Sel Punca (Stem Cell) Dan Perannya Di Masa Depan: Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI
Sel Punca (Stem Cell) Dan Perannya Di Masa Depan: Ahmad Aulia Jusuf/Bagian Histologi FKUI
PENDAHULUAN
Pada dekade terakhir perhatian dan penelitian dalam bidang sel punca (stem cell)
mengalami kemajuan yang amat pesat. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk
mengobati penyakit-penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara
konservatif maupun operatif.
Para ahli saat ini telah mulai menengok dan meneliti kemungkinan penggunaan
sel punca untuk mengobati penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang tak mungkin
lagi untuk diobati dengan obat-obatan atau tindakan operatif, khususnya penyakit
degeneratif maupun kelainan lainnya seperti trauma, keganasan dan sebagainya. Selain
itu sel punca juga digunakan dalam penelitian untuk mencari obat-obat baru pada tingkat
laboratorium maupun untuk mempelajari patogenesis penyakit. Tentu saja penelitian,
penggunaan dan pengembangan sel punca ini tidak terlepas dari potensi nilai bisnis yang
akan diraih manakala sel punca ini sudah dapat digunakan untuk mengobati penyakit atau
kelainan pada penderita dan ditemukannya obat-obatan baru.
Uraian dibawah ini akan membahas tentang definisi sel punca, karakteristik dan
jenis sel punca, sumber sel punca, potensi dan aplikasi sel punca di bidang medis dan
masalah etik yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan sel punca.
DEFINISI
Sel punca (Stem cell)1,2 adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang
mempunyai kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang
spesifik yang membentuk berbagai jaringan tubuh.
KARAKTERISTIK DAN JENIS SEL PUNCA
Sel punca mempunyai 2 sifat yang khas yaitu
1. Differensiasi (Differentiate) yaitu kemampuan untuk berkembang menjadi sel
lain. Sel punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yang khas
(spesifik) misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas dan
lain-lain
2. Regenerasi (Self regenerate/self renew) yaitu kemampuan untuk memperbaharui
atau meregenerasi dirinya sendiri. Sel punca mampu membuat salinan sel yang
persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
3. Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel
misalnya hemopoetic stem cells yang terdapat pada sumsum tulang yang
mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang
terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit. Contoh lainnya
adalah neural stem cells yang mempunyai kemampuan berdifferensiasi menjadi
sel saraf dan sel glia.
4. Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Berbeda
dengan non stem cells, stem cells mempunyai sifat masih dapat mempebaharui
atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew) Contohnya erythroid
progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah.
4. Stem cell darah tali pusat yaitu stem cell yang diambil dari darah plasenta dan
tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cells dari darah tali pusat merupakan
jenis hematopoetic stem cells dan ada yang menggolongkan kedalam adult stem
cells. Sampai saat ini ada 2 tipe stem cells yang telah ditemukan dalam darah tali
pusat yaitu hematopoetic stem cells, dan mesenchymal stem cells. Selain kedua
jenis stem cells tersebut di dalam darah tali pusat masih ada beberapa tipe lain
yang telah ditemukan seperti neuron like stem cells, tetapi hal ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut5. Darah tali pusat mempunyai immunogenicity
yang lebih rendah6, isolasinya tidak membutuhkan prosedur yang invasif dan
untuk transplantasi tidak membutuhkan 100% ketepatan HLA (human leucocyte
antigen)7
1. Mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru yang sehat pada jaringan
atau organ tubuh pasien
2. Menggantikan sel-sel spesifik yang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan
sel-sel baru yang ditranspalantasikan.
Sel stem embryonic sangat plastik dan mempunyai kemampuan untuk
dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit,
osteoblast, fibroblast, sel-sel darah dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk
menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem dewasa juga dapat digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit degeneratif, tetapi kemampuan plastisitasnya sudah
berkurang. Keuntungan dari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau kurang
menimbulkan masalah dan kontroversi etika. Darah tali pusat (umbilical cord blood) saat
ini sedang gencar diteliti manfaatnya untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif
karena lebih mudah didapat, banyak mengandung stem cells, immunogenecity rendah,
plastisitasnya cukup baik dan tidak membutuhkan 100% kecocokan HLA.
Dengan memberikan nutrisi yang cocok stem cell dapat memperbanyak diri di
laboratorium tanpa mengalami proses differensiasi, sehingga menghasilkan turunan stem
cells dengan materi genetik yang sama yang berguna untuk riset.
Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy:
1. stem cell dapat diperoleh dari pasien sendiri, artinya transplantasi dapat bersifat
autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ
yang membutuhkan organ donor yang harus match, transplantasi stem cells dapat
dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.
2. mempunyai kemampuan untuk berproliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh
sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka baker yang luas
jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka baker tersebut.
Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan terapi stem cell.
3. mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui
metoda transfer gen.
4. mempunyai kemampuan untuk bermigrasi kejaringan target misalnya ke otak
5. mempunyai kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan host dan berinteraksi
dengan jaringan sekitarnya
Embryonic stem cells dulu dipikirkan dapat memperbanyak diri sendiri secara tak
terbatas, tetapi kini diketahui bahwa usia dan perbanyakan diri sendiri sel-sel stem juga
ada batasnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen pada sel stem
yang diakibatkan karena pengaruh nutrisi dalam medium kultur. Penggunaan Embryonic
stem cells pada Cell Based Therapy mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
penggunaan embryonic stem cells adalah
1. mudah didapatkan, biasanya diperoleh dari klinik fertilita
2. bersifat pluripotent artinya mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi
menjadi berbagai macam sel yang merupakan turunan dari ke 3 lapis germinal
(ektoder, mesoderm dan endoderm), tetapi tidak dapat membentuk selubung
embrio.
3. immortal artinya dapat berumur panjang sehingga dapat memperbanyak diri
ratusan kali pada media kultur.
Adult stem cells lebih sulit untuk diidentifikasi dan diisolasi diantara sel-sel yang
bukan stem cells. Penggunaan adult stem cells mempunyai kelebihan dan juga
kekurangan. Kelebihan penggunaan adult stem cells adalah
1. dapat diperoleh dari sel pasien sendiri sehingga menghindari terjadinya penolakan
imun.
2. sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana
3. kurang atau tidak menimbulkan problem etika.
Kekurangan dari penggunaan adult stem cells adalah
1. jumlahnya sedikit dan sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit
mendapatkan adult stem cells dalam jumlah banyak.
2. masa hidupnya tidak selama embryonic stem cells
3. bersifat multipotent sehingga differensiasi tidak seluas embryonic stem cells yang
bersifat pluripotent.
Stem cells yang diambil dari umbilical cord blood akhir-akhir ini menjadi harapan
untuk cell based therapy. Kelebihan penggunaan stem cells dari umbilical cord blood
adalah
1. mudah didapatkan, bisa diperoleh dari bank darah tali pusat
2. siap dipakai, karena telah melalui proses prescreening, testing dan pembekuan
3. kontaminasi virus sangat minimal dibandingakn dengan stem cells yang berasal
dari sumsum tulang
4. cara pengambilan mudah, tidak beresiko atau menyakiti donor.
5. Resiko Graft Versus Host Disease (GVHD) lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan stem cells yang berasal dari sumsum tulang. Transplantasi tetap
dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna ataun toleransi terhadap
ketidak sesuaian HLA matching lebih besar dibandingakn dengan stem cells dari
sumsum tulang.
Kekurangan penggunaan stem cells dari darah tali pusat adalah
1. kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa penyakit genetik yang tidak
terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan pengamatan setelah donor meningkat
menjadi dewasa.
2. jumlah stem cells relatif terbatas sehingga ada ketidak sesuaian antara jumlah
stem cells yang diperlukan resipien dengan jumlah yang tersedia dari donor.
Beberapa penyakit yang potensial dapat diterapi dengan menggunakan stem cells
adalah Parkinson dan Alzheimer, cidera medula spinalis, stroke, luka bakar, penyakit
jantung, diabetes, distrofi otot, osteoporosis, sirosis hepatis, lekemia, anemia sel sabit
(sickle cell anemia), osteoarthritis, cancer dan sebagainya.
Gambar-14. Perbaikan fungsi otak pada penderita stroke yang mendapatkan transplantasi
MSC yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale10
ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ditempat lain.
Mesenchymal stem cells pada penelitian ini diperoleh dari aspirasi sumsum tulang 12.
Setelah disuntikkan perifer, MSC akan melintas sawar darah otak pada daerah otak yang
rusak13. Pemberian MSC intravenous akan mengurangi terjadinya apoptosis dan
menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke14,15.
manusia atau sebagai jaringan hidup tubuh lainnya. Lebih jauh lagi apakah embrio yang
berkembang dianggap sebagai mahluk hidup.
Penggunaan stem cell yang berasal dari surplus zigot pembuatan bayi tabung sendiri.
juga menimbulkan kontroversi. Pendapat yang moderat mengatakan ketimbang surplus
zigot itu dibuang, sebaiknya dipakai saja untuk penelitian. Sebaliknya ada juga yang
berpendapat bahwa sisa itu harus dipelihara hingga zigot itu mati.
RUJUKAN
1. The Stem cells-stem cell information-the official National Institute of Health
Resource for Stem cell Research
2. Anatomy 101: Stem Cells-Reeeve Irvine Research Center-
http://www.reeve.uci.edu/anatomy /stemcells.php
3. Stem Cells-Wikipdia- http://en.wikipedia.org/wiki/stem cell
4. Stem Cells for Cell Based Therapies, Lauren Pecorino- American Institute of
Biological Science
5. Jurga M, et al. Neurogenic potential of human umbilical cord blood: neural like
stem cells depend on previous long term culture condition . J. Neurosci Res 2006:
83: 627-37
6. Ryan JM et al. Mesenchymal stem cells avoid allogenic rejection. J Inflammation
2005: 2:8-18
7. Bradley MB, Cairo MS. Cord blood immunology and stem cells transplantation.
Human Immunol. 2005: 66: 431-46
8. Therapeutic use of cell nuclear replacement: Therapeutic cloning-Research in
focus- MRC (Medical Research Council)
9. Intravenous administration og human umbilical cord blood reduces behavioral
deficits after stroke in Rats. Stroke 2001: 32-2682
10. Umbilical cord blood derived stem cells given intravenously reduce stroke
damage. www.medicalnewstoday.com
11. Autologous mesenchymal stem cell transplantation in stroke patients. Annu.
Neurol.2005 Jun: 57(6):874-82
26. Prayogo R, Wijaya MT, Kultur dan potensi stem cells dari darah tali pusat.
Cermin Dunia Kedoketran 2006; 153: 26-28