Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NADIYAH SHOFWAH KUSUMANINGATI

NIM / KELAS : F1319044 / S1 AKUNTANSI TRANSFER A


MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI

BAB XII
PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF

Pengungkapan merupakan konsep, metode dan media tentang penyampaian informasi


akuntansi kepada pihak yang berkepentingan. Masalah teoritis terkait dengan pengungkapan
meliputi: untuk siapa informasi diungkapkan, mengapa pengungkapan harus dilakukan, seberapa
banyak informasi yang perlu diungkapkan serta kapan dan bagaimana cara pengungkapannya.
Tujuan umum pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk
mencapai tujuan pelaporan keuangan dan melayanai pihak yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Pihak yang dijadikan fokus utama dalam pengungkapan yaitu investor dan
kreditor. Terdapat tiga tingakatan pengungkapan ditinjau dari segi luasnya antara lain memadai,
wajar dan penuh.
Tingkat pengungkapan yang tepat ditentukan dengan beberapa pertimbangan karena terlalu
banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikit informasi. Pertimbangan
tersebut dilihat dari tujuan pengungkapan, kos penyediaan informasi yang harus lebih kecil dari
manfaat informasi yang disediakan, information overload, dan kebutuhan pemakai yang harus
teridentifikasi dengan jelas.
Regulasi juga menjadi masalah teoritis dalam pengungkapan. Perlukah campur tangan
pemerintah untuk menetapkan luas dan jenis pengungkapan atau apakah masalah ini diserahkan
kepada pasar. Alasan pendukung regulasi antara lain penyalahgunaan, eksternalitas, asimetri
informasi dan keengganan manajemen.
Metode pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana informasi disajikan melalui
pelaporan keuangan. Standar akuntansi dan peraturan lain yang menentukan cara pengungkapan
dalam pelaporan keuangan. Informasi tersebut dapat berupa pos statemen keuangan, catatan kaki,
istilah teknis, lampiran, komunikasi manajemen dan catatan dalam laporan auditor.
Sarana interpretif adalah upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka
akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai basis
penilaian. Terdapat beberapa permasalahan terkait dengan teori ini, yaitu (1) dengan berjalannya
waktu, nilai berubah sementara kos tidak dan (2) apakah rerangka akuntansi pokok diganti atau
sekadar ditambah sarana interpretif.
Berdasarkan uraian tentang sarana interpretif dapat disimpulkan bahwa rerangka akuntansi
pokok memang memiliki kelemahan karena adanya perubahan nilai yang terjadi karena fluktuasi
harga atau karena perubahan daya beli. Buku besar harus dipelihara karena berisi kos aktual atau
historis sedangkan revisi dapat dilakukan dengan menyediakan buku besar secara terpisah untuk
mencatat revisi dan berfungsi sebagai akun penambahan atau akun penilaian.
BAB XIII
AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan
akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang
didalamnya harga-harga berubah. Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan
keuangan untuk mencapai tujuan penyajian informasi keuangan.
Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk membeli
barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda. Pada umumnya, harga barang-barang
cenderung naik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah rupiah untuk membeli barang yang
sama di waktu kemudian. Rerangka akuntansi pokok didasarkan pada asumsi bahwa daya beli
uang stabil sepanjang masa. Dalam kondisi perubahan harga sangat mencolok, keberpautan
informasi dengan keputusan menjadi berkurang. Agar kualitas keterandalan (reliabilitas) dan
keberpautan (relevansi) dapat dicapai, rerangka akuntansi pokok harus dilengkapi dengan
informasi perubahan harga untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap laba dan posisi keuangan.
Perubahan harga yang mencolok menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal
penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar
yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu waktu. Hal ini diatasi dengan
akuntansi kos sekarang. Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda
dengan mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau
kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas
atau kemampuan kapital sebelumnya.
Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat
harga umum dan dapat diatasi dengan akuntansi daya beli konstan. Tujuan akuntansi daya beli
yaitu untuk mempertahankan kapital atas dasar daya beli. Masalah pemertahanan kapital
berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya;
financial atau fisis.
Berkaitan dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dikategorikan menjadi (1)
Moneter yang berkaitan dengan untung atau rugi daya beli dan (2) Nonmoneter yang terkait
dengan untung atau rugi penahanan.
Perubahan harga terdiri atas: (1) Perubahan harga umum yaitu perubahan karena inflasi
atau daya beli (2) Perubahan harga spesifik yaitu perubahan karena persepsi terhadap manfaat
barang atau perubahan teknologi (3) Perubahan harga relatif yaitu perubahan harga setelah
pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Standar pelaporan perubahan harga menyangkut empat model yaitu akuntansi kos historis,
akuntansi daya beli konstan, akuntansi kos sekarang dan akuntansi kos sekarang/daya beli
konstan. Suatu model akuntansi perubahan harga merupakan kombinasi tiga dimensi penting
yaitu dasar penilaian, skala pengukuran dan jenis kapital.

Pertanyaan:
Apakah ada manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melakukan pengungkapan sukarela?

Anda mungkin juga menyukai