Anda di halaman 1dari 3

Review Teknik Pemeriksaan MRI Lumbal

Judul Perbedaan Kualitas Citra MRI Lumbal sekuen T1WI TSE Potongan
Sagital dengan dan tanpa Penggunaan Sensitivity Encoding (SENSE)
pada Kasus Hernia Nucleus Pulposus
Jurnal Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD)
Halaman 16-22
Tahun 2020
Penulis Rini Indrati, Iin Saputri Sahlan, Bambang Satoto, Siti Daryati
Reviewer Ni Made Rika Yastini Wati
1810505062
Tanggal 17 Maret 2020

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas
citra MRI lumbal sekuen T1WI TSE potongan sagital dengan dan tanpa
penggunaan sensitivity encoding (SENSE) pada kasus hernia nucleus
pulposus
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah sebanyak sembilan orang pasien terlibat
dalam penelitian ini sebagai sampel. Sampel adalah pasien yang
melakukan pemeriksaan MRI lumbal dengan dua perlakuan pada satu
orang sampel yaitu dengan memberikan sekuen T1WI TSE lumbal
potongan sagital dengan dan tanpa penggunaan Sensitivity Encoding.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental
one shot case study.
Langkah-Langkah Menggunakan teknik akuisisi pararel atau teknik paralel imaging. teknik
pengurangan waktu yang menggunakan phased array coil. Phased array
coil mengukur dan memproses sinyal dari sebuah potongan, kemudian
menggabungkan potongan untuk membentuk gambar area yang lebih
besar dari anatomi. Teknik akuisisi paralel memperoleh bagian dari K-
space dengan susunan kumparan penerima dari setiap koil elemen,
kemudian menggabungkannya untuk membentuk gambar akhir. Waktu
akuisisi menjadi berkurang karena berkurangnya jumlah baris yang
diperoleh untuk setiap elemen
Hasil Penelitian 1. Analisis Diskriptif Penelitian dilakukan pada sembilan pasien
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 40-
80 tahun dan memiliki kelainan pada daerah lumbalis.
2. Perbedaan kualitas citra (SNR) MRI lumbal sekuen T1WI TSE
potongan sagital dengan dan tanpa penggunaan SENSE pada
kasus Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Penilaian kualitas citra
dilakukan dengan cara mengukur nilai SNR Signal to Noise
Ratio (SNR) dengan pengaturan Region of interest (ROI) pasa
citra organ dan background citra. Ukuran ROI yang diberikan
pada organ dan background citra sebesar 21,66 mm.
3. Perbedaan informasi anatomi MRI lumbal sekuen T1WI TSE
potongan sagital dengan dan tanpa penggunaan SENSE pada
kasus Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Hasil ppenilain informasi
anatomi pemeriksaan MRI lumbal sekuen T1WI TSE potongan
sagital antara dengan penggunaan SENSE dan tanpa penggunaan
SENSE Pada Kasus Hernia Nucleus Pulposus (HNP).
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan kualitas citra (SNR) antara penggunaan SENSE
dan tanpa penggunaan SENSE pemeriksaan MRI lumbal sekuen T1WI
potongan sagital dengan p-value < 0,001
2. Terdapat perbedaan informasi Anatomi antara penggunaan SENSE dan
tanpa penggunaan SENSE pemeriksaan MRI lumbal sekuen T1WI
potongan sagital dengan p-value = 0,001
3. Penggunaan SENSE mampu menghasilkan kualitas Citra MRI (SNR)
dan Informasi Anatomi MRI lumbal sekuen T1WI potongan sagital.
Review Anatomi Crossectional Anatomy MRI
Judul Pengaruh Perubahan Tr Terhadap Nilai Cnr Dan Efisiensi Kontras Pada
Citra Mri Head Sequence T1 Weighted Image
Jurnal Youngster Physics Journal
Vol dan Halaman Vol.4 Hal.93-98
Tahun 2015
Penulis Syamsul Hidayah, Heri Sutanto dan Rudi Sohidi Thohir
Reviewer Ni Made Rika Yastini Wati
1810505062
Tanggal 17 Maret 2020

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perubahan
Tr Terhadap Nilai Cnr Dan Efisiensi Kontras Pada Citra Mri Head
Sequence T1 Weighted Image.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah melakukan pengambilan data secara
langsung dengan mengukur ROI pada setiap citra MRI dengan variasi TR
100ms- 1500ms.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental
Hasil Penelitian Setelah dilakukan pemeriksaan MRI Brain T1WI didapatkan citra MRI
dengan tingkat kecerahan yang berbeda- beda.
Nilai CNR yang dihasilkan pada TR 100 ms masih rendah dikarenakan
intensitas sinyal untuk menghasilkan citra MRI masih rendah. Hal ini
mengakibatkan perbedaan intensitas sinyal antara kedua jaringan masih
kecil. Seiring dengan meningkatnya intensitas sinyal, maka perbedaan
kedua jaringan akan semakin terlihat dan akan meningkatkan nilai CNR
hingga mencapai puncaknya pada TR 800 ms dengan nilai 40,6. Setelah
melewati TR 800 ms CNR akan menurun, hal ini disebabkan karena
magnetisasi longitudinal pada setiap jaringan sudah mulai memiliki
waktu yang cukup untuk kembali ke arah medan magnet utama. Oleh
karena itu perbedaan nilai SNR pada kedua jaringan mulai berkurang.

Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa nilai CNR maksimum MRI T1WI terjadi pada TR 800
ms dengan nilai CNR sebesar 40,55. Sedangkan Nilai efisiensi kontras
MRI T1WI terjadi pada TR 600 ms dengan nilai efisiensi kontras sebesar
2,57.

Anda mungkin juga menyukai