-organ baru oleh tubuh si penerima.
c) Fluorouracil
Digunakan pada tumor-tumor lambung, usus besar atau (kolon) dan poros
usus (rektum). Efek samping sama dengan MTX. Mekanisme kerjanya
adalah memblok timidilat sintetase guna menghambat metilasi asam
disoksiuridilat menjadi asam timidilat dan menghambat sintesis DNA.
Dosis : 12 mg/kgBB/hari selama 5 hari.
Indikasi : Digunakan sebagai terapi paliatif.
d) Sitarabin
Berkhasiat virustatik terhadap virus-virus DNA. Digunakan pada leukemia
akut pada anak-anak.
Dosis : 2-3 mg/kgBB/hari selama 5-6 hari.
Indikasi : Digunakan pada leukemia akut dan eksaserbasi akut leukemia
kronis.
Senyawa androgen
Turunan androgen yg mempunyai kerja menghambat tumor yg sama kuat
dengan testosteron tetapi kerja androgen jauh lebih kecil contoh obat :
drostanolo-propionat dan testolakton.
Indikasi : Kanker payudara.
Anti androgen
Contoh obat : Siproteronasetat dan flutamida.
Dosis : 750 mg.
Indikasi : Kanker prostat.
Korteks adrenal
Bekerja antiproliperatif, dan digunakannya dikombinasi dengan obat
sitostatika lain.
Indikasi : Leukemia akut dan sub akut pada anak-anak dan leukemia kronis
pada orang dewasa.
c. Prokarbazin
Dianjurkan sebagai obat pilihan kedua pada limfogranuloma, dalam
kombinasi dengan klormethin, vinkristin dan prednison.
d. L-Asparaginase
Enzim ini diperoleh dari pembiakan bakteri E.coli. Pada leukemia tertentu
sel-sel kanker tidak dapat membentuk 1-asparagin yang diperlukannya
untuk sintesis proteinnya. Maka zat ini menggunakan asparagin tersebut
sehingga sel-sel kanker terhenti perkembangannya. Efek samping mual,
muntah, gangguan SSP dan hati, alergi. Hanya digunakan pada leukemia
akut dan sebagai obat pilihan kedua.
e. Cisplatin
Terutama digunakan pada kanker testis dalam kombinasi dengan vinkristin
dan bleomisin, serta pada kanker ovarium.
f. Interferon
Daya sitostatiknya telah dibuktikan untuk beberapa bentuk kanker. Selain
itu juga berdaya anti virus dan dianjurkan sebagai pencegah influensa
sampai 24 jam sesudah terjadinya infeksi.