Anda di halaman 1dari 2

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengidentifikasi 7 isu

besar dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Di antaranya


adalah masalah permodalan, keamanan data, logistik, hingga talenta.

Yang pertama adalah talenta atau sumber daya manusia. Rudiantara


menyatakan, saat ini ekonomi digital di Indonesia berkembang pesat,
namun kompetensi sumberdaya manusia di bidang teknologi masih
kurang. Pemerintah pun berencana memberi kemudahan bagi masuknya
tenaga kerja asing di sektor digital.

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah


mengalokasikan beasiswa program pasca sarjana mengenai ekonomi
digital untuk 20 mahasiswa ke Tiongkok dan India. "Karena keduanya
kiblat masa depan ekonomi digital," kata Rudiantara dikutip dari siaran
persnya, Ahad (8/4) kemarin.

Isu kedua adalah pendanaan. Pemerintah, menurut Rudiantara, telah


mengeluarkan kebijakan agar memungkinkan pendanaan dari dalam
negeri dan luar negeri. Selain membuka peluang investasi, Kementerian
Komunikasi dan Informatika juga menargetkan pembentukan Indonesia
Fund yang ditargetkan mampu menngumpulkan dana US$ 100 Miliar.
"Lembaga pendanaan akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini,"
ujarnya.

Ketiga, pemerintah juda sedang menggodok aturan pajak e-commerce.


Dengan begitu, perdagangan online dan konvensional akan mendapat
perlakuan yang sama.

Keempat, perlunya literasi kepada masyarakat mengenai ekonomi digital.


Pendidikan ini diperlukan agar masyarakat mampu menggunakan berbagai
fitur dan layanan berbasis digital.

Kelima adalah masalah logistik. Menurut Rudiantara, pemerintah tengah


melakukan transformasi atas PT Pos Indonesia. "Supaya orientasinya
tidak hanya berkirim surat, tapi berubah orientasi ke perposan ke
logistik,” ujarnya. Peluang aplikasi logistik dari beberapa startup juga
tengah berkembang pesat. "Setiap tahun ada pembelanjaan US$ 400
miliar untuk logistik, ini terlalu mahal. Makin besar angka, main besar
permasalahan dan makin besar peluang bagi anak muda menemukan cara
baru,” katanya.

Keenam adalah mengenai keamanan siber yang dinilai penting sebagai


jaminan agar proses bisnis lancar. Masalah keamanan, termasuk atas data
pengguna menjadi sorotan setelah kasus kebocoran data Facebook.
Isu terakhir adalah bagaimana mempercepat pembangunan infrastrukur. 
Saat ini, Rudiantara menyebut, lebih dari 500 kabupaten/kota belum
tersentuh backbone broadband. Oleh karena itu, pemerintah membuat
kebijakan afirmatif atau keberpihakan. Targetnya pada 2019 semester
pertama semua kabupaten dan kota harus terhubung dengan jaringan
internet kecepatan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai