3. Pencemaran tingkat ketiga yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada
faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
<2 A A-B B E F
2-3 A-B B C E F
3-5 B B-C C D E
5-6 C C-D D D D
>6 C D D D D
Sumber: Abbey, dkk, 1969
4. Tumbuhan, pada siang hari pepohonan akan menyerap zat pencemar di udara
sehingga di udara konsentrasi zat tersebut akan berkurang. Hal ini disebabkan
gas karbon dioksida yang terkandung di udara yang tercemar akan diserap
oleh daun yang digunakan dalam proses fotosintesis pada siang hari.
Kemudian dauan akan mengeluarkan oksigen ke udara sebagai hasil dari
proses fotosintesis sehingga banyaknya pepohonan akan menyebabkan udara
menjadi segar.
b. Aspeksia, adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu
melepas karbon dioksida. Gas penyebab tersebut seperti CO, H2S, NH3, dan
CH4.
c. Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya merupakan
pencemaran udara dalam ruang. Contohnya: Formaldehide dan Alkohol.
4. Berdasarkan asalnya
a. Primer adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang
menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contohnya:
CO2, yang meningkat diatas konsentrasi normal.
b. Sekunder adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi
anatara zat polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya: Peroxy
Acetil Nitrat.
Adapun klasifikasi bahan pencemar atau polutan menurut Mukono (2003) dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Polutan Primer
Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu,
dan dapat berupa gas. Gas terdiri dari:
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan
kimia diudara misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO
yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1 ppm
NO Tidak berwarna, Tingkat Pembakaran Aktivitas
tidak berbau; tidak konsentrasi bakteri; proses
mudah terbakar
background dari pembakaran
dan sedikit larut
dalam air, toksik. 10 sampai alamiah; petir
dengan 100 ppt;
tingkat di
perkotaan yang
telah diteliti lebih
besar dari
500 ppb
Daftar Pustaka