Tugas Kuliah:
1. Jelaskan urgensitas Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi!
Pendidikan Kewarganegaraan sangat perlu dijadikan mata pelajaran ketika
sekolah ataupun mata kuliah didalam perkuliahan karena setiap generasi adalah orang
baru yang harus mendapatkan pengetahuan sikap atau nilai dan keterampilan agar mampu
menjadi warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas.
Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai kontrol atas perilaku yang tidak sesuai
dengan sikap moral yang dicanangkan di dalam UUD 1945 dan Pancasila, serta norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Mengingat perkembangan era globalisasi yang
cenderung membuat para generasi muda lupa akan hakikat atau esensi dari UUD 1945
dan Pancasila. Seperti contoh kurangnya penghayatan atas sila-sila Pancasila oleh para
generasi muda, sehingga berdampak pada meningkatnya krisis moral dikalangan anak
muda. Globalisasi yang membawa gaya hidup kebarat-barat an cenderung melemahkan
nilai-nilai kearifan lokal dan bertentangan dengan nilai-nilai dimana manusia itu pertama
dibesarkan di dalam lingkungan masyarakat dan kebudayaannya sendiri Globalisasi
seharusnya bertumpu pada nilai-nilai lokal tersebut yang relevan dengan perkembangan
zaman. Tanpa kuatnya nilai-nilai lokal yang hidup dalam diri seseorang, akan
memungkinkan pribadi tersebut untuk terseret arus globalisasi. Pendidikan
Kewarganegaraan bagaikan rel yang menuntun warga negara dalam menuju warga negara
yang baik, yang tentu saja tidak dapat dilepaskan dari dimensi manusia sebagai makhluk
sosial. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dasar untuk mampu berpedoman pada
Pancasila, untuk dapat mengamalkan dan menerapkannya dalam hidup berbangsa dan
bernegara. Karena hal dengan berpedoman pada Pancasila –lah yang akan menjamin
hidup damai dan sejahtera dalam bermasyarakat. Dengan demikian penyelenggaraan
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia harus terus ditingkatkan guna menjamin
lahirnya bibit bibit bangsa yang bermoral.
2. Jelaskan konsep dan urgensi Identitas Nasional beserta tantangannya di era kontemporer!
Dalam Pendidikan Kewarganegaraan, identitas nasional memiliki arti jati diri
yakni cita-cita atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Identitas nasional adalah pandangan
hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti
lain juga sebagai dasar negara dasar negara yang merupakan norma peraturan yang harus
dijunjung tinggi oleh semua warga negara tanpa kecuali, yang mengatur mengenai hak
dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang
semakin dinamis. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangatlah penting bagi
suatu negara untuk memiliki identitas nasional. Karena identitas nasional merupakan jati
diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita
dan tujuan hidup bersama.
Di era saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat pesat, hal ini sangat
mendukung penyebaran adanya politik identitas. Hal ini secara nyata membuat
masyarakat terpecah menjadi kubu-kubu tertentu, dan kian mengkhawatirkan karena
menjalar ke lingkungan sosial sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan kasus identitas
nasional yaitu pancasila. Sebagai bangsa Indonesia, seharusnya kita realistis dalam
melihat kondisi Indonesia sebagai negara plural dengan berbagai macam suku, ras, etnis,
dan agama. Sebagai suatu bangsa yang plural, perlu adanya ideologi yang mampu
merangkul keseluruhannya. Maka jalan satu-satunya ialah dengan menegakkan ideologi
Pancasila dimana dengan ideologi ini kita dapat merangkul seluruh perbedaan yang ada
di dalam bangsa kita. Tidak hanya seberapa tahu kita tentang Pancasila, tetapi sejauh
mana kita mengamalkannya. Sebagai warga negara Indonesia, menghadapi adanya
pluralisme bangsa, sebaiknya kita tidak hanya tahu tentang Pancasila, namun juga
mengamalkan moral-moral sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun
Pancasila terdiri atas lima sila berbeda, tetapi kelimanya merupakan satu kesatuan yang
utuh. Setiap sila dari Pancasila itu tidak dapat berdiri sendiri. Kelima sila itu bersama
sama menyusun satu pengertian yang utuh yaitu pancasila sebagai dasar negara
Indonesia. Selain itu pancasila juga mempunyai fungsi untuk mempersatukan bangsa
Indonesia dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bangsa Indonesia yang
memiliki berbagai macam suku bangsa, ras, agama, dan berbagai macam kebudayaan
sangat membutuhkan sekali alat atau sarana untuk mengikat keberagaman tersebut.
b. Jenis Integrasi
Jenis integrasi menurut Myron Weiner dan Ramlan Surbakti (2010) yang disebut
sebagai integrasi politik terbagi atas :
Integrasi bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan
identitas nasional. Hal ini tertuju pada rasa persatuan yang harus tiap orang
miliki atas dasar kita adalah bangsa yang plural. Berbagai macam suku,
bahasa, ras, dan agama, jika dilandasi dengan adanya integrasi bangsa akan
memunculkan suatu keunikan/kelebihan bagi suatu bangsa-negara atas adanya
keberagaman. Bukan lagi perseturuan atas keberagaman ataupun perbedaan
yang ada karena rasa egoime suatu golongan.
Integrasi wilayah
Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan
kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu. Adanya otonomi
daerah jika dilaksanakan dengan sesuai, akan menjadi salah usaha
mewujudkan adanya integrasi wilayah. Dimana para pemerintah daerah akan
mengatur warganya sesuai ketentuan yang berlaku, dan dalam hal ini akan
membantu atau meringankan kerja dari pemerintah pusat namun tetap dalam
satu koordinasi. Penyelewengan kekuasaan akan menjadi salah satu hambatan
dalam mewujudkan adanya integrasi wilayah.
Integrasi nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. Penyimpangan norma-norma
yang telah dibetuk akan menyebabkan terjadinya pertentangan sosial. Hal-hal
demikian yang akan semakin menumbuhkan adanya perselisihan hingga
perpecahan antar masyarakat. Untuk mewujudkan integrasi nasional dimasa
saat ini, sebaiknya kita mematuhi norma-norma yang ada untuk saling
menjaga adanya tertib sosial.
Integrasi elit-massa
Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah
dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai
aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa. Disini kebijakan-kebijakan
pemerintah akan sangat mempengaruhi terwujudnya integrasi elit-massa.
Tidak hanya menentukan kebijakan-kebijakan itu sendiri, namun sebaiknya
pemerintah juga mendengarkan suara rakyat. Sehingga dari situ akan terjalin
koordinasi untuk saling tolong menolong antar pemerintah dan masyarakat.
Hal ini menumbuhkan rasa persatuan diantaranya. Sedangkan hal-hal
menyimpang oleh pemerintah seperti penyelewengan kekuasaan berupa
korupsi, akan menurunkan kepercayaan masyarakat akan para wakilnya. Hal
ini akan melemahkan koordinasi sehingga mempersulit terwujudnya integrasi
tersebut.
Selain itu, menurut Suroyo (2002), integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek
yaitu aspek politik, ekonomi dan sosial budaya
Integrasi Politik
Integrasi politik meliputi dimensi vertikal dan horizontal. Dimana dimensi
vertikal berhubungan dengan koordinasi antara elit dan massa, atau biasa kita
sebut pemerintah dan masyarakat guna menjembatani aspirasi masyarakat dan
kebijakan pemerintah agar tidak terjadi adanya beda pemahaman. Sedangkan
dimensi horizontal menyangkut hubungan antar masyarakat berkaitan dengan
perbedaan antar suku, agama, dan golongan.
Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti adanya ketergantungan antar suatu wilayah dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat didalamnya. Hal ini akan memungkinkan
terjadinya kerjasama antar daerah. Kerjasama yang dilaksanakan sesuai
peraturan, norma, prosedur yang ada, akan mewujudkan adanya
integrasi/persatuan antar daerah ini dalam hal ekonomi.
Integrasi Sosial Budaya
Integrasi sosial budaya merupakan proses penyesuaian antar keberagaman
yang ada di Indonesia. Negara Indonesia adalah negara plural dengan segala
keberagaman, seperti suku, budaya, agama. Dimana jika hal ini ditanggapi
tanpa adanya sikap toleransi dan saling menghargai, akan menghambat
terjadinya integrasi ini.
5. Apakah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI masih relevan dengan
era sekarang dan mendatang di Indonesia? Berikan pandangan Anda!
Masih relevan. Kehidupan global merupakan tantangan kehidupan saat ini. Era
globalisasi dimulai dengan ciri-ciri adanya saling keterbukaan dan ketergantungan
antarnegara sehingga negara tidak mengenal batas-batasnya. Akibat saling keterbukaan
dan ketergantungan ditambah dengan arus informasi dan telekomunikasi yang sangat
cepat maka persaingan Internasional pun akan semakin ketat terutama pada bidang
ekonomi. Khususnya bagi Indonesia globalisasi ini tidak hanya diarahkan pada
kepentingan dalam negeri akan tetapi juga diarahkan pada kepentingan global. Dari segi
kepentingan dalam negeri globalisasi ini memberi peluang positif terutama untuk
mengadopsi dan menerapkan inovasi yang datang dari luar untuk meningkatkan peluang
kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Selanjutnya dari segi keuntungan domestik,
pengaruh globalisasi ini dapat menjadikan masyarakat untuk memiliki pola pikir global
dan pola tindak kompetitif, suka bekerja keras, memiliki etos kerja, kreatif, mau belajar
untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi kerja. Untuk membentengi diri dari
kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa,
maka bangsa ini harus kembali kepada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan
pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu ialah semangat bersatu,
menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme,
nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri.
Pancasila harus dijadikan cara hidup seluruh anak bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu ketentuan dalam UUD 1945, akan
memberikan batasan-batasan yang baik dalam bertindak. Hal ini akan tetap menjaga
keadilan yang ada, sehingga mencegah terjadinya perselisihan dalam bangsa.
6. Berdasar pengalaman Anda, apakah Anda melihat adanya mahasiswa atau gerakan
mahasiswa di kampus yang anti terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika
dan NKRI? Bagaimana sikap Anda melihat hal tersebut?
Tidak. Sikap saya jika melihat hal tersebut adalah menolak dan tidak ikut serta dalam
gerakan tersebut. Sudah menjadi kewajiban bagi seluruh komponen bangsa dan negara
untuk melawan gerakan seperti ini. Gerakan seperti ini adalah gerakan menyimpang yang
akan menghancurkan keberadaan bangsa, karena Pancasila, UUD 1945, dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika adalah dasar negara Indonesia. Selain itu, Pancasila adalah
pandangan/pedoman hidup bangsa, pancasila terbentuk dari adat atau kebiasaan dan sifat
dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Gerakan-gerakan anti Pancasila menginginkan
adanya ideologi yang baru, dimana jika hal ini terjadi, maka akan mengubah kepribadian
bangsa karena sudah mengubah pondasi dalam membangun bangsa.