Anda di halaman 1dari 11

MAGNETIC RESONANCE

SAFETY

KRISMARITA HANDAYANI
1810505053
KESELAMATAN MRI

Ruang MRI dapat menjadi tempat yang sangat berbahaya jika tindakan pencegahan yang
ketat tidak dilakukan. objek logam dapat menjadi proyektil berbahaya jika dimasukkan
ke dalam ruang MRI. Misalnya, kertas, pen, kunci, gunting, hemostats, stethoscopes dan
benda kecil lainnya dapat dicabut dari kantong dan keluar dari tubuh tanpa peringatan,
dan terbang menuju sumber medan magnet (dimana pasien ditempatkan) pada kecepatan
sangat tinggi, sehingga akan menjadi ancaman bagi semua orang di dalam kamar, kartu
kredit, bank, dan kartu magnetik dengan hal lain yang menggunakan Encoding akan
terhapus oleh sistem MRI.
Sampai saat ini FDA merekomendasikan batas aman untuk pemeriksaan klinis adalah 2
Tesla. Lebih dari 2 Tesla sebaiknya digunakan untuk kepentingan riset saja. Efek pada
penggunaan medan magnet utama lebih dari 2 Tesla adalah bibir kering, pusing, dan
hipotensi. Fringe Field (medan magnet tepi) adalah medan magnet disekitar medan
magnet utama, dampak dari penempatan MRI terhadap lingkungan sekitarnya (ruang
sebelah, atap, lantai dll). Batas aman dari fringe field adalah tidak lebih dari 5 Gauss
(berarti di dalam faraday cage lebih dari 5 gauss).
Sebelum masuk area 5 gauss harus meninggalkan barang-barang
sebagai berikut:

Credit
Jam
Gigi analog
Palsu
card
Handphone

Sebelum mempersilahkan seorang pasien atau staf scan ke dalam


ruangan, kita harus mengecek apakah ada benda besi di tubuh
pasien. Namun, terkadang pasien telah implants yang membuat itu
sangat berbahaya bagi mereka yang akan di hadapan yang kuat
magnetis.
A. Metallic Fragmen Dalam Mata
Sangat berbahaya karena gerak fragmen dapat menyebabkan mata kerusakan atau
kebutaan. Mata anda tidak berupa jaringan parut. Sebuah fragmen dari logam dalam
mata anda yang telah ada selama 25 tahun itu sama berbahaya karena hari ini kemudian
tidak ada jaringan parut untuk ditahan di tempat itu.
B. Orang Dengan Pacemakers
Tidak dapat dipindai atau bahkan mendekat dengan scanner magnet karena dapat
menyebabkan kerusakan alat pacu jantung.
C. Aneurysm klip
Aneurysm klip di otak dapat sangat berbahaya karena dapat ditarik oleh magnet,
menyebabkan arteri dapat sobek.
D. Gigi Implants
Beberapa gigi implants bersifat magnetis.
E. Kebanyakan Pembedahan Tulang Implants
Walaupun mereka mungkin ferromagnetic, tidak ada masalah karena mereka yang
tertanam di tulang. Bahkan logam yang merupakan makanan pokok di sebagian besar
bagian tubuh yang halus sekali mereka telah dipasang selama beberapa minggu
(biasanya enam minggu), jaringan telah dibentuk untuk ditahan di tempat mereka.
Tujuan Keselamatan MRI

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan


kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti
apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2002,
p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif
mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
Upaya- Upaya Keselamatan Kerja Di Ruang
MRI

1. Pembinaan dan Pengawasan/Keamanan Sarana, Prasarana, dan


Peralatan Kesehatan
•3. Melengkapi
2.
4. Pembinaan
Pembinaan dan
perizinan
dan
danPengawasan
Pengawasan
dan sertifikasi
Pengawasan Terhadap
atau Penyesuaian
Sanitasi
sarana
Terhadap air
dan Peralatan
Lingkungan prasarana
Kerja Kerja
serta
•5.
• Penyehatan
peralatan
Pembinaan
Manajemen kesehatan
makan
dan Pengawasan
harus dan
yangminuman.
ada Perlengkapan
di ruangdan
menyediakan MRI. Keselamatan lingkungan
menyiapkan Kerja
6.
7. Terhadap Petugas
Membuatprogram
Pelatihan/Penyuluhan MRI
sistem pelaporan
Keselamatan
kejadian Kerja
danpemeliharaan
tindak
Untuk lanjutnya
Semua Pekerja
• Pembuatan
Membuat
Penyehatan
kerja rambu-rambu
air.
yg memenuhi dan arah
melaksanakan
syarat dan tanda-tanda
fisik, kimia, keselamatan
biologi, rutin
di
ergonomi ruang
dan
dan
• MRI.
Membuat
Sosialisasi
berkala
Melakukan
Penyehatan alur
sarana dan
tempat pelaporan
penyuluhan
identifikasi
dan kejadian
pencucian.
prasarana
dan keselamatan
serta nyaris
penilaian
peralatancelaka
resiko kerja danbagi
kesehatan
ergonomicelaka
yang seluruh
yang
terhadap
ada di
psikososial.
• Penyediaan
terjadiMRI
petugas
ruang diMRI.
Penanganan ruang MRI.
peralatan
sampah dan
keselamatan
limbah. kerja dan alat APD di ruang MRI.
• peralatan kerja dan petugas MRI.
Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik,di kimia, biologi,
• Membuat
Melakukan
Pengendalian
MembuatSOP
Melaksanakanpeneraan/kalibrasi
SOPsampah
peralatan
dankesehatan
tikus.
pelaporan,
pelatihan peralatan
dan kerja
penanganan kesehatan
dan tindak
APD
sertifikasi yang
ruang
adaMRI.
Kesehatan
lanjut di ruang
kejadian
dan
ergonomi
• Melakukan
MRI.
Membuat dan
nyaris celaka
Keselamatan psikososial
Sterilisasi/desinfeksi.
program,
pembinaan
Kerja
dan celaka
diruang
yangsecara
melaksanakan
danMRI rutin
pemantauan
terjadi dan berkala.
dikegiatan,
kepada ruang terhadap
petugas MRI. evaluasi,
MRI kepatuhan
dan
•• penggunaan
MelakukanSOP
Pembuatan
Perlindungan evaluasi
peralatan
radiasi. dan memberikan
untukkeselamatan
pengoperasian, APD direkomendasi
dan pemeliharaan,
ruang MRI perbaikan,untuk
dan
pengendalian risiko ergonomic yang ada di ruang MRI
memperbaiki
• Upaya
kalibrasi
penyuluhan
terhadap lingkungan
peralatan kerja
kesehatankesehatan yang
lingkungan adaada
yang didiruang
ruangMRI.
MRI.
• Sertifikasi personil petugas/operator sarana dan prasarana serta
peralatan kesehatan yang ada di ruang MRI
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di MRI

1. Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti


tabung oksigen, alat resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero-
magnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk keselamatan,
pasien diharuskan memakai baju pemeriksaan dan meninggalkan
benda-benda feromagnetik, seperti: jam tangan, kunci, perhiasan
jepit rambut, gigi palsu, dan lainnya.
2. Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan
dengan cara mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada
sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan
MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam
dalam tubuh pasien seperti sendi palsu, neurostimulator, klip
anurisma serebral, dan lain-lain.
3. Transfer pasien menuju ruang MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan
(non ambulatory) harus diperhatikan karena penggunaan mesin roda akan
membahayakan dikarenakan medan magnet MRI selalu menyala, sehingga
setiap saat dapat terjadi resiko kecelakaan, dimana benda-benda feromagnetik
dapat tertarik dan kemungkinan mengenai pasien atau personil yang lain. Cara
antisipasi adalah menggunakan meja MRI yang mobile dengan tujuan pasien
dapat dipindahkan ke meja MRI di luar ruangan pemeriksaan dan dapat segera
di bawa ke luar ruangan MRI apabila terjadi hal-hal emergency.
4. Kenyamanan pasien perlu diperhatikan karena dapat merancukan pemeriksaan,
antara lain dengan penggunaan earplugs bagi pasien untuk mengurangi
kebisingan, penggunaan penyangga mulut atau tungkai, pemberian selimut bagi
pasien, dan pemberian tutup kepala.
5. Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien seperti nama, usia dan
lain-lain.
6. Pemilihan coil yang tepat.
7. Memilih parameter yang tepat.
8. Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet
(land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus
sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat
magnet pada hidung.
Indikator yang Menyebabkan Kecelakaan di
Ruang MRI

A. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:


• Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang
kurang diperhitungkan keamanannya.
• Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
• Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
B. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
• Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
• Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik
dalam pengaturan penerangan.
Tindakan yang Dilakukan Apabila Terjadi
Kecelakaan Pada Saat Pemeriksaan MRI

1. Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan


pemeriksaan dengan menekan tombol ABORT, pasien segera
dikeluarkan dari pesawat MRI dengan menarik meja pemeriksaan
dan segera berikan pertolongan dan apabila tindakan selanjutnya
memerlukan alat medis yang bersifat ferromagnetik harus dilakukan
di luar ruang pemeriksaan.
2. Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi
alarm dari sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan
segera membawa pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu
ruang pemeriksaan agar terjadi pertukaran udara, karena pada saat
itu ruang pemeriksaan kekurangan oksigen.
3. Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat
medan magnet yang kuat pada gentry (bagian dari pesawat MRI)
secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka pintu ruangan
lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien segera di bawa
keluar ruangan pemeriksaan. Hal perlu dilakukan karena Quenching
menyebabkan terjadinya penguapan helium, sehingga ruang
pemeriksaan MRI tercemar gas Helium.
4. Selama pemeriksaan MRI untuk anak kecil atau bayi, sebaiknya ada
keluarganya yang menunggu di dalam ruang pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai