PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI), juga dikenal dengan
nama Nusantara yang artinya negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah
kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. NKRI adalah Negara
kebangsaan. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia adalah
sebagai makhluk Tuhan yang maha esa, yang memiliki sifat kodrat sebagai makhluk
individu yang memiliki kebebasan dan juga sebagai makhluk social yang senantiasa
membutuhkan orang lain. Dalam upaya untuk merealisasikan harkat dan martabatnya
maka manusia membentuk suatu persekutuan hidup dalam suatu wilayah tertentu yang
memiliki tujuan tertentu. Jadi berdasarkan fakta sejarah maka Negara Indonesia
bukanlah suatu Negara sebagai hasil dari proses persatuan individu-individu karena
persaingan bebas dan penindasan. Negara Indonesia adalah suatu perwujudan
kehidupan bersama suatu bangsa yang tersusun atas berbagai elemenSituasi akhir-
akhir ini kita melihat ada beberapa upaya kelompok-kelompok tertentu yang berupaya
untuk memecah belah NKRI baik dari dalam maupun negara asing. Saat ini Indonesia
telah kehilangan arah dan pegangan ideologi dalam kehidupan berbangsa & bernegara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori terbentuknya negara dan tujuan negara ideal?
2. Bagaimana unsur, bentu, dan tujuan Negara Republik Indonesia?
3. Bagaimana dengan negara hukum pancasila dan budaya masyarakat Indonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami bagaimana terbentuknya negara dan tujuan negara ideal.
2. Untuk memahami bagaimana unsur, bentuk, dan tujuan Negara Republik
Indonesia.
3. Untuk memahami bagaimana negara hukum pancasila dan budaya masyarakat
Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
8
dan memberhentikan para menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet
bertanggung jawab terhadap presiden.Presiden dalam menjalankan pemerintahannya
diawasi oleh parlemen.
Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian yakni, Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD dipilih secara
langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pemilihan umum untuk memilih
anggota DPR merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan oleh sebuah komisi
pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya berbentuk pemilihan umum multi
partai. Pemilihan umum untuk memilih anggota DPD juga diselenggarakan oleh
komisi pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya berasal dari calon
perseorangan dengan syarat-syarat dukungan tertentu yang mewakili wilayah
administrasi tingkat 1 atau provinsi.
3. TUJUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Tujuan Negara Indonesia ini tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Indonesia 1945 alinea keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat tersebut juga
telah disebutkan mengenai dasar dan landasan Negara Indonesia yakni Pancasila.
Melalui Pembukaan Undang-Undang tahun 1945 tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa tujuan Negara Indonesia adalah melindungi seluruh Warga Negara Indonesia,
mengusahakan kesejahteraan bagi masyarakat, mengutamakan pendidikan bagi
generasi penerus bangsa, serta ikut serta dalam nilai-nilai luhur yang selalu
ditanamkan tidak hanya di Indonesia melainkan juga di beberapa negara lain yaitu
mengupayakan perdamaian dunia, dan keadilan sosial bagi seluruh warga negara.
Tujuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini secara yuridis terdapat
dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (1) yang berbunyi, “Negara Indonesia
9
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sebagai negara republik, Indonesia
memiliki banyak kewajiban kepada rakyatnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar
1945 pasal 31 yang berbunyi, “(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya, (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang,
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional, (5)
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia”. Dari UUD 1945 pasal 31 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu hak dan kewajiban pemerintah dan
rakyat mengenai pendidikan serta kebudayaan.
3. Nomokrasi islam
Dalam konteks hukum tata negara, Istilah Nomokrasi (nomocracy: Inggris)
berasal dari bahasa latin “nomos” yang berarti norma dan “cratos” yang berarti
kekuasaan, yang jika digabungkan berarti faktor penentu dalam penyelenggaraan
kekuasaan adalah norma atau hukum, karena itu istilah ini sangat erat dengan gagasan
kedaulatan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.Jika istilah ini dikaitkan dengan Islam
sebagai suatu komunitas baik agama maupun negara, maka makna yang muncul
adalah kedaulatan hukum Islam sebagai penguasa tertinggi, atau yang lebih dikenal
dengan supremasi Syari‟ah. Nomokrasi islam adalah konsep negara yang
bersumberkan pada Al-Quran , As-Sunnah Dan Ra’yu Nomokrasi.
Muhammad Tahir Azhary, dengan mengambil inspirasi dari sistem hukum Islam,
12
mengajukan pandangan bahwa ciri-ciri nomokrasi atau Negara Hukum yang baik itu
mengandung 9 (sembilan) prinsip, yaitu:
a. Prinsip kekuasaaan sebagai amanah.
b. Prinsip musyawarah.
c. Prinsip keadilan.
d. Prinsip persamaan.
e. Prinsip pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia.
f. Prinsip peradilan bebas.
g. Prinsip perdamaian.
h. Prinsip kesejahteraan.
i. Prinsip ketaatan rakyat.
Dengan demikian berdasarkan prinsip-prinsip negara hukum dengan konsep
nomokrasi Islam di atas, maka nomokrasi Islam adalah genus yang tepat untuk istilah
bagi negara yang tunduk dan taat pada aturan hukum Islam-syariah.
Nomokrasi Islam memiliki atau ditandai oleh prinsip-prinsip umum yang digariskan
dalam al-Qur’an dan dicontohkan dalam sunnah. Diantara prinsip-prinsip itu, maka
prinsip musyawarah, keadilan dan persamaan merupakan persamaan yang menonjol
dalam nomokrasi Islam. Sedangkan teokrasi adalah suatu miskonsepsi atau kegagalan
pemahaman (vervostandnis) terhadap konsep negara dari sudut hukum Islam. Karena
baik secara teoritis maupun sepanjang praktik sejarah Islam, teokrasi tidak dikenal dan
tidak pula pernah diterapkan dalam Islam.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Indonesia merupakan negara hukum, begitu yang dinyatakan dalam UUD
Negara Republik Indonesia 1945 pasal 1 ayat (3). Dalam kehidupan sehari – hari,
Indonseia menggunakan Hukum Negara Pancasila yang sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia. Sebagai negara hukum,seluruh sendi kehidupan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara harus berdasarkan pada norma-norma hukum. Artinya, hukum
harus dijadikan sebagai jalan keluar dalam penyelesaian masalah-masalah yang berkenaan
dengan perorangan maupun kelompok, baik masyarakat maupun negara. Norma hukum
bukanlah satu-satunya kaidah yang bersifat mengatur terhadap manusia dalam
hubungannya dengan sesama manusia. Hukum tidak dibuat tetapi hidup, tumbuh dan juga
berkembang bersama masyarakat. Hukum harus tetap memuat nilai-nilai yang ideal dan
harus pula dijunjung tinggi oleh segenap elemen masyarakat.
B. SARAN
Meskipun Indonesia masih termasuk bangsa muda dibandingkan dengan negara-
negara barat, namun waktu seperti itu bukanlah halangan bagi pemerintah untuk
mewujudkannya.Apabila pemerintah dan seluruh masyarakat dapat bekerja sama untuk
mewujudkan pembangunan, Indonesia akan menjadi negara hukum dan maju yang tentu
saja berdasarkan konsep Negara Hukum Pancasila. Kita sebagai mahasiswa dan generasi
penerus bangsa, sudah semestinya membantu pemerintah untuk terus menegakkan negara
hukum di Indonesia.
15
DAFTAR RUJUKAN
http://lina-maria-ulfa-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-115117-pkn-Makalah%20PENDIDIKAN
%20KEWARGANEGARAAN%20%20NEGARA%20HUKUM%20DAN%20HAK%20ASASI
%20MANUSIA.html
http://rahmanamin1984.blogspot.com/2016/06/negara-hukum-pancasila.html
http://www.negarahukum.com/hukum/negara-hukum-pancasila.html
https://kgsc.wordpress.com/2009/07/11/perkembangan-konsep-negara-hukum/
http://lab.pancasila.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/Negara-Hukum-Indonesia-Oleh-A-
Rosyid-Al-Atok.pdf
https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/11/konsep-negara-hukum/
http://hukum-on.blogspot.com/2013/02/Makalah-INDONESIA-SEBAGAI-NEGARA-HUKUM-YANG-
BERDASARKAN-PANCASILA.html
16