Anda di halaman 1dari 5

Nama : Syifa Amatullah Isymah

NIM : 175020300111056
Kelas : Pengauditan 2 – CA
BAB 20
AUDIT SIKLUS PENGGANJIAN DAN PERSONALIA
Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada
semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam penilaian persediaan
perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industry lainnya. Penilaian dan
pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang
material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapatterbuang
akibat ketidakefisienan atau pencurian melalui kecurangan. Dalam audit yang umum,
perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
 Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
 Pengendalianinternal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan,bahkan perusahaan kecil sekalipun.

AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Tujuan keseluruhan dari audit siklus
penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang
terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuaidengan prinsip prinsip
akuntansi yang diterima umum. Akun yang
umum dalam siklus penggajian dan personalia
ditunjukkan pada gambar.

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA


SERTADOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan
pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus
tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan,
dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Auditor harus memahami fungsi bisnis dan
dokumen serta catatan tersebut sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang
pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi.
1. Fungsi Bisnis Personalia dan Kesempatan Kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut
jugamerupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi
upah.Termasuk penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan
pengurangan.
 Catatan SDM, meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,investigasi
personil,tingkat pembayaran,pengurangan yang diotorisasi,evaluasi kinerja,dan
tanggal berhenti bekerja
 Formulir otorisasi pengurangan, digunakan untuk mengotorisasi pengurangan
gaji,termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan, 401 (K)
dan program tabungan pension lainnya,obligasi tabungan A.S,serta iuran serikat
pekerja.
 Formulir otorisasi tingkat pembayaran, digunakan untuk mengotorisasi tingkat
pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja,otorisasi oleh
manajemen atau dalam kasus pejabat perusahaan,otorisasi dari dewan direksi.
2. Fungsi Bisnis Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang
pentingdalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian
dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji maka diperlukan Penyiapan kartu
waktu oleh karyawan, Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor,
pengurangan dan pembayaran bersih, Penyiapan cek gaji, Penyiapan catatan gaji.
 Kartu waktu, dokumen yang mengidikasikan waktu per jam karyawan mulai dan
berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan
 Tiket waktu pekerjaan, formulir yang menunjukan pekerjaan mana yang
dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
 File transaksi penggajian, mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode,seperti setiap satu hari,minggu
atau bulan.
 Jurnal atau daftar penggajian, laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian
umumnya mencantumkan nama karyawan,tanggal,jumlah penggajian kotor dan
bersih dan jumlah pemotongan.
 File induk penggajian, file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi
penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang
dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.
3. Fungsi Bisnis Pembayaran Gaji
 Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor
dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
 Rekonsiliasi rekening bank penggajian, merupakan hal yang penting bagi semua
akun kas,termasuk penggajian untuk menemukan kesalahan ataupun kecurangan.
Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah dimana saldo bernilai
kecil dipertahankan.
4. Fungsi Bisnis Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
 Formulir W-2, formulir yang dikirim setiap karyawan yang mengikhtisarkan
penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran
kotor,pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan jaminan social.
 SPT PPh, formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local untuk menunjukan
pembayaran pajak yang dipotong pajak perusahaan.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah atau minimal
walaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban, disebabkan
karena tiga alasan berikut:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika
mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan
federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan pajak
pengangguran.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


Selama kedua tahap audit yang
pertama, auditor menilai resiko
pengendalian dan melaksanakan
pengujian pengendalian serta pengujian
subtansif atas transaksi. Setelah
melesaikan pengujian tersebut dan
menilai kemungkinan salah saji akun
laporan keuangan dalam siklus
penggajian dan personalia,auditor akan
mengikuti metodologi untuk merancang
pengujian atas rincian saldo.

Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun dalm
siklus penggajian dan personalia.
 Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya, dan
pengeluaran kas periode selanjutnya.
 Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah
menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap signifikan
saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan
tetapi belum dibayar.
 Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan upah
akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini umumnya lebih sulit
diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda denagn wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya. Auditor harus
membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun sebelumnya
demi tujuan konsistensi.
 Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.
 Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru kemudian
jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini harus sesuai dengan
SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
 Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta
federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan pada
periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai
kewajiban pada tanggal neraca.
 Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada
sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian pengendalian,pengujian substansif
atau transaksi,dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah dibahas.
 Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi pejabat
merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi,karena gaji dan bonusnya harus
dimasukan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan pederal.
 Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.
 Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak penggajian
dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
 Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat
dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah saji tersebut
dalam sebagian besar audit.
 Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
 Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk transaksi
siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor menggabungkan prosedur
audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan denagn
pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.

Anda mungkin juga menyukai