Anda di halaman 1dari 13

RESUME

AKUNTANSI INVESTASI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Miqdad, S.E., M.M., Ak.

Oleh:

Nadiya Az Zahra 180810301239

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Jember

2020
AKUNTANSI INVESTASI

DEFINISI INVESTASI

Investasi adalah kegiatan pemerintah yang menanamkan uangnya dalam bentuk


penyertaan modal atau pembelian surat utang dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi
atau sosial. Berdasarkan PSAP No. 6 Paragraf 6, investasi adalah aset yang dimasudkan
untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfat sosial,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan pada
masyarakat.

BENTUK INVESTASI
Dalam melakukan investasi, pemerintah dibatasi oleh peraturan perundang-undangan,
mengenai bentuk, sifat, dan jenis-jenisnya. Investasi dapat dilakukan untuk jangka pendek
maupun untuk jangka panjang. Investasi jangka pendek dilakukan pada pasar uang,
sedangkan investasi jangka panjang dilakukan pada pasar modal. Investasi pemerintah
biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, Sertifikat Bank Indonesia, surat utang, dan
obligasi BUMN/BUMD.
PSAP No.6 Paragraf 8 menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis investasi yang
dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Hakikat investasi dapat
berupa pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (obligasi), serta
instrument ekuitas (saham).

KLASIFIKASI INVESTASI
Investasi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi
jangka panajng. Investasi jangka pendek merupakan kemlompok aset lancar, sedangkan
investasi jangka panjang merupakan kelompok aset non lancar. Investasi jangka pendek
adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua
belas) bulan atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.

1. Investasi Jangka Pendek


Berdasarkan PSAP No.6 Paragraf 10, investasi jangka pendek harus memenuhi
karakteristik, seperti dapat segera diperjualbelikan/dicairkan; investasi tersebut ditujukan

2
dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila
timbul kebutuhan kas, dan beresiko rendah.
Selanjutnya dalam PSAP No.6 menjelaskan bahwa pembelian surat-surat berharga
yang beresiko tinggi bagi pemerintah, karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat
berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk
dalam investasi jangka pendek antara lain adalah :
a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha.
b. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan
yang baik dengan pihak lain.
c. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan memenuhi kebutuhan kas jangka
pendek.
Paragraf 12 PSAP No.6 menjelskan bahwa investasi yang dapat digolongkan sebagai
investasi jangka pendek, antara lain meliputi :
a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang
secara otomatis (resolving deposits).
b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat
maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Investasi Jangka Panjang


PSAP No.6 Paragraf 13-19 menjelaskan investasi jangka panjang dibagi menurut sifat
penanaman inestasinya, yaitu permanen dan non permanen. Investasi permanen adalah investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan investasi
nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan.
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan
untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam
jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat juga berupa :
a. Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan badan
usaha lainnya yang bukan milik negara. Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat
berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal
bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Investasi ini merupakan bentuk investasi yang tidak
bisa dimasukkan ke kelompok penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh
pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada

3
pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti yang tidak tercakup dalam pernyataan ini.

Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:
a. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai
dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah.
b. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga.
c. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal
kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat.
d. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimakdsudkan untuk dimiliki pemerintah
secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyematan perekonomian.

PENGAKUAN INVESTASI

Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan
perubahan piutang menjadi investasi, menurut PSAP No.6 Paragraf 20 dan 21 dapat diakui
sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang
akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah.
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (relieble).

Pengeluran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas
pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan
pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.

PENGUKURAN INVESTASI

PSAP No.2 Paragraf 23-35 mengatakan bahwa untuk beberapa jenis investasi, terda[at
pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar
dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan, untuk investasi yang tidak
memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar
lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi
jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi
harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya
lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila investasi dalam bentuk surat

4
berharga diperoleh tanpa biaya perolehan , maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar,
maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh
investasi tersebut. Investasi jangka pendek dalam bentuk nonsaham, misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen, misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri
ditambah biaya itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi
tersebut.
Namun, investasi nonpermanen, misalnya, dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar
nilai perolehanya. Investasi nonpermanen yang dimaksukan untuk penyehatan/ penyelamatan
perekonomian, misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan perbankan, dinilai sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal diproyek-proyek
pembangunan pemerintah (seperti proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk
biaya yang dikeluarkan untuk pernecanaan dan biaya lain yang diekluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Apabia investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset peerintah, maka nilai
investasi yang diperoleh pemerintah dalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi
tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar deangan mata uang asing
yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah
bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.
Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari
pembelian sampai saat jatuh tempo, sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortiasi tersebut dikreditan atau didebitkan pada
pendapatan bunga, sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai tersebut
(carrying value) investasi tersebut.

5
METODE PENILAIAN INVESTASI
Menurut PSAP No. 06 Paragraf 36, penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan
tiga metode, yaitu :
a. Metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi
tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak memengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait. Penghasilan tersebut diakui
sebagai pendapatn dari bagian laba atas penyertaan modal (hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan)
b. Metode ekuitas, metode penilaian yang mengakui penurunan atau kenaikan nilai
investasi sehubungan dengan adanya laba/rugi badan usaha yang menerima investasi
(investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian yang dimiliki
pemerintah.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

PENGAKUAN INVESTASI

Menurut PSAP No 6 Paragraf 39 dan 40, hasil investasi yang diperoleh dari investasi
jangka pendek, yaitu berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash
dividend) diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah
yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa dividen tunai yang
diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan mengurangi nilai
investasi pemerintah. Dividen dalam bentuk saham yang iterima tidak akan menambah nilai
investasi pemerintah.

PELEPASAN DAN PEMINDAHAN INVESTASI


Dalam PSAP No 6 Paragraf 41 mengatakan bahwa pelepasan investasi pemerintah
dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain
sebagainya. Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek yang berasal dari manajemen
Kas diakui sebagai penerimaan kas pemerintah. Penerimaan dari pelepasan investasi ini tidak
dilaporkan sebagai pendapatan atau pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran.

6
Penerimaan ini dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi. Sedangkan,
penerimaan dari pelepasan investasi jangka Panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan.
Pelepasan investasi pemerintah dapat dilakukan hanya terhadap sebagian investasi. Apabila
pelepasan hanya dilakukan untuk sebagian investasi maka nilai investasi yang dilepas dihitung
menggunakan nilai rata-rata dari investasi tersebut.
PSAP No 6 Paragraf 42 menyatakan bahwa perbedaan antara hasil pelepasan
investasi dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan pada keuntungan/rugi
pelepasan investasi. Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan dalam laporan
operasional.

PENYAJIAN INVESTASI DALAM LAPORAN KEUANGAN


Investasi disajikan sesuai dengan klasifikasi investasi. Investasi jangka pendek disajikan
pada pos asset lancer di neraca, sedangkan investasi jangka panjang disajikan pada pos
investasi jangka panjang sesuai dengan sifatnya, baik yang bersifat permanen maupun yang
nonpermanent.

PENGUNGKAPAN INVESTASI
Menurut PSAP No 6 Paragraf 43, hal-hal yang harus diungkapkan dalam laporan
keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi pemerintah, antara lain :
a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi
b. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanent
c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka Panjang
d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut
e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alas an penerapannya
f. Perubahan pos investasi

PROSEDUR AKUNTANSI INVESTASI


1. Fungsi-fungsi yang terkait pada prosedur akuntansi investasi jangka panjang berdasarkan
permendagri No 13 Tahun 2006 antara lain yaitu:
a. Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran
b. Pejabat pelaksana teknis kegiatan
c. Bendahara pengeluaran/pembantu bendahara pengeluaran
d. Pejabat penatausahaan keuangan SKPD
e. Bagian penanggungjawab investasi
7
f. Bendahara umum daerah/kuasa bendahara umum daerah

2. Dokumen yang digunakan dalam akuntansi asset dan menjadi dasar dalam pencatatan aset
berdasarkan Permendagri No 13 Tahun 2006, antara lain yaitu:
a. Surat perintah membayar (SPM) dan surat perintah pencairan dana (SP2D)
b. Dokumen investasi
c. Memo penyesuaian
d. Laporan posisi investasi daerah

PENGAKUAN HASIL INVESTASI


Berdasarkan PSAP No. 6 Paragraf 39-40 menyimpulkan bahwa hasil investasi yang
diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi,
dan dividen tunai (cash dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal
pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan
hasil investasi. Sedangkan apabila menggunakan metode ekuitas, bagian laba berupa dividen
tunai yang diperoleh oleh pemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil investasi dan
mengurangi nilai investasi pemerintah. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak
akan menambah nilai investasi pemerintah.

8
REFERENSI

Erlina., Rambe, O. S., & Rasdianto. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual.
Jakarta: Salemba Empat.

9
10
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai