Anda di halaman 1dari 15

Nama : Dwi Pramia Rachma Sari

Nim : 181014201621

Kelas : 4A/S1 Keperawatan

Diagnosa NIC & NOC Hepatitis

No. Masalah NOC NIC


Keperawatan
1. Defesit Volume  Keseimbangan Cairan Menegemen cairan
Cairan  Hidarsi  timbangan pembalut jika
berhubungan  Status nutrisi : makanan diperlukan
dengan dan asupan cairan  pertahankan catatan
penimbunan Garam Kriteria Hasil : intake dan output yang
empedu  Mempertahankan urine akurat
output sesuai dengan  monitor status hidrasi
usia dan BB, BJ urine (kelembaban mukosa,
normal, HT normal nadi adekuat, tekanan
 Tekanan darah, nadi, darah otostatik), jika
suhu tubuh dalam batas diperlukan
normal  monitor hasil IAB yang
 Tidak ada tanda-tanda sesuai dengan retensi
dehidrasi, elastisitas cairan (BUN, Hmt,
turgor kulit baik, osmolaritas urine)
membran mukosa  monitor ttv
lembab, tidak ada rasa  monitor memasukkan
haus yang berlebihan. makanan atau cairan dan
hitung intake kalori
harian
 kolaborasi pemberian
cairan IV
 monitor status nutrisi
 berikan cairan
 berikan diuretik sesuai
intruksi
 dorong masukkan oral
 berikan penggantian
nesogatrik sesuai output
 dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
 tawarkan snack (jus
buah, buah segar)
 kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul memburuk
 atur kemungkinan
tranfusi
 persiapan untuk tranfusi
2. Cemas  Kontrol kecemasan Penurunan Kecemasan
berhubungan  Koping  Gunakan pendekatan
dengan Koping Kriteria Hasil : yang menenangkan
tidak adekuat  Klien mampu  Nyatakan dengan jelas
mengidentifikasi dan harapan terhadap pelaku
mengungkapkan gejala pasien
cemas  Jelaskan semua prosedur
 Mengidentifikasi, dan apa yang dirasakan
mengungkapkan dan selama prosedur
menunjukkan teknik  Temani pasien untuk
untuk mengontrol cemas memberi keamanan dan
 Tanda-tanda vitas dalam mengurangi rasa takut
batas normal  Berikan informasi faktual
 Postur tubuh, ekspresi Mengenai diagnosis,
wajah, bahasa tubuh dan tindakan prognosis
tingkat aktivitas  Dorong keluarga untuk
menunjukkan menemani
berkurangnya kecemasan  Dengarkan dengan
penuh perhatian
 Identifikasi tingkat
kecemasan
 Bantu pasien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
 Dorong pasien
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
presepsi
 Intruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
 Berikan obat untuk
mengurangi kecemasan
3. Nyeri Akut  Tingkat Nyeri Menajamen Nyeri
berhubungan  Kontrol Nyeri  Lakukan pengkajian nyeri
dengan Proses  Tingkat kenyamanan secara komperhensif
tranduksi, Kriteria Hasil : termasuk lokasi,
transmisi, modulasi,  Mampu mengontrol nyeri karakteristik, durasi,
presepsi nyeri (tahu penyebab nyeri, frekuensi, kualitas dan
mampu menggunakan faktor presipitasi
teknik nonfarmakologi  Observasi reaksi
untuk mengurangi nyeri, nonverbal dari
mencari bantuan) ketidaknyamanan
 Mampu mengenali nyeri  Gunakan teknik
(skala, intensitas, komuikasi terapiutik
frekuensi dan tanda untuk mengetahui
nyeri) pengalaman nyeri pasien
 Menyatakan rasa nyaman  Kaji kultur yang
setelah nyeri berkurang mempengaruhi respon
 Tanda-tanda vital dalam nyeri
batas normal  Evaluasi pengalaman
 nyeri masa lampau
 Evaluasi bersama pasien
dan tim kesehatan yang
lain tentang
ketidakefektifan kontrol
nyeri masa lampau
 Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
 Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan,
dan kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi
nyeri
 Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nofarmakologi dan inter
personal)
 Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menetukan
intervensi
 Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
 Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
 Evalusi ketidakefektifan
kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasi dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
 Monitor penerimaan
pasien tentang
menegemen nyeri
Pemberian Analgesik
 Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
 Cek intruksi dokter teng
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang
diperlukan
 Tentukan pilih analgesik
sesuai dengan berat
nyeri
 Tentukan pilihan
analgesik pilihan rute
pemberian, dan dosis
optimal
 Pilih rute pemberian
secara IV, IM, untuk
pengobatan nyeri secra
teratur
 Monitor ttv sebelum dan
sesudah pemberian
analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas
analgesik, tadnda dan
gejala (efek samping)
4. Defisit  Pengetahuan proses  Kaji tingkat pengetahuan
Pengetahuan penyakit hepatitis pasien dan keluarga
behubungan  Pengetahuan kebiasaan tentang penyakit
dengan Kurangnya sehat hepatitis
Informasi Setelah dilakukan tindakan  Jelaskan patofisiologi
keperawatan selama 3x24 jam dari penyakit dan
pasien menunjukkan bagaimana hal ini
pengetahuan tentang proses berhubungan dengan
penyakit dengan kriteria hasil anatomi dan fisiologi,
 Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
menyatakan pemahaman  Gambarkan proses
tentang penyakit, kondisi, penyakit hepatitis,
prognosis dan progam dengan cara yang tepat
pengobatan tentang  Identifikasi kemungkinan
hepatitis penyebab
 Pasien dan keluarga  Sediakan informasi pada
mampu melaksankan pasien tentang kondisi
prosedur yang dijelaskan pasien saat ini
secara benar  Sediakan bagi keluarga
 Pasien dan keluarga informasi tenatng
mampu menjelaskan kemajuan pasien dengan
kembali apa yang cara yang tepat
dijelaskan perawat atau  Diskusi pilih terapi dan
tim kesehatan lainnya penanganan
terkait penyakit hepatitis  Dukung pasien
mengeksplorasikan tau
mendapat pilihan laian
dengancara yang tepat
atau dindikasikan
 Eksplorai kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat.
5. Defesit Nutrisi Status Nutrisi : makanan dan Management Nutrisi
berhubungan asupan cairan  Kaji adanya alergi
Anoreksia, nausea, Kriteria Hasil : makanan
vonitus  Adanya peningkatan  Kolaborasi dengan ahli
berat badan sesuai gizi untuk menentukan
dengan tujuan jumlah kalori dan nutrisi
 Berat badan ideal sesuai yang dibutuhkan pasien
dengan tinggi badan  Anjurkan pasien untuk
 Mampu mengidentifikasi meningkatkan intake Fe
kebutuhan nutrisi  Anjurkan pasien untuk
 Tidak ada tanda meningkatkan protein
malnutrisi dan vitamin C
 Tidak terjadi penurunan  Beri subtansi gula
berat badan yang berarti  Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang
tepilih (konsultasi
dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan harian
 Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
 Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
 BB pasien dalam batas
normal
 Monitor adanya
penurunan berat badan
 Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa
dilakukan
 Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
 Monitoring lingkungan
selama makan
 Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tindak
selama jam makan
 Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
 Monitoring mual muntah
 Monitoring kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
 Monitor makanan
kesukaanmu
 Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
 Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan
intake nutrisi
 Catat adanya edema,
hiperremik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral
 Catat jika lidah bewarna
magenta, scarlet
Diagnosa NIC & NOC Serosis Hepatis
No. Masalah Keperawatan NOC NIC
1. Pola nafas tidak efektif Status respirasi :  Posisikan pasien untuk
berhubungan dengan  Ventilasi memaksimalkan
Ekspansi paru  Kepatenan Saluran nafas ventilasi
terganggu  Status tanda-tanda vital  Pasang mayo bila
Setelah dilakukan tindakan perlu
keperawatan selama 3x24 jam  Lakukan fisioterapi
pasien menunjukkan keefektifan dada jika perlu
pola nafas, dibuktikan dengan  Keluarkan seckret
kriteria hasil : dengan batuk atau
 Mengajarkan cara batuk suction
efektif  Auskultasi suara nafas,
 Tidak ada suara nafas catat adanya suara
tambahan tambahan
 Tidak ada sianosis  Atur intake untuk
(kebiruan) dan dyspnea cairan
(henti nafas) mengoptimalkan
 Mampu mengelurkan keseimbangan
sputum, mampu  Monitor pernafasan
bernafas dengan mudah dan status oksigen
 Tidak ada pengerutan  Bersihkan mulut,
bibir hidung, dan secret
 Menunjukkan jalan trakea
nafas paten (pasien  Pertahankan jalan
tidak merasa tercekik, nafas yang paten
irama nafas, frekuensi  Monitor adanya
pernafasan normal, kecemasan
tidak ada suara nafas  Monitor tanda-tanda
tambahan vital
 Tanda-tanda vital  Informasikan pada
normal keluarga untuk teknik
relaksasi memperbaiki
pola nafas
 Ajarkan batuk efektif
 Monitor pola nafas
2. Gangguan intregitas Jaringan intregitas : kulit dan  Anjurkan pasien
kulit berhubungan membran mukosa urntuk menggunakan
dengan ikterik pada Penyembuhan luka pakaianyang longgar
kulit Setelah dilakukan perawatan  Hindari kerutan pada
selama 3x24 jam kerusakan tempat tidur
integritas kulit pasien teratasi  Jaga kebersihan kulit
dengan kriteria hasil : agar tetap bersih dan
 Intergritas kulit yang kering
baik bisa dipertahankan  Mobilisasi pasien
 Tidak ada luka atau lesi (ubah posisi pasien
 Perfusi jaringan kulit setiap 2 jam sekali)
baik  Monitor kulit adanya
 Mampu melindungi kemerahan
kulit dan menjaga  Olesakan lotion atau
kelembapan kulit baby oil dibagian yang
 Menunjukkan proses tertekan
terjadinya  Monitor aktivitas dan
penyembuhan luka mobilisasi pasien
 Tidak terjadi  Monitor status nutrisi
kekuningan pada kulit pasien
 Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
 Observasi luka :
karakteristik, warna,
kedalaman, cairan,
granulosa, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal
 ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
 kolaborasi alhi gizi
pemberian diet TKTP,
vitamin
 cegah kontaminasi
feses dan urin
 lakukan perawatan
luka dengan prinsip
steril
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
 anjurkan pasien
banyak
mengkonsumsi cairan
 kolaborasi terapi
pengobatan terkait
bilirubin yang tidak
dapat terkonjugasi
3. Intoleransi aktivitas Toleransi aktivitas  observasi adanya
berhubungan dengan Konservasi energi pembatasan klien
kelemahan Setelah dilakukan tindakan dalam melakukan
keperawatan selama 3x24 jam aktivitas
pasien bertoleransi terhadap  kaji adanya faktor yang
aktivits dengan kriteria : menyebbakan
 berpartisipasi dalam kelelahan
aktivitas fisik tanpa  monitoring nutrisi dan
disertai tekanan darah, sumber energi yang
nadi, dan pernafasan adekuat
 mampu melakukan  monitor pasien akan
kativitas sehari hari adanya kelelahan fisik
secara mandiri dan emosi secera
 keseimbangan ativitas berlebihan
dan istirhat  monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
 monitor pola tidur dan
lamanya tidur pasien
 kolaborasi dengan
tenaga rehabilitsi
medik dalam
merenvanakan progam
terapi yang tepat
 bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampudilakukan
 bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai denagn
kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial
 bantu pasien untuk
mengidentifikasi dan
mendapat sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
 bantu pasien
mendapat alat bantu
seperti kursi roda, krek
 bantu
untukmengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 bantu pasien membuat
jadwal latihan diwaktu
luang
 bantu pasien dan
keluarga untuk
emngidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
 sediakan penguat
positif bagi yang aktif
beraktivitas
 bantu pasien untuk
emngembangkan
motivasi diri dan
penguatan
 monitor respon fisik,
emosi, sosial, dan
spritual
 kaji akibat kelemahan
 beri asupan energi
yang cukup
 pantau hemoglobin
agar tidak terjadi
anemia
 beri makanan
penambah darah
 beri viitamin
penambah darah
4. Resiko cedera Pengendalian resiko  Sediakan lingkungan
berhubungan dengan Status imunitas yang aman untuk
kesadaran menurun Perilaku aman pasien
Setelah dilakukan perawatan  Identifikasi kebutuhan
selama 3x24 jam klien tidak keamanan pasien
mengalami cidera dengan sesuai dengan kondisi
kriteria : fisik dan fungsi kognitif
 klien terbebas dari pasien dan riwayat
cedera penyakit terdahulu
 klien mampu pasien
menjelasakanmetode  Menghindarkan
untuk mencegah cidera lingkungan yang
 klien mau menjelaskan berbahay
faktor resiko dari  Memasang tempat
lingkungan atau tidur yang nyaman dan
perilaku personal bersih
 mampu memodifikasi  Menempatkan sklar
gaya hidup untuk lampu di tempat yang
mencegah cidera mudah dijangkau
 menggunakan fasilitas pasien
kesehatan yang ada  Membatasi
 mampu mengenal pengunjung
perubahan status  Memberi penerangan
kesehatan yang cukup
 Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
 Mengontrol kebisingan
 Beri penjelasan pada
pasien dan keluarga
atau pengunjung
adanya perubahan
status kesehatan dan
penyebab penyakit
5. Gangguan Citra Tubuh Konfusi dalam gambaran mental Meningkatkan presepsi klien
behubungan dengan tentang diri-fisik individu. body image yang baik :
Tahap perkembangan  Body image  Kaji secara verbal dan
penyakit (menarik diri)  Self esteem non verbal respon
Setelah dialkukan perawatan klien terhadap
selama 3x24 jam defisit tubuhnya
perawatan diri teratasi dengan  Monitor frekuensi
kriteria hasil : mengkritik dirinya
 Body image positif  Jelaskan tentang
 Mampu mengidentifikasi pengobatan,
kekuatan interpersonal perawatan, kemajuan
 Mendeskripsikan secara ddan prognosis
faktual perubahan penyakit
fungsi tubuh  Dorong klien
 Mempertahankan mengungkapkan
interaksi sosial perasaanya
 Identifikasi arti
pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
 Fasilitasi kontak
dengan individu lain
dalam kelompok kecil
6. Resiko Keseimbangan Cairan : Monitoring keseimbangan :
ketidakseimbangan  Tekanan darah dalam  Kaji resiko
cairan berhubungan batas normal sistole ketidakseimbangan
dengan Diare 100-120 mmHg diastole cairan
70-90 mmHg  Monitor berat badan
 Tekanan arteri radial  Monitor intake dan
dalam batas normal output cairan
 Tekanan vena sentral  Catat semua intake
dalam batas normal dan ouput
 Turgor kulit elastis  Monitor serum dan
 Membran mukosa eletrolit
lembab  Monitor TTV monitor
 Hematokrit dalam batas tekanan darah dan
noemal perubahan ritme
 Intake dan output cairan jantung
seimbang dalam 24 jam  Monitor Hemodinamik
 Berat badan stabil  Monitor turgor kulit,
 Tidak ditemukan dan membran mukosa
hipertensi  Monitor warna kualitas
 Tidak terdapat cairan urin
dalam rongga perut  Monitor BAB pasien
(asites)  Monitor tanda-tanda
 Tidak ada edema asites
 Tidak ada pendarahan  Pasang kateter
langsung  Monitor status hidarsi
 Tidak ada hematuria  Monitor hasil LAB,
 Tidak ada penurunan terutama terkait urin
hemoglobin  Kaji adanya edema
 Tidak ada distensi  Berikan terapi
abdomen intravena
 Tidak ditemukan mata  Berikan obat diuretik
cekung jika perlu
 Tidak ada kejang otot  Berikan tranfusi darah
atau komposisinya jika
perlu
 Monitor status oksigen
 Monitor tanda-tanda
kelebihan cairan
7. Defisit Pengetahuan  Pengetahuan proses  Kaji tingkat
behubungan dengan penyakit serosis hepatis pengetahuan pasien
Kurangnya Informasi  Pengetahuan kebiasaan dan keluarga tentang
sehat penyakit serosis
Setelah dilakukan tindakan hepatis (kronis)
keperawatan selama 3x24 jam  Jelaskan patofisiologi
pasien menunjukkan dari penyakit dan
pengetahuan tentang proses bagaimana hal ini
penyakit dengan kriteria hasil berhubungan dengan
 Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi,
menyatakan dengan cara yang
pemahaman tentang tepat
penyakit, kondisi,  Gambarkan proses
prognosis dan progam penyakit hepatitis,
pengobatan tentang dengan cara yang
serosisi hepatis tepat
 Pasien dan keluarga  Identifikasi
mampu melaksankan kemungkinan
prosedur yang dijelaskan penyebab
secara benar  Sediakan informasi
 Pasien dan keluarga pada pasien tentang
mampu menjelaskan kondisi pasien saat ini
kembali apa yang  Sediakan bagi keluarga
dijelaskan perawat atau informasi tenatng
tim kesehatan lainnya kemajuan pasien
terkait penyakit serosis dengan cara yang
hepatis tepat
 Diskusi pilih terapi dan
penanganan
 Dukung pasien
mengeksplorasikan tau
mendapat pilihan lain
dengan cara yang
tepat atau di
indikasikan
 Eksplorai kemungkinan
sumber atau
dukungan, dengan cara
yang tepat.
8. Defesit Nutrisi Status Nutrisi : makanan dan Management Nutrisi
berhubungan Lemak asupan cairan  Kaji bising usus
tak dapat dielmusikan Kriteria Hasil :  Kaji adanya alergi
dan tak dapat diserap  Adanya peningkatan makanan
usus halus berat badan sesuai  Kolaborasi dengan ahli
dengan tujuan gizi untuk menentukan
 Berat badan ideal sesuai jumlah kalori dan
dengan tinggi badan nutrisi yang
 Mampu dibutuhkan pasien
mengidentifikasi  Anjurkan pasien untuk
kebutuhan nutrisi meningkatkan intake
 Tidak ada tanda Fe
malnutrisi  Anjurkan pasien untuk
 Tidak terjadi penurunan meningkatkan protein
berat badan yang dan vitamin C
berarti  Beri subtansi gula
 Protein dapat dicerna  Yakinkan diet yang
baik oleh usus halus dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang
tepilih (konsultasi
dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian
 Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
 Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
 Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Monitoring Nutrisi
 BB pasien dalam batas
normal
 Monitor adanya
penurunan berat
badan
 Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
 Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
 Monitoring lingkungan
selama makan
 Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tindak
selama jam makan
 Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
 Monitoring mual
muntah
 Monitoring kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
 Monitor makanan
kesukaanmu
 Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
 Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
 Monitor kalori dan
intake nutrisi
 Catat adanya edema,
hiperremik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral
 Catat jika lidah
bewarna magenta,
scarlet
9. Perubahan volume  Keseimbangan Cairan Menejemen cairan
cairan berhubungan  Hidarsi  pertahankan catatan
dengan Urin sedikit  Status nutrisi : makanan intake dan output yang
dan asupan cairan akurat
Kriteria Hasil :  monitor status hidrasi
 Mempertahankan urine (kelembaban mukosa,
output sesuai dengan nadi adekuat, tekanan
usia dan BB, BJ urine darah otostatik), jika
normal, HT normal diperlukan
 Tekanan darah, nadi,  monitor hasil IAB yang
suhu tubuh dalam batas sesuai dengan retensi
normal cairan (BUN, Hmt,
 Tidak ada tanda-tanda osmolaritas urine)
dehidrasi, elastisitas  monitor ttv
turgor kulit baik,  monitor memasukkan
membran mukosa makanan atau cairan
lembab, tidak ada rasa dan hitung intake
haus yang berlebihan. kalori harian
 kolaborasi pemberian
cairan IV
 monitor status nutrisi
 berikan cairan
 berikan diuretik sesuai
intruksi
 dorong masukkan oral
 berikan penggantian
nesogatrik sesuai
output
 dorong keluarga untuk
membantu pasien
makan
 tawarkan snack (jus
buah, buah segar)
 kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebih
muncul memburuk
 atur kemungkinan
tranfusi
 persiapan untuk
tranfusi

Sumber Diagnosa Dan Patway :

Nanda International, Diagnosa Keperawatan 2009-2014, Jakarta : EGC Nursing Outcomes


Classification (NOC) fifth Edition. Nursing Interventions Classifikation (NIC) Fifth Edition.

Nurarif, A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction

Diagnosa Nanda Nic Noc. 2007-2008

WHO. Global Hepatitis Report. 2017. Genre: World Healt Organization; 2017.

Kemenkes RI. Pedoman Pengendalian Hepatitis virus. Direktorat Jendral PP & PL Kementrian
Kesehatan RI; 2012.

Kusumobroto O Hernomo. Sirosis Hati dalam buku ajar ilmu penyakit Hati. Edisi l. Jakarta: Jayabadi;
2007.

Anda mungkin juga menyukai