Anda di halaman 1dari 5

NAME : RICHARDO FARIS DEDU

ABSEN NUMBER : 21
CLASS :D
THIRD ASSIGMENT

1. Jelaskan secara singkat apa pengertian keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan dan mengapa hal itu penting bagi seorang guru.
 Keterampilan mengejar kelompok kecil dan perorangan adalah suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik dan kelompok kecil yang terdiri dari 2 -8 orang, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara
peserta didik dengan peserta didik lainnya.
Hal ini penting karena dapat membawa dampak positif dengan prestasi yang akan
diperoleh siswa bila interaksi kelompoknya bersifat saling menghormati dan
inklusif. Dengan pembelajaran ini juga memungkinkan terjadinya hubungan
interpersonal yang sehat antara guru dengan siswa, terjadinya proses saling
belajar antara siswa yang satu dengan lainnya, memudahkan guru dalam
memantau perolehan belajar siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
dapat menumbuh kembangkan semangat saling membantu, serta memungkinkan
guru dapat mencurahkan perhatiannya pada cara belajar siswa tertentu sehingga
dapat menemukan cara pendekatan belajar yang sesuai bagi siswa tersebut dan
dapat menumbuhkan kteativitas, tanggung jawab dan kepemimpinan siswa.
2. Sebutkan komponen – komponen apa saja yang harus dikuasai oleh seorang guru agar
efektif dalam membinmbing diskusi kelompok kecil siswa atau siswa perorangan.
 Komponen – komponen yang harus dikuasai oleh seorang guru agar efektif dalam
membimbing diskusi kelompok kecil siswa atau perorangan adalah sebagai
berikut :
1) Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, dapat diciptakan oleh guru
antara lain sebagai berikut :
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa
baik dalam kelompok kecil dan perorangan.
b. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
c. Memberi respons positif terhadap buah pikiran siswa.
d. Membangun hubungan saling mempercayai.
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa
kecenderungan untuk mendominasi ataupun mengambil alih tugas
siswa.
f. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan
keterbukaan.
g. Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh
pemahaman, merasa dibantu, serta merasakan alternatif pemecahan
masalah yang dihadapinya.
2) Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, , dapat
diciptakan oleh guru antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah
yang akan dipecahkan, sebelum kelompok/perorangan
mengerjakan berbagai kegiatan yang telah ditetapkan bersama.
b. Memvariasikan kegiatan, yang mencakup penetapan/penyediaan,
ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan-aturan yang perlu
diaksanakan, serta alokasi waktu untuk kegiatan tersebut.
c. Membentuk kelompok yang tepat, dalam jumlah, tingkat
kemampuan dan lain-lain hingga siap mengerjakan tugasnya
dengan sumber yang sudah tersedia.
d. Mengoordonasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta
penggunaan materi dan sumber, hingga dapat memberikan bantuan
pada saat yang tepat.
e. Membagi-bagi perhatian pada berbagai tugas dari kebutuhan siswa,
hingga guru siap datang membantu siapa saja yang
memerlukannya.
f. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa
laporan hasil yang dicapai siswa, kemudian disertai penyimpanan
tentang kemajuan yang dicapai siswa dalam kegiatan tersebut.
3) Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar bagi siswa, ,
dapat diciptakan oleh guru antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan penguatan yang sesuai dalam bentuk, kuantitas, dan
kualitas; karena pada dasarnya penguatan merupakan dorongan
yang penting bagi siswa untuk maju.
b. Mengembangkan supervisi proses awal yaitu yang mencakup
sikap tanggap guru terhadap siswa secara perorangan maupun
keseluruhan, yang memungkinkan guru melihat atau mengetahui
segala sesuatu berjalan dengan lancar dan memadai.
c. Mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan perhatian
pada penekanan dan pemberian bantuan secara selektif setelah
kegiatan berlangsung beberapa lama. Hal ini kemudian menuntut
guru untuk mengadakan interaksi guru-siswa. Interaksi tersebut
dapat berupa:
1. Memberikan pelajaran atau bimbimngan tambahan
(tutoring) kepada siswa tertentu, baik secara
perorangan maupun kelompok; pelajaran atau
bimbingan tersebut dapat berupa suatu konsep atau
keterampilan khusus.
2. Melibatkan diri sebagai peserta dengan hak dan
kewajiban yang sama dengan siswa: kehadiran guru
di kelompok sebagai peserta aktif akan merupakan
motivasi bagi siswa hingga siswa menyadari
potensinya sendiri.
3. Memimpin diskusi bila perlu.
4. Bertindak sebagai katalisator, yaitu meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir atau belajar melalui
pertanyaan, komentar, dan saran-saran.
d. Mengadakan supervisi pemaduan, yang memusatkan perhatian
pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman dan
pemantapan yang pada akhirnya memungkinkan siswa saling
belajar, serta memperoleh wawasan secara menyeluruh tentang
kegiatan tersebut.

4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, ,


dapat diciptakan oleh guru antara lain sebagai berikut :
a. Membantu siswa menetapkan tujuan pembelajaran.
b. Merencanakan kegiatan pembelajaran bersama siswa yang
mencakup keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu serta
kondisi belajar.
c. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila
diperlukan.
d. Membantu siswa menilai pencapain dan kemajuannya sendiri.

3. Jelaskan bagaimana seorang guru bahasa inggris dapat mengimplementasikan


keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini dalam pelajaran bahasa
inggris. berikan contoh
 Pengimplementasian dilakukan dengan cara guru selalu menjaga situasi di dalam
kelas saat belajar menjadi nyaman. Di dalam kelas guru menyiapkan atau
membuat aturan yang harus di taati siswa dan aturan ini juga telah disepakati oleh
guru dan siswa. Aturan yang diberikan guru, yaitu terlihat jika ada siswa yang
mengunyah permen atau makan di dalam kelas, hal ini dilarang. Proses
pelaksanaan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan di kelas yaitu
keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. Guru juga membantu siswa
menyelesaikan kesulitan siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan
adalah dengan memberikan penjelasan kembali mengenai materi yang sedang
dibahas, dan juga memberikan contoh kepada siswa supaya siswa mengerti
dengan materi yang disampaikan oleh guru. Dan, ketika siswa kurang paham
dengan tugas yang diberikan, guru membantu menyelesaikannya dengan cara
memberikan sebuah contoh mengenai tugas yang diberikan kepada siswa.
Contoh pengimplementasian mengajar kelompok kecil dan perorangan SMA
kelas X : Guru masuk kelas seperti biasanya, sebagian siswa ada yang sudah siap
di tempat duduknya masing-masing. Guru sebelum memulai proses belajar
mengajar berlangsung guru mengulas sekilas materi pembelajaran sebelumnya
untuk merangsang ingatan siswa. Guru menyampaikan materi atau menjelaskan
materi pembelajaran kepada siswa. Guru: “Selamat pagi anak-anak, sebelum ibu
memulai pelajaran hari ini, kita akan mengulas sekilas materi pelajaran
sebelumnya ya?” Siswa :“Iya bu.” Guru:“Ayo coba siapa di antara kalian yang
mau menjelaskan secara garis besarnya saja tentang materi sebelumnya.” Siswa:
(salah satu siswa menunjuk tangan) “Saya Bu, materi sebelumnya kita membahas
mengenai Narrative Text Bu.“ Guru: “Ya sampaikan secara garis besarnya saja
ya nak?” Siswa: “Narrative Text is a kind of story or event narrated or retold in
spoken or written of which social function is to entertain its readers. Ada juga
generic structure dari teks ini yaitu orientation, complication ( evets that lead to
the climax ) dan resolution. Setelah guru menjelaskan materi baru, guru
mengajukan pertanyaan dan memberi reinforcement kepada setiap siswa atau
kelompok yang bisa menjawab. Student: "In my opinion Ma'am, the answers
delivered by group A would be better if added with an example". Teacher: "Yes,
great opinion from your friends. Are there others who still want to respond? "
Dengan cara nonverbal, guru mendekati siswa dan menepuk bahunya dan
melakukan kontak langsung dengan siswa. teacher: "Roni , it's not done yet, why
are you chatting with andi?" Student: "Yes ma'am, sorry andi disturbed me,
ma'am." Teacher: "Don't repeat it next time. Student : yes ma’am "Jadi, sesuai
dengan pengamatan saat penelitian berlangsung guru menunjukkan pendekatan
verbal maupun nonverbal. Ketika guru berjalan mendekati siswa, guru
mengoreksi atau memeriksa tugas yang dikerjakan siswa. Teacher: " which part
do you not understand about this material?" Student: "Here Ma'am, what do you
think if i advice in this chapter?" (students while showing the book to the
teacher). Teacher: "Yes, given a suggestion just write the suggestion below."
Kegiatan yang dialakukan guru ini terlihat tidak pilih kasih atau membeda-
bedakan antarsiswa yang aktif atau kurang aktif. Guru menjadi pembimbing
sekaligus fasilitator Teacher: "Now with the group you have chosen, I hope that
not only one person is active in answering questions from other groups" Student:
"Yes Ma'am, so we can share all the questions from other groups." Teacher:
"Yes, this is a great idea from your friends." Merecanakan kegiatan belajar
Perencanaan kegiatan belajar guru menyiapkan dengan melibatkan siswanya.
Teacher: "Today lesson we will going to make our learning activities plan first?"
Student: "Yes ma'am, but what should we do ma'am?" Teacher: "First, our
material today is about exposition text, right?" Student: "Yes ma'am." Teacher:
"Now then, we will divide the groups to finish this material." Student: "How many
groups are you, ma'am?" Teacher: "Just one class divide into 4 groups according
to your table rows." Hal ini menunjukkan bahwa guru melibatkan siswa untuk
perencanaan kegiatan belajar. Mengevaluasi hasil belajar. Teacher: "All right,
students, before we finish our lesson today, we will briefly review." Student: "Yes
ma'am." (students respond in unison) Teacher: "Who wants to review the results
of our lesson today?" Student: "I ma'am, in broad outline of today's learning
outcomes we know the structure of the exposition text and understand it “.
Contoh di atas adalah contoh cara mengajar guru berdasarkan komponen dalam
membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan.

Anda mungkin juga menyukai