Dalam melakukan sebuah praktikum, sebelumnya harus mengenal nama
dan fungsi alat yang akan digunakan. Berikut akan memaparkan nama dan fungsi alat yang digunakan saat praktikum. Tabel 1. Alat-alat laboratorium dan fungsinya No. Nama Fungsi Gambar 1. Freezer Digunakan untuk menyimpan bahan- bahan yang sifatnya mudah menguap. Misalnya darah, urin, NH 3 . Digunakan untuk menyimpan bahan- bahan beku agar tetap stabil suhunya. Suhu freezer berkisaran 0ºC hingga -20ºC. Pada freezer chest tidak dianjurjan juka untuk pembuatan es batu. Cara menggunakan alat ini cukup dengan menyolokkan kabel pada stopkontak, kemudian atur suhu yang diinginkan. 2. Water Bath Digunakan sebagai pemanas yang diutamakan untuk membuat suhu pada media praktikum agar tetap konstan. Cara menggunakan alat ini yaitu dengan mengisi water bath dengan air aquades sebelum menyalaknya. Setelah alat menyala baru bahan atau media praktikum dimasukkan. 3. Autoclave Digunakan untuk sterilisasi basah. Yaitu dengan menambahkan air. Pada alat ini terdapat 3 penggunaan, yaitu pada suhu 110ºC digunakan untuk mensterilkan susu, pada suhu 115ºC digunakan untuk mensterilkan alat biasa, sedangkan pada suhu 121ºC digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang ada hubungannya dengan bakteri. Cara menggunakan alat ini yaitu dengan menambahkan air pada bagian bawah hingga menyentuh lubang- lubang kecil, kemudian masukkan media atau alat yang akan disterilkan, lalu tutup dengan benar. Setelah itu baru colokkan kabel pada stopkontak listrik, kemudian baru atur suhu sesuai dengan media atau alat yang akan disterilkan. Saat sudah selesai mensterilkan, cara membukanya harus menjauhkan badan dari asap yang keluar pada autoclave atau membelakangi penutupnya. 4. Kulkas Kulkas terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian freezer dan bagian refrigerator. Freezer digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang beku dan bahan-bahan yang sifatnya mudah menguap. Refrigerator digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang sifatnya tidak mudah menguap, dan di refrigerator ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang ada pada bahan- bahan praktikum. 5. Desikator atau Digunakan untuk Eksikator menghilangkan kadar air dari suatu media praktikum dengan penguapan dan digunakan untuk mengaja kestabilan berat bobot pada media praktikum. Tutup pada alat ini dapat mengeluarkan uap. Pada bagian bawah terdapat bahan yang disebut dengan silika gel. Silika gel ini warna aslinya adalah biru. Apabila silika gel ini warnanya merah, tandanya silika gel sudah menyerap uap dalam jumlah banyak. Untuk mengembalikan warna biru pada silika gel yang merah dapat menovenkan silika gel tersebut. 6. Ruang Asam Digunakan untuk mereaksikan zat-zat atau larutan yang sifatnya berbahaya jika terkena tubuh. Misalnya HCl, H 2 SO4 . Cara menggunakan alat ini yaitu dengan menyalakan terlebih dahulu tombol on-off nya, kemudia baru mereaksikan apa yang akan direaksikan. 7. Timbangan Timbangan digunakan untuk menimbang media atau bahan- bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Sebelum melakukan penimbangan harus mensetimbangkan timbanganya terlebih dahulu. Agar hasil yang didapat lebis akurat. Timbangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu timbangan kasar dan timbangan halus. Timbangan kasar pada hasilnya terdapat dua angka dibelakang koma. Timbangan halus pada hasilnya terdapat empat angka dibelakang koma. Pada timbangan halus hasilnya lebih akuran dibandingkan dengan timbangan kasar. Cara menggunakan timbangan halus yaitu dengan menstabilizerkan dahulu media yang akan ditimbang pada 220 volt. Untuk alas yang digunakan pada timbangan halus maupun timbangan kasar harus alas yang tidak bisa bereaksi dengan media yang akan ditimbangkan. 8. Mikroskop Digunakan untuk Cahaya melihat atau Binokuler mengamati benda atau media yang tidak dapat dilihat dengan mata langsung yang akan digunakan untuk praktikum. Bayangan yang terbentuk yaitu 2 dimensi. 9. Sentrifuse Digunakan untuk memisahkan antara larutan dengan benda padatanya. Prinsip pada alat ini sama dengan prinsip pada timbangan, yaitu harus menyeimbangkan terlebih dahulu sebelum menggunakan. Cara menggunakanya yaitu dengan menyalaknnya terlebih dahulu, baru kemudian alat dapat dibuka. Jika tidak dinyalakan, alat tidak akan bisa dibuka. Kemudian setimbangkan terlebih dahulu. Lalu masukkan bahan atau media praktikum yang akan dipisahkan larutanya. Setelah itu tutup dan yang terpenting adalah atus waktu dan kecepatan alat sesuai dengan media. 10. Laminar Air Digunakan untuk Flow mencegah terjadinya kontaminasi pada media atau bahan praktikum. Digunakan juga untuk pengujian inkulasi bakteri anaerob. Cara menggunakanya yaitu dinyalakan terlebih dahulu dan didiamkan selama 1 jam agar didalam alat tersebut tersterilisasi. Kemuadian buka penutupnya jangan terlalu lebar agar tidak terkontaminasi udara dari luar. Seletah menggunakan alat ini haris disterilisasikan kembali selama 1 jam. 11. Spektrofotomete Digunakan untuk r mengukur kadar suatu larutan dengan cara melewatkan cahaya dengan gelombang tertentu pada suatu objek kaca. 12. Vortex Digunakan untuk mencampurkan bahan- bahan praktikum yang sudah dihaluskan dengan pastle mortar atau menghomogenkan larutan. Cara menggunakanya dengan mencolokkan kabel terlebih dahulu kemudian letakkan bahan atau larutan yang akan dihomogenkan, lalu tekan tombol On, alat akan bergerak sendiri. 13. Inkubator Digunakan untuk menumbuhkan atau menginkubasi bakteri atau mikroba rumen dengan menyesuaikan suhu pada rumen. Alat yang digunakan untuk alas biasanya berupa cawan atau tabung reaksi. 14. Kompor Digunakan sebagai alat pemanas media yang bersifat aerob maupun anaerob yang menguunakan tenaga gas. Cara menggunakanya mudan. Seperti kompor pada umumnya. Yaitu dengan memutar putaran yang ada hingga berbunyi “Clek” lalu api akan menyala. 15. Deionised Water Alat yang digunakan untuk menyaring air yang nantinya tidak mengandung ion atau bebas ion. Cara menggunakan alat ini dengan menyambungkan dua pipa/selang pada sisi kanan dan kiri alat. Satu pipa menghubungkan alat dengan keran air, dan satu pipa lagi diletakkan pada ember pemangpung air bebas ion. Ember yang digunakan harus memiliki tutup. 16. Shaker Water Digunakan untuk Bath menciptakan suhu konstan, diibaratkan sebagai rumen. Dan utuk menganalisis mikrobiologi secara invitro. Invitro adalah analisis suatu mikrobiologi didalam ternak. 17. Roller Tude Digunakan untuk mengaduk larutan yang bentuk awalnya padat atau meratakan larutan atau media yang padat. 18. Tabung Gas CO 2 Digunakan untuk proses analisi secara invitro. Tabung gas CO 2 ini juga yang digunakan pada pengelasan besi. 19. Magnetic Stirrer Digunakan untuk menghomogenkan atau melarutkan suatu larutan dengan pengadukkan. Pelat pada alat ini dapat dipanaskan, sehingga dapat mempercepat proses pelarutan. 20. Kompor Listrik Kompor listrik fungsinya sama dengan kompor gas yaitu untuk memanaskan media praktikum. Yang membedakannya yaitu pada kompor listrik suhunya dapat konstan atau tetap. 21. Gelas Piala Digunakan untuk membuat larutan atau mencampurkan larutan yang tidak memerlukan konsentrasi tinggi. Digunakan untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. 22. Erlenmeyer Digunakan sebagai wadah penampung larutan yang akan dititrasi. Digunakan sebagai wadah untuk mereaksikan zat atau larutan dengan berbagai volume. 23. Botol Schott Digunakan sebagai wadah penyimpahan media praktikum yang bersifat anaerob. 24. Botol Selai Digunakan sebagai wadah penyimpanan media praktikum dalam jumlah yang banyak. 25. Labu Takar Digunakan untuk mengencerkan suatu larutan tertentu. Digunakan untuk mereaksikan zat atau larutan dengan konsentrasi tertentu. Digunakan untuk mengukur volume air yang membutuhkan ketelitian tinggi. Alat ini ketelitianya lebih tinggi dibandingkan dengan gelas piala, erlenmeyer, dan botol schott. 26. Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur larutan yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi. 27. Mortar dan Digunakan untuk Pastle menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau media yang ukuranya besar. Mortar adalah bagian wadah dan pastle adalah bagian batang yang dipegang. 28. Botol Terang Digunakan untuk menyimpan bahan atau media praktikum yang mempunyai sifat tidak mudah teroksidasi dan bersifar tidak bahaya jika terkena sinar matahari atau cahaya. 29. Botol Gelap Digunakan untuk menyimpan bahan atau media yang sifatnya mudah teroksidasi dan berbahaya juka terkena sinar matahari atau cahaya. 30. Pipet Tetes Digunakan untuk mengambil atau menaruh sebuah larutan. Cara menggunakanya hanya dengan menekan pada bagian atas atau bagian katernya yang berbentuk bulat. Nanti larutan akan masuk dengan sendirinya. 31. Pipet Volum Digunakan untuk mengambil suatu larutan dengan dibatasi volume maksimum, yakni 10 ml. Alat ini lebih tinggi ketelitianya dibandingkan dengan pipet tetes. 32. Pipet Mohr Digunnakan untuk mengambil suatu larutan dengan dibatasi volume maksimum, yakni 25ml. 33. Pipet Volumetrik Digunakan untuk mengambil suatu larutan dengan volume tertentu. Pipet ini tingkat ketelitianya lebih tinggi dibandingkan dengan piprt yang lain. 34. Bulb Bulb ini pasanganya dengan pipet. Digunakan untuk mengambil suatu larutan dengan pipet volum, pipet mohr, dan pipet volumertik. Cara menggunakan alat ini yaitu pasangkan terlebih dahulu dengan salah satu jenis pipet. Kemudian tekan pada bagian yang terdapat huruf A (Aspirate) hingga benar-benar mengempis, gunanya untuk mengilangkan sisa udara yang ada dipipet. Lalu pencet pada pagian yang terdapat huruf S (Suction) gunanya untuk menyedot larutan agar masuk ke dalam pipet. Setelah itu tekan pada bagian yang terdapat huruf E (Exhaust) gunanya untuk mengeluarkkan larutan dari dalam pipet. Bagian yang terdapat huruf A, S, dan E disebut dengan katub. 35. Botol Film Digunakan sebagai wadah untuk penimbangan dan sebagai tempat penyimpana sementara 36. Kaca Arloji Digunakan sebagai wadah penyimpanan media dan sebagai wadah pada saat berada didalam eksikator. 37. Cawan Petri Digunakan sebagai wadah pada saat pembuatan bakteri yang bersifat aerob. 38. Syringe Digunakan sebagai alat untuk mengambil biakkan bakteri dalam jumlah banyak atau untuk mengambil cairan juga bisa. 39. Spoite Digunkan untuk mengambil sebuat cairan dalam jumlah sedikit. 40. Spot Plate Digunakan sebagai wadah pada saat penguijian kualitatif warna pada suatu larutan. 41. Corong Digunakan untuk memindahkan sebuah cairan dari wadah yang besar kedalam wadah yang lebih kecil agar larutan masuk pas pada wadahnya (tidak tercecer). 42. Tabung Reaksi Digunakan untuk mereaksikan suatu larutan dalam jumlah volume yang kecil. 43. Tabung Hungate Tabung hungate dan Sumbat digunakan sebagai Karet wadah media bakteri yang sifatnya anaerob. Sumbat karet digunakan untuk menutup tabung hungate agar media yang didalam tidak terkontaminasi udara diluar. 44. Tabung Digunakan sebagai Vermentor wadah pada saat proses fermentasi dan digunakan juga untuk proses invitro. 45. Pengaduk Kaca Digunakan sebagai alat pengaduk suatu larutan. 46. Sudip Digunakan sebagai alat untuk mengambil media praktikum dalam bentuk padat atau serbuk yang jumlahnya sedikit. 47. Sendok Umumnya sendok digunakan untuk makan. Namun, pada laboratirium sendok digunakan untuk mengambil media dalam jumlah banyak. 48. Ose Digunakan sebagai alat untuk mengambil biakkan bakteri dalam jumlah sedikit. 49. Gegep Digunakan unruk mengambil alat atau bahan dalam bentuk padat dan dalam keadaan panas. 50. Spreyer Digunakan sebagai wadah penyimpanan alkohol 70% yang fungsinya untuk sterilisasi basah. 51. Botol Sempot Botol sempot yang Besar dan Kecil besar digunakan sebagai tempat cairan aquades. Botol sempot yang kecil digunakan sebagai tempat pemyimpanan alkohol 95% yang biasanya digunakan untuk pewarnaan bakteri. 52. Lampu Spirtus Digunakan untuk sterilisasi yang sifatnya kering. Digunakan untuk memanaskan media dalam jumlah sedikit. 53. Termos Digunakan sebagai wadah penyimpanan larutan ada kondisi suhu tetap konstan. Dan biasanya digunakan untuk mengambil cairan rumen. 54. Tabung Digunakan sebagai Mikrotup wadah pada saat di sentrifuge. 55. Kasa Digunakan sebagai alas saat pemanasan suatu media agar media tidak langsung mengenai api. 56. Kaca Preparat Digunakan untuk meletakkan sempel dalam jumlah sedikit yang nantinya akan diamati dengan menggunakan mikroskop. 57. Kaca Objek Digunakan untuk menutup suatu objek atau media yang ada pada kaca preparat, agar objek tetap pada saat diamati dibawah mikroskop. 58. Rak Tabung Digunakan sebagai Reaksi tempat penyimpanan tabung reaksi agar tidak kemana-mana. LAMPIRAN