Anda di halaman 1dari 23

Laporan dan Rencana Pemecahan

Masalah Kesehatan Kerja di Bagian


Radiologi RSUD Undata Palu

Riska Soraya
12-16-777-14-165

Pembimbing
Hendra Prapto S,kep, M.SC

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS


DAN ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ALKHAIRAAT
2019
Pendahuluan

Ilmu Kesehatan Kerja

Merupakan suatu
Bagian dari ilmu Kesehatan spesialisasi ilmu
Masyarakat yang secara kesehatan/kedokteran
khusus mempelajari secara dengan tujuan agar pekerja
luas dan mendalam dapat memperoleh derajat
permasalahan kesehatan kesehatan setinggi-
yang berkaitan dengan tingginya dgn usaha
pekerjaan preventif & kuratif terhadap
penyakit2 akibat kerja

Dr. M. Rum Rahim, MSc,Ketua Dept. K3 FKM UNHAS


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang selanjutnya
disingkat K3RS adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia
rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja
dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk


memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK), pengendalian bahaya di tempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
UU 36 thn 2009 pasal 165 tentang
kesehatan:
“Pengelolaan tempat kerja wajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga
kerja

Berdasarkan pasal diatas maka pengelola tempat


kerja di RS mempunyai kewajiban utk menyehatkan
para tenaga kerjanya. Salah satunya ialah melalui
upaya kesehatan kerja disamping keselamatan
kerja

RS harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik


terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja dari
berbagai potensi bahaya di RS dengan menjalankan
upaya K3 sehingga resiko Penyakit Akibat Kerja (PAK)
& Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di RS dapat dihindari.
Keputusan menteri Kesehatan RI nomor1087/MENKES/SK/VIII/2010
MANFAAT K3 RUMAH SAKIT

Bagi karyawan Bagi pasien dan


Bagi RS
RS pengunjung

• Meningkatkan • Melindungi • Mutu layanan


mutu pelayanan karyawan dari yang baik
• Mempertahankan Penyakit Akibat • Kepuasan pasien
kelangsungan Kerja (PAK) dan pengunjung
operasional RS • Mencegah
• Meningkatkan terjadinya
citra RS. Kecelakaan
Akibat Kerja
(KAK)

Kemenkes RI. Standar kesehatan & keselamatan kerja di RS. Jakarta; Direktorat bina
kesehatan kerja: 2010.
Faktor Resiko di RS
BIOLOGI KIMIA FISIK ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Virus: Ethylene oxide Radiasi Posisi Statis Kerja Shift


- Hepatitis B, C Formaldehyde Pengion Mengangkat Menghadapi
- HIV/AIDS Glutaraldehyde Suhu kematian dll.
-Bakteri: Obat Ca panas
- TBC Gas Anestesi
Mercury
Chlorine
Dll.

Dr. SULTAN BURAENA, MS, SpOk


Bahaya-bahaya
potensial di
Rumah Sakit

Kementerian kesehatan RI. Standar kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit.
Jakarta; Direktorat bina kesehatan kerja: 2010.
AREA RESIKO DI RUMAH
SAKIT

Resiko Resiko Resiko


Resiko Tinggi
Rendah Sedang sangat Tinggi

Ruang Bangsal
Ruang ICU, NICU
Rekam medik Kamar Operasi
Administrasi Isolasi
Instalasi IGD
Ruang Instalasi Gizi
Komputer Farmasi Ruang
Instalasi Bersalin
Ruang Kantor Ruang Rawat
Radiologi
Jalan Poliklinik Gigi
Ruang Diklat Instalasi Lab
laundry
• RADIOLOGI
Salah satu potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh pemanfaatan radiasi pengion
adalah timbulnya efek radiasi baik bersifat non
stokastik, stokastik, dan efek genetik yang
mungkin timbul akibat pekerja radiasi mendapat
paparan radiasi. Efek tersebut dapat berupa
radiation sickness, keganasan, sampai mutasi
genetik.

Sumber : Komite Keselamatan Pasien di Rumah Sakit


Daftar tilik hasil observasi di bagian radiologi
Radiologi Ya Tidak
Ada SK & SOP tentang jenis & pelaksanaan pelayanan √
radioldiagnostik
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto < 3 jam √
Pelaksana ekspertisi oleh dokter Sp.Rad √
Ada Sop pengamanan radiasi √
Ada SK & SOP penanganan &pembuangan bahan √
infeksius dan berbahaya
Ada SOP manajegemen resiko Pelayanan radiodiagnostik √
Menggunakan peralatan khusus untuk mengurangi resiko √
radiasi (TLD)
Dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan secara berkala √
Dilaksanakan kalibrasi secara berkala √
Tersedia Apar √
Sumber Daya Manusia • Sumber Daya • Sumber Daya
Manusia di Bagian Manusia di Bagian
di Bagian Radiologi RS
Radiologi RS Kelas D Radiologi RSUD
Kelas C Undata
Jenis Jumlah Jenis Tenaga Jumlah Jenis Tenaga Jumlah
Tenaga
Spesialis 1 orang Spesialis 1 orang
Spesialis 1 orang Radiologi Radiologi
Radiologi
Radiographer 2 orang / Radiographer 2 orang
Radiographer 2 orang / alat
alat Petugas 1 orang
Petugas 1 orang
Proteksi Petugas 1 orang Proteksi
Radiasi Medik Proteksi Radiasi Medik
Fisikawan 1 orang Radiasi Medik Fisikawan 1 orang
Medik Medik
Tenaga 1
Tenaga 1 Elektromedis orang/sar Tenaga -
Elektromedis orang/sarana ana Elektromedis
yankes
yankes
Perawat 1 orang Perawat -
Tenaga 2 orang
Tenaga 2 orang administrasi Tenaga 2 orang
administrasi dan kamar administrasi
dan kamar gelap dan kamar
gelap gelap

Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan. Kepmenkes RI 2008


Proteksi
radiasi dari segi
bangunan sudah
sesuai standar

Menurut Kepmenkes No.1014


persyaratan ruang radilolgi harus dibuat
dengan Ketebalan dinding
menggunakan bata merah dengan
ketebalan 25 cm (duapuluh lima
sentimeter) dan kerapatan jenis 2,2
g/cm3 (dua koma dua gram per
sentimeter kubik), atau beton dengan
ketebalan 20 cm (duapuluh sentimeter)
atau setara dengan 2 mm (dua
Sumberhitam
milimeter) timah : Joint Commission
(Pb). International
Pintu ruangan pesawat sinar-X dilapisi dengan
timah hitam dengan ketebalan tertentu sehingga
tingkat Radiasi di sekitar ruangan Pesawat Sinar-X
tidak melampaui Nilai Batas Dosis 1 mSv/tahun
(satu milisievert per tahun).
APD untuk petugas

APD untuk petugas


menurut Kepmenkes
No.1014 perlengkapan
proteksi radiasi terdiri
dari surveymeter, Digital
Pocket Dosimeter, Film
badge/TLD
Masalah Akibat Pencegahan

Petuga di bagian - Tidak tercatatnya - Menyarankan agar


radiologi tidak paparan dosis radiasi sebaiknya Petugas
menggunakkan terhadap petugas tersebut selalu
APD (Film Badge) tersebut menggunakan APD
(Film Badge) apabila
sedang bertugas di
bagian Radiologi.
APD UNTUK PETUGAS DAN
PENDAMPING PASIEN
APD yang ada telah
sesuai standar, dimana
menurut Kepmenkes
No.1014 bahwa apron
yang dikenakan harus
mempunyai ketebalan
0,25-0,5 mm Pb yang
terdiri dari pelindung
tiroid dan pelindung
gonad.
Ruang Ct-scan
Penyakit
akibat
Masalah kerja/penyak Akibat Pencegahan
it hubungan
kerja

Timah hitam - Bahaya radiasi - Berbahaya - Menyarankan agar


pelapis pintu - Keganasan bagi petugas memperbaiki timah
tidak terpasang kesehatan di hitam pelapis pintu
dengan baik bagian yang rusak
radiologi dan
pasien.
Ruang Pencucian Film
Ruang USG dan Ruang
Expertisi Foto
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai