Anda di halaman 1dari 20

PRESENTATION

 
Dosen Pengampu :

Ns. Mizam Ari Kurniyanti S. Kep, M. Kep

Disusun Oleh :

Dwi Pramia Rachma Sari (181014201621)


Adrianus Aprilyanto Mone (181014201607)
RHEUMATOID
ARTHRITIS
KEPERAWATA
N GERONTIK
LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2010) terdapat 335 juta jiwa penduduk dunia
mengalami Rheumatoid Arthritis. Angka ini diprediksi akan terus
meningkat 25% di tahun 2025, prevalensi dunia yang tinggi yaitu
terjadi di bagian Eropa dan Asia (Taja, 2011, dalam Gustina et al
2018). Suatu studi oleh St. Clair dkk menyatakan bahwa 75%
penderita Rheumatoid Arthritis adalah wanita

Data yang diperbarui pada 17 Maret 2020 menghitung 159 negara


yang terlibat dengan lebih dari 185.000 kasus dan 7.500 kematian
yang dikonfirmasi akibat komplikasi (termasuk RA) pada lansia
yang posistif Covid-19
(Favalli et al., 2020)
01

DEFINISI RA ?
RHEUMATOID
ARTHRITIS

Penyakit inflamasi autoimun sistemik,


progresif dan kronik yang mempengaruhi
banyak jaringan dan organ, namun pada
prinsipnya merusak sendi-sendi sinovial.
Proses inflamasi ini memproduksi respon
inflamasi dari sinovium (sinovitis) sehingga
menyebabkan hiperplasia sel-sel sinovium,
produksi berlebih cairan sinovial, dan
terbentuknya pannus pada sinovium. Proses
inflamasi ini seringkali berujung pada
kerusakan tulang rawan sendi dan ankilosing
sendi (Genth, 2019).
ETIOLOGI

- UMUR - Reaksi inflamasi pada


- JENIS KELAMIN sendi dan selubung
- GENETIK tendon
- SUKU - Sinovitis kronik dan
- KEGEMUKAN destruksi sendi
- Infeksi
MANIFESTASI KLINIS

- Nyeri sendi
- Hambatan gerakan sendi
- Kaku pagi
- Krepitasi
- Pembesaran sendi (deformitas)
- Perubahan gaya berjalan

).
, 20 19
(Genth
WO
CR
A
PENATALAKSA
NAAN
FARMAKOLO ●
GI... Klorokuin dan hidroksiklorokuin

● IL-6 dan IL-1 blocker

● Mencegah timbulnya RA (methotrexate,


sulfasalazine, infliximab, etanercept, abatacept,
dan rituximab

● Manejemen menurut EULAR (European


League Against Rheumatism) dalam
penggunaan obat tsDMARDs

● Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja


hanya sebagai analgesik dan mengurangi
peradangan, tidak mampu menghentikan proses
patologis
Ditemukan data pasien dengan atau tanpa RA
menunjukkan bahwa pasien RA memiliki risiko
serius yang lebih tinggi secara signifikan (RR
1,53, 95% CI1,41-1,65) dan dirawat di rumah
sakit (RR 1,88, 95% CI 1,71-2,07) infeksi.
Peningkatan risiko infeksi rawat inap 2 hingga
4 kali lipat dibandingkan dengan populasi yang
sehat. Ditemukan data bahwa mayoritas
kejadian infeksi ini adalah dampak pemberian
obat Kortikosteroid dan NSAID pada pasien
RA yang menerima CS menunjukkan risiko
yang lebih besar untuk berkembang bahkan
infeksi virus.
(Favalli et al., 2020)

FENOMENA RA PADA MASA PANDEMI COVID-19


1. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang
berlebihan pada sendi yang sakit.
2. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
3. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
4. Dukungan psikososial
5. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta
program latihan yang tepat
6. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi
timbulnya keluhan
7. Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompres air
hangat saat nyeri
8. Konsumsi makanan yang mengandung protein dan
Vitamin

9. Diet rendah purin

Penatalaksaan Komplementer
3 Teknik Pemijatan

 Teknik effleurage : gerakan mengusap menggunakan


seluruh permukaan telapak tangan dan jari-jari

 Teknik tapotement : gerakan ketukan yang berturut-


turut dengan cepat menggunakan bagian samping
tangan atau ujung jari yang berfungsi untuk
menyegarkan otot-otot dan melancarkan peredaran
darah
 Teknik petrissage : gerakan memeras dan
pencomotan otot yang berfungsi untuk
memberikan efek relaksasi pada area otot
Manejemen Nyeri (Back Massage)
(Genth, 2019)
Selama 30 menit
tindakan massage pada punggung dengan usapan secara
perlahan. Terapi back massage dapat memberikan sensasi
relaksasi sehingga mengkibatkan terjadinya vasodilatasi pada Pada pasien Rheumatoid Arthritis tidak boleh dilakukan
pembuluh darah pada area yang diusap sehingga aktivitas sel massage secara langsung pada area sendi yang mengalami
meningkat dan akan mengurangi rasa sakit serta menujang pembengkakan, karena dapat memperparah kondisi
proses penyembuhan pembengkakan pada sendi.
Manejemen Nyeri
(simplisia jahe) Terapi kompres jahe merah dilakukan
dengan menggunakan 20 gram, kulitnya
(Santosa 2016)
dibuang dan ditumbuk hingga lumat.
Kemudian jahe di rebus sampai
mendidih dan pada saat mengkompres
Mengurangi nyeri yang dapat menyebabkan bungkus menggunakan handuk kecil,
vasodilatasi pembuluh darah dan dilakukan setiap kali mengalami nyeri
meningkatkan aliran darah untuk sendi, selama 15 menit.
mendapatkan efek analgesik dan relaksasi
otot sehingga proses inflamasi berkurang

(Keperawatan et al., 2021)


PROSES
KEPERAWATAN RA  Nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera distensi jaringan oleh akumulasi
PENGKAJIAN cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi dan
bengkak
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan bentuk tubuh pada tulang dan
 Aktivitas/Istirahat
sendi
 Kardiovaskuler  Risiko cedera berhubungan dengan spasme
 Integritas Ego
otot lemah
 Makanan Atau Cairan  Defisit perawatan diri berhubungan dengan
 Anoreksia
kelemahan fisik
 Neurosensori
 Nyeri / Kenyamanan
 Keamanan
 Interaksi Sosial

Diagnosa
Keperawatan
Intervensi
Teknik Distraksi Promosi Latihan fisik

DX. KEP
DX. KEP DX. KEP DX. KEP 4
1 2 3

MANAJEMEN Pengekangan Fisik


NYERI
Thanks!
CREDITS
: This pres
Jika ada
template w
as created
entation
by Slidesg
including i o,
pertanyaan,
co
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
Dipersilahkan ... ik.


Daftar Pustaka

● Favalli, E. G., Ingegnoli, F., De Lucia, O., Cincinelli, G., Cimaz, R., & Caporali, R. (2020). COVID-19 infection and rheumatoid arthritis: Faraway, so close!
Autoimmunity Reviews, 19(5), 102523. https://doi.org/10.1016/j.autrev.2020.102523
● Genth, E. (2002). Rheumatoide arthritis. LaboratoriumsMedizin, 26(3-4), 130–136. https://doi.org/10.1046/j.1439-0477.2002.02025.x
● Keperawatan, J., Karya, A., & Nusantara, B. (2021). LITERATURE REVIEW : PENGARUH SIMPLISIA JAHE TERHADAP. 7, 37–48.
● Miller, D. R. (2020). Treatment options for rheumatoid arthritis. Drug Topics, 143(9), 53–62. https://doi.org/10.3390/cells9040880
● Nagy, G., Roodenrijs, N. M. T., Welsing, P. M. J., Kedves, M., Hamar, A., Van Der Goes, M. C., Kent, A., Bakkers, M., Blaas, E., Senolt, L., Szekanecz, Z., Choy, E.,
Dougados, M., Jacobs, J. W. G., Geenen, R., Bijlsma, H. W. J., Zink, A., Aletaha, D., Schoneveld, L., … Van Laar, J. M. (2021). EULAR definition of difficult-To-
Treat rheumatoid arthritis. Annals of the Rheumatic Diseases, 80(1), 31–35. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2020-217344
● Pujastuti, N. K. D. M., Mertha, I. M., & Dewi, I. D. A. R. (2018). Perbedaan Kompres Hangat Jahe Dan Back Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Ekstrimitas
Bawah Pada Lansia Dengan Rheumatoid Athritis. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 6, 67–72.
● Putri, R. M., Lutfi, A., & Alinii. (2020). Pengaruh Terapi Back Massage terhadap Penurunan Nyeri Rheumatoid Arthritis pada lansia. Jurnal Ners Universitas
Pahlawan, 4(23), 40–46.
● Lin, Y. J., Anzaghe, M., & Schülke, S. (2020). Update on the pathomechanism, diagnosis, and treatment options for rheumatoid arthritis.  Cells, 9(4), 880.
● Cohen, S. B., Van Vollenhoven, R. F., Winthrop, K. L., Zerbini, C. A., Tanaka, Y., Bessette, L., ... & Burmester, G. R. (2021). Safety profile of upadacitinib in
rheumatoid arthritis: integrated analysis from the SELECT phase III clinical programme. Annals of the rheumatic diseases, 80(3), 304-311.

Anda mungkin juga menyukai