OLEH:
MAHLIL
PO.714203192013
Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang
dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna.
Bening dan
transparan. Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan
penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun
tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan
filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus
jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai contoh
pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri
visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila
menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa. Ikatan peptide
pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280
nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka
konsentrasi protein terlarut semakin besar.
cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat
ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai
750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru,
hijau, apapun, selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah
lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur
kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi
(3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai
sumber lampu.
Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki
warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh
karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna
Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang
akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-
benar stabil. Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble
protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini
harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah
reagent Folin. Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit
basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna
biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi
intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang
3. Spektrofotometri UV-VIS
Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada
penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra
merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri ini adalah infra
merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada
spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih
kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus
fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang
gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.
Dari 4 jenis spektrofotometri yang telah dijelaskan diatas (UV, Vis, UV-Vis dan
Ir) memiliki prinsip kerja yang sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan
cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu”. Sedangkan perbedaannya terletak
pada panjang gelombang yang digunakan.
JENIS JENIS KROMATOGRAFI
1. PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi
dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis
tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan
kromatografi.
b. Kromatografi Penyaringan Gel
Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-
molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air
dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul
berdasarkan ukurannya. Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat
dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa yang
menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.
c. Kromatografi Elektroforesis
Merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus
aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode dan anion
menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.
d..Kromatografi Kertas
distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan
prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai
pengganti kolom.
Dalam kromatografi kertas fasa diam didukung oleh suatu zat padat berupa
bubuk selulosa. Fasa diam merupakan zat cair yaitu molekul H2O yang teradsorpsi
dalam selulosa kertas.fasa gerak berupa campuran pelarut yang akan mendorong
factor (Rf). Nilai Rf identik dengan time retention (tR) atau volume retention
(VR).
Sistem ini akan terserap oleh kertas dan sebagai akibat dari gaya kapiler akan
merambat sepanjang kertas tersebut. Rambatan ini dapat diusahakan dalam modus
keseluruhannya disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya telah jenuh dengan
f. Kromatografi gas
Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang
mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak
atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini. Efisiensi pemisahan
ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel dan cairannya. Disarankan untuk
mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan
hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan
mempengaruhi kesensitifan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah
tujuannya analisik atau preparatif. HPLC (high precision liquid chromatography atau
high performance liquid chromatography)
Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa
organik skala besar, HPLC (high precision liquid chromatography atau high
performance liquid chromatography) secara ekstensif digunakan. Bila zat melarut
dengan pelarut yang cocok, zat tersebut dapat dianalisis. Ciri teknik ini adalah
penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim fasa mobil kedalam kolom. Dengan
memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi pemisahan dapat ditingkatkan dengan
besar. Kromatografi penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai fasa diam
dan telah berhasil digunakan untuk analisis kation, anion dan ion organic
Teori Kromatografi Gas
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa kualitatif dan
analisa Ckuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara analisa yang dapat
digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic. Kita telah mengetahui
bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat (KGP), dan
kromatografi gas cair (KGC). Dalam kedua hal ini sebagai fasa bergerak adalah gas
(hingga keduanya disebut kromatografi gas), tetapi fasa diamnya berbeda. Meskipun
kedua cara tersebut mempunyai hanya persamaan. Perbedaan antara ke duanya
hanya tentang cara kerja.
REFRAKTOMETER
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui indeks refraksi
(indeksbias), specific grafity (rapatan jenis), dan konsentrasi dari suatu zat terlarut.
Refraktometer terdapat empat jenis yaitu :
a. refraktometer untuk kadar gula
b. Refraktometer untuk kadar protein
c. Refraktometer untuk kadar urine
d. Refraktometer untuk kadar garam (salinitas).
Prinsip kerja refraktometer ialah cahaya polikromatis dari sinar lampu menyinari day
light plate. Kemudian samle diteteskan 2-3 tetes yang diletakkan di atas prisma. Sample
terkena cahaya polikromatis yang diteruskan ke prisma. Cahaya polikromatis diubah
menjadi cahaya monokromatis. Terjadi pemfokusan pada lensa, dan deiteruskan ke
biomaterial skip, sehingga tertera skala. Skala dibaca menggunaka mata dari eye pieces.
1. Refraktometer Abbe
Setelah dipakai prisma dibersihkan sampai kering Kalibrasi dengan aquades sampai
batas biru putih yang menunjukan skala 0.
Refraktometer brix
Mengukur kosentrasi padatan terlarut dari gula ,garam,protein dan lebih dalam
makanan dan cairan ideal untuk control kualitas. Hand refrektometer brik untuk gula