Anda di halaman 1dari 35

Pelatihan Pemahaman Keselamatan

dan Kesehatan Kerja di Laboratorium


16 juli 2020
PENGERTIAN K3
segala KEGIATAN untuk menjamin dan
MELINDUNGI keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui UPAYA PENCEGAHAN kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja (PP No 50 2012 Bab I
Pasal 1)
DEFINISI KESEHATAN DAN
KESELAMATAN
KESEHATAN
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial YANG MEMUNGKINKAN setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU 36 Tahun 2009)

 KESELAMATAN
suatu KONDISI DIMANA ATAU KAPAN munculnya
sumber bahaya telah DAPAT DIKENDALIKAN ke
tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari
bahaya (danger) (OHSAS 18001).
Dasar Dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan merupakan kebutuhan Manusia, sesuai
dengan hirarki kebutuhan Maslow
Manusia membutuhkan : RASA AMAN (SECURITY
NEED), mencakup :
 1. Aman dari sakit = sehat
 2. Aman dari celaka/bahaya = selamat
Mengapa K3 diperlukan ?
1. K3 KEBUTUHAN DASAR HIDUP
MANUSIA
2. K3 untuk pemenuhan peraturan
perundangan undangan atau persyaratan lain
3. K3 UNTUK PEMENUHAN ASPEK
EKONOMI /BISNIS
4. K3 ADA, KARENA ADA KECELAKAAN
DAN ATAU SAKIT PENYAKIT AKIBAT
KERJA DI LABORATORIUM
Tujuan K3
UU No 1 1970 Tujuan Keselamatan Kerja adalah :
1. Melindungi para PEKERJA DAN ORANG LAIN DI
TEMPAT KERJA
2. Menjamin agar setiap SUMBER PRODUKSI dapat dipakai
secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan lancar
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN
KERJA 1. MENEMUKAN FAKTA/MASALAH
bahaya - Identifikasi Masalah
 2. ANALISIS
Penilaian Resiko - pemeringkatan resiko
3. PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF /
PEMECAHAN
Mengendalikan resiko, metoda pengendalian,
 4. PELAKSANAAN
Tindakan/ menjalankan pengendalian, system manajemen
5. PENGAWASAN
Sejauh mana pelaksanaan, ex tdk menyimpang dari rencana
Perencanaan K3 Laboratorium
1. Melakukan identifikasi bahaya, penilaian Risiko dan
Penetapan pengendalian
(HI=hazzard identification ), (RA=Risk Asesment)
dan (DC=Determination Control).
 IDENTIFIKASI BAHAYA BERDASARKAN KATAGORI:
 BAHAYA FISIKA,MEKANIS, ELEKTRIK
Berupa energi seperti kebisingan, radiasi, temperatur
ekstrim,pencahayaan, getaran, tekanan udara, Noise (bising),
Extreme temprature (Hot / Cold), Vibration, Radiation
(ionizing/nonionizing), Barometric pressure(tekanan udara)
Illumination/pencahayaan, Dust, e dll.
 BAHAYA KIMIA
Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang
mempunyai sifat toksit, beracun, irritan, asphyxian, patologik.
 BAHAYA BIOLOGI
Bahaya yang berasal dari mikro-organisme khususnya yang
patogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
virus,jamur,mikroba, Bio-aerosols (TBC, Legionella),HIV /
AIDS, STD’sAnimal bite (mis : snake bite, dst. ) Poisoned
plantation, Food poisoning.
•BAHAYA ERGONOMI Merupakan bahaya yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai
akibat dari ketidak sesuaian disain kerja
(alat,tempat,cara kerja) dengan pekerja, misal
cepat lelah,otot tertarik, cepat pegal dll
•BAHAYA PSIKOSOSIAL (K3) Mental task
overload, stress, substance abuse, organization
behaviour (team-work, relationship, dst.) Family
PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko untuk menetapkan BESAR
KECILNYA suatu risiko yang telah diidentifikasi
sehingga digunakan untuk MENENTUKAN
PRIORITAS PENGENDALIAN terhadap tingkat
risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Sasaran dan Program K3
PENERAPAN Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di laboratorium
Menerapkan Job description
Pelatihan & Komunikasi
Pengendalian Operasional
Golden Rules for Safety in Lab
Sarana yang perlu tersedia di Lab
Key Concept in Lab
PENGENDALIAN BAHAYA KIMIA BERBAHAYA di
laboratorium
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah zat, energi dan
atau komponen lain yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya (ref uu 32/2009);
KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
KELOMPOK BAHAN MUDAH
TERBAKAR
Bahan Mudah terbakar dapat Dibagi dalam 3
kelompok :
• Zat padat mudah terbakar : Belerang , fosfor,
kertas/rayon, kapas
• Zat cair mudah terbakar : eter, alkohol, aseton,
benzena, Formaldehyde
• Gas mudah terbakar : hidrogen, asetilen, etilen oksida,
ammonia
Bentuk Fisik Dan Route Pemaparan bahan
kimia berbahaya
PENGENDALIAN TEKNIK di laboratorium
Engineering Control
Contohnya : – pembatasan jarum
suntik ,VENTILATION SYSTEMS,etc.
Administrative Controls
Written operating procedures, Training Limiting
exposure times., Etc.
Penerapan ergonomic laboratorium
ERGONOMI adalah ilmu yang mempelajari unjuk kerja
manusia dalam bekerja (human performance at work)

• Aspek Fisik dan Fisiologi – Work environment –


Anthropometry, biomechanics, posture of work etc.
• Aspek Psikologi – Mental workload dan mental
fatigue
• Aspek Organisasi kerja – P2K3 – Asosiasi
profesional – Keterlibatan pakar / akademisi
• Disain sistem kerja – Work design, workstation,
tools, information processing, workprocedures
PEMAHAMAN SIAGA TANGGAP DARURAT
laboratorium
Tujuan
Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kedaruratan : (A Key Factor in Emergency
Preparedness) Inspeksi berkala serta perawatan
terhadap semua potensi yg dpt menimbulkan
kedaruratan.
Pencegahan (minimasi) terhadap risiko dan dampak
kedaruratan : Diperlukan “Emergency Response
Plan”, (mencakup : peran dan tanggung jawab, jalur
pelaporan, sumber daya, aktifitas, pencatatan) untuk
merespons berbagai tipe kedaruratan yg teridentifikasi.
Jenis Disaster (Kedaruratan)
Berbagai macam disaster – (Hazards Assessment) -
dapat digolongkan sebagai berikut :
1. EXTERNAL DISASTER Natural : mis : Fire, Flood,
Earthquake, Tornado / Huricane, dsb. Man-made :
mis : Fire, Riot (Huru hara), Terrorism, dsb.
2. INTERNAL DISASTER Disaster yg timbul akibat
Internal Activitie
Permen RI Nomor 36 Tahun 2005, Pasal 59
Setiap gedung harus menyediakan sarana evakuasi
yang meliputi:
• Sistem peringatan bahaya bagi pengguna, dapat
berupa sistem alarm kebakaran dan/atau sistem
peringatan menggunakan audio/tata suara
• Pintu keluar darurat
• Jalur evakuasi
• Penyediaan tangga darurat/kebakaran
Sarana Evakuasi
1. Sarana evakuasi
Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan darurat
2. Evakuasi Tindakan menyelamatkan diri sendiri
masing masing tanpa dibantu orang lain
Syarat sarana Evakuasi
- Aman sementara
- terjamin kedap asap dan panas
- Tidak dikunci
- Tidak terhalang oleh benda apapun
- Memiliki lampu darurat
- Bukaan pintu kearah pelarian
- Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh sependek mungkin)
- Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam keadaan gelap.
PENGECEKAN DAN PEMANTAUAN KESEHATAN
KERJA
Pemeriksaan kesehatan

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja (awal)


Sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik)
Setelah tenaga kerja bekerja
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
Terhadap tenaga kerja tertentu – Terhadap tenaga kerja
dengan kondisis tertentu
Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK
1. Rikes awal (sebelum kerja) :
– Tenaga Kerja yang diterima sehat
– Tidak mempunyai penyakit menular
– Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan
2. Rikes berkala (periodik) :
– Mempertahankan derajat kesehatan Tenaga Kerja
– Menilai kemungkinan pengaruh dari pekerjaan
– Untuk pengendalian Lingkungan kerja
3. Rikes khusus :
– Menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu.
– Menilai terhadap Tenaga Kerja atau golongan Tenaga Kerja
tertentu
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai