D A L A M 1 TAHUN
SETIAP HARI
1 PESAWAT JUMBO JET
BERPENUMPANG 268 ORANG
(Pasien !!)
J A T U H !!!
8
DASAR HUKUM
UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang pedoman Manajemen K3
Rumah Sakit
Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang Standar K3 Rumah Sakit
PMK Nomor 66 tahun 2016 tentang Keselamatan & Kesehatan Rumah Sakit
KMK Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di RS
KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS
KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
Buku Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS (Depkes, 2009)
RS Harus Memiliki
Tim / Panitia / Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien
Tim / Panitia / Komite K3 RS
Tim / Panitia / Komite PPI
Komite Medis
Komite Keperawatan
Komite Profesional Pemberi
Asuhan Lainnya
Panitia / Komite Farmasi dan
Terapi
Panitia Rekam Medis
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Ergonomi Serangga
Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Potensi Bahaya
POSTUR MEMBUNGKUK
Aspek Ketenagakerjaan
• Jam Kerja, waktu Istirahat kerja, waktu lembur diatur dalam pasal 77
sampai pasal 85 Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
• Dua sistem jam kerja:
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari
kerja dalam 1 minggu; atau
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari
kerja dalam 1 minggu
• Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam/hari dan
14 jam dalam 1 minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi.
• Masa istirahat mingguan tidak boleh kurang dari 1 (satu) hari setelah 6
(enam) hari kerja atau tidak boleh kurang dari 2 (dua) hari setelah 5 (lima)
hari kerja dalam satu minggu (Pasal 79 Undang-Undang 13/2003).
Aspek Ketenagakerjaan
Setiap pekerja yang bekerja melebihi ketentuan
waktu kerja 8 jam/hari per-shift atau melebihi
jumlah jam kerja akumulatif 40 jam per minggu,
harus sepengetahuan dan dengan surat perintah
(tertulis) dari pimpinan (management)
perusahaan yang diperhitungkan sebagai waktu
kerja lembur (Pasal 78 ayat 2 Undang-Undang
No.13/2003).
Aspek Ketenagakerjaan
• Per 1 Juli 2015 : Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
dan Jaminan Kematian (JKM) bagi Aparatur Sipil
Negara PT TASPEN (UU No.5/2014 dan PP
No. 70/2015)
• Bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
sebelum 1 Juli 2015, kepesertaannya terhitung
mulai 1 Juli 2015
• Bagi PNS yang diangkat setelah 1 Juli 2015
kepesertaannya mulai sejak gaji dibayarkan
TUJUAN K3 RS
PROMOTIF-PREVENTIF KURATIF
Standar PPI.7.2
• RS menurunkan risiko infeksi dengan
pembuangan sampah yang tepat
Standar PPI.7.3.
Standar PPI.7.5.
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2
STANDAR MFK 1
Standar MFK 2
• RS menyusun dan menjaga rencana tertulis yang
menggambarkan proses untuk mengelola risiko
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf
Elemen Penilaian MFK 2 Master plan MFK
Rencana bisa terpisah bisa jadi satu
1. Ada rencana tertulis yang mencakup a) sampai
f) Maksud dan Tujuan
2. Rencana tersebut terkini atau di update
3. Rencana tersebut dilaksanakan sepenuhnya
4. Rumah sakit memiliki proses evaluasi periodik
dan update rencana tahunan
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK 3
• Seorang atau lebih individu yang kompeten
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan
program untuk mengelola risiko di lingkungan
pelayanan
Elemen Penilaian MFK 3 Tim K-3 RS, uraian tugas &
program kerjanya KMK 432/2007 ttg Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di RS
1. Program pengawasan dan pengarahan dapat
ditugaskan kepada satu orang atau lebih.
2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas
pengalaman atau pelatihan
3. Petugas tersebut merencanakan dan
melaksanakan program meliputi elemen a)
sampai g) Maksud dan Tujuan.
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK 4
• RS merencanakan & melaksanakan program utk
memberikan keselamatan dan keamanan lingkungan
fisik
Monitoring unit
independen
Program keselamatan dan
keamanan fasilitas fisik :
▪ memastikan semua pengunjung
dan pedagang/vendor dpt
Identifikasi diidentifikasi
risiko ▪ program meliputi keselamatan
dan keamanan selama masa
pembangunan dan renovasi
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Standar MFK 6
RS menyusun & memelihara renc manj kedaruratan & progr.
menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian,
wabah & bencana alam/bencana lainnya.
RENCANA DAN PROGRAM PENANGANAN KEDARURATAN
Standar MFK 7
RS merenc. & melaks. Progr. utk memastikan bhw seluruh
penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
Standar MFK 11
• RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf
tentang peran mereka dalam menyediakan
fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif.
Elemen Penilaian MFK 11
1. Untuk setiap komponen dari program
manajemen fasilitas dan keselamatan RS, ada
pendidikan yang direncanakan untuk
memastikan staf dari semua shift dapat
menjalankan tanggung jawab mereka secara
efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6)
2. Pendidikan meliputi pengunjung,
pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya
yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya
yang bekerja dalam beberapa shift.
PENDIDIKAN STAF
Standar MFK 11.1
• Staf RS diberi pelatihan & pengetahuan ttg peran mrk dalam
renc. RS untuk pengamanan kebakaran, keamanan, bahan
berbahaya dan kedaruratan.
Elemen Penilaian MFK 11.1.
1. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan peran
mereka dalam menghadapi kebakaran.
2. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan
utk menghilangkan, mengurangi/meminimalisir atau
melaporkan ttg keselamatan, keamanan & risiko lainnya
3. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan tindakan,
kewaspadaan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan,
penanganan dan pembuangan limbah gas medis, bahan dan
limbah berbahaya dan yang berkaitan dengan kedaruratan.
4. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan prosedur
dan peran mereka dalam penanganan kedaruratan dan
bencana internal atau ekternal (community).
PENDIDIKAN STAF
RS harus menyediakan :
Proses
penanga
Progra nan staf
m Pelaksan rumah
Progra Program
aan sakit
Pelayan vaksinasi
m Kerja program
dan
yang
an mutu dan terpapar
K3RS imunisasi
Kesehat K3RS penyakit
an Staf infeksius,
terkait dg
PPI