Anda di halaman 1dari 6

Nama : Christin Asumbak

Nim : 711540118024

Tingkat : II A

Prodi : DIII Kebidanan

“PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM RUJUKAN”

A. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Teori sistem menyebutl(an bahwa sistem terbentul( dari sub sistem yang saling
berhubungan dan saling memengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output,
dampak, umpan balik dan lingkungan yangsemuanya saling berhubungan dan saling
memengaruhi Pelayanan . kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari sub sistem
pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
sebagainya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan di antaranya perawat, dokter atau tim
kesehatan Iain yang satu dengan yang la in saling menunjang. Sistem ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai yang ada di
masyarakat. Bagian dalam sistem tersebut antara lain:
1. Input (masukan)
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa
potensi masyarakat, tenaga l(esehatan, sarana kesehatan dan lainnya
2. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukanuntuk menjadikan
sebuah hasil yang diharapkan darisistemtersebut, sebagaimana contoh dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adaldh berbagai kegiatan dalam
pelaya na n kasehatan.
3. OutPUt (keluaran)
Sistem pelaVanan Hasil yang diperoleh dari sebuah proses' dalam l(esehatan
berkualitas' l(esehatan hasilnya dapat berupa pelayanan serta dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan
efektif, dan efisien,sehat optimal masyarakat sehingga pasien cepat sembuh dan
sehat.
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktuyang relatif
lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan : masyarakat sehat,angka kesakitan dan
kematian menurun.
5. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuahsistem
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balikdalam pelayanan
kesesahatan : kualitas tenaga kesehatan.
6. Lingkungan
Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanankesehatan.
Contoh : Di dalam pelayanan kesehatan Puskesmas,
Input : Dokter, Perawat, Obat-obatan.
Proses : Kegiatan pelayanan puskesmas.
Output : Pasien sembuh atau tidak sembuh.
Dampak : Meningkatnya status kesehatan masyarakat.Umpan Balik : Keluhan-
keluhan pasien terhadap pelayanan.Lingkungannya : Masyarakat dan in
stansi-instansi diluar puskemas

B. SISTEM RUJUKAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 001
tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Sistem rujukan
pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal
balik baik vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
berjenjang.
Sesuai kebutuhan medis, dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Rujukan vertikal merupakan rujukan antarpelayanan kesehatan yang berbeda
tingkatan. Rujukan horizontal merupakan rujukan antar pelavanan kesehatan dalam
satu tingkatan Rujukan horizontal ini dilakukan bila pelavanan kesehatan yang
merujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan sementara atau menetapatau ketenagaan
yangsifatnyaRegionalisasi sistem rujukan adalah pengaturan sistem rujukan dengan
penetapan batas wilayah adminlstrasi daerah berdasarkan kemampuan pelayanan
medis, penunjang dan fasilitas pelayanan kesehatan yang terstulktur sesuai dengan
kemampuan, kecuali dalam kondisi emergency.
Tujuan:
1. Mengembangkan regionalisasi sistem rujukan berjenjang di propinsi dan
kabupaten/kota. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan rujukan rumah
sakit.
2. Meningkatkan pemetaraan pelayanan kesehatan rujukan sampai ke daerah
terpencil.
3. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan rumah
sakit.
Bentuk :

a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care)


1). Pelayanan. Kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat atau untuk promosi kesehatan.
2). Pelayanan jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan
kesehatan primer atau utama.
3). Bentuk pelayanan di Indonesia adalah puskesmas, puskemas keliling
dan ballkesmas.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary health service)
1). Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat
yang memerlukan perawatan inap dan tidak bisa ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer.
2). Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit type C dan D yang telah
tersedia tenaga-tenaga spesialis.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Tertiary health service)
1). Pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat atau pasien
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
2). Pelayanan sudah kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super
spesialis.
3). Bentuk pelayanan : Rumah sakit type A dan B
Semua pelayanan diatas tidak berdiri sendiri namun berada didalam
suatusistem dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan pelayanan maka akan diserahkan ke pelayanan
kesehatan diatasnya yang disebut dengan rujukan.

4 Jenis Rujukan :

Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Rujukan Medik
Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan pasien. Disamping ini juga mencakup rujukan pengetahuan (Konsultasi
medis) dan bahan-bahan pemeriksaan.
Rujukan medik dibagi menjadi :
1). Transfer of patient
2). Transfer of specimen
3). Transfer of knowledge/personal
a). Pengirim tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus dan
demonstrasi operasi
b). Pengirim petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit pendidikan, juga dengan
mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat
provinsi atau institusi pendidikan
b. Rujukan kesehatan masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan pencegahan penyakit (Preventif) dan peningkatan
kesehatan (Promosi). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan
operasional.

Sumber :

https://adoc.tips/bab-viii-sistem-pelayanan-kesehatan-dan-sistem-rujukan-lr-.html

https://www.academia.edu/37818351/MAKALAH_SISTEM_PELAYANAN_KESEHATAN

https://www.academia.edu/11593976/Sistem_Rujukan_Kesehatan
“KASUS DALAM KEBIDANAN YANG MEMERLUKAN RUJUKAN”

A. Contoh Salah Satu Kasus dalam Rujukan Kasus Kehamilan


Kehamilan dengan Hipertensi Preeklampsia
Faktor predisposisi
a. Kehamilan kembar
b. Penyakit trofoblas
c. Hidramnion
d. Diabetes melitus
e. Gangguan vaskuler plasenta
f. Faktor herediter
g. Riwayat preeklampsia sebelumnya
h. Obesitas sebelum hamil
Tujuan Rujukan
Tujuan dari manual rujukan khusus penyakit PEB ini adalah sebagai kendali mutu
dan biaya terhadap pengobatan yang diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut,
sehingga mendapatkan tatalaksana yang efektif dan efisien.

B. Kasus mengalami kejang atau henti napas


Jika ada kejang, tangani kejang
Cegah gula darah tidak turun
Jika ada gangguan napas, beri Oksigen nasal kanul ½ L/menit
Jika ada hipotermia, selimuti kain hangat
Beri dosis pertama antibiotika intramuscular
RUJUK SEGERA

C. Pre Eklampsia Berat


Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai adanya
disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel
dan koagulasi. Preeklampsia ditegakkan apabila hipertensi yang mulai timbul saat usia
kehamilan 20 minggu disertai adanya gangguan organ.10 Eklampsia merupakan kejang pada
seorang wanita dengan preeklampsia yang terbukti tidak disebabkan oleh hal yang lain.9
Kondisi preeklampsia dan eklampsia membutuhkan pelayanan rujukan yang cepat dan tepat
untuk menghindari dari akibat yang lebih buruk yaitu kematian ibu. Pelayanan rujukan yang
terlambat oleh karena terlambat pengambilan keputusan, terlambat mencapai fasilitas
pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pelayanan yang adekuat di Rumah Sakit
rujukan. Ketiga keterlambatan tersebut dapat berdampak pada sistem rujukan yaitu rujukan
terlambat. Rujukan terlambat yang terjadi pada kondisi preeklampsia dan eklampsia bisa
berdampak pada kematian ibu sehingga mempengaruhi tingginya angka kematian ibu di
Indonesia

D. Contoh Salah Satu Kasus dalam Rujukan Kasus Nifas


1. Faktor Predisposisi
a. Kelainan implantasi dan pembentukan plasenta: plasenta previa, solutioplasenta,
plasenta akreta/inkreta/perkreta, kehamilan ektopik, molahidatidosa.
b. Trauma saat kehamilan dan persalinan: episiotomi, persalinan pervaginam dengan
instrumen (forsep di dasar panggul atau bagian tengahpanggul), bekas SC atau
histerektomi.
c. Gangguan koagulasi
Pada atonia uteri, penyebabnya antara lain uterus overdistensi(makrosomia,
kehamilan kembar, hidramnion atau bekuan darah), induksipersalinan,
penggunaan agen anestetik (agen halogen atau anastesiadengan hipotensi),
persalinan lama, korioamnionitis, persalinan terlalucepat dan riwayat atonia uteri
sebelumnya

E. Contoh Salah Satu Kasus dalam Rujukan Kasus Bayi Lahir dari Ibu dengan HIV
1. Manajemen umum
a. Hormati kerahasiaan ibu dan keluarga
b. Bila mampu melakukan konseling dan pernah mendapatkan pelatihan, lakukan
konseling pada keluarga
c. Perawatan bayi seperti bayi yang lain dan berikan perhatian khusus pada
pencegahan infeksi
d. Imunisasi sesuai dengan pedoman imunisasi pada anak yang lahir dari ibu dengan
HIV posistif. Sebelum menunjukkan gejala berikan semua imunisasi yang
diperlukan termasuk BCG. Apabila sudah menunjukkan gejala infeksi HIV,
jangan berikan vaksin BCG
e. Beri dukungan mental.

Anda mungkin juga menyukai