Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum UPT Puskesmas Glugur Darat


UPT Puskesmas Glugur Darat Medan didirikan pada tanggal 16 April
1968 yang diresmikan oleh Gubernur Sumut KDHT, T.I.H. Marah Halim pada
tanggal 1 April 1972 sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat dibawah naungan
dinas kesehatan Kota Medan.
UPT Puskesmas Glugur Darat Medan yang terletak di Jl. Pendidikan
No. 08 Kelurahan glugur darat 1 Kecamatan Medan Timur merupakan
Puskesmas perawatan yang melayani pasien berobat jalan dan rawat inap.
Pasien yang memerlukan perawatan yang lebih lanjut dan memerlukan rawat
inap akan di rujuk ke Rumah Sakit terdekat

4.2 Hasil Analisis Univariat


4.2.1 Distribusi Frekuensi Pasien Suspek TB Paru
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pasien Suspek TB Paru di UPT Puskesmas
Glugur Darat September sampai Oktober 2019

No Suspek TB Paru Frekuensi Persentase (%)

1 TB + 36 58,1
2 TB - 26 41,9

Jumlah 62 100

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi pasien suspek TB paru


menunjukkan bahwa pasien yang TB + sebanyak 36 orang (58,1%) dan
pasien yang TB - sebanyak 26 orang (41,9%).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
33
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia di UPT Puskesmas Glugur
Darat September sampai Oktober 2019

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 < 60 43 69,4
tahun
2 ≥ 60 tahun 19 30,6

Jumlah 62 100 ,0

Berdasarkan Tabel 4.2 distribusi frekuensi berdasarkan usia


responden menunjukkan bahwa pasien yang usianya < 60 tahun
sebanyak 43 orang (69,4%) dan pasien berusia ≥ 60 tahun sebanyak 19
orang (30,6%).

4.2.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh


Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh di UPT
Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

No Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase (%)


(kg/m2)

1 18,5> IMT > 25 36 58,1


2 18,5 - 25 26 41,9

Jumlah 62 100

Berdasarkan Tabel 4.3 distribusi frekuensi berdasarkan indeks


massa tubuh menunjukkan bahwa pasien yang memiliki indeks massa
tubuh 18,5>IMT>25 kg/m2 sebanyak 36 orang (58,1%) dan pasien
indeks massa tubuh 18,5 – 25 kg/m2 sebanyak 26 orang (41,9%).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
34
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

4.2.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Kontak TB Paru


Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Kontak TB Paru di
UPT Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

No Riwayat Kontak TB Frekuensi Persentase (%)


Paru

1 Ada 35 56,5

2 Tidak ada 27 43,5

Jumlah 62 100

Berdasarkan Tabel 4.4 distribusi frekuensi berdasarkan riwayat


kontak tb paru menunjukkan bahwa pasien yang memiliki riwayat
kontak dengan pasien TB paru sebanyak 35 orang (56,5%) sedangkan
pasien yang tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien TB paru
sebanyak 27 orang (43,5%).

4.2.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di UPT
Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


(%)

1 Laki-Laki 35 56,5
2 Perempuan 27 43,5

Jumlah 62 100 ,0

Berdasarkan Tabel 4.5 distribusi frekuensi berdasarkan jenis


kelamin menunjukkan bahwa pasien yang memiliki jenis kelamin laki-
laki sebanyak 35 orang (56,5%) sedangkan pasien yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 27 orang (43,5%).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
35
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

4.3 Hasil Analisis Bivariat


4.3.1 Hubungan Usia dengan TB Paru
Tabel 4.6 Hubungan Usia dengan Kejadian TB Paru di UPT Puskesmas
Glugur Darat September sampai Oktober 2019

Usia Total P PR CI

TB TB TB Valu (prevalenc (confidenc


f % e
Paru Paru + Paru - e ratio) e interval)

f % f %

< 60 1 4
26 60,5 39,5 100
tahun 7 3

≥ 60 1
10 52,6 9 47,4 100 0.766 1.376 0.464-4.088
tahun 9

Jumla 2 6
36 100
h 6 2

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pasien yang berusia


< 60 tahun dengan TB Paru + sebanyak 26 orang (60,5%), dan dengan
TB Paru - sebanyak 17 orang (39,5%). Pasien yang berusia ≥ 60 tahun
dengan TB Paru + sebanyak 10 orang (52,6%), dan pasien dengan TB
Paru - sebanyak 9 orang (47,4%).
Berdasarkan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan nilai
signifikansinya p value sebesar 0,766. Apabila p value > 0,05 maka Ho
di terima, maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia
dengan TB paru di UPT Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan
Timur tahun 2019 dan didapatkan nilai PR (Prevalence Ratio) sebesar
1.376 ini artinya bahwa pasien yang berusia < 60 tahun mempunyai
risiko 1.376x lebih besar terkena TB paru di bandingkan dengan pasien
yang berusia ≥ 60 tahun.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
36
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

4.3.2 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan TB Paru


Tabel 4.7 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian TB Paru di UPT
Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

P PR CI
Usia Total Valu (prevalenc (confidence
e e ratio) interval)
TB Paru
TB TB
Paru + Paru - f %
f % f %

18,5> IMT > 25 1 10


26 72,2 27,8 36
0 0

18,5 – 25 10 38,5 1 61,5 26 10 0.017 4.160 1.419– 12.192


6 0

2 10
Jumlah 36 62
6 0

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pasien indeks massa


tubuh 18,5> IMT >25 kg/m 2 dengan TB Paru + sebanyak 26 orang
(72,2%) dan pasien dengan TB Paru - sebanyak 10 orang (27,8%) .
Pasien indeks massa tubuh 18,5 – 25 kg/m 2 dengan TB Paru +
sebanyak 10 orang (38,5%), dan dengan TB Paru - sebanyak 16 orang
(61,5%).
Berdasarkan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan nilai
signifikansinya p value sebesar 0,017. Apabila p value < 0,05 Ho di
tolak, maka terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa
tubuh dengan TB paru di UPT Puskesmas Glugur Darat Kecamatan
Medan Timur tahun 2019 dan nilai PR sebesar 4.160 ini artinya bahwa
pasien yang memiliki IMT 18,5 >IMT > 25 kg/m 2 mempunyai risiko
4.160x lebih besar terkena TB paru dibanding responden memiliki IMT
18,5 – 25 kg/m2.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
37
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

4.3.3 Hubungan Riwayat Kontak TB Paru dengan TB Paru


Tabel 4.8 Hubungan Riwayat Kontak dengan TB Paru dengan Kejadian TB
Paru di UPT Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

Usia Total P PR CI

TB TB TB Valu (prevalenc (confidenc


f % e
Paru Paru + Paru - e ratio) e interval)

f % f %

3
Ada 26 74,3 9 25,7 100
5

Tidak 1 2 1.654
10 37 63 100 0.007 4.911
-14.584
Ada 7 7

Jumla 2 6
36 100
h 6 2

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pasien yang


memiliki riwayat kontak TB paru dengan TB + sebanyak 26 orang
(74,3%), dan denagan TB - sebanyak 9 orang (25,7%), dan pasien yang
tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien TB Paru dengan TB +
sebanyak 10 orang (37%), dan dengan TB - sebanyak 17 orang (63%).
Berdasarkan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan nilai
signifikansinya p value sebesar 0,007. Apabila p value< 0,05 Ho di
tolak, maka terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat kontak
TB Paru dengan kejadian TB paru di UPT Puskesmas Glugur Darat
Kecamatan Medan Timur tahun 2019 dan nilai PR sebesar 4.911 ini
artinya bahwa pasien yang memiliki riwayat kontak TB Paru

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
38
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

mempunyai risiko 4.911x lebih besar terkena TB paru di banding pasien


yang tidak memiliki riwayat kontak TB paru.

4.3.4 Hubungan Jenis Kelamin dengan TB Paru


Tabel 4.9 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian TB Paru di UPT
Puskesmas Glugur Darat September sampai Oktober 2019

Usia Total P PR CI

TB TB Valu (prevalenc (confidenc


TB Paru f % e
Paru + Paru - e ratio) e interval)

f % f %

Laki-laki 1 3 10
25 71,4 28,6
0 5 0

Perempua 11 40,7 1 59,3 2 10 1.258 –


0.030 3.636
n 6 7 0 10.513

2 6 10
Jumlah 36
6 2 0

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pasien berjenis


kelamin laki-laki dengan TB + sebanyak 25 orang (71,4%), dan pasien
dengan TB - sebanyak 10 orang (28,6%). Pasien berjenis kelamin
perempuan pasien dengan TB + sebanyak 11 orang (40,7%), dan pasien
dengan TB - sebanyak 16 orang (59,3%).
Berdasarkan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan nilai
signifikansinya p value sebesar 0.030. Apabila p value < 0,05 maka Ho
di tolak, maka terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan TB paru di UPT Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan
Timur tahun 2019 dan nilai PR (Prevalence Ratio) sebesar 3.636 ini

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
39
LAPORAN KEGIATAN DI UPT PUSKESMAS GLUGUR DARAT

artinya bahwa pasien yang berjenis kelamin laki-laki mempunyai risiko


3.636x lebih besar terkena TB paru dibanding pasien yang berjenis
kelamin perempuan.

4.4 Analisi Multivariat

Tabel 4.10 Tahap Akhir Analisis Multivariat

N 95% CI
Variabel P Value PR
O lower Upper

1. IMT 0,006 6.747 1.711 26.614


2. Kontak TB 0,005 6.534 1.743 24.494
3. Jenis kelamin 0,014 5.363 1.404 20.478

Dengan menggunakan analisis multivariat, dapat diketahui secara


bersama bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB
Paru pada pasien suspek TB paru di UPT Puskesmas Glugur Darat
Tahun 2019, serta faktor mana yang paling dominan pengaruhnya
terhadap TB Paru akibat faktor-faktor penyebab tersebut. Dalam
analisis multivariat pada penelitian ini didapatkan faktor IMT (0.006),
faktor kontak TB dengan pasien TB paru (0.005), dan faktor jenis
kelamin (0.014).
Tabel 4.10 menunjukan variabel yang paling dominan
berhubungan dengan TB Paru adalah IMT. IMT berisiko 6,747 kali lebih
besar dari pada kontak TB dan jenis kelamin untuk terkena TB paru.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
40

Anda mungkin juga menyukai