2. Seorang pasien Tn A 45 tahun dirawat di Ruang Seruni dengan diagnosa Tetanus. Klien
sering mengalami spasme otot, kaku kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan membuka
mulut, rahang terkunci (trismus), disfagia. Berdasarkan kasus di atas klasifikasi manakah
tetanus yang dialami Tn A …….
A. Tetanus General
B. Tetanus Local
C. Tetanus Sefalik
D. Tetanus Neonatorum
E. Tetanus Ringan
Jawaban: A
3. Seorang pasien Tn B 30 tahun dirawat di Ruang Anggrek dengan diagnosa Tetanus. Klien
sering mengalami spasme otot, kaku kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan membuka
mulut. Berdasarkan kasus diatas pencegahan yang dapat dilakukan pada tetanus yaitu…..
A. Imunisasi BCG
B. Imunisasi campak
C. Imunisasi polio
D. Imunisasi TT
E. Vaksin hepatitis
Jawaban: D
4. Seorang pasien Tn. C dirawat di ruang flamboyan dengan diagnose tetanus, pasien dengan
keluhan batuk berdahak, napas sesak, mual dan muntah. Saat dilakukan pengkajian
didapatkan frekuensi nafas pasien 36x/menit, suhu 36,8 °C dan didapatkan suara nafas
tambahan. Diagnosa yang tepat untuk kasus di atas adalah…..
A. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan proses penyakit
B. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan spasme jalan nafas
C. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan reflek
menelan, intake kurang
D. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
E. Pola nafas tidakefektif berhubungan dengan efek agen farmakologis
Jawaban: B