Tugas Individu
Unit Pembelajaran 4: Organ Sensorik
Modul II: Pembau, Pendengaran, Penglihatan, Pengecap, dan Peraba
BLOK 5 SISTEM SARAF DAN LOKOMOSI
Oleh
Candra Nunus Andayani
10/302343/KH/06700
LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana perkembangan organ sensoris?
2. Bagaimana struktur makroanatomi sistem sensoris?
3. Bagaimana struktur mikroanatomi organ sensoris?
4. Bagaimana mekanisme kerja organ sensoris?
PEMBAHASAN
1. Bagaimana perkembangan organ sensoris?
Susunan saraf secara umum berawal dari tiga bagian:
1. Bumbung neural, pars anterior akan menjadi encephalon dan medulla spinalis
Jadi, organ sensoris berkembang dari palcode indra. Placode indra adalah suatu jejeran
epidermis yang menebal pada daerah lateral caput yang terdiri dari:
Indra pembau berasal dari placode nasus pada tiap samping antero ventral caput dekat
invaginasi ke daerah pharynx. Rongganya disebut cavum nasii, lubang keluar nares dan
yang ke arah pharynx choanae. Sel-sel placode nasi berkembang menjadi neuron
sensoris, sel penyokong dan sel epitel olfaktorius. Neuron sensoris berhubungan dengan
bulbus olfaktorius yang kemudian membawa informasi bau ke otak melalui traktus
olfaktorius.
3| UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
Awalnya telinga tumbuh dari placode otic yang berinvaginasi membentuk otic vesicle
yang menyusun telinga bagian dalam (auris interna). Otic vesicle (vesikula otika) terdiri
dari: utriculus, sacculus, cochlea dan canalis semicircularis. Sisa saluran bekas
invaginasi keluar dari tubuh pada bagian dorsal telinga disebut ductus endolimphaticus.
Evaginasi faring di dekat kantung insang 1 membentuk telinga bagian tengah (auris
media). Evaginasi tersebut ikut serta membawa arcus visceralis I-II. Arcus visceralis I
membentuk inkus, sedangkan arcus visceralis II membentuk maleus dan stapes. Saluran
Invaginasi epidermis di daerah antara arcus visceralis I-II membentuk telinga bagian
luar (auris externa). Lantai invaginasi yang bertemu dengan auris media menjadi lapisan
menjadi gemma gustatoria dipengaruhi oleh adanya interaksi antara sel epitel papila
Perkembangan kulit
Berasal dari lapisan ektoderm yang menyusun epidermis dan mesodermal yang
menyusun dermis.Reseptor sentuhan, panas dan tekanan tumbuh sebagai ujung dendrit
Mata tumbuh dari evaginasi diencefalon (optic vesicle) ke arah lateral mendekati
epidermis daerah placode lens. Placode lens merupakan sel-sel mesenkim disekitarnya.
Sepasang optic vesicle, letaknya berdekatan dengan lens pit pada awalnya memiliki
hubungan dengan diensefalon disebut optic stalk. Bagian terluar optic vesicle
mengalami invaginasi membentuk optic cup, bersamaan dengan invaginasi lens pit
membentuk lens vesicle. Optic cup terdiri dari 2 lapisan sel: lapisan luar berpigmen,
sedangkan lapisan dalam adalah retina. Lapisan berpigmen tumbuh menjadi lapisan
koroid (choiroidea), sedangkan lapisan dalam tumbuh menjadi retina definitif. Optic
stalk kemudian mengecil dan berkembang menjadi nervus opticus. Lens vesicle
kemudian terpisah dari ektoderm dan membentuk bakal lensa mata. Sel-sel mesenkim
disekitar calon mata kemudian membungkus optic cup dan membentuk lamina
vaskulosa choriodea (lapisan pembuluh darah choroid), sclera, cornea, humor aqueus
Mata adalah alat indra kompleks yang berevolusi dari bintik-binti peka sinar yang
primitif pada permukaan invertebrata. Mata memiliki lapisan reseptor, sistem lensa yang
memfokuskan cahaya ke reseptor dan sistem saraf yang menghantarkan impuls dari
reseptor ke otak. Membrane mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus
kulit pada tepi kelopak (persambungan mukokutan) dan dengan epital kornea di limbus.
Lapisan pelindung luar bola mata, yaitu sclera, di modifikasi di bagian anterior untuk
membentuk kornea yang tembus pandang, dan akan dilalui berkas sinar yang akan
masuk ke mata berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi dengan tebal
0,5mm. Di bagian dalam sclera terdapat koroid, lapisan yang banyak mengandung
banyak pembuluh darah yang memberi makan struktur-struktur dalam bola mata.
Lapisan di dua pertiga posterior koroid adalah retina, jaringan saraf yang mengandung
sel-sel reseptor yang peka terhadap cahaya, yaitu sel batang dan kerucut; fungsi sel
batang terutama untuk penglihatan dalam gelap dan sel kerucut terutama untuk
6| UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
penglihatan warna. Di sekitarnya terdapat daerah cekung yang berukuran 0,25 mm yaitu
Lensa kristalina adalah suatu struktur tembus pandang yang mempunyai dua permukaan
dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mm, berfungsi memfokuskan objek pada berbagai
jarak. Lensa difiksasi oleh ligamentum sirkular lensa (zonula zinii). Zonula melekat di
bagian anterior koroid yang menebal, yang di sebut korpus siliaris. Korpus siliaris
mengandung serat-serat otot melingkar dan lungitodinal yang melekat dekat dengan
batas korneosklera. Di depan lensa terdapat iris yang berpigmen dan tidak tembus
pandang, yaitu bagian mata yang berwarna. Iris mengndung serat-serat radial yang
melebarkan pupil. Perubahan garis tengah pupil dapat mengakibatkan perubahan sampai
5 kali lipat dari jumlah cahaya yang mencapai retina jadi fungsinya mengatur cahaya
yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup dan sebaliknya. Ruang antara
lensa dan retina sebagian besar terisi oleh zat gelatinosa jernih yang disebut korpus
vitreus (vitreous humor). Aqueous humor, suatu cairan jernih yang memberi makan
kornea dan lensa, dihasilkan di korpus siliaris melalui proses difusi dan transport aktif
dari plasma. Cairan ini mengalir melalui pupil untuk mengisi kamera okuli anterior
(ruang anterior mata). Dalam keadaan normal, cairan ini diserap kembali melalui
jaringan trabekula masuk kedalam kanalis schlemm, suatu saluran venosa di batas
antara iris dan kornea. Mata dalam penjalaran listrik nya ke otak disampaikan oleh
1. Skera
Sklera merupakan lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sklera disusun oleh jaringa
fibrosa. Skera merupakan lapisan pelindung mata. Di bagian sklera terdapat kornea,
yaitu bagian mata yang transparan dan tersusun atas serabut kolagen. Kornea
7| UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
cahaya ke mata.
2. Koroid
Koroid merupakan lapisan teluar yang tipis berwarna geap. Lapisan ini banyak
mengandung pigmen dan pembuluh darah. Pada bagian depan koroid, di belakang
kornea terdapat iris. Iris terdiri atas otot-otot sirkuler berpigmen. Warna mata ditentukan
oleh pigmen pada iris. Iris mengatur ukuran pupil dan mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke mata. Di bagian tengah iris terdapat celah yang disebut pupil. Ukuran pupil
dapat melebar dan mengecil ditentukan oleh kontraksi dan relaksasi otot sirkuler pada
iris. Pada bagian belakang iris terdapat lensa mata. Lensa mata berwarna bening dan
suspensorium. Otot-otot bersilia merupakan otot yang berfungsi merubah bentuk lensa
sehingga dapat memfokuskan cahaya pada retina. Proses perubahan bentuk lensa
disebut akomodasi. Lensa membagi mata menjadi 2 ruang. Ruang depan lensa terisi
oleh cairan bening disebut aqueous humor. Cairan ini diproduksi setiap hari dan
dikeluarkan melalui kanal Schlemm. Ruang belakang lensa terisi cairan transparan
3. Retina
Retina merupakan lapisan mata yang mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf yang
sensitif terhadap cahaya. Retina meluas ke anterior hampir mencapai badan siliaris.
Struktur ini tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel batang (Rods) dan sel
kerucut (Cones), yang merupakan reseptor penglihatan dan 4 jenis neuron : sel bipolar,
sel ganglion, sel horizontal, dan sel amakrin. Terdapat berbagai transmiter sinaps. Sel
batang dan sel kerucut, yeng terletak di samping koroid bersinaps dengan sel bipolar.
Sel Bipolar bersinaps dengan sel ganglion. Akson sel ganglion berkumpul dan
8| UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
meninggalkan mata sebagai saraf opticus. Sel Horizontal menghubungkan sel reseptor
ke sel reseptor lain di lapisan pleksiformis luar. Sel amakrin menghubungkan sel
ganglion satu sama lain di lapisan pleksiformis dalam melalui prosesus panjang dan
bervariasi. Karena lapisan reseptor retina terletak di epitel pigmen di sebelah koroid,
berkas cahaya harus melewati lapisan sel ganglion dan sel bipolar untuk mencapai sel
batang dan sel kerucut. Epitel pigmen menyerap berkas cahaya, mencegah pemantulan
penglihatan. Unsur saraf pada retina disatukan oleh sel glia yang disebut sel muller.
Tonjolan dari sel-sel ini membentuk membran pembatas dalam di permukaan dalam
retina dan membran pembatas luar di lapisan reseptor. Saraf opticus meninggalkan mata
dan pembuluh darah retina memasukinya di 3 mm sebelah medial dan sdikit ke atas
kutup posterior bola mata. Bagian ini disebut discus opticus. Di tempat ini tidak terdapat
reseptor penglihatan sehingga sering disebut titik buta/bintik buta. Dekat kutup posterior
terdapat bercak berpigmen kekuningan yaitu makula lutea. Struktur ini menandakan
lokasi fovea sentralis, bagian retina yang menipis dan bebas sel batang. Di dalamnya
banyak sel kerucut yang tersusun padat yang masing-masing bersinaps dengan satu sel
bipolar tunggal. Di atasnya hanya sedikit terdapat sel dan tidak ada pembuluh darah.
Oleh karena itu, fovea adalah titik tertajam penglihatan (Ganong, 2008 : 155-156).
1. Tunika Fibrosa
Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior berupa sklera dan bagian anterior yang
transparan atau kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak
putih,relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata oleh perbesaran cavum
9| UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
pembuluh balik yang terkait yaitu vv. vorticosae. Sklera langsung tersambung dengan
kornea di depannya pada batas limbus. Kornea yang transparan, tersusun atas lapisan-
lapisan dari luar ke dalam sama dengan: (1) epitel kornea (epithelium anterius) yang
bersambung dengan epitel konjungtiva. (2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat
transparan. (3) lamina limitans posterior dan (4) endothel (epithelium posterius) yang
2. Lamina vasculosa
Disusun oleh: (1) choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang
sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke belakang bersambung dengan choroidea dan ke
anterior terletak di belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris
dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil
dengan lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea
menjadi camera anterior dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri
Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan
luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berimpitan dengan corpus
vitreum. Ujung anterior membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah
jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior retina bersifat non-reseptif, hanya terdiri atas
sel-sel pigmen dengan lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini
menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris. Pusat bagian posterior retina
terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea (daerah retina untuk penglihatan
paling jelas,tengahnya berlekuk disebut fovea sentralis). Nervus opticus keluar dari
10 | UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
macula lutea melalui discus nervus optici. Discus nervus optici: agak berlekuk di
Organ peraba
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis
gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, langerhans dan merkel. Epidermis terdiri
atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :
c. Stratum granulosum : 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah
dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel langerhans.
Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan malphigi. Terdapat sel
langerhans.
melanosit.
2. Dermis
3. Subkutis
Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya.
4. Vaskularisasi kulit
11 | UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara lapisan
papiler dan retikuler dermis dan antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil
meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu
Organ pengecap
1. Papilla fungiformis: bentuk jamur, terdapat papilla primer dan papilla sekunder.
Gema gustatoria terdiri dari : sel basal, sel pengecap dan sel sustentakulum.
Cahaya yang masuk ke mata harus membentik gambaran di retina. Hal ini merangsang
reseptor sensoris (sel batang dan sel kerucut) menghasilkan impuls yang akan
dilanjutkan ke korteks cerebrii. Cahaya yang masuk ke mata mengalami refraksi dan
diperlambat apabila datangnya miring. Cahaya yang datangnya tegak lurus, jatuh pada
pusat, tidak mengalami refraksi meski kecepatannya juga terhambat. Sebagian besar
refraksi terjadi pada di kornea. Refraksi di permukaan anterior lensa dari cairan
aqueosa, lensa dan cairan vitreosa yang kental. Terjadi juga refraksi pada kornea, cairan
aqueosa, lensa dan cairan vitreosa. Mata yang sedang relaks secara normal disebut
dalam keadaan emetropik yaitu keadaan refraksi normal yang membelokkan cahaya
sekedar untuk menghasilkan fokus yang tajam pada retina dari cahaya yang datang dari
suatu obyek sejauh + 6,5 meter. Pada jarak + 6,5 m atau lebih, berkas cahaya hampir
sejajar. Jika obyek itu terletak lebih dekat dari 6,5 m, cahaya yang masuk itu akan
12 | UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
bentuk itu dilakukan oleh stimulasi parasimpatik yang menyebabkan otot silisaris
berkontraksi dan menarik khoroid ke arah lensa. Hal ini mengurangi regangan pada lig.
kelengkungan dan menghasilkan fokus yang tajam). Kuda dapat memfokuskan obyek
tanpa mengubah bentuk lensa karena adanya ram retina, (bagian posterior mata yang
menjadi pipih, mengubah sudut datangnya cahaya yang masuk ke mata dan mengubah
fokus pada retina). Bayangan yang terbentuk pada retina adalah terbalik karena cahaya
masuk secara menyilang ke dalam mata. Cahaya itu haruslah melintas beberapa lapis
retina sebelum mencapai fotoreseptor batang dan kerucut yang terletak dekat dengan
koroid dan sklera. Dalam proses transmisi lewat retina ini paling sedikit ada lima tipe
sel fungsional dalam berbagai lapis retina, yang dapat mempengaruhi penerimaan dan
transmisi impuls syaraf,yaitu sel reseptor (batang dan kerucut), sel bipolar, sel ganglion,
sel horizontal, dan sel amakrin. Sel batang bersifat lebih sensitif terhadap cahaya,
dibandingkan dengan sel-sel kerucut, dan terdapat di seluruh retina. Sel kerucut juga
kemampuan untuk itu. Pada sel-sel reseptor berisi pigmen yang mengalami perubahan
kimia jika ada cahaya masuk (zat fotokimia), yaitu pada sel batang namanya ialah
Organ peraba
Korpuskel Meissner terletak di sebelah dalam epidermis yaitu pada jaringan ikat dari
papilla-papilla kulit. Cakram Merkel dijumpai pada epitel sensitif seperti lidah dimana
13 | UP 4/Modul II/BLOK 5/6700
masing-masing diskus bertaut dengan sel-sel epitel yang telah mengalami modifikasi.
Akhiran syaraf bebas mengelilingi folikel-folikel rambut terutama rambut taktil seperti
sadar akan posisi, relatif dari berbagai macam bagian dari tubuh tanpa menggunakan
matanya. Akhiran syaraf sensasi otot mengelilingi serabut-serabut otot secara teratur,
misalnya pada sambungan otot dan tendo (organ neurotendinous). Stimulus yang berupa
perubahan panjang dan terisi otot mengenai reseptor, yang dengan segera informasi
tersebut dikirim ke sistem syaraf pusat. Serabut proprioseptif adalah bermielin kuat,
serabut untuk sensasi sentuhan bermielin sedang dan serabut untuk sensasi rasa sakit tak
bermielin. Badan sel dari syaraf sensoris perifer terletak di dalam ganglia radiks dorsalis
dari syaraf spinal dan di dalam ganglion-ganglion dari nervi cranialis tertentu. Syaraf
yang membawa impuls masing-masing modalitas sensoris (sentuhan, rasa sakit, panas,
dibawa oleh syaraf sensoris perifer mempunyai satu tujuan atau lebih. Impuls mencapai
pusat kesadaran (korteks cerebri) tanpa menimbulkan refleks, misalnya pada perubahan
kecil dari temperatur dan tekanan. Kemungkinan lain: impuls menimbulkan baik aksi
benda panas jari akan ditarik secara otomatis dan kita merasa pula adanya rasa sakit
SENSASI
Tekanan dalam Korpuskel Vater Pacinian Jaringan ikat subkutan sekitar persendian, alat
epidermis
Organ pengecap
Serat saraf sensorik dari kuntum pengecap di 2/3 anterior lidah berjalan dalam cabang
korda timpani n.facialis,dan serat dari 1/3 posterior lidah mencapai batang otak melalui
n.glossofaringeus. Sedang serat-serat dari daerah lain selain lidah mencapai otak melalui
n.vagus. Serat pengecap bermielin tersebut bersatu pada nucleus traktus solitarius
medulla oblongata. Kemudian akan bersinaps dengan neuron yang aksonnya melintasi
garis tengah dan bertemu dengan lemniskus medialis,dan berakhir di nucleus relai
sensorikspesifik pada thalamus bersama serat untuk kesan raba, nyeri dan suhu.
kaki girus postsentralis). Pengecapan tidak memiliki daerah proyeksi korteks yang
terpisah tetapi digambarkan di bagian girus postsentralis yang melayani kesan dari
DAFTAR PUSTAKA
Dellman, Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, 3rd. UI Press: Jakarta.