Anda di halaman 1dari 51

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN
KERJA
LABORATORIUM

dr. Riana Retno W, M.Sc, Sp.PK


Peraturan Pemerintah Indonesia Terkait K3
UU RI No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
UU No.23 tahun 1992 Kesehatan
UU Nomor 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
Kepmenteker RI Nomor: Kep-51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja
Kepmenteker RI Nomor: Kep-187/Men/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja
PP Nomor 27 tahun 1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
SE Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 Penggunaan Alat Pelindung Diri
Permen Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kepres Nomor 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul Akibat hubungan Kerja
KMK 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001 Pedoman teknis analisis dampak lingkungan
KMK 1217/Menkes/SK/IX/2001 Pedoman penanganan dampak radiasi
KMK Nomor 315/Menkes/SK/III/2003 komite kesehatan dan keselamatan kerja sektor kesehatan
Permenkes Indonesia No 52 Tahun 2018 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Kep.Menkes RI No. 364/Menkes/SK/III/2003 Laboratorium kesehatan
Lingkungan kerja
Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Tempat kerja :
Tiap Ruangan Atau Lapangan Tertutup Atau Terbuka,
Bergerak Atau Tetap Dimana Tenaga Kerja Bekerja Atau Yang
Sering Dimasuki Tenaga Kerja Untuk Keperluan Suatu Usaha
Dan Dimana Terdapat Sumber Atau Sumber-sumber Bahaya
Definisi

Laboratorium Kesehatan
1
Jenis Laboratorium 2

laboratoriu
Pendidikan
Laboratorium
Penelitian

m 3
Laboratorium 4
Pengendalian
Proses Laboratorium
Pengembangan
Produk
5

Laboratorium
Pelayanan
Jasa
Laboratorium Kesehatan
Sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan yang bukan bukan berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan
atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan atau masyarakat.
(Kep.MenkesRI No.
364/Menkes/SK/III/2003 tentang
laboratorium kesehatan)
Kesehatan dan Keselamata
Segala kegiatan untuk menjamin dan
n melindungi
Kerja
keselamatan dan kesehatan tenaga kerj
.

a melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja da
n
penyakit akibat kerja

(PP No 50 Tahun 2012 tentang peraturan pemerinta


h
penerapan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja)
Laboratorium Klinik
laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik,
imunologi klinik, patologi anatomi dan atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan perorangan terutama untuk

Laboratorium menunjang
penyembuhan
upaya
penyakit
diagnosis
dan
penyakit,
pemulihan

Kesehatan
kesehatan.

Laboratorium kesehatan masyarakat

Laboratorium kesehatan yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi,
fisika, kimia dan atau bidang lain yang berkaitan
dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan terutama untuk
menunjang upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan masyarakat
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
SEHAT, BERMUTU, AMAN DAN NYAMAN

Dibangun oleh 2 komponen utama:


1. Pekerja yang Sehat
2. Organisasi (tempat kerja/fasyankes) yang sehat

Penerapan protocol kesehatan


Penerapan K3
PMK Nomor 52 Tahun 2018
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

 FASYANKES tempat kerja yang berisiko tinggi terhadap


keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia,
fasilitas pelayanan kesehatan, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar
lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan

 Fasyankes sebagai tempat kerja wajib memberikan


perlindungan bagi seluruh petugas di fasyankes
Membuat Kebijakan K3
Program kerja dan anggaran
Standard Operating procedures WHO ARE RESPONSIBLE?
(SOP)
 Pemilik usaha/ pimpinan
Rekayasa engginering peralatan.
Alat Pelindung Diri (APD)
 Pekerja
Menyediakan peralatan keselamatan
seperti APAR dan wastafel
Training

Mengetahui dan memahami


kebijakan dan prosedur keselamatan
Mengikuti dan melaksanakan Safety is Everyone’s
kebijakan dan prosedur keselamatan
Melaporkan kondisi lingkungan kerja Responsibility!
yang tidak aman ke petugas K3 dan
kepala laboratorium
Keselamatan dan kesehatan kerja

Mencegah terjadinya Kecelakaan

kerja dan

Mencegah terjadinya Penyakit


Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja
•Physic
- Mekanik
Safety Health •Chemicl
- Elektrik
•Biologic
Hazard - Kinetik -
-
Flammable
Explosive
Hazard •Ergonomic
- Subtansi Accidental
- Combustible release •Psychologic
- corrosive

- Accident Injuri - Mayor


- Prolonged
Konsekuensi - Sudden -
-
Minor
Fatal Konsekuensi Reaction
reaction - Damage

- Proses
- Environment (bahan pencemar)
- Equipment, facilities, tools
- Exposure
- Working Practice
- Work hours
Konsentrasi -
-
Guarding
Pengalaman
Konsentrasi - PPE
- Pendidikan
Kepedulian -
-
Karir lapangan + latihan
Titik berat pada kerusakan Aset, kepedulian -
-
Karir Jabatan sesuai Pend.
Titik berat pada bahaya tersembunyi
- Sepertinya urgen (bahaya
- Sepertinya kurang urgen
mendadak)
- Prinsip pendekatan : Pengkajian
- Prinsip pendekatan
kepaparan,
- Pengkajian resiko
- Untuk memperkecil kepaparan
- Untuk memperkecil resiko
Penyelenggaraan K3 di
laboratorium
STANDAR K3
1. Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3
2. Penerapan kewaspadaan standar
3. Penerapan prinsip ergonomi
SMK3
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
1. Penetapan kebijakan K3 5. Pemberian imunisasi
2. Perencanaan K3 6. Pembudayaan PHBS
3. Pelaksanaan rencana K3 7. Pengelolaan sarpras dari aspek K3
4. Pemantauan dan evaluasi 8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 9. Kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi
darurat atau bencana
10. Pengelolaan B3 dan limbah B3
11. Pengelolaan limbah domestik
WHY K3 LABORATORIUM?

 Melindungi kesehatan dan keselamatan pada


pekerja
 Standart regulasi akreditasi Laboratorium
 Rumah Sakit
 Puskesmas
Komponen Penerapan K3
Pencegahan &
penanggulangan
keadaan darurat Kotak P3K di
Setiap Ruang
Laboratorium

Pengendalian
Bahan dan Safety Sign
limbah Kimia
Berbahaya

Pencegahan Alat Pelindung


Penyakit Diri
Akibat Kerja
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

1. Pencegahan &
penanggulangan keadaan
darurat
.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
adalah: alat ringan serta mudah di
gunakan oleh satu orang untuk
memadamkan api pada awal terjadi
kebakaran
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
• Alat pemadam kebakaran harus diperiksa setiap bulan secara
visual
• Inspeksi harus menjamin bahwa alat pemadam api ringan :
Ada di area kerja
Tidak terhalang atau tersembunyi
Alat penunjuk tekanan menunjukan tekanan yang memadai
Pin masih tersegel ditempat.
Tidak ada tanda kerusakan
Nozel bebas dari penyumbatan
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

2. Pengendalian Bahan
dan limbah Kimia
Berbahaya
.
Adalah Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia; fisika atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.

Tujuan Pengelolaan B3 dan Limbah B3:


Mencegah dan atau mengurangi risiko dampak
B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan
manusia dan makhluk hidup lainnya
Penyimpanan

Hazard Communication
Pengelolaan bahan kimia
berbahaya di Laboratorium MSDS Terbaru

Tersedia Spill Kits


Prinsip Penyimpanan B3
• Tinjau MSDS
• Secondary containment (Tempat pengamanan tambahan untuk
penyimpanan)
• Cukup terang, ventilasi baik, suhu sesuai
• FIFO
• Monitoring
Yang perlu diperhatikan dilaboratorium

• Simbol dan pelabelan B3


• Penyimpanan B3
• Ketersediaan MSDS untuk tiap B3
• Wadah untuk pembuangan limbah B3
• Pengangkutan dari ruangan ke TPS B3
• Penyimpanan sementara limbah B3
(TPS B3)
• Pembuangan limbah B3
• Yang dilakukan jika terjadi tumpahan
• Yang dilakukan jika terjadi pajanan
(lihat pada PPI)
Label & Simbol

Pemberian simbol dan label pada setiap kemasan B3


dimaksudkan untuk mengetahui klasifikasi B3
sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan
baik, mengurangi risiko yang ditimbulkan dari B3

 Label : Tulisan yang menunjukkan antara lain


karakteristik dan jenis bahan kimia berbahaya &
beracun.

 Simbol: Gambar yang menyatakan karakteristik


bahan kimia berbahaya & beracun.
Peraturan perundangan
• Permen LH no 3/2008 :
Simbol dan Label B 3 Globally Harmonized
System - United Nations (GHS)

• Permen LH no 14/2013 :
Simbol dan Label Limbah B3
Persyaratan symbol dan label limbah B3
• Tahan lama
• Dalam Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia
• Terlihat dengan jelas
• Berwarna kontras
• Tidak tumpang tindih dengan simbol, label, dan
penanda lainnya
• Dilekati pada badan kemasan, kendaraan
pengangkut, dan gudang penyimpanan
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Data yang dapat di temuan pada Lembar MSDS:

• Identitas Bahan dan Perusahaan • Sifat Fisika dan Kimia


• Komposisi Bahan • Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
• Identifikasi Bahaya • Informasi Toksikologi
• Tindakan P3K • Informasi Ekologi
• Tindakan Penanggulangan Kebakaran • Pembuangan Limbah
• Tindakan Mengatasi Kebocoran & • Pengangkutan Bahan
Tumpahan • Informasi Perat.Peruu yang
• Penyimpanan & Penanganan Bahan berlaku
• Pengendalian Pemajanan & APD • Informasi Lain yang Diperlukan
Penyiapan sarana keselamatan B3
• SOP jika terjadi darurat B3
• Simbol
• Spill Kit

Apa yang harus kita lakukan jika ada


tumpahan bahan kimia?
RAFT
 Rescue
 Avoid the Chemical
 Find the MSDS
 Telephone
Exposures Bahan Kimia

• Pertolongan Pertama
• Siram dengan Air yang banyak
– Selama 15 minutes
– Lepaskan pakaian yang terkontaminasi
• Mencari pertolongan medis
• Dokumen kejadian
Pengelolaan B3 dan Limbah B3 meliputi :

a. Identifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3


b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan
bahan sesuai dengan karekteristik, sifat, dan jumlah.
c. Tersedianya lembar data keselamatan ( Material Safety Data
Sheet/MSDS)
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah
B3.
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3
f. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri
(APD)
g. Tersedianya standar prosedur operasional (SOP)
h. Jika dilakukan oleh pihak ke tiga wajib membuat kesepakatan
jaminan keamanan kerja antara dua belah pihak
Cara pembuangan limbah
Laboratorium:
 Tempatkan semua benda tajam
dalam wadah yang telah di siapkan.
 Gunakan kacamata atau pelindung
wajah dari percikan saat membuang
limbah atau spesimen tabung cair.
 Lihat lembar MSDS untuk informasi
tentang pembuangan yang aman
dari bahan kimia
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

3. Pencegahan Penyakit
Akibat Kerja
.
Pathogen yang bisa menyebabkan gangguan
darah
 Virus-virus, bakteri atau mikroorganisme lain yang dibawa
melalui aliran darah dan memiliki kemampuan untuk
menyebabkan suatu penyakit.
 Cairan dalam tubuh (Fluids) dalam tubuh dapat menyebarkan
bloodborn pathogen termasuk :
Darah (Plasma dan platelet)
Cairan abdominal
Cairan Amnion
Cairan Ceresbispinal
Sekrsesi Vagina
Semen
Bloodborne pathogen

APD
Hepatitis B Hepatitis C HIV
General Safety Rules

 Menangani Benda Tajam dengan Hati Hati:


Jangan recap jarum atau benda tajam lainnya
Jangan membungkuk atau memutus jarum
Buang benda tajam dalam wadah tahan tusukan
 DO Not:
Makan, minum, merokok, minum obat di daerah di mana
Anda bekerja dengan darah dan cairan tubuh lainnya
Apa yang harus Anda lakukan jika ada darah atau cairan
tubuh terkena exposure?
 Ikuti profilaksis pasca paparan
 Cuci luka tusukan dengan sabun dan air
 Siram selaput lendir terpengaruh dengan air
 Menginformasikan kepada bagian K3 atau Kepala ruangan
 Mencari pertolongan medis
 Mengisi formulir laporan insiden
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

4. Alat pelindung diri

.
1. Nakes praktek ditempat praktek umum, tidak

beresiko tinggi/ tidak menimbulkan aerosol:

masker bedah, gaun , sarung tangan

2. Nakes di ruang perawatan pasien, laboratorium:

penutup kepala, google, masker bedah, gaun,

sarung tangan disposable

3. Nakes yang bekerja secara kontak langsung

dengan bahan atau pasien yang penularannya

secara aerosol: penutup kepala, pengaman

muka/face shield, google, N95, cover all, sarung

tangan rangkap, boots


LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

5. Safety sign

.
 Tanda keselamatan tentang
informasi peringatan keselamatan
dan kesehatan di tempat kerja
atau publik.
 Memberikan informasi dan
instruksi tentang keselamatan,
kesehatan, atau keduanya di
tempat kerja berupa papan tanda,
warna, tanda bahaya, sinyal
akustik, komunikasi verbal atau
sandi tangan.
• Sistem dari safety sign juga didasarkan
pada warna
Merah berarti larangan
Kuning berarti peringatan
Hijau berarti aksi positif
biru berarti penugasan atau
menyampaikan informasi
• Bentuk yang juga terstandarisasi
Lingkaran untuk instruksi dan pelarangan
Segitiga untuk peringatan
Kotak atau segi empat untuk darurat dan
tanda informatif
Kewajiban fasyankes/laboratorium/perusahaan

 Menyediakan safety sign atau health sign, atau keduanya di


tempat kerja yang berisiko atau berbahaya.
 Meyakinkan bahwa safety sign tersebut berada di tempat yang
benar.
 Menggunakan tanda yang sesuai dalam lingkungan transportasi
kerja.
 Perusahaan perlu memberikan informasi yang jelas kepada
para pekerja mengenai safety sign
Prinsip dasar dari sistem safety sign

 Menarik perhatian secara cepat dan tidak menimbulkan


kebingungan/ambigu sehingga dapat jelas dalam memberikan
informasi
 Tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk perlindungan
 Hanya digunakan untuk memberikan informasi yang berkaitan
dengan keselamatan
 Efektif jika dapat berdiri sendiri dan dimengerti oleh semua
pekerja
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

6. Kotak P3K di Setiap


Ruang Laboratorium
.
Isi kotak P3K
 kain kasa steril
 Perban
 Plester
 pembersih luka antiseptic
 Gunting
 obat : pereda nyeri, demam, mual/muntah, diare, lambung
 obat alergi
 obat tetes mata
 dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai