Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TOKSIKOLOGI

TENTANG

PENGGOLONGAN ANTI KANKER SERTA

PENGGUNAAN APLIKASINYA DALAM

PROSES KEMOTERAPI

NAMA : EGA PRATIWI


NIM : 482011805029
KELAS : 4.A S1FARMASI
FARMAKOLOGI (Anti Kanker)
BAB I
PENDAHULUAN

Kanker atau karsinoma (Yunani = karkinos = kepiting) adalah pembentukan


jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne). Suatu kelompok
sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan
tidak tertahankan serta mengakibatkan pembengkakan atau benjolan,  yang
disebut tumor atau neoplasma (neo = baru;  plasma = bentukan). Sel-sel
kanker ini menginfiltrasi ke dalam jaringan-jaringan sekitarnya dan
memusnahkannya. Tumor setempat ini seringkali menyebarkan sel-selnya
melaui saluran darah dan limfe ke tempat-tempat lain dari tubuh
(metastasis), dimana berkembang neoplasma sekunder. Gejala umum dari
penyakit-penyakit kanker adalah nyeri yang sangat hebat.
Jenis-jenis kanker yang paling sering terdapat adalah kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, lambung-usus dan alat-alat kelamin. Begitu pula
leukimia  atau kanker darah, dimana produksi leukosit menjadi abnormal
tinggi sedangkan eritrosit sangat berkurang.
Sebab-sebab kanker, menurut para ahli, lebih dari 80% dari semua tumor
pada manusia diakibatkan oleh pengaruh zat-zat karsinogen.
Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam
pengobatan penyakit kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang
muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini
bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan
bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi
pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya
pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara
total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan
melokalisir sel-sel kaker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan
lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk
tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus
(Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa
dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan,
kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah pengobatan
konvensional selesai dilakukan. Karena obat dari ekstrak keladi tikus dapat
membantu mengurangi efek pengobatan secara konvensional.
Jumlah penderita penyakit kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti,
tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu
penyebab kematian. Hanya beberapa penyakit kanker yang dapat diobati
secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini.
Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium
kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Anti kanker adalah obat untuk mencegah dan mengobati pertumbuhan sel-
sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya
menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang
belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan
terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel
tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam
berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker
terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati.
Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan
kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya
sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Klasifikasi kanker
• Karsinoma
Karsinoma yaitu kanker yang terjadi pada jaringan epitel. jenis kanker yang
berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran
tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus,
sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan
esofagus. Contohnya meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma
anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal,
hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
• Limfoma
Jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum
tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker
kelenjar limfe dan limfa)
• Leukemia
Merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang
berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk
berakumulasi di dalam sirkulasi darah. Kanker jenis ini tidak membentuk
massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel
darah normal.
• Sarkoma
Sarkoma yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada
dipermukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan
diotot dan tulang dan merupakan kanker yang terjadi pada
tulangosteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot
seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan
penghantar atau pendukung lainnya.
• Glioma
Glioma yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan
penunjang) di susunan saraf pusat.
• Karsinoma in situ
Karsinoma in situ yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel
abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum menyebar).

Faktor - faktor penyebab kanker


Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena
penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor,
genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga
meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
• Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi
untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya.
Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker
payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai
contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika
ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
• Faktor Lingkungan
 Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru,
mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
 Sinar Ultraviolet dari matahari
 Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar
rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom
atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang
selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II,
berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
• Faktor perilaku
 Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum
minuman beralkohol.
 Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering
berganti ganti pasangan.
• Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat
menyebabkan kanker adalah:
 Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan
resiko terjadinya kanker lambung
 Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
 Zat pewarna makanan
 Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut
yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
 Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
• Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
 Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya
merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
 Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem
pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah).
 Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
 Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt,
sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan.
Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
 Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma
dan kanker darah lainnya.

• Infeksi
 Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung
kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun
penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
 Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran
empedu.
 Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan
penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan
peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus
sel.
• Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya
pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan
hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya
risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat
dan buah zakar pada pria.
• Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana
sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan
kanker.
• Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang
mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya.
Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
a. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
b. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi
dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari
matahari.
c. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan
berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam
keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun
biologis.
Faktor Resiko dan Gejala Kanker
• Faktor Resiko Hormonal
Hormon estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu,
misalnya kanker payudara dan kanker endometrium. Wanita yang memiliki
menstruasi memiliki kadar estrogen yang tinggi, maka resiko terbentuknya
kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi dini
dan mencapai menopause lambat. Terlambat mengandung atau tidak
memiliki anak dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
• Faktor Kejiwaan, Emosi Psikis
Gangguan yang terjadi pada emosi dapat menyebabkan atau memperberat
kanker seperti stress, dendam, kebencian yang mendalam,atau sakit hati
(kepedihan). Peranan faktor kejiwaan pada kanker dapat melalui beberapa
cara, diantaranya: stress atau dendam yang mempengaruhi perkembangan
sel menjadi liar dan efek yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sel T
sehingga tidak mampu melenyapkan sel kanker yang terbentuk.
• Beberapa faktor yang bersifat Protektif terhadap pembentukan kanker yaitu
:
Hormon progesteron bersifat protektif terhadap kanker yaitu dengan
menghambat efek stimulasi estrogen. Hormon progesteron meningkat pada
saat kehamilan dan saat menyusui pada wanita oleh karena itu, wanita yang
menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut - turut, wanita yang hamil
beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara.

Gejala - gejala Kanker


Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ
tubuh yang terserang yaitu :
• Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan
pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap
kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan
atau kecemasan.
• Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah,
batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan
puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah
(diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
• Perubahan kebiasaan buang air besar
• Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein
(kaheksia)
• Benjolan pada payudara
• Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
• Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
• Luka yang tidak sembuh - sembuh
• Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
Secara umum, gejala klinis kanker bisa dibadi menjadi kelompok :
• Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor,
pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration.
Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata
yang menguning).
• Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis,
hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-
tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada
kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala
awalnya.
• Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara
signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada
saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu
kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan
perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh
berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis
banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab
utama dari setiap gejala.
• Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel
stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraselular. Pada kanker,
terjadi penurunan konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh
darah baru, seperti trombospondin, angiostatin dan glioma-derived
angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik,
seperti vascular endothelial growth factor, yang memungkinkan sel kanker
melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu
melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial
growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi
faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis,
seperti endostatin dan angiostatin.
• Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks
ekstraselular (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim
MMP. Hingga saat ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan
dalam kanker, dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada
hepatocellular carcinoma.
Gejala Kanker secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami :
• Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari,
epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan
berjalan,mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan
pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.
• Kanker mulut
Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.
• Kanker Tenggorokan
Batuk terus menerus, suara serak atau parau.
• Kanker Paru-paru
Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.
• Kanker Payudara
Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal -
gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau
menstruasi.
• Kanker saluran pencernaan
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau
hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa
sakit setelah makan, penurunan berat badan.
• Kanker Rahim (uterus)
Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens
yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.
• Kanker Indung Telur (ovarium)
Pada fase lanjut barulah muncul gejala.
• Kanker Kolon
Pendarahan pada rectum terdapat darah pada kotoran, perubahan buang air
besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).
• Kanker Kandung Kemih atau Ginjal
Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil,
keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.
• Kanker prostat
Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang
belakang, penis dan paha atas.
• Kanker buah zakar/testis
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar
yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian
bawah, dada membesar atau melembek.
• Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal,
berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.
• Leukemia
Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah
terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.
• Kanker Kulit
Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk),
infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan
ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa
bercak-bercak.
• Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada
pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein
dan zat gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah
pengobatan konvensional.

Diagnosis Kanker
Deteksi Dini Kanker :
• Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan Digital Infrared
Imaging atau Pencitraan Inframerah Digital (PID). Teknik ini untuk
memonitor kesehatan payudara dan leher rahim pada wanita terhadap
adanya proses prakanker. Prinsip kerja PID adalah bahwa benda pada
temperatur tertentu akan memancarkan radiasi gelombang electromagnet
dari permukaan yang tidak kasat mata, dimana intensitas maksimum terjadi
pada panjang gelombang daerah sinar inframerah. Aktivitas kimia dan
aktivitas pembuluh darah didalam jaringan sekitar prakanker yang sedang
tumbuh selalu lebih tinggi daripada jaringan normal.
• Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah, misalnya
melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sangat dapat
membantu wanita mendeteksi kaknker payudara.
• Memeriksa buah zakar dapat membantu pria mendeteksi kanker secara dini
sehingga dapat disembuhkan bila ditemukan pada stadium dini.
• Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak sembuh -
sembuh untuk mendeteksi kanker mulut pada stadium dini.
Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah
keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang
berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak
normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya.
Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan
tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel
pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah
berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,


menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi
sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun
fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan
(diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
• Perpindahan fasa G1 menuju fasa S.
• Siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap
hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi
oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen
THRB yang sering ditemukan pada kanker.
• Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
• Translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah
putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada
domain tertentu pada kromosom. Pada leukimia mielogenus kronis, 95%
penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut
kromosom filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai
akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan,
sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terdapat empat
jenjang karsinogenesis:
 inisiasi tumor
 promosi tumor
 konversi malignan
 progresi tumor

Menentukan Stadium kanker


Jika kanker telah ditemukan, pemeriksaan penentuan stadium (staging)
kanker membantu dokter dalam merencanakan pengobatan yang tepat dan
menentukan prognosis perjalanan penyakitnya. Staging bisa dilakukan
dengan menggunakan :
1. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang)
2. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis
dapat diketahui.
3. CT (Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)
4. Mediastinoskopi
5. Biopsi sumsum tulang.
Terkadang perlu dilakukan pembedahan untuk menentukan stadium kanker.
Misalnya, suatu laparatomi (pembedahan perut) memungkinkan ahli bedah
untuk mengangkat atau mengobati kanker usus besar sambil menentukan
penyebaran kanker ke kelenjar getah bening terdekat.

Pengobatan Kanker

A. Pengobatan Konvensional
a. Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel -
sel kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan
pertumbuhannya agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala
yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan
pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda
dengan radiasi atau pembedahan yang bersifat setempat, karenanya
kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar
dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-
beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai pengobatan utama, pada
kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat
keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya.
Kemoterapi biasa dilakukan di RS, klinik swasta, tempat praktek dokter,
ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga dirumah (oleh perawat,
penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).

Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah


(akan kembali normal sekitar seminggu kemudian), infeksi (ditandai dengan
panas , sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing, menggigil dan luka yang
memerah, bengkak, dan rasa hangat), anemia, pendarahan seperti mimisan,
rambut rontok, kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan kering, mual
dan muntah, dehidrasi dan tekanan darah rendah, sembelit/konstipasi, diare,
gangguan sistem syaraf.
  b. Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk
mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan
jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker.
Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel
darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar
matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat
menyebabkan kebotakan.
 c. Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua.
Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika
dilakukan pada stadium dini.
 d. Pengobatan dengan terapi kombinasi
Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari
pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran
mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan
membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan
maupun penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan
sebelum pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah
pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin
tersisa.
B. Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam
ekstrak dari tumbuh-tumbuhan (tanaman obat), contohnya, ekstrak dari
keladi tikus (Extract Typhonium Flagelliforme) yang dikombinasikan
dengan bahan alami lainnya yang diolah secara modern, yang dapat
membantu detoxifikasi jaringan darah dan menstimulasi system kekebalan
tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker. Pengobatan herbal
adalah salah satu alternatif pengobatan yang telah banyak terbukti
keampuhannya selain pengobatan yang dilakukan secara
modern/konvensional.

Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada
beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku
tersebut, yaitu sebabagi berikut:
 Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa
normal kembali)
 Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena
karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan.
Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker
akan terhambat.
 Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel
kanker tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian
tua dan mati.
 Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang
dengan cara menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan
memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang
dapat menahan sel kanker.

Terapi Kanker
1. Operasi.
2. Radioterapi.
3. Kemoterapi.
4. Terapi Gen.
5. Terapi Endokrin.
6. Imunoterapi.
Penggolongan obat anti kanker
Berdasarkan mekanisme kerjanya, sitostatika dapat dibagi dalam beberapa
golongan :
1. Zat – zat alkilasi (Alkylating agents)
2. Antimetabolit
a. Mitotic Spindle
b. Topoisomerase Inhibitor
3. Antimitotika
4. Antibiotika
5. Hormonal dan lain – lain.
1) Zat-Zat Alkilasi
Yang terpenting adalah klormethin dan derivatnya, tiotepa dan busulfan.
Obat-obat ini juga disebut radiomimetikam, karena kerjanya mirip dengan
efek penyinaran dengan sinar-sinar ionisasi. Obat-obat ini terutama
digunakan pada kanker korion, limfogranuloma dan leukimia.
2) Anti Metabolit
Obat-obat ini menggangu  sintesis DNA dengan jalan antagonisme saingan
metotreksat (MTX). Antagonis asam folat ini efektif sekali pada kanker
korion, juga bila sudah terjadi metastatis.
Banyak digunakan pada leukemia akut guna memelihara remisi (perbaikan
gejala-gejala)yang kurang dicapai dengan obat-obat lain, misalnya vinkristin
bersama prednison. Juga digunakan untuk mengobati penyakit kulit bersisik
(psoriasis) yang parah sebagai obat terakhir.
a. Mitotic Spindle
Golongan obat ini berikatan dengan protein mikrotubuler sehingga
menyebabkan disolusi struktur mitotic spindle pada fase mitosis. Antara
lain: Plakitaxel (Taxol),  Docetaxel, Vinblastine, Vinorelbin Vindesine,
Vincristine.
b. Topoisomerase Inhibitor
Obat ini mengganggu fungsi enzim topoisomerase sehingga menghambat
proses transkripsi dan replikasi. Macam-macamnya antara lain:Irinotecan,
Etoposit, Topotecan.
3) Anti Mitotika
Zat ini mencegah pembelahan sel dengan merintangi pembelahan inti sel.
4) Antibiotika
Terutama digunakan pada kanker korion yang sudah metastasis, biasanya
dikombinasikan dengan klorambusil dan MTX. Efek samping sama dengan
sitostatika lain yakni gangguan darah, lambung-usus dan rambut rontok..
5) Hormonal dan lain – lain
Obat-obat lain yang digunakan pada kanker terdiri dari kortikosteroida,
hormon kelamin, prokarbazin dan asparaginase.

BAB III
PEMBAHASAN
MEKANISME KERJA
Obat anti-kanker terutama bekerja pada DNA yang merupakan komponen
utama gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Cara kerjanya pada sel-sel kanker ada yang:
1) Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dan atau RNA.
2) Merusak replikasi DNA.
3) Menggu  transkripsi DNA oleh RNA.
4) Mengganggu kerja gen.

Berdasarkan kerjanya pada siklus sel, obat anti kanker (kemoterapi) dapat
dibedakan:
1. CCDD (Cell Cycle Depending Drugs)
Obat golongan ini hanya dapat bekerja selama ada pembelahan sel, dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
a. CCDD Specific Phase
Obat ini hanya bekerja pada fase tertentu dari pembelahan sel, sehingga obat
ini dapat efektif bekerja jika terdapat dalam jumlah yang cukup pada saat sel
tumor memasuki fase tertentu tersebut.
b. CCDD Non Specific Phase
Obat ini bekerja pada sel-sel tumor yang aktif membelah tetapi tidak
tergantung pada pembelahan sel, sehingga obat ini dapat efektif bekerja
pada sel-sel tumor yang sedang aktif membelah tanpa tergantung fasenya.
2. CCID (Cell Cycle Independing Drugs)
Obat ini dapat membunuh sel tumor pada setiap keadaan dan tidak
tergantung pada pembelahan sel. Suatu obat citostatika dapat bekerja hanya
pada satu fase saja misalnya golongan alkaloid, atau dapat juga bekerja pada
beberapa fase sekaligus, misalnya golongan anti metabolit. Menurut
mekanisme kerjanya, maka obat kemoterapi dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Alkylating Agent
Mekanisme kerja:
☺ Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga
membentuk ikatan silang DNA
☺ Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada
gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat
☺ Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
a. Klormethin
Merupakan sitostatika pertama yang digunakan (1946) terhadap kanker
limfogranuloma dan leukemia akut. Kerjanya pendek sekali karena dalam
darah terurai dalam beberapa menit.
b. Klorambusil
Adalah derivat klormertin dengan cincin aromatik, khasiat dan
penggunaannya sama, tetapi dapat digunakan oral. Efek samping ringan.
c. Siklofosfamid
Adalah derivat klormetin dengan cincin fosfat, merupakan turunan dari
diklordietilsulfida yang baru aktif setelah dioksidasi di hati. Selain merusak
sumsum tulang, seringkali mengakibatkan kerontokan rambut dan radang
mukosa kandung kemih dengan perdarahan.
Dosis  : 200-300mg iv atau oral setiap hari. 
Indikasi : Limfoma Hodgkin, non Hodgkin, karsinoma bronkhus, kanker
payudara, kanker ovarium.
d. Melfalan
Adalah derivat klormetin yang mengandung fenilalanin, kerjanya jauh lebih
lama lebih kurang 6 jam. Banyak digunakan pada kanker sumsum tulang.
Efek samping perintangan produksi megkaryocyt di sumsum tulang, yang
membentuk pelat-pelat darah.
e. Thiotepa
Memiliki daerah indikasi yang lebih luas daripada derivat-derivat mustin,
yaitu juga pada kanker yang sudah tersebar, maupun pada jenis-jenis kanker
lain yang gagal pengobatannya dengan penyinaran.
f. Busulfan
Berkhasiat spesifik terhadap sumsum tulang, maka khusus digunakan pada
leukemia kronis guna menekan produksi leukosit.
Dosis  : 4mg/hari p.o selama beberapa bulan.
Indikasi : Leukemia mieloid kronis.
g. Lomustin
Mampu  mengalkilasi dan menghambat berbagai proses di dalamsel. Karena
sifatnya yang lipofil dan mudah melintasi sawar otak, maka obat ini
merupakan obat pilihan pertama pada tumor otak.
h. Aziridin
Merupakan turunan etilenemin Mekanisme kerja dan indikasi sama dengan
diklordietilsulfida, tetapi hasilnya tidak sebaik senyawa tersebut.
Dosis  : 15mg iv 1-2 kali /minggu.
Indikasi : Limfoma Hodgkin, non Hodgkin, karsinoma bronkhus, kanker
payudara, kanker ovarium.
2) Anti metabolit
Mekanisme kerja:
☺ Menghambat enzym-enzym asam nukleat efek lebih toksis pada sel-sel 
yang sedang  berproliferasi.
☺ Menghambat mitosis ( Spindle poisons ) mempengaruhi mikrotubulus
yang berperan  dalam proses mitosis.
a) Merkaptopurin
Merupakan antagonis kompetitif dari enzim yg menggunakan senyawa purin
sebagai substrat. Suatu alternatif lain dari mekanisme kerjanya ialah
pembentukan 6-metil merkaptopurin (MMPR), yg menghambat biosintesis
purin, akibatnya sintesis RNA, CoA, ATP dan DNA dihambat.
Dosis  : 2,5mg/kgBB/hari.
Indikasi : Digunakan terutama pada leukemia akut pada anak-anak, juga
dalam hal MTX atau  zat-zat alkilasi tidak efektif lagi. 
b) Azathioprin
Dalam tubuh dirombak menjadi merkaptopurin. Banyak digunakan sebagai
imunosupresivum pada transplantasi ginjal dan organ-organ lain guna
memperkecil bahaya penolakan organ-organ baru oleh tubuh si penerima.
c) Fluorouracil
Digunakan pada tumor-tumor lambung, usus besar atau (kolon) dan poros
usus (rektum). Efek samping sama dengan MTX. Mekanisme kerjanya
adalah memblok timidilat sintetase guna menghambat metilasi asam
disoksiuridilat menjadi asam timidilat dan menghambat sintesis DNA.
Dosis  : 12 mg/kgBB/hari selama 5 hari.
Indikasi : Digunakan sebagai terapi paliatif.
d) Sitarabin
Berkhasiat virustatik terhadap virus-virus DNA. Digunakan pada leukemia
akut pada anak-anak.
Dosis  : 2-3 mg/kgBB/hari selama 5-6 hari.
Indikasi : Digunakan pada leukemia akut dan eksaserbasi akut leukemia
kronis.

3) Anti Mitotika (Anti metabolit)


Mekanisme kerja:
☺ Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat. Beberapa antimetabolit
memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk
pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzim yang penting untuk
pembelahan. Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah
cepat.
a) Vinblastin
Merupakan alkaloid tanaman Vinca rosea bersama derivatnya vindesin dan
vinkristin. Terutama digunakan bila radioterapi atau sitostatika lainnya tidak
efektif. Efek samping utama neuritis perifer, mual, muntah, rambut rontok
dan obstipasi.
 Vindesin
Khasiat kurang lebih sama dengan vinblastin, tetapi kurang menekan
sumsum tulang dan neurotoksis. Digunakan antara lain pada leukemia akut
pada anak-anak dan pada kanker buah dada.
 Vinkristin
Digunakan pada leukemia akut pada anak-anak, umumnya dikombinasikan
dengan obat lain, misalnya merkaptopurin dan prednison. Efek samping
sama dengan vinblastin, polineuritis lebih cepat terjadi dan terapi harus
segera ditunda hingga gejala -  gejala lenyap. Depresi sumsum tulang praktis
tidak terjadi.
b) Podofilin
Damar ini diperoleh dari akar tanaman Podophyllum peltatum yang antara
lain mengandung zat antimitotik podolifotoksin. Dua glikosida
semisintetisnya adalah teniposida dan etoposida.
Indikasi : limfoma ganas, karsinoma bronkhus, tumor otak ganas, karsinoma
kandung kemih.
 Teniposida
Digunakan pada limfoma Hodgkin, kanker otak dan kandung kemih.
 Etoposida
Dapat digunakan oral, digunakan antara lain pada kanker testis dan ovarium.
c) Kolkhisin
Mekanisme kerjanya menghambat terbentuknya inti poliploida, luas
terapeutiknya kecil sehingga sekarang sudah tidak digunakan lagi sebagai
sitostatika.
4) Antibiotika
Mekanisme kerja:
☺ Terutama dengan jalan menghambat sintesa DNA dan RNA.
a) Daktinomisin
Diisolasi dari Actinomycetes
Indikasi  : Digunakan untuk terapi tumor Wilms, Rhabdomiosarkoma, dan
Ca testis.
b) Antrasiklin
Diisolasi dari jenis Streptomyces. Mekanisme kerjanya mempengaruhi
sintesis DNA maupun RNA antara lain terjadi pemutusan untai tunggal dan
ganda DNA yg diakibatkan oleh adanya pembentukan radikal bebas. Obat
golongan ini dapat menyebabkan kardiotoksik.
 Aklarubisin
Diisolasi dari Streptomyces galilaeus
Indikasi : Leukemia mielositik akut. 
 Daunorubisin
Diisolasi dari Streptomyces coeruleorubidus dan peucetius
Indikasi : Leukemia mielositik akut dan leukemia limfositik akut. 
 Doksorubisin ≈ daunorubisin
Indikasi : Leukemia akut, limfogranolumatosis, serta berbagai karsinoma
dan sarcoma. 
 Epirubisin
Kardiotoksik lebih kecil dari doksorubisin
Indikasi : Limfoma non Hodgkin, sarkoma, melanoma, kanker payudara,
kanker ovarium, gaster, dan rektum
c) Bleomisin
Didapat dari Streptomyces verticillus, toksisitas pada sumsum tulang dan
kerja imunosupresifnya relatif kecil.
Indikasi : Karsinoma epitel pipih.
5) Hormonal dan lain – lain
Mekanisme kerja:
 Obat ini memiliki selektifitas relatif untuk jaringan tumor dan
toksisitasnya relatif rendah. Obat ini dapat menyerang sel tertentu secara
langsung, dan dapat pula digabungkan dengan zat radioaktif atau kemoterapi
tertentu.
a. Kortikosteroida
Hampir pada semua kombinasi obat pada terapi kanker mengandung
prednison atau turunannya, karena efeknya langsung terhadap sel-sel kanker
sendiri dan menghasilkan pengaruh yang baik seperti demam menurun,
perasaan nyaman, tumor menjadi ringan, nafsu makan bertambah, dan
sebagainya.
b. Hormon-hormon kelamin
Kerap kali digunakan dengan hasil yang baik, pada jenis-jenis kanker yang
tergantung dari hormon, yang pertumbuhannya dapat dihambat oleh
androgen atau estrogen, atau anti hormon, misalnya estrogen diberikan pada
kanker prostat (guna meniadakan efek hormon pria). Androgen diberikan
pada kanker payudara.
 Buserelin dan Leuprorelinasetat
Indikasi : Digunakan untuk kanker prostat.
Dosis  : Buserelin 0,5mg sc sehari 3x selama 7 hari.
 Leuprorelinasetat 0,2mg setiap hari.
 Estrogen
Indikasi : Dulu digunakan sebagai kanker prostat,  indikasi lain dapat
digunakan pada kanker payudara pada pasien usia lanjut yg mengalami
menopause 5 tahun atau lebih.
 Anti Estrogen
Indikasi : Kanker payudara, kanker korpus yg resisten progesterone.
a) Tamoksifen
Mekanisme kerjanya memblok kerja perifer estrogen dengan cara berikatan
dengan reseptor estrogen. Pada pemberian p.o absorpsi lambat, eksresinya
melalui empedu.
Dosis : 20-40mg /hari.
b) Aminoglutetimida
Mekanisme kerjanya menghambat biosintesis hormon steroid, absorpsi p.o
cepat, eksresinya di ginjal.
Dosis : 4 x 250mg (ditambah 2x20mg kortisol).

 Senyawa androgen
Turunan androgen yg mempunyai kerja menghambat tumor yg sama kuat
dengan testosteron tetapi kerja androgen jauh lebih kecil contoh  obat :
drostanolo-propionat dan testolakton.
Indikasi : Kanker payudara.
 Anti androgen
Contoh obat : Siproteronasetat dan flutamida.
Dosis  : 750 mg.
Indikasi : Kanker prostat.
 Korteks adrenal
Bekerja antiproliperatif, dan digunakannya dikombinasi dengan obat
sitostatika lain.
Indikasi : Leukemia akut dan sub akut pada anak-anak dan leukemia kronis
pada orang dewasa. 
c. Prokarbazin
Dianjurkan sebagai obat pilihan kedua pada limfogranuloma, dalam
kombinasi dengan klormethin, vinkristin dan prednison.
d. L-Asparaginase
Enzim ini diperoleh dari pembiakan bakteri E.coli. Pada leukemia tertentu
sel-sel kanker tidak dapat membentuk 1-asparagin yang diperlukannya
untuk sintesis proteinnya. Maka zat ini menggunakan asparagin tersebut
sehingga sel-sel kanker terhenti perkembangannya. Efek samping mual,
muntah, gangguan SSP dan hati, alergi. Hanya digunakan pada leukemia
akut dan sebagai obat pilihan kedua.
e. Cisplatin
Terutama digunakan pada kanker testis dalam kombinasi dengan vinkristin
dan bleomisin, serta pada kanker ovarium.
f. Interferon
Daya sitostatiknya telah dibuktikan untuk beberapa bentuk kanker. Selain
itu juga berdaya anti virus dan dianjurkan sebagai pencegah influensa
sampai 24 jam sesudah terjadinya infeksi.

Anda mungkin juga menyukai