Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN

MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

Pengertian Penanganan Malaria adalah langkah-langkah yang dilakukan petugas


dalam melakukan penatalaksanaan kasus Malaria.
Malaria adalah Penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan
oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksanaan kasus malaria di
UPTD Puskesmas kota baru.
Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kota Baru Nomor :
Tahun : Tentang jenis-jenis pelayanan
Referensi a. PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
b. Prosedur Penanganan Malaria oleh Subdit Malaria Dit-PPBB
Ditjen PP dan PL 2010
Prosedur/Langkah 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
-langkah 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sederhana
3. Petugas menegakkan diagnosa sesuai hasil pemeriksaan penunjang
(Laboratorium)
4. Petugas memberikan terapi penatalaksanaan
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi pada pasien atau
keluarga pasien
Unit Terkait KIA
Poli Umum

Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No. Isi Perubahan
Diberlakukan
PENATALAKSANAAN
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

Pengertian Penanganan malaria adalah langkah-langkah yang dilakukan petugas


dalam melakukan penatalaksanaan kasus malaria.
Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan
oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus malaria di
UPTD Puskesmas Kota Baru.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kota Baru Nomor Tahun
tentang Jenis-jenis Pelayanan.
Referensi a. PMK No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
b. Prosedur Penanganan Malaria oleh Subdit Malaria-Dit PPBB
Ditjen PP & PL, 2010
Prosedur/Langkah a. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
-langkah Pada anamnesa sangat penting diperhatikan :
1) Keluhan utama : demam, menggigil, berkeringat, dan dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah diare, dan nyeri otot atau
pegal-pegal.
2) Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke
daerah endemik malaria.
3) Riwayat tinggal didaerah endemik malaria.
4) Riwayat sakit malaria.
5) Riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir.
6) Riwayat mendapat transfusi darah
7) Gejala klinis pada anak dapat tidak khas

Untuk penderita tersangka malaria berat disertai :


1) Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat.
2) Kelemahan umum
3) Kejang-kejang
4) Panas sangat tinggi
5) Mata atau tubuh kuning
6) Perdarahan hidung, gusi, atau saluran pencernaan
7) Nafas cepat dan/atau sesak nafas
8) Muntah terus menerus
9) Tidak dapat makan minum
10) Warna air seni seperti teh tua sampai kehitaman
11) Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria)
PENATALAKSANAAN
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

12) Telapak tangan sangat pucat.

b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang sederhana.
Pemeriksaan fisik tanda patognomonis
1) Pada periode demam
a) Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh
meningkat dapat sampai 40oC dan kulit kering.
b) Pucat.
c) Nadi cepat.
d) Pernafasan cepat (takipnea)
2) Pada periode dingin dan berkeringat
a) Kulit teraba dingin dan berkeringat.
b) Nadi teraba cepat dan lemah.
c) Kondisi tertentu ditemukan penurunan kesadaran.
3) Kepala : kongjunctiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis
dan pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
4) Toraks : terlihat pernafasan cepat.
5) Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
asites.
6) Ginjal : ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria
atau anuria.
7) Ekstremitas : akral dingin (tanda-tanda syok).

Pada tersangka malaria berat dapat ditemukan :


1) Temperatur aksila ≥ 40oC
2) Tekanan darah sistolik < 70 mmHg pada orang dewasa dan
anak-anak < 50 mmHg
3) Nadi cepat dan lemah / kecil
4) Frekuensi nafas > 35 x/menit pada orang dewasa atau > 40
x/menit pada balita. Anak dibawah 1 tahun > 50 x/menit.
5) Penurunan derajat kesadaran
6) Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, hematom)
7) Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit
berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang).
8) Tanda-tanda anemia berat (konjunctiva pucat, telapak tangan
pucat, lidah pucat)
9) Terlihat mata kuning (ikterik)
10) Adanya ronki pada kedua paru
PENATALAKSANAAN
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

11) Pembesaran limpa dan/atau hepar


12) Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai anuria
13) Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik)

Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit
plasmodium atau
2) Menggunakan rapid diagnostic test (RDT) untuk malaria

c. Petugas menegakkan diagnosa sesuai hasil pemeriksaan


penunjang.

d. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif


1) Pengobatan malaria falciparum
Lini pertama : dengan fixed dose combination = FDC yang
terdiri dari dihydroartemisinin (DHA) + piperakuin (DHP)
tiap tablet mengandung 40 mg dihydroartemisinin dan 320
mg piperakuin.

Untuk dewasa dengan berat badan (BB) sampai dengan 59 kg


diberikan DHP peroral 3 tablet 1 x per hari selama 3 hari dan
primakuin 2 tablet sekali sehari 1 x pemberian, sedangkan
untuk BB >60 kg diberikan 4 tablet DHP 1 x sehari selama 3
hari dan primakuin 3 tablet sekali sehari 1 x pemberian.
Dosis DHA = 2 – 4 mg/KgBB (Dosis tunggal), priperakuin =
16 – 32 mg/KgBB (Dosis tunggal), primakuin = 0,75
mg/KgBB (Dosis tunggal).

Pengobatan malaria falciparum yang tidak respon


terhadap pengobatan DHP.
Lini kedua : kina + doksisiklin / tetrasiklin + primakuin
Dosis kina = 10 mg/KgBB (3 x per hari selama 7 hari),
doksisiklin = 3,5 mg/KgBB per hari (dewasa 2 x sehari
selama 7 hari), 2,2 mg/KgBB per hari (8 – 14 tahun 2 x
sehari selama 7 hari), tetrasiklin = 4 – 5 mg/KgBB per kali (4
kali per hari selama 7 hari)
PENATALAKSANAAN
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

2) Pengobatan malaria vivax dan ovale


Lini pertama : dihydroartemisinin (DHA) + Piperakuin
(DHP) diberikan peroral 1 x per hari selama 3 hari,
primakuin = 0,25 mg/KgBB per hari ( selama 14 hari).

Pengobatan malaria vivax yang tidak respon terhadap


pengobatan DHP.
Lini kedua : kina + primakuin
Dosis kina = 10 mg/KgBB per kali (3 x per hari selama 7
hari), primakuin = 0,25 mg/KgBB (selama 14 hari)

Pengobatan malaria vivax yang relaps (kambuh) :


 Diberikan lagi regimen DHP yang sama tetapi dosis
primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/KgBB per hari
 Dugaan relaps pada malaria vivax adalah apabila
pemberian primakuin dosis 0,25 mg/KgBB per hari sudah
diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali
dengan parasit positif dengan kurun waktu 3 minggu
sampai 3 bulan setelah pengobatan.

3) Pengobatan malaria malariae


Cukup diberikan DHP 1 kali per hari selama 3 hari dengan
dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya dan tidak
diberikan primakuin.

4) Pengobatan infeksi campuran antara malaria falciparum


dengan malaria vivax / malaria ovale dengan DHP
Pada penderita dengan infeksi campuran deiberikan DHP 1
kali per hari selama 3 hari serta primakuin dosis 0,25
mg/KgBB selama 14 hari.

5) Pengobatan malaria pada ibu hamil


 Trimester pertama diberikan kina tablet 3 x 10 mg/KgBB
+ clindamycin 10 mg/KgBB selama 7 hari
 Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP tablet selama
3 hari.

e. Petugas mencatat dan mendokumentasikan dalam rekam


medis.
PENATALAKSANAAN
MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 3 dari 5
UPTD PUSKESMAS Dr. Imelda
KOTABARU NIP. 19760614 200604 2 017

Unit Terkait Poli umum


IGD
Laboratorium
Pengelola program malaria

Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No. Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai