Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agustino Fransisko Kainama

NPM : 12114201170003
Kelas :A
Tugas III : Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif.

Study Kasus I:
Pasien Ny. Ana dengan kanker payudara stadium 4, mempunyai luka kronis pada payudara
kiri dengan gambaran luka; exudat (+), warna kuning kental, luka rentan berdara (+), bau (+),
nyeri (+), jaringan nekrotik warna berhitaman keras pada pinggir luka, diameter luka sekitar
10 – 15 cm, terdapat lubang – lubang kecil membentuk gua dan di dalamnya ada
mikroorganisme yang semakin berkembang jadi larva (belatung).
Pertanyaan!!!
Bagaimana pengelolaan luka kanker kronis ini?
Jawaban.
Ada dua prinsip utama dalam pengolaan perawatan luka kanker payudara, yang
pertama menyangkut pembersihan/pencucian luka , prinsip kedua menyangkut pemilihan
balutan. Luka kering dibersihkan dengan teknik swabbing yaitu ditekan dan digosok pelan-
pelan menggunakan kassa steril yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9%. Sedang luka
basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irigasi yaitu disemprot lembut dengan
air steril atau NaCl 0,9% (Ganiswara, 2005).
Untuk kasus di atas pengelolaan luka kanker kronis ini, dengan mengukan perawatan
luka kanker payudara dengan bau dengan cara membuang jaringan mati dan mengeliminasi
kontaminasi bakteri. Autolitik atau enzymatic debridement merupakan metode yang cukup
dianjurkan untuk membuang jaringan mati. Penggunaan therapy antibiotic topikal pada luka
kanker payudara seperti metronidazole sangat efektif untuk membunuh bakteri yang dapat
menimbulkan bau (Gitaraja, 2004). Pembalut luka merupakan sarana vital untuk mengatur
kelembaban kulit, menyerap cairan yang berlebihan, mencegah infeksi, dan membuang
jaringan mati pada luka kanker (Keast, 2007). Nistatin yang dikombinasikan dengan
metronidazole dan tepung maizena digunakan untuk mengurangi iritasi/lecet, menyerap
cairan dan mengurangi bau yang tidak sedap pada luka kanker payudara.
Sedangkan prinsip pengelolaan perawatan luka kanker yang lain adalah tidak boleh
membuat luka menjadi sebuah luka baru (berdarah lagi), dan juga harus bias mengontrol bau
yang tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mencegah infeksi, mengurangi nyeri, dan
merawat kulit di sekitar luka (Anonim, 2008). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kalinski,
(2005) penggunaan metronidazol topikal sangat efektif mengatasi bau pada luka kanker,
Studi Kasus II :
Seorang wanita berusia 37 tahun dengan CA payudara dengan metastase ke dinding paruh
mengeluh nyeri di seluruh dada. Nyeri hanya tertangani sebseasr 50% dengan menggunakan
ibuprofen 400mg 3x/hari.
Pertanyaan!!!
Apa yang anda lakukan?
Jawaban.
1. Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presifitas.
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3. mengunakan Teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
sebelumnya.
4. Memberikan lingkungan tenang.
5. Mengajarkan Teknik non famakologis (relaksasi, distraksi) untuk mengatasi nyeri.
6. Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri.

Anda mungkin juga menyukai