Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 1 : Nurul Nadya Ananda Muis (46116001)

Fachrinah (46116002)
Rati Rayanti (46116003)
4A D4 Akuntansi Manajerial

BAB I : Introduction To Research


Tujuan pembelajaran yaitu:
1. Mendeskripsikan dan mendefinisikan penelitian bisnis.
Penelitian merupakan proses untuk menemukan solusi terhadap masalah setelah
melakukan kajian menyeluruh dan menganalisis faktor-faktor situasional. Penelitian
bisnis merupakan suatu penelitian ilmiah atau investigasi masalah tertentu yang
terorganisir, sistematik, berbasis data, kritis, dan objektif yang dilakukan dengan tujuan
untuk menemukan jawaban atau solusi untuk itu.
Proses penilitian bisnis memiliki serangkain aktivitas yaitu penyelidikan,
investigasi, pengujian, dan eksperimen yang harus dijalankan secara objektif dan
terstruktur. Dalam melakukan penelitian bisnis, diperlukan tujuan yang jelas. Ini
merupakan pondasi atas pilar penilitian yang ada yakni, (a) terstruktur, (b) sistematis, (c)
berdasarkan data, (d) kritis, (f) objektif dan (g) secara ilmiah menyelidiki dan
menginvestigasi berbagai informasi yang didapatkan.
Mengidentifikasi isu-isu penting, mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis data dengan cara yang membantu pengambilan keputusan, dan
melaksanakan tindakan yang tepat, semuanya difasilitasi oleh pengertian akan riset
bisnis. Pengetahuan mengenai penelitian memungkinkan untuk melakukan penelitian
sendiri untuk memecahkan masalah yang lebih kecil dan lebih besar yang ditemui dalam
suatu pekerjaan. Ini akan membantu untuk membedakan antara penelitian yang baik dan
buruk dalam mempublikasikan jurnal.

2. Membedakan antara penelitian terapan dan dasar, memberi contoh dan membahas
mengapa penelitian tersebut termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori.
Penelitian dapat dibedakan menjadi dua tujuan yang berbeda. Pertama, yaitu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam lingkungan kerja dan menuntut
solusi tepat waktu yang disebut penelitian terapan. Dari penelitian ini diperoleh hasil
berupa penjelasan dan solusi dari suatu masalah sebagai implementasi dari kesimpulan-
kesimpulan yang dirumuskan oleh peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada
dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk
mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu
diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang
sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggung jawabkan. Contoh penelitian terapan
yaitu misalnya ada produk yang tidak terjual dengan baik maka manajer ingin
mengetahui alasan di balik hal tersebut untuk mengambil tindakan perbaikan serta cara
manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal perusahaan yang
mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam mengatasi
masalah internal perusahaan tersebut.
Selain itu, untuk menghasilkan batang tubuh pengetahuan dengan mencoba
memahami bagaimana masalah-masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
dipecahkan yang dikenal sebagai penelitian dasar. Tujuan utama melakukan penelitian
dasar adalah untuk menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang
fenomena yang menarik dan untuk membangun teori berdasarkan hasil penelitian.
Contoh penelitian dasar yaitu penelitian terhadap penyebab dan konsekuensi pemanasan
global akan menawarkan banyak solusi untuk mengurangi fenomena tersebut, dan
menyebabkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah dan bagaimana
pemanasan global dapat dicegah.

3. Menjelaskan mengapa manajer harus mengetahui tentang penelitian dan membahas apa
yang seharusnya dan tidak seharusnya manajer lakukan agar dapat berinteraksi dengan
peneliti seefektif mungkin.
Manajer harus memiliki kemampuan untuk meneliti agar mampu melakukan kontrol dan
prediksi atas kinerja organisasi bisnis. Manajer memiliki pengetahuan tentang metode
penelitian dan penelitian akan membantu manajer profesional untuk:
 Mengidentifikasi dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam lingkungan
kerja.
 Tahu bagaimana membedakan yang baik dari penelitian yang buruk.
 Menghargai berbagai pengaruh dan efek dari faktor yang menimpa situasi.
 Mengambil risiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
 Mencegah kemungkinan kepentingan pribadi dari menjalankan pengaruh mereka
dalam suatu situasi.
 Berkaitan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
 Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah saat membuat keputusan.
Dengan demikian, seorang manajer organisasi bisnis perlu membekali diri dengan
kemampuan meneliti (research skill) untuk memperoleh pengalaman yang bersifat
ilmiah dalam upaya pengambilan keputusan sehingga punya pondasi yang jelas dan
objektif dan tidak berdasarkan perasaan atau prediksi saja.
Pendapat kami mengenai bagaimana menemukan dan memilih peneliti, yaitu
konsultan harus memiliki kualitas, kepercayaan dan latar belakang yang baik dalam
bidang ilmu penelitian tertentu, karena pada dasarnya jika latar belakang mereka baik
tentunya akan sangat mudah menjalin kerja sama secara profesional, dan mudah untuk
diarahkan dengan keperluan yang seharusnya diteliti. selain daripada itu kita perlu
melakukan pendekatan personal agar komitmen yang akan ditulis memiliki
keharmonisan dengan apa yang manajer dan perusahaan inginkan. Selain itu, manajer
tidak saja harus berinteraksi secara efektif dengan tim peneliti, tapi juga menguraikan
secara terang-terangan, jelas, tegas, tidak berbelit-belit peran peneliti dan pihak
manajemen agar dapat di tangkap maksudnya dengan mudah. Manajer harus
memberitahu peneliti jenis informasi apa yang dapat disediakan untuk mereka, dan yang
lebih penting dokumen apa yang tidak akan diberikan kepada mereka.
Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus memastikan bahwa
terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan konsultan. Pertukaran
informasi dengan cara terus terang dan jujur juga membantu meningkatkan hubungan
dan level kepercayaan antara kedua pihak, yang pada akhirnya akan ada giliran yang
memotivasi kedua belah pihak berinteraksi secara efektif.
Pendapat kami mengenai Nilai – nilai, yaitu di dalam suatu hubungan antara
manajer dengan konsultan peneliti harus menyatukan nilai sikap, tindakan, dan norma
terlebih, dalam rangka menyikapi dan mengatasi persoalan yang dihadapi manajer.
Karena pada hakikatnya manusia memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan
manusia lainnya. Maka untuk mencapai tujuan bersama biasanya manajer mempermudah
informasi yang dibutuhkan peneliti, karena Peneliti tidak dapat bekerja sendiri tanpa
adanya bantuan dari manajer. Agar semua kesepakatan yang sudah terjalin dapat berjalan
lancar.

4. Mengidentifikasi dan membahas sepenuhnya terkait situasi tertentu di mana seorang


manajer lebih baik menggunakan tim penelitian internal dan kapan tim penelitian
eksternal akan lebih dianjurkan serta memberikan alasan untuk keputusan tersebut.
a. Konsultan Internal
Peran konsultan internal lebih kepada membantu sub unit dan departemen dalam
organisasi bisnis menemukan masalah dan solusi yang dapat diterapkan. Peran konsultan
internal ini memiliki keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan konsultan
eksternal.
Keunggulan dari Konsultan Internal:
 Tim konsultan internal memiliki peluang lebih mudah diterima oleh karyawan dalam
sub unit organisasi dimana konsultan telah mengenal lingkungan organisasi bisnis
tersebut.
 Tim ini juga membutuhkan sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
iklim, serta fungsi dan sistem kerja dalam organisasi itu sendiri.
 Efisiensi waktu yang dimiliki konsultan internal dapat menjadikan langkah dan
proses penelitian segera dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang tinggi serta
memudahkan evaluasi terhadap kefektifan suatu perubahan berdasarkan hasil
penelitian.
 Untuk isu atau masalah yang kompleksitasnya rendah konsultan internal tepat
digunakan.
Kelemahan dari Konsultan Internal:
 Adanya konsultan internal di suatu organisasi bisnis yang bernaung di bawah suatu
departemen, akan menimbulkan berkurangnya kreativitas dari konsultan/peneliti
karena mereka menganggap dirinya telah mengerti dan memahami kondisi yang
dialami oleh organisasi bisnis tersebut apalagi kalau kondisinya berulang.
 Hubungan yang dekat dengan anggota departemen dan sub unit lain memicu
timbulnya tindakan konspirasi terutama untuk mencapai suatu tujuan atau
kepentingan tertentu dengan membetuk suatu koalisi yang kuat.
 Timbulnya kemungkinan bahwa bahkan tim riset internal yang paling berkualifikasi
tinggi tidak dirasakan sebagai "pakar" oleh staf dan manajemen.
 Terkadang hasil yang diperoleh konsultan internal kurang bersifat ilmiah karena
menggunakan pendekatan perasaan didasarkan pada pengalaman yang telah dialami
dalam kegiatan keseharian di organisasi bisnis tersebut.
b. Konsultan Eksternal
Kelemahan yang dimiliki oleh Tim Konsultan Internal mungkin akan menjadi suatu
keunggulan bagi pihak Tim Eksternal. Namun, keunggulan dan kelemahan dari tim
eksternal dapat kita sorot.

Keunggulan dari Konsultan Eksternal:

 Pengalaman yang dimiliki oleh konsultan eksternal lebih bervariasi sehingga


memberikan dampak yang baik dalam penelitian karena menimbulkan kreativitas
tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah yang mungkin mempunyai kemiripan
antar organisasi bisnis yang telah dialami oleh tim eksternal.
 Pengalaman dan pengetahuan lebih konsultan eksternal dalam memahami kondisi
secara berbeda dan objektif membuat apa yang dihaslilkan lebih matang dan baik
dan berujung pada beragam model keputusan yang memudahkan organisasi bisnis
memilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.

Kelemahan dari Konsultan Eksternal:

 Biaya yang dikeluarkan dalam mempekerjakan peneliti eksternal biasanya sangat


tinggi dan menjadi masalah utama, kecuali masalah sangat penting.
 Proses penelitian lebih lama karena harus mengidentifikasi terlebih dahulu semua
unsur yang ada di dalam organisasi bisnis.
 Konsultan eksternal terkadang mendapat tanggapan yang negatif dari karyawan
organisasi bisnis karena dianggap sebagai ancaman yang menyebabkan tingkat kerja
sama sangat kurang.

5. Membahas pentingnya penelitian bagi anda dan menjelaskan bagaimana anda sebagai
manajer dapat menerapkan pengetahuan mengenai penelitian yang diperoleh.
Pentingnya penelitian ada 4 hal yang mendasari yaitu:
 Penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam
kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas,
tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman
dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya
yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan
terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman,
dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat
menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
 Penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu.
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar
dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu
baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya,
manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan
mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci
dan lebih komprehensif.
 Penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya
selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik
di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya.
 Pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih
sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan
“kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik
itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih
sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang
lebih luas dan komplek melalui penelitian.

Manajer bertanggung jawab atas hasil akhir dengan membuat keputusan yang tepat
di tempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan
tentang penelitian mempertinggi sensitivitas manajer untuk faktor internal dan eksternal
yang tak terhitung yang bersifat operasi bervariasi dalam pekerjaan mereka dan
lingkungan organisasi. Tetap objektif, fokus pada solusi masalah, memahami
sepenuhnya rekomendasi yang dibuat, dan mengapa dan bagaimana itu terjadi, membuat
pengambilan keputusan manajerial yang baik. Dengan demikian, pengetahuan tentang
penelitian sangat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dari manajer.

6. Menyadari peran etika dalam penelitian bisnis


Definisi Etika menurut kami adalah ilmu yang mempelajari tentang memisahkan
apa yang baik dan apa yang buruk, ataupun tindakan baik dan buruk yang dilakukan
manusia kepada masyarakat sosial, dan dinilai langsung oleh masyarakat sosial. Merubah
segala hal buruk dan merubahnya menjadi hal baik perlu dilakukan dalam etika agar
tidak terjadi kerugian di semua pihak. Sanksi bagi pelanggar etika bisa mendapatkan
sanksi sosial ataupun sanksi hukum.
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma sosial yang
diharapkan terhadap perilaku ketika melakukan penelitian. Etika penelitian bisnis harus
dijalankan mulai dari awal sampai dengan akhir penelitian. Peneliti harus
mengedepankan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi. Peneliti juga harus
objektif dalam mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang
telah diperoleh. Peneliti sudah seharusnya mampu menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh, karena menyangkut masa depan organisasi bisnis.

Pertanyaan Diskusi :
1. Jelaskan situasi di mana Anda menggunakan penelitian untuk menginformasikan
pemikiran, keputusan, dan / atau tindakan sehubungan dengan masalah pribadi yang
menarik seperti membeli ponsel baru atau pergi ke bioskop. Berikan informasi tentang
tujuan penelitian Anda, masalah, informasi yang Anda kumpulkan, bagaimana Anda
mengumpulkan informasi ini, peran teori, dan solusi untuk masalah tersebut.
a. Tujuan dari penelitian: untuk mengetahui apakah terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi membeli telepon seluler baru atau pergi menonton film
b. Masalah : Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pergi ke bioskop atau membeli
ponsel baru.
c. Informasi yang dibutuhkan: apa saja film yang menarik yang sedang tayang di
bioskop atau apakah jenis ponsel yang diinginkan telah tersedia di toko ponsel.
d. Bagaimana mengetahui informasi yang dibutuhkan : untuk mengetahui film yang
menarik, kita dapat melihat melalui aplikasi XXI atau CGV serta kita dapat melihat
trailer dari film yang sedang tayang di bioskop, untuk membeli ponsel maka harus
dipastikan ponsel tersebut sudah muncul dipasaran dan mengetahui spesifikasi ponsel
dengan baik serta harga ponsel tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
e. Peran teori: berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan untuk memilih apakah
ingin menonton film atau membeli ponsel baru, maka kita akan dapat menarik
kesimpulan sesuai dengan informasi yang didapatkan.
f. Solusi untuk masalah tersebut : berdasarkan informasi yang telah ada, maka solusi
akan didapatkan atas masalah, apakah membeli ponsel baru ataukah menonton film
yang menarik.

2. Mengapa manajer harus mengetahui tentang penelitian ketika pekerjaan tersebut


memerlukan pengelolaan sumber daya (orang), produk, kegiatan, lingkungan dan
semacamnya?
Manajer harus mengetahui tentang penelitian karena dengan memahami dan mengetahui
penelitian, seorang manajer dapat memperoleh informasi yang mendukung dalam
pengambilan keputusan serta dapat menentukan solusi dan menemukan jawaban yang
tepat atas permasalahan yang mungkin akan timbul dari pekerjaan yang memerlukan
pengelolaan orang , produk, kegiatan, lingkungan, dan semacamnya tsb. Oleh karena itu
ketika pekerjaan memerlukan pengelolaan orang, produk, kegiatan, lingkungan, dan
semacamnya, manajer harus mengetahui betapa pentingnya suatu penelitian yang dapat
memandu manajer dalam memperoleh informasi dan mengambil keputusan agar
permasalahan dapat terpecahkan secara sukses.
3. Untuk tujuan spesifik apa penelitian dasar dikatakan penting?
Tujuan spesifik dari penilitian dasar yaitu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam konteks organisasi serta
menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena yang
menarik dan membangun teori – teori berdasarkan hasil penelitian.
4. Kapan penelitian terapan yang berbeda dari penelitian dasar efektif?
Penelitian terapan yang berbeda dari penelitian dasar efektif yaitu pada saat manajer
menghadapi masalah yang mutakhir didalam organisasinya dalam konteks pekerjaan
yang menuntut solusi tepat waktu. Selain itu, digunakan juga pada saat ditemukan
permasalahan di dalam suatu organisasi dimana permasalahan yang muncul dapat
langsung di pecahkan dengan cara melalui investigasi dan pengambilan keputusan yang
baik,dan menerapkan langsung hasil dari temuan tersebut untuk memecahkan masalah
seperti yang sedang di alami organisasi tersebut.
5. Mengapa penting untuk terampil dalam menangani dalam menangani hubungan manajer-
peneliti?
Penting untuk menjadi terampil dalam menangani hubungan manajer peneliti, karena
agar manajer lebih mudah memahami penelitian yang dilakukan peneliti yang
bersangkutan dan dapat dengan mudah memperkirakan informasi yang di butuhkan oleh
peneliti tersebut. Karena ada informasi dan dokumen tertentu yang bersifat rahasia dan
tidak boleh diketahui oleh pihak di luar perusahaan terkait.
6. Jelaskan dengan memberikan alasan, manakah yang lebih penting penelitian terapan atau
dasar?
Menurut kami, penelitian dasar lebih penting karena dalam penelitian dasar manfaatnya
lebih luas dimana solusi masalah yang di temukan bisa diterapkan untuk permasalahan-
permasalahan lainnya yang terjadi (tidak berfokus pada satu permasalahan saja)
walaupun penelitian dasar membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan
dengan penelitian terapan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan
baru yang sebelumnya belum diketahui.
7. Berikan dua contoh spesifik di mana tim penelitian eksternal akan lebih efektif dan dua
skenario lain ketika tim penelitian internal akan digunakan dengan penjelasan yang
memadai mengapa setiap skenario lebih tepat untuk tim eksternal atau internal.
Contoh spesifik akan lebih bermanfaat:
1) Tim eksternal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang mempunyai jenis masalah yang sama atau
mirip.
Contoh: Seorang professor universitas A diminta untuk meneliti alasan-alasan
absensi karyawan pada perusahaan B.
2) Tim eksternal dari perusahaan penelitian dan konsultan terkemuka, mungkin lebih
banyak pengetahuan mengenai model-model pemecahan masalah yang terkini dan
tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan periodik mereka, yang
mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam organisasi.
Contoh sekenario lain ketika tim penelitian internal akan lebih berguna:
1) Tim internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam subunit organisasi
di mana penelitian perlu dilakukan.
2) Tim internal akan memerlukan sedikit waktu untuk memahami struktur filosofi dan
suasana serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
Contoh: Seorang peneliti melakukan penelitian terhadap perilaku karyawan. Karena ia
adalah seorang peneliti internal maka ia lebih mudah mendapatkan informasi yang terjadi
dalam perusahaan tersebut.
8. Jelaskan sebuah situasi di mana penelitian akan membantu anda, sebagai manajer untuk
membuat keputusan yang baik.
Situasi yang dimana sebuah pengetahuan tentang penelitian yang dapat meningkatkan
kepekaan manajer terhadap banyak sekali faktor eksternal dan internal dari berbagai sifat
yang berlaku dalam lingkungan kerja dan organisasi. Hal tersebut juga membantu
memfasilitasi interaksi yang efektif dengan konsultan dan pemahaman atas beragam
nuansa proses penelitian.
9. Dari situasi di bawah ini:
a) Diskusikan dan berikan alasan apakah situasi tersebut termasuk kategori penelitian
terapan atau dasar
b) Untuk skenario 1 jelaskan dengan alasan, siapa yang akan melakukan penelitian.

Skenario 1: Mengakuisisi atau tidak mengakuisisi: itulah pertanyaannya

Perusahaan sangat tertarik untuk mengakuisisi perusahaan lain, bahkan jika perusahaan
yang diakuisisi beroperasi dalam bidang yang sepenuhnya tidak berkaitan dengan bisnis.
Misalnya coca-cola telah mengumumkan bahwa pihaknya ingin membeli China Huiyuan
Juice Group sebagai usaha untuk memperluas kegiatan perusahaan sebagai salah satu
pasar minuman yang paling cepat berkembang di dunia. Akuisisi semacam itu dianggap
“sangat efektif”. Namun demikian karena volatilitas pasar saham dan melambatnya
pertumbuhan bisnis, banyak perusahaan tidak yakin apakah akuisisi tersebut melibatkan
begitu banyak resiko. Pada saat yang sama, mereka juga khawatir kehilangan
kesempatan bisnis yang besar jika tidak berhasil mengambil resiko semacam. Beberapa
penelitian diperlukan disini!

Skenario 1

Situasi pada skenario 1 termasuk Penelitian Terapan. Situasi ini menjelaskan perlu
adanya Penelitian Terapan karena pada situasi ini Manajer perlu melakukan penelitian
serta investigasi langsung terhadap perusahaan lain yang akan di akuisisi atau di beli
sehingga manajer dapat memperoleh beberapa informasi serta pemahaman yang dapat
mendukung untuk pengambilan keputusan yang baik, terkait layak tidaknya perusahaan
membeli / mengakuisisi perusahaan lain. Selain itu juga dengan melakukan penelitian
manajer dapat mengetahui resiko yang akan dihadapi setelah melakukan akuisisi /
membeli perusahaan lain, apakah dengan melakukan akuisisi tersebut dapat berhasil atau
gagal. Oleh karena itu, manajer memerlukan suatu penelitian terapan yang dapat
mendukung manajer dalam mengambil keputusan manajerial yang baik.

Skenario 2: Alasan Absensi

Seorang professor universitas ingin menganalisis secara mendalam alasan-alasan absensi


karyawan dalam organisasi. Untungnya, sebuah perusahaan yang jaraknya hanya 20 mil
dari kampus menyewa professor tersebut sebagai konsultan untuk mempelajari isu
tersebut.

Dalam Skenario 2 ini termasuk Penelitian Dasar. Karena permasalahan yang dihadapi
menyangkut fenomena yang menjadi minat peneliti (Seorang profesor yang disewa oleh
suatu perusahaan menjadi konsultan) yaitu menganalisis secara mendalam mengenai
alasan absensi karyawan didalam suatu organisasi.

Skenario 3: Pengaruh Perbaikan Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan

Seorang ahli penelitian ingin menginvestigasi pertanyaan: apakah cara yang paling
efektif bagi organisasi untuk memperbaiki kegagalan pelayanan? Tujuan dari ahli
penelitian tersebut adalah memberikan panduan untuk menghasilkan “kesesuaian” yang
tepat antara kegagalan pelayanan dan perbaikan pelayanan yang akan menjadi dasar di
berbagai industri jasa.

Skenario 3 ini merupakan penelitian dasar karena peneliti menganalisis secara mendalam
mengenai kegagalan pelayanan dan perbaikan pelayanan.

BAB II : The Sccientific Approach and Alternative Approaches to


Investigation

Tujuan pembelajaran:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah, memberikan contoh


penelitian ilmiah dan nonilmiah.
Investigasi ilmiah/penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti
metode langkah demi langkah yang logis, terorganisir, dan ketat untuk mengidentifikasi
masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari
hal tersebut. Informasi dari investigasi ilmiah akan lebih obyektif ketimbang subyektif
dan membantu manajer menyoroti hal-hal mendasar yang sifatnya kritis yang
membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari dampak negatif.
2. Menjelaskan delapan ciri-ciri ilmiah.
1) Tujuan jelas
Sebuah penelitian dijalankan karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
harus bersifat jelas agar memberikan dampak secara langsung kepada lingkungan
bisnis.
2) Ketepatan
Tujuan yang jelas akan membawa peneliti pada cara yang tepat dalam
mengidentifikasi masalah sehingga tidak terburu-buru menganalisis data dan
informasi yang diperoleh. Hal ini akan meningkatkan level ketelitian dalam
penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan informasi yang akurat.
3) Dapat diuji
Penelitian yang dilakukan bisa berdasarkan hasil penelitian atau data penelitian
sebelumnya. Penelitian ilmiah harus dapat diuji kebenarannya dengan melakukan uji
statistik atas penelitian yang telah dilakukan sebelumya.
4) Dapat ditiru
Pada dasarnya, penelitian bisa berujung pada hasil yang hampir mirip. Perbedaannya
terdapat pada kemampuan mendukung hipotesa yang telah ada jika penelitian
dilakukan pada lingkungan bisnis yang bergerak pada bidang yang sama.
5) Ketelitian dan Keyakinan
Seorang peneliti harus mendesain suatu metode penelitian yang terstruktur dan
objektif agar hasil penelitian sedapat mungkin dekat dengan realitas agar pengguna
informasi dapat menaruh kepercayaan terhadap hasil penelitian. Selain itu perlu ada
ketelitian dalam mendesain metode penelitian tersebut proses yang dipilih dapat
teridentifikasi dengan jelas. Ketelitian mengacu pada kedekatan temua dengan
“realitas” berdasarkan sebuah sample. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan
tingkat keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan sample. Keyakinan mengacu
pada probabilitas ketepatan estimasi manajer atau peneliti. Tingkat keyakinan ini
ditandai dengan tingkat presentase. Dengan demikian, desain sampling dan metode
ilmiah yang tepat akan menjadikan investigasi lebih mendalam dan akurat.
6) Objektivitas
Penelitian harus didasarkan ada fakta yang didukung oleh data yang actual sehingga
tidak bersifat subjektif atau berdasarkan perasaa dan intuisi peneliti. Subjektifitas
harus dihindari karena tidak akan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan
organisasi bisnis. Semakin objektif penelitian maka semakin ilmiahlah penelitian.
7) Dapat Digeneralisasi
Hasil penelitian ilmiah harus dapat digeneralisasi pada berbagai konteks yang
berkaitan. Semakin luas konteksnya, semakin berguna penelitian ilmiah yang
dilakukan bagi para pengguna informasinya. Untuk mencapai hal ini, seorang
peneliti harus mendesain secara logis dan melakukan perincian dan analisis data
dengan cermat.
8) Hemat
Seorang peneliti harus mendesain metode dan struktur proses penelitiannya secara
sederhana. Hal ini untuk menghindari sifat kompleks yang membuat pengguna
merasa sulit untuk mengerti hasil penelitian. Variabel penelitian harus diperhatikan
agar informasi menjadi sederhana dan mudah dipahami oleh pengguana untuk
digunakan sesuai dengan kepentingan.
3. Menjelaskan hambatan penelitian ilmiah.
Penelitian dalam bidang sosial memiliki keterbatasan karena tidak selalu
menghasilkan informasi yang pasti. Kesulitan juga mungkin ditemui dalam memperoleh
sampel yang representatif, membatasi kemampuan generalisasi dari temuan. Tetapi tidak
berarti bahwa penelitian dalam bidang sosial termasuk manajemen tidak dapat mencapai
taraf ilmiah. Hanya karena dalam bidang social terdapat penggunaan intuisi dan perasaan
sehingga data yang diperoleh bersifat subjektif. Sampai sebatas bahwa penelitian ini
dirancang untuk memastikan kebermaksudan, ketelitian, dan kemungkinan testability
maksimum, pengulangan, generalisasi, objektivitas, penghematan, dan presisi dan
keyakinan, kita akan berusaha untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah.
4. Menguraikan tujuh langkah metode hipotesis deduktif menggunakan contoh anda sendiri.
Metode hipotesis deduktif sangat berguna dalam menyelesaikan masalah dasar yang
bersifat manajerial karena menggunakan pendekatan yang sistematis. Metode ini
memiliki tujuh langkah yang tersusun secara sistematis yang sangat membantu dalam
melakukan penelitian menggunakan metode hipotesis deduktif. Ketujuh langkah tersebut
yakni:
1) Mengidentifikasi bidang masalah yang luas
Identifikasi masalah dilakukan dengan mengamati perubahan yang terjadi pada suatu
lingkungan tertentu, misalnya adanya perubahan dalam jumlah penjualan, adanya
hasil akuntansi yang tidak benar. Identifikasi masalah harus memerhatikan situasi
dan kondisi lingkungan yang bermasalah.
2) Menentukan rumusan masalah
Seorang peneliti harus mengembangkan masalah yang ditemukan berdasarkan
informasi awal yang diperoleh yakni faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah
yang terjadi. Penemuan masalah ini harus sampai ke level paling dasar. Hal ini dapat
dilakukan dengan observasi literatur dan komunikasi dengan pihak yang berkaitan
dengan apa yang sedang terjadi atau dihadapi.
3) Membuat hipotesis
Pembangunan hipotesis dilakukan dengan memeriksa variabel-variabel yang
menjelasakan mengapa masalah terjadi. Sebuah hipotesis harus dapat diuji (testable)
dan falsifiable. Dengan adanya dua kriteria ini, sangat memungkinkan jika sebuah
hipotesis disanggah karena hipotesis tidak dapat diuji kebenarannya, pada saat
tertentu bisa saja menjadi salah.
4) Menentukan ukuran
Pengukuran variabel hipotesis harus jelas dan diidentifkasi secara cermat sehingga
tidak terjadi kesalahan pengukuran atas penelitian isu yang sedang dihadapi.
5) Pengumpulan data
Pengukuran membutuhkan data yang mendukung pengujian variabel-variabel
hipotesis. Oleh karena itu, data harus faktual dan akurat.
6) Analisis data
Dalam tahap analisis, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat
apakah hipotesis yang dibuat mendukung.
7) Interpretasi data
Interpretasi data berkaitan erat dengan analisis data yang diperoleh yang bermuara
pada penentuan keputusan yang dapat diterapkan dalam lingkungan organisasi.
Seorang peneliti harus memberikan rekomendasi atas informasi atau data yang
diinterpretasi agar pengguna bisa memilah-milah informasi sesuai dnegan
kepentingannya.
5. Menguraikan perspektif alternative pada apa yang membuat penelitian bagus.
Perspektif yang paling penting untuk penelitian sementara dalam bisnis yaitu:
a) Positivisme
Dalam pandangan positivisme dunia, ilmu pengetahuan dan penelitian dipandang
sebagai cara untuk mendapatkan kebenaran bahwa tidak ada kebenaran untuk
memahami dunia dengan baik sehingga kita dapat memprediksi dan
mengendalikannya.
b) Constructionism
Pendekatan yang sangat berbeda untuk penelitian dan bagaimana penelitian
seharusnya dilakukan. Constructionism menolak keyakinan positivisme bahwa ada
kebenaran objektif.
c) Realisme kritis
Realisme kritis adalah kombinasi dari kepercayaan pada eksternal
realitas (kebenaran obyektif) dengan penolakan terhadap klaim bahwa realitas
eksternal ini dapat diukur secara objektif; pengamatan (terutama pengamatan pada
fenomena yang tidak dapat kita amati dan ukur secara langsung, seperti kepuasan,
motivasi, budaya) akan selalu tunduk pada interpretasi.
d) Pragmatisme
Pragmatisme menggambarkan penelitian sebagai proses di mana konsep dan
makna (teori) adalah generalisasi dari tindakan dan pengalaman masa lalu kita, dan
interaksi yang kita miliki dengan lingkungan kita.

Pertanyaan Diskusi :

1. Jelaskan keunggulan penelitian ilmiah.


keunggulan dari penelitian ilmiah adalah:
a) Bertujuan
Manajer ini diawali dengan tujuan tertentu atau tujuan penelitian. Fokusnya adalah
pada peningkatan komitmen karyawan di dalam organisasi, yang akan membantu
dalam banyak cara. Peningkatan komitmen karyawan akan berarti berkurangnya
omset, kurangnya ketidakhadiran karyawan, dan mungkin meningkatkan tingkat
kinerja, yang semuanya akan bermanfaat bagi organisasi.
b) Berlandaskan teori
Dasar teoritis yang baik dan desain metodologi yang sehat akan menambah kekuatan
suatu organisasi.
c) Telah teruji
Manajer atau peneliti mengembangkan hipotesis tertentu tentang bagaimana
komitmen karyawan dalam mengumpulkan data kemudian dapat diuji dengan
menerapkan uji statistik tertentu.
d) Dapat di simpulkan dan Ditiru
Penelitian ilmiah dapat dilakukan kembali dan mendapatkan hasil yang sama seperti
hasil penelitian yang pertama kali dilakukan. Sehingga hasil penelitian ilmiah yang
didapat bukan berasal dari kebetulan namun berasal dari kebenaran. Mari kita
andaikan bahwa manajer / peneliti, berdasarkan hasil studi, menyimpulkan bahwa
pengambilan keputusan partisipasi adalah salah satu faktor yang paling penting yang
mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi.
e) Ketepatan dan Keyakinan
Ketepatan mengarah kepada seberapa tepat kebenaran yang kita temukan,
berdasarkan sampel yang mewakili kebenaran atau realita. Sedangkan Keyakinan
mengarahkan pada probabilitas bahwa perkiraan kami adalah benar.
f) Objektivitas
Kesimpulan yang diambil melalui interpretasi hasil analisis data harus objektif, yaitu
mereka harus didasarkan pada fakta-fakta yang dihasilkan dari temuan-temuan dari
data aktual. Misalnya, jika kita memiliki hipotesis yang dimulai bahwa partisipasi
yang lebih besar dalam pengambilan keputusan akan meningkatkan komitmen
organisasi
g) Generalisasi
Hasil penelitian ilmiah dapat diaplikasikan kepada satu keadaan kepada keadaaan
lainnya dalam organisasi, tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk satu area saja. Pada
generalisasi mengacu pada lingkup penerapan temuan penelitian dalam satu
organisasi pengaturan pengaturan lain..
h) Hemat
Sebaiknya suatu penelitian dibuat sederhana, sehingga penelitian tersebut tidak
memerlukan banyak waktu dan biaya dan di dalam menjelaskan permasalahan tidak
terlalu kompleks yang bisa menyebabkan penelitian tidak terkontrol.
2. Apa saja langkah dalam penelitian hipotesis-deduktif? Jelaskan masing-masing dengan
menggunakan contoh anda sendiri.
7 langkah dari metode hipotesis-deduktif:
a) Observasi
Pengamatan adalah tahap pertama, di mana satu indra bahwa beberapa perubahan
yang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku yang baru, sikap, dan perasaan yang
muncul ke permukaan di lingkungan seseorang.
Contoh : hasil observasi pada penelitian kelas tentang:
Hasil pengamatan kelas tentang metode pembelajaran akuntansi keuangan terhadap
aktivitas belajar akuntansi mahasiswa kelas 4 A D 4 dalam mempelajari leasing tahun
2020.
b) Persiapan pengumpulan informasi
Persiapan pengumpulan informasi adalah mencari informasi secara mendalam
mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara informal
dengan beberapa orang dalam konteks kerja atau klien atau kepada sumber relevan
lainnya dengan demikian dapat mengumpulkan informasi mengenai apa dan
mengapa sesuatu hal terjadi. Contohnya: seperti melakukan suatu wawancara dengan
mengumpulkan suatu data.
c) Perumusan teori
Perumusan teori adalah upaya untuk mengintegrasikan seluruh informasi secara
logis, sehingga alasan untuk masalah ini dapat dikonsep dan diuji. Contohnya:
dengan melakukan suatu pendekatan tradisional dalam suatu perumusan suatu materi.
d) Membuat hipotesis
Hypotbesizing adalah langkah logis berikutnya setelah perumusan teori
pengujian hipotesis disebut penelitian deduktif. Kadang-kadang, hipotesis yang
awalnya tidak dirumuskan tidak mendapatkan atau menghasilkan pemikiran proses
induksi. Contohnya: membuat pengujian hipotesis misalnya Hipotesis dalam Statistik
& Penelitian:
Statistik
Ho : tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya
perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel.
Ha : adanya perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel.
e) Mengumpulkan data ilmiah lebih lanjut
Diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi. Contohnya: jika
ingin membuat suatu penelitian ilmiah, maka data yang akan dikumpulkan adalah
data primer dan sekunder.
f) Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah hipotesis
terbukti. Contohnya: mengolah data secara statistik dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

g) Menarik kesimpulan secara deduktif


Deduktif adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti hasil
analisis data. Kesimpulan deduktif yang dibentuk dengan cara deduksi. Yakni
dimulai dari hal-hal umum, kemudian hal-hal yang khusus. Contoh : Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan
gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
3. Seseorang mendengar kata penelitian yang disebutkan oleh beberapa kelompok seperti
organisasi penelitian, professor sekolah tinggi dan universitas, mahasiswa doctoral,
asisten dosen yang bekerja di fakultas, mahasiswa pascasarjana dan sarjana yang
mengerjakan makalah, departemen penelitian dalam industri, reporter surat kabar,
jurnalis, pengacara, dokter, serta banyak kalangan professional dan non professional
lainnya. Berdasarkan apa yang telah anda pelajari dalam bab ini, manakah di antara
kelompok yang telah disebutkan sebelumnya yang menurut anda mungkin akan
melakukan investigasi “ilmiah” dalam bidang penelitian dasar atau terapan? Mengapa?
Beberapa kelompok yang disebutkan diatas, pada dasarnya mereka melakukan penelitian
ilmiah, baik penelitian dasar maupun penelitian terapan. Mereka menggunakannya sesuai
dengan kepentingan dan tujuannya masing-masing. Dengan adanya penelitian ilmiah kita
dapat menganalisis, mengetahui bagaimana masalah dalam suatu organisasi dapat
terselesaikan secara efektif.
4. Jelaskan proses deduksi dan induksi dengan menggunakan contoh masing-masing.
Deduksi: suatu penarikan kesimpulan yang bertolak dari hal yang bersifat
umum/universal kepada hal-hal yang bersifat khusus/konkret.
Contohnya:
Premis umum: semua sarjana adalah orang cerdas
Premis khusus: Ani adalah seorang sarjana
Kesimpulan: Ani adalah orang cerdas
Induksi: pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh dari fakta-fakta khusus.
Contohnya:
Jika dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan, emas memuai
Kesimpulan: jika dipanaskan logam memuai
5. Diskusikan pernyataan berikut: "Penelitian yang baik bersifat deduktif."
Karena deduksi berirama dengan reduksi, Anda dapat dengan mudah ingat bahwa dalam
deduksi, Anda mulai dengan serangkaian kemungkinan. Misalnya, misteri pembunuhan
adalah deduksi. Biasanya, detektif mulai dengan satu set tersangka misalnya, kepala
pelayan, pelayan, mitra bisnis. Pada akhir cerita, ia telah mengurangi set ini hanya
menjadi satu orang - misalnya, "Korban dibunuh di bak mandi tetapi dipindahkan ke
tempat tidur. Tapi, tidak ada wanita yang bisa mengangkat tubuh seseorang. Oleh karena
itu, diduga mitra bisnis yang melakukan kejahatan." Induksi dimulai dengan dua huruf
yang sama dengan peningkatan kata, yang dapat membantu Anda mengingat bahwa
dalam induksi, Anda mulai dengan sejumlah pengamatan terbatas dan meningkatkan
angka itu dengan menggeneralisasi. Sebagai contoh, misalkan Anda menghabiskan akhir
pekan di kota kecil dan lima orang pertama yang Anda temui sangatlah ramah, sehingga
Anda secara induktif menyimpulkan: "Semua orang di sini sangat baik." Logika
memungkinkan Anda untuk berpikir secara deduktif dengan keyakinan.
6. Diskusikan pernyataan berikut: “Ciri-ciri penelitian ilmiah tidak / tidak dapat diterapkan
penelitian induktif."
Tujuan dari "penelitian yang baik adalah deduktif" adalah penelitian yang lebih spesifik
pada topik dan hasil, sehingga solusinya dapat dipahami dengan lebih mudah. Penalaran
deduktif yang bekerja dari yang lebih umum ke yang lebih spesifik. Kadang-kadang
disebut informal "top-down". Penalaran deduktif lebih terbatas dan lebih berkaitan
dengan pengujian atau perijinan hipotesis.
7. Jika penelitian dalam bidang manajemen tidak dapat 100% ilmiah, untuk apa melakukan
penelitian? Berikan pendapat anda untuk pertanyaan tersebut?
Dalam suatu penelitian memang tidak selalu memungkinkan untuk melakukan penelitian
yang 100% ilmiah dan bebas dari kesalahan. Tapi dengan adanya penelitian ilmiah ini
kita dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan mengumpulkan dan
menganalisis permasalahn tersebut, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang
tepat.
8. Apakah epistemology dan mengapa epistemology penting untuk mengetahui perspektif
yang berbeda pada penelitian dan bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan.
Epistemologi adalah pengetahuan yang sistematik mengenai pengetahuan yang
merupakan cabang filsafat yang membahas tentang bagaimana proses yang
memungkinkan diperoleh pengetahuan berupa ilmu, bagaimana prosedurnya, hal-hal apa
yang diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa kriterianya, car,
teknik, sarana apa yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan berupa ilmu.
Epistemologi mempertanyakan sifat pengetahuan atau bagaimana kita mengetahul.
Pengetahuan tentang epistemologi dapat membantu kita untuk berhubungan dan
memahami penelitian orang lain dan pilihan apa yang akan kita buat dalam penelitian ini.
Peneliti yang berbeda memiliki gagasan yang berbeda tentang sifat pengetahuan. Ide
yang berbeda ini diterjemahkan ke dalam pendekatan yang berbeda yang diambil untuk
penelitian, ke dalam desain penelitian yang berbeda, dan pilihan yang berbeda mengenal
metode penelitian yang digunakan. Jawaban lain untuk pertanyaan "Mengapa saya perlu
mengetahui hal ini?" Adalah bahwa kita mungkin akan menyadari bahwa dalam
penelitian individu akan memilih satu perspektif penelitian mengenai perspektif lainnya.
Memahami gagasan pribadi Anda tentang penelitian dan bagaimana hal itu harus
dilakukan memungkinkan Anda menentukan jenis pertanyaan penelitian yang penting
bagi mereka dan metode pengumpulan dan analisis data akan memberi Anda jawaban
terbaik untuk pertanyaan- pertanyaan ini. Ini juga akan membantu kita membuat
keputusan berdasarkan keputusan selama proses penelitian, untuk memiliki pemahaman
yang jelas tentang temuan dari penelitian yang mereka lakukan, dan untuk memahami
jenis kesimpulan bahwa pendekatan penelitian tertentu memungkinkan seseorang untuk
menelitinya. kesimpulannya, ada baiknya untuk menempatkan temuan penelitian dan
penelitian secara perspektif.
9. Jelaskan perbedaan yang paling penting di antara positivisme dan constructionism.
1) Jenis penelitian tentang constructionism: kualitatif
Metode: Pertanyaan terbuka, pendekatan yang muncul, teks dan / atau data gambar
Praktik penelitian:
a) Posisi peneliti dalam konteks
b) Mengumpulkan makna yang dihasilkan peserta
c) Berfokus pada konsep atau fenomena tunggal
d) Masukkan nilai-nilai pribadi ke dalam penelitian
e) Mempelajari konteks atau pengaturan peserta
f) Memvalidasi keakuratan temuan
g) Menginterpretasikan data
h) Membuat agenda untuk perubahan atau reformasi
i) Melibatkan peneliti dalam berkolaborasi dengan peserta
2) Jenis penelitian tentang positivisme: Kuantitatif
Metode: Pertanyaan tertutup, pendekatan yang ditentukan sebelumnya, data numeric
Praktik penelitian:
a) Menguji atau memverifikasi teori atau penjelasan
b) Mengidentifikasi variabel yang diminati
c) Menghubungkan variabel dalam pertanyaan atau hipotesis
d) Menggunakan standar keandalan dan validitas
e) Mengamati dan kemudian mengukur informasi secara numeric
f) Menggunakan pendekatan yang tidak bias
g) Menerapkan prosedur statistik
10. Apakah terdapat perspektif tertentu dalam penelitian yang menarik bagi anda? Mengapa?
Karena penting bagi kita untuk mengetahui sudut pandang tentang apa yang membuat
penelitian yang baik, memahami ide-ide penelitian dan bagaimana seharusnya
menentukan jenis pertanyaan penelitian dan metode apa yang digunakan dalam
mengumpulkan data serta menganalisis data tersebut untuk memberikan jawaban dari
pertanyaan yang ada.
11. Beberapa orang berpendapat bahwa anda harus memilih perspektif penelitian tertentu
berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi anda. Pihak lain merasa bahwa perspektif
penelitian tertentu “memilih” anda. Mereka percaya bahwa anda akan memiliki
preferensi cukup kuat untuk satu perspektif penelitian tertentu, sehingga hal tersebut
akan memiliki pengaruh pada jenis pertanyaan yang anda tanyakan. Apa pendapat anda
tentang masalah ini?
Dari masalah di atas kita dapat mengetahui bahwa perspektif yang ada pada suatu
penelitian akan berpengaruh pada pertanyaan yang ada, dimana dalam hal ini kita harus
memahami langkah-langkah apa saja yang akan diambil agar pertanyaan yang ada dapat
terjawab dengan baik. Untuk dapat menjawab pertanyaan yang ada tentunya juga kita
harus mengetahui metode apa yang digunakan dalam mengumpulkan data serta
menganalisis data yang telah terkumpul.
12. Kritik penelitian berikut yang dilakukan dalam industri jasa sejauh mana memenuhi
keunggulan investigasi ilmiah yang dibahas dalam bab ini
Dalam melakukan suatu penelitian harus memenuhi suatu kriteria dan syarat-syarat
tertentu. Pada penelitian tersebut harus mempunyai suatu tujuan berdasarkan landasan
teori yang telah teruji sehingga dapat disimpulkan kembali dan mendapatkan hasil yang
sama seperti hasil penelitian yang pertama kali dilakukan. Selain itu dalam melakukan
suatu penelitian harus bersifat bebas dari kesalahan.Supaya dalam menganalisis suatu
permasalahan tidak ada suatu halangan.

Anda mungkin juga menyukai