TINGKAT IA
Tentang
Oleh
DOSEN PENGAMPU
YUSSIE ATER MERRY, S.ST, M.Keb
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “Pendewasaan Usia Perkawinan” yang diajukan
sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Asuhan Kesehatan Reproduksi
Remaja.
Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan malakah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Yussie Ater Merry, S.ST, M.Keb selaku dosen pengampu.
Akhir kata kami mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, kami menerima saran dan kritikan serta masukan yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui kelompok bina keluarga remaja setiap keluarga yang memiliki remaja
dapat saling bertukar informasi dan bersama tentang hal-hal yang berkaitan
juta kelahiran terjadi pada ibu yang berusia 15-19 tahun atau 11% dari
bahwa 29% wanita menikah saat berusia 18 tahun. Prevalensi tertinggi kasus
1
2
bahwa di Indonesia data pernikahan dini sudah cukup tinggi yaitu 4,8% pada
usia 10-14 tahun dan 41,9% pada usia 15-19 tahun. Pernikahan usia dini
Fertility Rate (ASFR) di Bali ditemukan bahwa kehamilan remaja pada usia
dini cukup tinggi. Remaja yang hamil usia < 20 tahun ditemukan sebanyak
653 jiwa, sedangkan persalinan remaja pada usia < 20 tahun sebanyak 412
jiwa. Data pernikahan usia < 21 tahun lebih banyak ditemukan pada
anak-anakya.
angka kesakitan dan kematian ibu. Anak perempuan usia 10-14 tahun berisiko
lima kali lipat meninggal saat hamil maupun bersalin sedangkan pada
kelompok usia 15-19 tahun risikonya meningkat dua kali lipat bila
belum matang, sehingga masih labil dalam menghadapi masalah yang timbul
dalam perkawinan. Jika dipandang secara sosial ekonomi, pada usia yang
cukup untuk berumah tangga, seseorang akan memiliki kehidupan yang kuat
Vindari, 2012).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. PUP bukan sekedar
Tujuan PUP seperti ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin
4
5
ibu yang telah berusia 20 tahun. Kelahiran anak, oleh seorang ibu
a) Keguguran
1) Prioritas kontrasepsi adalah oral pil, oleh karena peserta masih muda
dan sehat
tinggi.
ukuran terkecil.
jarak ideal antara dua kelahiran bagi PUS kelompok ini adalah sekitar
7-8 tahun. Patokannya adalah jangan terjadi dua balita dalam periode 5
(IUD).
3) Pil kurang dianjurkan karena pada usia ibu yang relatif tua
sosial budaya setempat. Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12-24
oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan
8
belum kawin. Sementara itu menurut BKKBN batasan usia muda adalah
definisi usia muda bersifat konseptional pada tahun 1974. Dalam hal ini
menjadi dewasa.
Dari batasan usia muda di atas ditetapkan batasan usia muda antara
seksualnya. Bila hal ini ditinjau dari sudut kesehatan maka masalah utama
d. Bila batas usia 24 tahun merupakan batasan usia maksimal yaitu untuk
memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih
pendapat sendiri.
masyarakat.
suatu perkawinan adalah 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria
mereka sudah boleh menikah, batasan usia ini dimaksud untuk mencegah
mencapai usia 21 tahun masih diperlukan izin orang tua untuk menikahkan
anaknya. Setelah berusia di atas 21 tahun boleh menikah tanpa izin orang
10
UU tidak menganggap mereka yang di atas usia 16 tahun untuk wanita dan
19 tahun untuk pria bukan anak-anak lagi, tetapi belum dianggap dewasa
dari segi kesehatan reproduksi, usia 16 tahun bagi wanita, berarti yang
batas usia kawin telah ditetapkan UU, namun pelanggaran masih banyak
a. Faktor Pengetahuan
blue film. Sehingga jika terjadi kehamilan akibat hubungan seks pra
nikah maka jalan yang diambil adalah menikah pada usia muda. Tetapi
agar terhindar dari perbuatan dosa,seperti seks sebelum nikah. Hal ini
11
b. Faktor Pendidikan
(Sekarningrum, 2002).
ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan, dan juga faktor perubahan
orang tua. Hal ini tidak sepenuhnya kedua anak tersebut haruslah
perhatian dari orang tuanya, kasih sayang dari orang tuanya dan
hubungannya mereka memiliki daya nafsu seksual yang tinggi dan tak
hubungan seksual hanya demi penunjukkan rasa cinta. Orang tua di sini
13
pada remaja tidak pernah menguntungkan, pada hal masa remaja adalah
d. Faktor Budaya
kecil telah dijodohkan orang tuanya. Dan akan segera dinikahkan sesaat
(Ahmad, 2009).
Dimana faktor budaya di sini adalah orang tua yang menjodohkan atau
(Loon, 1992). Faktor risiko usia menikah pada usia dini berhubungan
biasanya 10-12 kali lebih besar kemungkinan terjadi kanker leher rahim
usia tersebut rahim seorang remaja putri sangat sensitif. Serviks remaja
patologik. Perubahan yang tidak khas ini menginisiasi suatu proses yang
masih sangat lemah. Jika dia hamil, maka akibatnya akan mudah
keguguran karena rahimnya belum begitu kuat, sehingga sulit untuk terjadi
15
dipaksakan, hubungan seksual pada usia dini, kehamilan pada usia muda,
faktor penting yang berperan dalam pernikahan usia dini. Hal lain yang
angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, pernikahan di usia dini juga dapat
a. Dampak Biologis
yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara isteri
b. Dampak Psikologis
dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan
c. Dampak Sosial
pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki
ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang
300 juta dan minimum 60 juta rupiah. Apabila tidak diambil tindakan
ilegal akan menyebabkan tidak ada efek jera dari pelaku bahkan akan
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada pasangan suami istri yang telah
mereka tidak bahagia dan akhirnya akan terjadi perceraian. Hal ini akan
A. Kesimpulan
tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. PUP bukan sekedar
mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa.
ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Tujuan PUP seperti
ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin yang lebih dewasa.
ini terdiri dari tiga masa reproduksi yaitu masa menunda perkawinan dan
ekonomi keluarga, kehendak orang tua, kemauan anak, pendidikan, adat dan
20
pendidikan, dan faktor ekonomi. Faktor yang mempengaruhi perkawinan usia
21
DAFTAR PUSTAKA