Oleh:
Lestari Juita Sinaga
1701022
Dosen Pengampu:
PEKANBARU
2020
TUGAS 1
1. Coba Anda simpan biskuit di ruang dengan kelembaban relatif yang berbeda.
Amati perubahan dari tekstur biskuit tersebut. Jelaskan kaitan antara
perubahan tekstur biskuit yang terjadi dengan mekanisme migrasi air dari atau
ke lingkungan!
Jawab:
Salah satu produk pangan yang memiliki umur simpan yang cukup
lama adalah biscuit. Biscuit memiliki kadar air dan aktivitas air (aw) yang
rendah sehingga teksturnya menjadi renyah. Kerusakan produk biskuit sering
dihubungkan dengan kerusakan tekstur yang disebabkan oleh penyerapan uap
air dari udara yang melewati kemasan. Kerenyahan biskuit akan menurun
dengan meningkatnya kadar air dan aw produk. Apabila aw mencapai 0,35-
0,50 maka kerenyahan yang menjadi kekhasan produk akan hilang. Hal ini
disebabkan oleh kegiatan air yang melarutkan dan melunakkan matrik pati
atau protein yang terkandung pada sebagian besar produk pangan. Kerusakan
ini mempengaruhi tekstur nya karena biskuit yang diletakan dalam ruang
terbuka atau tidak lagi memakai kemasan mempercepat migrasi uap air dari
udara. Sehingga teksturnya tidak seperti semula (renyah). Pada pengaruh lama
simpan, percobaan ini telah mengalami migrasi dari lingkungan ke sample
karena biskuit mengalami kelembekan yang menandakan biskuit telah
menyerap air dari lingkungan. Namun tingkat kelembekan biskuit tidak terlalu
signifikan karena kelembapan suhu ruangan dan lama simpan yang
mempengaruhi tekstur tersebut.
Jawab:
Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah
dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka
kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara
disekitarnya. Kadar air ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap
kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu
pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang
dengan kelembaban relatif. Aktivitas air dapat dihitung dengan menggunakan
rumus : Aw = ERH/100 Aw = aktivitas air ERH = kelembaban relative
seimbang. Bila diketahui kurva hubungan antara kadar air seimbang dengan
kelembaban relatif pada hakikatnya dapat menggambarkan pula hubungan
antara kadar air dan aktivitas air. Kurva sering disebut kurva Isoterm Sorpsi
Lembab (ISL). Setiap bahan mempunyai ISL yang berbeda dengan bahan
lainnya.
Pada kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar air yang sama belum
tentu memberikan Aw yang sama tergantung macam bahannya. Pada kadar air
yang tinggi belum tentu memberikan Aw yang tinggi bila bahannya berbeda.
Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang satu disusun oleh bahan yang dapat
mengikat air sehingga air bebas relatif menjadi lebih kecil dan akibatnya
bahan jenis ini mempunyai Aw yang rendah. Nilai Aw suatu bahan atau
produk pangan dinyatakan dalam skala 0 sampai 1. Nilai 0 berarti dalam
makanan tersebut tidak terdapat air bebas, sedangkan nilai 1 menunjukkan
bahwa bahan pangan tersebut hanya terdiri dari air murni. Kapang, khamir,
dan bakteri ternyata memerlukan nilai Aw yang paling tinggi untuk
pertumbuhannya. Niai Aw terendah dimana bakteri dapat hidup adalah 0,86.
Bakteri-bakteri yang bersifat halofilik atau dapat tumbuh pada kadar garam
tinggi dapat hidup pada nilai Aw yang lebih rendah yaitu 0,75. Sebagian besar
makanan segar mempunyai nilai Aw = 0,99. Pada produk pangan tertentu
supaya lebih awet biasa dilakukan penurunan nilai Aw. Cara menurunkan
nilai Aw antara lain dengan menambahkan suatu senyawa yang dapat
mengikat air. Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan
bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan Aw yaitu jumlah
air bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Berbagai mikroorganisme mempunyai Aw minimum agar dapat tumbuh
dengan baik, misalnya bakteri Aw : 0,90 ; khamir Aw : 0,80- 0,90 ; kapang
Aw : 0,60-0,70. Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan, sebagian air
dalam bahan harus dihilangkan dengan beberapa cara tergantung dari jenis
bahan. Umumnya dilakukan pengeringan, baik dengan penjemuran atau
dengan alat pengering buatan. Semua bahan makanan mengandung air dalam
jumlah yang berbeda-beda, baik itu bahan makanan hewani maupun nabati.
Air berperan sebagai pembawa zat-zat makanan dan sisasisa metabolisme,
sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan boiopolimer, dan
sebagainya.
Bahan pangan kita baik yang berupa buah, sayuran, daging, maupun
susu, telah banyak berjasa dalam memenuhi kebutuhan air manusia. Buah
mentah yang menjadi matang selalu bertambah kandungan airnya, misalnya
calon buah apel yang hanya mengandung 10% air akan dapat menghasilkan
buah apel yang kadar airnya 80%, nenas mempunyai kadar air 87% dan tomat
95%. Buah yang paling banyak kandungan airnya adalah semangka dengan
kadar air 97%. Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan
acceptability, kesegaran, dan daya tahan bahan itu. Selain merupakan bagian
dari suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan
makanan tersebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam pengolahannya.
Sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan makanan terjadi dalam media
air yang ditambahkan atau yang berasal dari bahan itu sendiri. Bila badan
manusia hidup dianalisis komposisi kimianya, maka akan diketahui bahwa
kandungan airnya rata-rata 65% atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap
hari sekitar 2,5 liter harus diganti dengan air yang baru. Diperkirakan dari
sejumlah air yang harus diganti tersebut 1,5 liter berasal dari air minum dan
sekitar 1,0 liter berasal dari bahan makanan yang dikomsumsi. Dalam keadaan
kesulitan bahan pangan dan air, manusia mungkin dapat tahan hidup tanpa
makanan selama lebih dari 2 bulan, tetapi tanpa minum akan meninggal dunia
dalam waktu kurang dari satu minggu. Yang terdapat pada bahan pangan
berbeda-beda. Untuk menentukan kadar air pada bahan pangan tersebut,
harus dilakukan dengan uji analisa kandungan air yang dilakukan dengan
suatu metode tertentu. Kadar air dalam bahan makanan dapat ditentukan
dengan beragai cara antara lain:
Metode pengeringan
Metode destilasi
Metode kimiawi
Metode fisis
3) Metode Kimiawi
Ada beberapa cara penentuan kadar air dalam bahan secara kimiawi
yaitu antara lain :
4) Metode Fisis Ada beberapa cara penentuan kadar air cara secara fisis
ini antara lain:
a. Berdasarkan tetapan dieletrikum
b. Berdasarkan konduktivitas listrik (daya hantar listrik) atau
resistensi
c. Berdasarkan resonansi nuklir magnetic (NMR = Nuclear Magneti
resonance).
3. Banyak produk pangan mudah rusak oleh air sehingga umur simpannya
tercapai. Cari literatur bagaimana prinsip penentuan umur simpan produk
pangan dengan metode Kadar Air Kritis. Bandingkan juga metode ini dengan
pendugaan umur simpan metode Arrhenius!
Jawab:
Prinsip Pendugaan Umur Simpan
Salah satu kendala yang sering dihadapi industri pangan dalam
penentuan masa kedaluwarsa produk adalah waktu. Pada prakteknya, ada
lima pendekatan yang dapat digunakan untuk menduga masa kedaluwarsa,
yaitu nilai pustaka (literature value), distribution turn over, distribution
abuse test, consumer complaints, accelerated shelf-life testing. Nilai
pustaka sering digunakan dalam penentuan awal atau sebagai pembanding
dalam penentuan produk pangan karena produsen akan meramu serta
memproses produk sampai ditemukan kondisi umur simpan maksimal
yang dikehendaki. Setelah kondisi optimal diperoleh, prototype produk
diuji coba dengan menggunakan accelerated storage studies (ASS) atau
ASLT dan uji distribusi.
Penentuan Umur Simpan
Menurut Syarief et al . (1989), secara garis besar umur simpan
dapat ditentukan dengan menggunakan metode konvensional (extended
storage studies, ESS) dan metode akselerasi kondisi penyimpanan (ASS
atau ASLT). Umur simpan produk pangan dapat diduga kemudian
ditetapkan waktu kedaluwarsanya dengan menggunakan dua konsep studi
penyimpanan produk pangan, yaitu ESS dan ASS atau ASLT (Floros dan
E xtended Storage Studies Penentuan umur simpan produk dengan ESS,
yang juga sering disebut sebagai metode konvensional, adalah penentuan
tanggal kedaluwarsa dengan cara menyimpan satu seri produk pada
kondisi normal sehari-hari sambil dilakukan pengamatan terhadap
penurunan mutunya (usable quality) hingga mencapai tingkat mutu
kedaluwarsa. Metode ini akurat dan tepat, namun pada awal penemuan
dan penggunaan metode ini dianggap memerlukan waktu yang panjang
dan analisis parameter mutu yang relative banyak serta mahal.
Dewasa ini metode ESS sering digunakan untuk produk yang
mempunyai masa kedaluwarsa kurang dari 3 bulan. Metode konvensional
biasanya digunakan untuk mengukur umur simpan produk pangan yang
telah siap edar atau produk yang masih dalam tahap penelitian.
Pengukuran umur simpan dengan metode konvensional dilakukan dengan
cara menyimpan beberapa bungkusan produk yang memiliki berat serta
tanggal produksi yang sama pada beberapa desikator atau ruangan yang
telah dikondisikan dengan kelembapan yang seragam. Pengamatan
dilakukan terhadap parameter titik kritis dan atau kadar air. Penentuan
umur simpan produk dengan metode konvensional dapat dilakukan
dengan menganalisis kadar air suatu bahan, memplot kadar air tersebut
pada grafik kemudian menarik titik tersebut sesuai dengan kadar air kritis
produk. Perpotongan antara garis hasil pengukuran kadar air dan kadar air
kritis ditarik garis ke bawah sehingga dapat diketahui nilai umur simpan
produk. Selain berdasarkan hasil analisis kadar air, kadar air kritis dapat
ditentukan berdasarkan mutu fisik produk.
Accelerated Storage Studies Penentuan umur simpan produk
dengan metode ASS atau sering disebut dengan ASLT dilakukan dengan
menggunakan parameter kondisi lingkungan yang dapat mempercepat
proses penurunan mutu (usable quality) produk pangan. Salah satu
keuntungan metode ASS yaitu waktu pengujian relatif singkat (3−4
bulan), namun ketepatan dan akurasinya tinggi. Kesempurnaan model
secara teoritis ditentukan oleh kedekatan hasil yang diperoleh (dari metode
ASS) dengan nilai ESS. Penentuan umur simpan produk dengan metode
akselerasi dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:
1) pendekatan kadar air kritis dengan teori difusi dengan menggunakan
perubahan kadar air dan aktivitas air sebagai kriteria kedaluwarsa
Konstanta laju reaksi kimia (k), baik ordo nol maupun satu, dapat
dipengaruhi oleh suhu. Karena secara umum reaksi kimia lebih cepat
terjadi pada suhu tinggi, maka konstanta laju reaksi kimia (k) akan
semakin besar pada suhu yang lebih tinggi. Seberapa besar konstanta laju
reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu dapat dilihat dengan menggunakan
model persamaan Arrhenius. Model Arrhenius dilakukan dengan
menyimpan produk pangan dengan kemasan akhir pada minimal tiga suhu
penyimpanan ekstrim. Percobaan dengan metode Arrhenius bertujuan
untuk menentukan konstanta laju reaksi (k) pada beberapa suhu
penyimpanan ekstrim, kemudian dilakukan ekstrapolasi untuk menghitung
konstanta laju reaksi (k) pada suhu penyimpanan yang diinginkan dengan
menggunakan persamaan Arrhenius. Dari persamaan tersebut dapat
ditentukan nilai k (konstanta penurunan mutu) pada suhu penyimpanan
umur simpan, kemudian digunakan perhitungan umur simpan sesuai
dengan ordo reaksinya.
1. Cari tiga contoh pangan yang sering kalian konsumsi. Cari di buku pustaka
atau di internet komposisi komponen kimia penyusunnya sekaligus nilai
energinya!
Jawab:
1) Buah kurma
Natrium 2 mg Vitamin D 0 IU
2) Tempe
Jumlah Per 100 g:
Kalori (kcal) 192 Protein 19 g
Kolesterol 0 mg Vitamin D 0 IU
3) Madu
Jumlah Per 100 g:
Kolesterol 0 mg Vitamin A 0 IU
Vitamin D 0 IU Magnesium 2 mg
2. Cari 3 contoh produk panagan olahan di pasaran dan amati label pada
kemasannya. Catat ingredient (bahan) penyusunnya dan kelompokkan
ingridien tersebut, apakah termasuk komponen makro, komponen mikro, atau
bahan tambahan pangan. Catat juga kandungan gizi dan nilai energi yang
tercantum pada kemasan tersebut!
1) BUAVITA GUAVA
Komposisi :
Jabaran Komposisi :
Jenis Peran
air Pembentuk tekstur
buah jambu Sebagai bahan baku utama produk
sukrosa Sebagai gula sehingga meningkatkan rasa manis
perisa jambu Berfungsi sebagai pemberi aroma. Perisa ini diperoleh
dari buah jambu biji dan penggunaannya tidak untuk
dikonsumsi langsung, tetapi untuk diaplikasikan pada
bahan pangan sehingga menguatkan aroma jambu pada
produk
vitamin C Sebagai antioksidan alami yaitu asam askorbat. Vitamin
C merupakan salah satu antioksidan sekunder yang
berfungsi menangkap radikal bebas serta mencegah
terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi keursakan
yang lebih besar. Vitamin C ini secara kuat dapat
melemahkan radikal bebas sehingga mempunyai peran
yang sangat penting dalam meningkatkan system
kekebalan tubuh
garam Untuk memperbaiki rasa dengan membuat makanan
menjadi lebih gurih
pewarna alami Memberikan warna merah pada produk. pigmen merah ini
carmin (CI 75470) diperoleh dari garam aluminium dari asam carminic yang
diproduksi oleh beberapa serangga
pengatur keasaman Tujuan utama adalah untuk memberikan rasa asam pada
asam sitrat produk, namun penambahan asam dapat juga
berkontribusi terhadap rasa dan flavor serta menurunkan
pH untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan
mikroba . Unsur yang menyebabkan rasa asam adalah ion H+
atau ion hidrogenium H3O+
pemantap nabati Mempertahankan dispersi lemak di dalam air dan
sebaliknya. tanpa adanya zat pengemulsi, maka lemak
yang terdapat dlam jus akan terpisah dari airnya. Jani
pemantap ditambahkan untuk memantapkan emulsi dari
lemak dan air, sehingga produk tetap stabil, tidak meleleh,
tidak terpisah antara bagian lemak dan air, serta
mempunyai tekstur yang kompak dan tetap homogen
vitamin A Digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan akibat
proses oksidasi minyak yang terdapat dalam produk
Nutrition Fact
Vitamin B1 (tiamin) : membantu memelihara sistem saraf dan otot yang sehat
serta fungsi jantung yang normal. Setiap sel badan kita memerlukan vitamin B1
untuk membentuk ATP.
Vitamin B2 (Riboflavin) : Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah,
penghasilan antibodi, pernafasan sel, dan membantu metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein.
Vitamin B6 (piridoksin) : Diperlukan agar sistem saraf dan otak berfungsi dengan
normal dan penting untuk pelepasan karbohidrat yang tersimpan di dalam hati dan
otot. Ia mengaktifkan banyak enzim dan membantu dalam penyerapan vitamin
B12, dalam fungsi sistem imuniti, dan dalam pengeluaran antibody.
Komposisi :
Jenis Peran
Air Pembentuk tekstur. Kadar air dalam es krim antara 60%-62%,
jika air terlalu banyak maka es krim menjadi kasar, jika air
terlalu sedikit maka es krim akan menjadi terlalu padat
gula pasir Memperbaiki tekstur, meningkatkan kekentalan, dan memberi
rasa manis, menurunkan titik beku adonan,sehingga adonan
tidak terlalu cepat membeku saat diproses. Ini penting agar
udara yang masuk kedalam adonan bisa lebih banyak
sehingga tekstur menjadi lebih lembut production cost lebih
murah, karena ice cream lebih mengembang. Kadar gula
dalam es krim adalah±15% (atau sesuai selera).
minyak nabati Pemberi tekstur lembut dan lunakSusu skim bubukBahan
baku pembuatan es krim, pembentuk tekstur eskrim
susu skim bubuk Menambah rasa manis pada produk (lebih aman bagi
penderita diabetes)
sirup glukosa Pemberi rasa stroberi pada produk
saus stroberi Tambahan protein, seperti alfalaktalbumin,betalaktoglobulin,
imunogobulin, laktoferin, dan glikomakropeptida.
whey bubuk Salah satu produk turunan pati yang dihasilkandari proses
hidrolisis parsial oleh enzim α-amilase yang memiliki nilai
Dextrose Equivalent (DE) kurang dari 20.
maltodekstrin Maltodekstrin dapat bercampur dengan air membentuk cairan
koloid bila dipanaskan dan mempunyai kemampuan sebagai
perekat, tidak memiliki warna dan bau yang tidak enak serta
tidak toksik
pemantap Berfungsi untuk emulsi, yaitu membentuk selaput yang
berukuran mikro untuk mengikat molekul lemak, air dan
udara. Dengan demikian air tidak akan mengkristal, dan
lemak tidak akan mengeras. Stabilizer juga bersifat
mengentalkan adonan, sehingga selaput-selaput tadi bisa
stabil & tidak mudah memisah. Kadar stabilizer dalam es
krim adalah ± 0.3%.
pengemulsi (nabati Memperbaiki tekstur es krim yang merupakan campuran air
dan lemak
perisa stroberi Penambah aroma dan rasa stroberi
perisa vanilla Penambah aroma dan rasa vanilla
Pewarna makanan warna merah pada makanan
Karmoisin
Cl No. 14720
Pewarna Pemberi warna kuning pada makanan
makananTartrazin
Cl No. 19140
Nutrition Fact
3. ENERGEN VANILA
Komposisi :
Jabaran Komposisi
Jenis Peran
Gula Pemberi rasa manis pada produk
Krimer Susu berlemak tambahan yang berfungsi sebagai pemekat
dan pelarut protein
Terigu Sumber protein (tidak larut dalam air)
Susu bubuk Pelengkap yang ditambahkan bersama sereal untuk
memudahkan penyajian
Jagung Bahan baku pembuatan sereal
Oat Oat merupakan sumber serat (beta-glukan) yang dapat
mengurangi lemak dalam darah sehingga mencegah
mengerasnya arteri penyebab serangan jantung dan stroke
(penggumpalan darah). mendukung respon kekebalan tubuh
dengan merangsang aktivitas sel darah putih. Dengan
demikian kadar gula darah akan stabil dan mengurangi resiko
terkena diabetes tipe 2. Satu cangkir oat matang mengandung
lebih dari 6 gram protein lebih dari yang dimiliki oleh bahan-
bahan sarapan lain, terutama yang berasal dari gandum
atau jagung.
Kalsium karbonat Mencegah defisiensi kalsium bagi orang yang tidak biasa
minum susu sapi
Garam Membuat makanan terasa gurih, sodium membantu tubuh
menjaga konsentrasi cairan di dalam tubuh, sebagai transmisi
elektronik dalam saraf dan membantu sel-sel tubuh
membentuk nutrisi, mendukung fungs iorgan tubuh.
Premiks vitamin Sumber vitamin konsentrasi rendah dengan berbagai
campuran dengan mineral
Vanili Sebagai pengharum
Telur Mengandung lesitin yang berperan sebagai emulsifier untuk
mempertahankan dispersi lemak di dalam air, sehingga
produk tetap stabil
Ekstrak malt Sebagai flavoring/ penyedap
Nutrition Fact
Lemak : Sebagai sumber energi dan daya tahan tubuh, melindungi tubuh kita dan
untuk mengatur suhu tubuh, pengangkut vitamin A, D, E, dan K, serta membantu
produksi hormon.
Protein : Digunakan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh dan bahan
pembentuk senyawa kimia seperti enzim.
7) Asam folat : Membantu tubuh untuk membuat dan memelihara DNA dan RNA,
memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia, pengatur keakuratan fungsi
nutrisi neurotransmitter dan penyeimbang zat kimia otak. Asupan asam folat yang
cukup sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan
tabung saraf pada bayi.
8) Vitamin B12 (kobalamin) : Diperlukan bagi pembuatan bahan genetik pada sel
(DNA) untuk pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah oleh sum-sum
tulang. Ia menolong memelihara sel saraf dan sel darah merah.
9) Vitamin D : Diperlukan untuk penyerapan dan penggunaan kalsium. penting
terutama untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak-anak, mencegah otot
menjadi lemah dan terlibat mengatur denyut jantung.
10) Vitamin E : Merupakan salah satu antioksidan yang penting dalam pencegahan
kanker dan penyakit kardiovaskular. Ia memperbaiki peredaran darah dan
mengurangkan tekanan darah, membantu dalam pencegahan penyakit katarak,
dan mengendurkan otot kaki dari kekejangan. Vitamin E dapat menyehatkan
kulit, rambut, dan membantu mencegah anemia.
11) Kalsium : Diperlukan untuk pembentukan dan tulang yang kuat serta gigi yang
sehat. Kalsium juga berperan dalam pembekuan darah, penghantaran gerak balas
saraf, dan kontraksi otot. Peranan penting kalsium ialah mencegah penyakit
osteoporosis.