Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Bagasse Tebu


Pirolisis bagasse tebu dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia UNNES dengan
menggunakan reaktor batch pada temperatur 300, 400 dan 500oC dengan waktu pirolisis
30, 45 dan 60 menit dengan ukuran partikel ampas tebu yang digunakan 40 mesh. Menurut
Erawati (2013) ukuran partikel optimum untuk proses pirolisis yaitu 35-40 mesh. Alasan
pemilihan ukuran partikel 40 mesh dikarenakan ukuran partikel merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi yield bio-oil yang dihasilkan. Semakin kecil ukuran partikel akan
membuat panas mudah tersebar secara merata ke seluruh bagian. Sedangkan semakin besar
ukuran partikel menyebabkan pemanasan berlangsung lambat sehingga suhu rata-rata pada
ampas tebu akan lebih rendah dan mempengaruhi yield yang dihasilkan menjadi lebih
sedikit.
Pada proses pirolisis digunakan reaktor batch dengan feed ampas tebu sebanyak
1000 gram. Selama proses pirolisis berlangsung terjadi proses dekomposisi lignoselulosa
yang terdapat dalam ampas tebu. Dekomposisi hemiselulosa menjadi asam, cyclopentanon,
dan furan pada suhu 200°C-300°C, selulosa terdekomposisi menjadi gula, aldehid, dan
keton pada suhu 300°C-400°C, dan lignin terdekomposisi menjadi fenol dan senyawa
aromatik pada suhu 250°C-600°C (Zhang et al., 2018). Volume bio-oil yang diproduksi
dengan proses pirolisis suhu 500°C sebesar 425 mL sedangkan pada suhu pirolisis 700°C
sebesar 675 mL. Sehingga, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh yield bio-oil suhu
500°C sebesar 20,02 % sedangkan suhu 700°C sebesar 31,56%.
Menurut Basu (2010) pirolisis adalah proses dekomposisi biomassa dari senyawa
hidrokarbon rantai panjang menjadi molekul yang lebih sederhana. Berdasarkan prosesnya,
pirolisis dibedakan menjadi fast pirolisis, medium pirolisis, dan slow pirolisis. Fast pirolisis
yaitu pirolisis yang dilakukan pada suhu (± 500°C), mempunyai waktu tinggal yang pendek
(< 2 detik), menghasilkan 75 % cairan, char 12%, dan gas 13%. Medium pirolisis yaitu
pirolisis yang dilakukan pada suhu (< 500°C) dan mempunyai waktu tinggal yang terbatas
(± 2 detik), menghasilkan 50% cairan, char 25%, dan gas 25%. Slow pirolisis yaitu pirolisis
yang dilakukan pada suhu rendah, mempunyai waktu tinggal yang panjang (> 2 detik),
menghasilkan 30% cairan, char 35%, dan gas 35%.
Zhang, Liqiang; Shanshan Li; Kai Li; & Xifeng Zhu. 2018. Two-step pyrolysis of corncob
for value-added chemicals and high quality bio-oil: Effects of pyrolysis temperature and
residence time. Energy Conversion and Management 166 (2018) 260–267.

Anda mungkin juga menyukai