Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENJELANG AJAL & PALIATIF

“Manajemen Nyeri & Macam – Macam Terapi Komplimenter”

DISUSUN OLEH :

Nama : Agustino F Kainama

Npm : 12114201170003

Kelas :A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Macam – Macam Terapi
Komplementer dengan baik, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Menjelang Ajal & Paliatif
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami sangat mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Ambon, 24 Febuari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................................ .
KATAPENGANTAR .................................................................................... ....................
DAFTARISI ................................................................................................... .................. .

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. .


A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... .
C. Tujuan............................................................................................................................. .
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. .
A. Management Nyeri……………………………...…………………………………….. . .

BAB III PENUTUP.............................................................................................................


Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Seorang pasien yang sedang mengalami nyeri umumnya berharap kepada perawat agar
rasa nyeri yang sedang dialaminya dapat segera menghilang atau berkurang, mereka
membutuhkan keadaan terbebas dari nyeri. Tetapi bagi perawat memenuhi permintaan
tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap orang memiliki persepsi yang sangat
berbeda dengan orang lain terhadap nyeri yang mungkin sedang dialami. Perbedaan inilah
yang mendorong perawat untuk meningkatkan kemampuan dalam menyediakan peningkatan
rasa nyaman bagi klien dan mengatasi rasa nyeri hal yang sangat mendasar bagi perawat
dalam melaksanakannya adalah kepercayaan perawat bahwa rasa nyeri yang dialami oleh
kliennya adalah sunguh nyata terjadi, kesediaan perawat untuk terlibat dalam menghadapi
pengalaman nyeri yang dilami oleh klien dan kompetensi untuk terus mengembangkan upaya
– upaya mengatasi nyeri atau pain management.
Rasa nyeri telah didentifikasi sebagai alasan utama seseorang mencari pertolongan
kepada petugas kesehatan dan mengkonsumsi obat – obatan. Sebuah studi kopetensi yang
dilakukan oleh Donovan pada tahun 1995 mengungkapkan bahwa banyak orang mengalami
nyeri selama beberapa tahun terakhir rasa nyeri tersebut antara lain; nyeri kepala, nyeri
punggung dan nyeri sendi dengan frekuensi tersbesar. Strategi keperawatan utama yang
spesifik dalam meningkatkan rasa nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat
nonfomakologi sebagai mana diketahui bahwa perawat tidak memiliki wewenanang untuk
memberikan resep obat – obatan (intervensi farmakologikal) penghilang nyeri kepada pasien
tindakan mengatasi nyeri pai manegemanet yang dapat dilakukan oleh perawat sebagai
penyedia asuhan keperawatan akang di uraikan lebih lanjut didalam diklat ini.
Terapi di keperawatan adalah konsep diri sebagi penyembuhan harus di pahami dan
dialami oleh setiap perawat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam arahan
atau konseling pasien dalam penanggunaan berbaagai terapi. Terapi komplementer ini sudah
dikenal luas serta telah digunakan sejak dulu dalam dunia kesehatan. Namun, dalam beberapa
survei yang telah dilakukan mengenai pengunaan terapi komplementer, cakupan terapi
komplementer sendiri terbatas.
Thomas Friedman (2005) mengatakan saat ini, dunia kesehatan, termasuk salah satunya
praktisi keperawatan masih bingung tentang apa itu terapi komplementer. Memperluas
pengetahuan tentang prespektif obat perlengkap seperti terapi komplementer, dilakukan oleh
sebagian orang – orang dalam beberapa budaya di dunia yaitu sangat penting untuk
perawatan kesehatan yang kompeten. Dengan demikian sangat penting bagi perawat
professional kesehatan untuk melakukan penilaian holistic pasien mereka untuk menentukan
arah yang luas dari penyembuhan praktek – praktek yang akan mereka jalankan.
Perkembangan terapi komplementer akhir – akhir ini menjadi sorotan banyak Negara.
Pengobatan komplementer atau alternait menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan
di Amerika serikat dan dengan Negara lainnya. (Snyder & Lindquis, 2002).

B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana manajemen Nyeri ?

B. Bagaimana Macam – Macam Terapi Komplementer ?

B. Tujuan

A. Untuk Mengetahui manajemen Nyeri ?

B. Untuk Mengetahui Macam – Macam Terapi Komplementer ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Nyeri

1. Devinisi Nyeri
Nyeri merupakan fenomena kombinasi dari aspek sensori emosional dan koniktif dan
eksitensi dari keadeaan pathologi fisik tidak lah mutlak muncul pada pasien yang sedan
mengalami nyeri. (The IASP, Dalam Parrot,2002).
Nyeri merupakan sentesi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual maupun
demikian nyeri dapat pula diartikan sebagai suatu sentesi yang tidak menyenakan baik secara
sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau
factor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhinya akan mengganggu
aktifitas sehari – hari, psikis dan lain – lain.
2. Menagement Nyeri ( Pain management)
Menajemen nyeri adalah salah satu disiplin ilmu medis yang bekaitan dengan upaya
upaya menghilangkan nyeri atau pain relief. Manajemen nyeri ini mengunakan pendekatan
multidisiplin yang didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal ( Termasuk pain
Modiviers) non farmakologikal dan psikologikal.
3. Management Nyeri non – Farmakologikal
Merupakan upaya – upaya mengatasi atau menghilankan nyeri dengan mengunakan
penekatan non farmakologi, upaya – upaya tersebut antara lain; Distraksi, relaksasi, massage,
dan lai sebaginya.
a. Relaksasi, Teknik relaksasi didasrkan kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada
ansiatas yang menrangasng pikiran Karena nyeri atau kondisi penyakitnya.
b. Distraksi,Teknik distraksi adalah teknik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian
klien dan nyeri.
c. Imajinasi terbimbing, upaya yang dilakukan untuk mengalihkan persepsi rasa nyeri,
dengan mendorong pasien untuk menghayal dengan bimbingan tekniya.
d. Hipnotis, adalah suatu teknik yang menghasilkan suatu keadaan tidak sadar dari yang
dicapai melalui gagasan – gagasan yang disampaikan oleh penghipnosisan.
e. Massage atau pijatan, merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringa lunak
yang bertujuan untuk mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang psikologi.
f. Kompres hangat/dinggin, kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan
menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dinggin pada
bagian tubuh yang meperlukan.

B. Macam – Macam Terapi Komplementer

1. Pengertian Konsep Complementary /Alternatif Terapi

Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif atau
komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh
penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Definisi CAM yang
disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim,
modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk
didalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk
mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan.

Walaupun demikian ada perbedaan antara alternatif dan komplementer.Terapi alternatif


adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer berarti pelengkap bagi
terapi konvensional yang ada dan telah terbukti bermanfaat. Terapi alternatif (alternative
therapies) meliputi intervensi yang sama dengan terapi komplementer, tetapi sering kali
menjadi pengobatan primer yang mengganti pelayanan medis alopatik. Kedua terapi alternatif
dan komplementer bervariasi derajatnya di mana mereka cocok dengan pengobatan alopatik.

2. Tipe Terapi Alternatif dan Komplementer

a. Sistem medis alternatif-Dibangun di antara sistem teori dan praktik yang lengkap
 Akupuntur : suatu metode tradisional china yang menghasilkan analgesia atau
perubahan fungsi sistem tubuh dengan cara memasukan jarum tipis di sepanjang
rangkaian garis atau jalur yang disebut meridian. Manipulasi jarum langsung pada
meridian energi akan mempengaruhi organ internal dalam dengan pengalihan qi (shi).
 Ayurveda : sistem pengobatan tradisional hindu yang digunakan di India sejak abad
pertama AD. Suatu kombinasi obat seperti herbal, obat pencahar, dan minyak gosok
untuk mengobati penyakit.
 Pengobatan Homeopatik : sistem pengobatan medis didasari pada teori bahwa
penyakit tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis kecil substansi yang pada
individu sehat akan menghasilkan gejala seperti penyakit. Substansi yang dianjurkan
tersebut adalah obat yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan alami, hewan, atau substansi
mineral.
 Praktik Amerika Latin : sistem medis curanderismo, di mana memasukan suatu
model humonal untuk mengklasifikasikan makanan, aktifitas, obat-obatan, dan
penyakit serta rangkaian penyakit masyarakat.
 Praktik Amerika Asli : terapi termasuk keringat dan pembersihan, obat-obatan herbal,
dukun sihir (dukun membuat hubungan dengan roh untuk menanyakan petunjuk
dalam memberikan pengobatan kepada individu).
 Pengobatan Naturopatik : sistem terapeutik didasarkan pada makanan alami, cahaya,
kehangatan, pijatan, air segar, olahraga teratur, dan menghindari pengobatan.
Mengenali kemampuan penyembuhan alami tubuh. Pengobatan menggabungkan
terapi tradisional alami dengan ilmu pengetahuan diagnostik terkini termasuk
pengobatan botanikal (tumbuh-tumbuhan).
 Pengobatan tradisional China (Asian) : kumpulan teknik dan metode sitematik
termasuk akupuntur, pengobatan herbal, pijatan, akupresur, muxibistion
(menggunakan panas dari herbal yang dibakar).
b. Terapi secara Biologis-Menggunakan Substansi dari Alam, seperti Herbal, Makanan, dan
Vitamim.
 Zona : program diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat, dan lemak
dalam perbandingan 30:40:30% kalori dari protein, 40% dari karbohidrat, dan 30%
dari lemak. Digunakan untuk menyeimbangkan insulin dan hormon lain untuki
kesehatan yang optimal.
 Diet Makribiotik : diutamakan diet vegetarian (tidak ada produk hewan kecuali ikan ).
Awalnya digunakan dalam manajemen berbagai kanker. Penekanan pada semua biji-
bijian padi, sayur-sayuran, dan makanan yang tidak diawetkan.
 Pengobatan ortomelekular (megavitamin) : meningkatkan masukan nutrisi seperti
vitamin C dan beta karoten. Diet mengobati kanker, skizofrenia, penyakit autis, dan
penyakit kronis tertentu seperti hiperkolesterolemia dan penyakit arteri koroner.
 European phytomedicines : produk yang dikembangkan di bawah kontrol kualitas
yang ketat pada pabrik farmasi yang berpengalaman, dibungkus secara profesional
dalam tablet atau kapsul. Contoh obat-obatan herbal yang telah diteliti dengan baik
adalah gingko biloba, susu dari tanaman liar, dan bilberry.
 Obat-obatan tradisional herbal China : lebih dari 50.000 jenis tabaman obat, banyak
yang telah diteliti secara luas. Herbal dipertimbangkan sebagai tulang belakang
pengobatan.
 Herbal Ayuveda : sistem herbal tradisional Hindu yang telah digunakan lebih dari
2000 tahun.
c. Manipulasi dan Metode Didasari Tubuh-Didasari pada Manipulasi dan/ atau Pergerakan
dari Satu atau lebih Bagian Tubuh.
 Akupresur : teknik terapeitik mempergunakanj tekanan digital dalam cara tertentu
pada titik yang dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri, menghasilkan
analgesia, atau mengatur fungsi tubuh.
 Pengobatan kiropraktik : sistem terapi yang melibatkan manipulasi kolumna spinalis
dan memasukan fisioterapi dan terapi diet.
 Metode Feldenkrais : terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh yang baik
melalui perbaikan pergerakan tubuh. Teknik ini mengintegrasikan pemahaman fisika
tentang pola pergerakan tubuh dengan kewaspadaan seseorang dalam mempelajari
gerak, sikap, dan interaksi.
 Tai Chi : teknik yang menggabungkan pernapasan, gerakan, dan meditasi untuk
membersihkan, memperkuat, dan sirkulasi energi dan darah kehidupan yang penting.
Terapi merangsang sistem imun dan mempertahankan keseimbangan internal dan
eksternal.
 Terapi pijat : manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan, atau meremes untuik
meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot, dan relaksasi.
 Sentuhan ringan : sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus untuk
membuat hubungan, menunjukan penerimaan, dan memberikan penghargaan.
d. Intervensi Tubuh dan Pikiran-Menggunakan Berbagai Teknik yang Dibuat untuk
Meningkatkan Kapasitas Pikiran untuk Memengaruhi Tubuh\
 Terapi Seni : penggunaan seni untuk mendamaikan konflik emosional, meningkatkan
kewaspadaan diri, dan mengungkapkan masalah yang tidak dikatakan dan disadari
klien tentang penyakit mereka.
 Umpan balik biologis : suatu proses yang memberikan individu dengan informasi
visual dan suara tentang fungsi fisiologis otonom tubuh, seperti tegangan otot, suhun
tubuh, dan aktivitas gelombang otak, melalui penggunaan alat-alat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Rasa nyeri telah didentifikasi sebagai alasan utama seseorang mencari pertolongan
kepada petugas kesehatan dan mengkonsumsi obat – obatan. Menajemen nyeri adalah salah
satu disiplin ilmu medis yang bekaitan dengan upaya upaya menghilangkan nyeri atau pain
relief. Manajemen nyeri ini mengunakan pendekatan multidisiplin yang didalamnya termasuk
pendekatan farmakologikal ( Termasuk pain Modiviers) non farmakologikal dan
psikologikal.
Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif atau
komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh
penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Definisi CAM yang
disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang bersumber pada berbagai sistim,
modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung oleh teori dan kepercayaan. Termasuk
didalamnya latihan atau usaha untuk menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk
mencegah dan menyembuhkan penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/mobile/chuliecsztstefanerszt/manajemen-nyer

Benson H. 1975. The Relaxtion Respone. New York : Avon.

Fontaine K. 2005. Healing Practices : Alternative therapies For nursing. Edisi 2. Prentice
Hall.

Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Rakel DP, Faass N. 2006. Complementary medicinen in clinical practice, Sudbury, Mass,
2006, Jones & Battletti

Anda mungkin juga menyukai