Anda di halaman 1dari 19

ANGKA INDEKS

Sebuah angka yang


menggambarkan perubahan
relatif terhadap harga,
kuantitas atau nilai yang
dibandingkan dengan tahun
dasar.
Pemilihan Tahun Dasar:
• Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar
menunjukkan kondisi perekonomian yang
stabil.

• Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh


dengan tahun yang dibandingkan,
sehingga perbandingannya masih
bermakna.
Banyak indikator ekonomi
menggunakan angka indeks
seperti Indeks Harga Konsumen,
Indeks Harga Perdagangan Besar,
Indeks Harga Saham Gabungan,
Indeks Nilai Tukar Petani, dan
lain-lain.
METODE PENYUSUNAN INDEKS HARGA

• INDEKS HARGA TAK TERTIMBANG


• Metode Agregatif Sederhana
• Menunjukkan perkembangan harga
relatif suatu barang dan jasa pada tahun
berjalan dengan tahun dasar, tanpa
memberikan bobot terhadap
kepentingan barang dan jasa.
• Rumus: Pn
IA = x 100
Po
Tahun Harga Indeks Perhitungan

1996 1.014 100 (1.014/1.014) x 100

1997 1.112 110 (1.112/1.014) x 100

1998 2.461 243 (2.461/1.014) x 100

1999 2.058 203 (2.058/1.014) x 100

2000 2.240 221 (2.240/1.014) x 100

2001 2.524 249 (2.524/1.014) x 100

2002 2.777 274 (2.777/1.014) x 100


• Metode Rata-Rata dari relatif Harga-Harga
• Dalam metode ini pertama-tama dicari angka
relatif dari masing-masing barang kemudian
relatif-ralatif itu dirata-rata.
• Rumus: Pn
∑ x 100
Po
IRH =
n
Contoh
Harga
Macam Bahan
2010 2011

Beras (kg) Rp 8.000 Rp 9.500


Gula (kg) Rp 9.500 Rp 11.750
Susu (kaleng) Rp 5.000 Rp 6.500
Jagung (kg) Rp 3.500 Rp 4.000

Jumlah Rp 28.000 Rp 31.750


Pn
Relatif Harga =
Po

• Beras = (Rp 9.500 / Rp 8.000) = 1,1875


• Gula = (Rp 11.750 / Rp 9.500) = 1,236
• Susu = (Rp 6.500 / Rp 5.000) = 1,3
• Jagung= (Rp 4.000 / Rp 3.500) = 1,1429
4,8671
4,8671
• Indeks Harga 2011 = x 100 = 121,6789
4
• INDEKS TERTIMBANG
• Metode Agregatif
• Bila W = timbangan maka metode agregatif
tertimbang dirumuskan sbb:
∑Pn . W
• IAW = x 100
∑ Po .W
• Pada umumnya timbangan yang digunakan
ialah jumlah barang yang diprodusir, dijual,
dikonsumsi atau dibeli, timbangan sedemikian
itu dinamakan timbangan kuantitas (quqntity
weight).
• Dalam pemberian timbangan kuantitas
terhadap harga-harga, kita juga dapat
menggunakan kuantitas tahun dasar
maupun kuantitas tahun tertentu, bahkan
kuantitas rata-rata selama 2 tahun
berturut-turut atau 3 tahun berturut-turut.
• Indeks tertimbang memberikan bobot yang
berbeda terhadap setiap komponen.
• Mengapa harus diberikan bobot yang berbeda?
• Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa
mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan
kepentingan) yang berbeda.
ENAM MACAM VERSI PERUMUSAN INDEKS HARGA
TERTIMBANG
1. Perumusan Laspeyres
Perumusan Laspeyres menggunakan kuantitas tahun dasar
sebegai timbangan indeks harga dan dirumuskan sbb:
∑ Pn . Qo
IL = x 100
∑ Po . Qo
IL = Rumus Indeks Laspeyres
Pn = Harga Tahun tertentu
Po = Harga Tahun dasar
Qo = Kuantitas Tahun dasar
Jenis Tahun 2010 Tahun 2011 Po.Qo Pn.Qo
Barang
Po Qo
Contoh
Pn Qn

Beras 8.000 30 9.500 35


Gula 9.500 5 11.500 10
Susu 5.000 6 6.000 12
Jagung 3.500 2 4.000 3
K. Hijau 4.000 1 5.000 2
2.Perumusan Paasche
Paasche menganjurkan penggunaan kuantitas
tahun tertentu sebagai timbangan
∑ Pn . Qn
IP = x 100
∑ Po . Qn
Contoh
Jenis Tahun 2010 Tahun 2011 Po.Qn Pn.Qn
Barang Po Qo Pn Qn
Beras 8.000 30 9.500 35
Gula 9.500 5 11.500 10
Susu 5.000 6 6.000 12
Jagung 3.500 2 4.000 3
K. Hijau 4.000 1 5.000 2
3.Perumusan Drobisch
Digunakan apabila nilai Indeks Laspeyres dan Indeks
Paasche berbeda terlalu jauh.
∑ Pn . Qo ∑ Pn . Qn
[ x 100 ] + [ x 100]
∑ Po . Qo ∑ Po . Qn
ID =
2
4. Perumusan Fisher
• Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres
dan Paasche.
• Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua
indeks.
• Indeks Fisher menjadi lebih sempurna
dibandingkan kedua indeks yang lain baik
Lasypeyres maupun Paasche.

∑ Pn . Qo ∑ Pn . Qn
IF = √ [ ]x[ ] x 100
∑ Po . Qo ∑ Po . Qn
5. Perumusan Marshal-Edgeworth
• Formula Marshal-Edgeworth relatif berbeda dengan
konsep Laspeyres dan Paasche.
• Menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada
tahun t dengan kuantitas pada tahun dasar.
• Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai
yang lebih baik.
∑ Pn (Qo + Qn)
• IME = x 100
∑ Po (Qo + Qn)
6. Perumusan Wals
Menggunakan pembobot berupa akar dari
perkalian kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas
tahun dasar.
∑ Pn √ Qo . Qn
• IW = x 100
∑ Po √ Qo . Qn

Anda mungkin juga menyukai