Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1 : Nurul Nadya Ananda Muis (46116001)

Fachrinah (46116002)
Rati Rayanti (46116003)
4A D4 Akuntansi Manajerial

BAB I : Introduction To Research


Tujuan pembelajaran yaitu:
1. Mendeskripsikan dan mendefinisikan penelitian bisnis.
Penelitian merupakan proses untuk menemukan solusi terhadap masalah setelah
melakukan kajian menyeluruh dan menganalisis faktor-faktor situasional. Penelitian
bisnis merupakan suatu penelitian ilmiah atau investigasi masalah tertentu yang
terorganisir, sistematik, berbasis data, kritis, dan objektif yang dilakukan dengan tujuan
untuk menemukan jawaban atau solusi untuk itu.
Proses penilitian bisnis memiliki serangkain aktivitas yaitu penyelidikan,
investigasi, pengujian, dan eksperimen yang harus dijalankan secara objektif dan
terstruktur. Dalam melakukan penelitian bisnis, diperlukan tujuan yang jelas. Ini
merupakan pondasi atas pilar penilitian yang ada yakni, (a) terstruktur, (b) sistematis, (c)
berdasarkan data, (d) kritis, (f) objektif dan (g) secara ilmiah menyelidiki dan
menginvestigasi berbagai informasi yang didapatkan.
Mengidentifikasi isu-isu penting, mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis data dengan cara yang membantu pengambilan keputusan, dan
melaksanakan tindakan yang tepat, semuanya difasilitasi oleh pengertian akan riset
bisnis. Pengetahuan mengenai penelitian memungkinkan untuk melakukan penelitian
sendiri untuk memecahkan masalah yang lebih kecil dan lebih besar yang ditemui dalam
suatu pekerjaan. Ini akan membantu untuk membedakan antara penelitian yang baik dan
buruk dalam mempublikasikan jurnal.

2. Membedakan antara penelitian terapan dan dasar, memberi contoh dan membahas
mengapa penelitian tersebut termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori.
Penelitian dapat dibedakan menjadi dua tujuan yang berbeda. Pertama, yaitu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam lingkungan kerja dan menuntut
solusi tepat waktu yang disebut penelitian terapan. Dari penelitian ini diperoleh hasil
berupa penjelasan dan solusi dari suatu masalah sebagai implementasi dari kesimpulan-
kesimpulan yang dirumuskan oleh peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada
dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk
mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu
diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang
sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggung jawabkan. Contoh penelitian terapan
yaitu misalnya ada produk yang tidak terjual dengan baik maka manajer ingin
mengetahui alasan di balik hal tersebut untuk mengambil tindakan perbaikan serta cara
manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal perusahaan yang
mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam mengatasi
masalah internal perusahaan tersebut.
Selain itu, untuk menghasilkan batang tubuh pengetahuan dengan mencoba
memahami bagaimana masalah-masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
dipecahkan yang dikenal sebagai penelitian dasar. Tujuan utama melakukan penelitian
dasar adalah untuk menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang
fenomena yang menarik dan untuk membangun teori berdasarkan hasil penelitian.
Contoh penelitian dasar yaitu penelitian terhadap penyebab dan konsekuensi pemanasan
global akan menawarkan banyak solusi untuk mengurangi fenomena tersebut, dan
menyebabkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah dan bagaimana
pemanasan global dapat dicegah.

3. Menjelaskan mengapa manajer harus mengetahui tentang penelitian dan membahas apa
yang seharusnya dan tidak seharusnya manajer lakukan agar dapat berinteraksi dengan
peneliti seefektif mungkin.
Manajer harus memiliki kemampuan untuk meneliti agar mampu melakukan kontrol dan
prediksi atas kinerja organisasi bisnis. Manajer memiliki pengetahuan tentang metode
penelitian dan penelitian akan membantu manajer profesional untuk:
 Mengidentifikasi dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam lingkungan
kerja.
 Tahu bagaimana membedakan yang baik dari penelitian yang buruk.
 Menghargai berbagai pengaruh dan efek dari faktor yang menimpa situasi.
 Mengambil risiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
 Mencegah kemungkinan kepentingan pribadi dari menjalankan pengaruh mereka
dalam suatu situasi.
 Berkaitan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
 Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah saat membuat keputusan.
Dengan demikian, seorang manajer organisasi bisnis perlu membekali diri dengan
kemampuan meneliti (research skill) untuk memperoleh pengalaman yang bersifat
ilmiah dalam upaya pengambilan keputusan sehingga punya pondasi yang jelas dan
objektif dan tidak berdasarkan perasaan atau prediksi saja.
Pendapat kami mengenai bagaimana menemukan dan memilih peneliti, yaitu
konsultan harus memiliki kualitas, kepercayaan dan latar belakang yang baik dalam
bidang ilmu penelitian tertentu, karena pada dasarnya jika latar belakang mereka baik
tentunya akan sangat mudah menjalin kerja sama secara profesional, dan mudah untuk
diarahkan dengan keperluan yang seharusnya diteliti. selain daripada itu kita perlu
melakukan pendekatan personal agar komitmen yang akan ditulis memiliki
keharmonisan dengan apa yang manajer dan perusahaan inginkan. Selain itu, manajer
tidak saja harus berinteraksi secara efektif dengan tim peneliti, tapi juga menguraikan
secara terang-terangan, jelas, tegas, tidak berbelit-belit peran peneliti dan pihak
manajemen agar dapat di tangkap maksudnya dengan mudah. Manajer harus
memberitahu peneliti jenis informasi apa yang dapat disediakan untuk mereka, dan yang
lebih penting dokumen apa yang tidak akan diberikan kepada mereka.
Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus memastikan bahwa
terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan konsultan. Pertukaran
informasi dengan cara terus terang dan jujur juga membantu meningkatkan hubungan
dan level kepercayaan antara kedua pihak, yang pada akhirnya akan ada giliran yang
memotivasi kedua belah pihak berinteraksi secara efektif.
Pendapat kami mengenai Nilai – nilai, yaitu di dalam suatu hubungan antara
manajer dengan konsultan peneliti harus menyatukan nilai sikap, tindakan, dan norma
terlebih, dalam rangka menyikapi dan mengatasi persoalan yang dihadapi manajer.
Karena pada hakikatnya manusia memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan
manusia lainnya. Maka untuk mencapai tujuan bersama biasanya manajer mempermudah
informasi yang dibutuhkan peneliti, karena Peneliti tidak dapat bekerja sendiri tanpa
adanya bantuan dari manajer. Agar semua kesepakatan yang sudah terjalin dapat berjalan
lancar.
4. Mengidentifikasi dan membahas sepenuhnya terkait situasi tertentu di mana seorang
manajer lebih baik menggunakan tim penelitian internal dan kapan tim penelitian
eksternal akan lebih dianjurkan serta memberikan alasan untuk keputusan tersebut.
a. Konsultan Internal
Peran konsultan internal lebih kepada membantu sub unit dan departemen dalam
organisasi bisnis menemukan masalah dan solusi yang dapat diterapkan. Peran konsultan
internal ini memiliki keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan konsultan
eksternal.
Keunggulan dari Konsultan Internal:
 Tim konsultan internal memiliki peluang lebih mudah diterima oleh karyawan dalam
sub unit organisasi dimana konsultan telah mengenal lingkungan organisasi bisnis
tersebut.
 Tim ini juga membutuhkan sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
iklim, serta fungsi dan sistem kerja dalam organisasi itu sendiri.
 Efisiensi waktu yang dimiliki konsultan internal dapat menjadikan langkah dan
proses penelitian segera dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang tinggi serta
memudahkan evaluasi terhadap kefektifan suatu perubahan berdasarkan hasil
penelitian.
 Untuk isu atau masalah yang kompleksitasnya rendah konsultan internal tepat
digunakan.
Kelemahan dari Konsultan Internal:
 Adanya konsultan internal di suatu organisasi bisnis yang bernaung di bawah suatu
departemen, akan menimbulkan berkurangnya kreativitas dari konsultan/peneliti
karena mereka menganggap dirinya telah mengerti dan memahami kondisi yang
dialami oleh organisasi bisnis tersebut apalagi kalau kondisinya berulang.
 Hubungan yang dekat dengan anggota departemen dan sub unit lain memicu
timbulnya tindakan konspirasi terutama untuk mencapai suatu tujuan atau
kepentingan tertentu dengan membetuk suatu koalisi yang kuat.
 Timbulnya kemungkinan bahwa bahkan tim riset internal yang paling berkualifikasi
tinggi tidak dirasakan sebagai "pakar" oleh staf dan manajemen.
 Terkadang hasil yang diperoleh konsultan internal kurang bersifat ilmiah karena
menggunakan pendekatan perasaan didasarkan pada pengalaman yang telah dialami
dalam kegiatan keseharian di organisasi bisnis tersebut.
b. Konsultan Eksternal
Kelemahan yang dimiliki oleh Tim Konsultan Internal mungkin akan menjadi suatu
keunggulan bagi pihak Tim Eksternal. Namun, keunggulan dan kelemahan dari tim
eksternal dapat kita sorot.

Keunggulan dari Konsultan Eksternal:

 Pengalaman yang dimiliki oleh konsultan eksternal lebih bervariasi sehingga


memberikan dampak yang baik dalam penelitian karena menimbulkan kreativitas
tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah yang mungkin mempunyai kemiripan
antar organisasi bisnis yang telah dialami oleh tim eksternal.
 Pengalaman dan pengetahuan lebih konsultan eksternal dalam memahami kondisi
secara berbeda dan objektif membuat apa yang dihaslilkan lebih matang dan baik
dan berujung pada beragam model keputusan yang memudahkan organisasi bisnis
memilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.

Kelemahan dari Konsultan Eksternal:

 Biaya yang dikeluarkan dalam mempekerjakan peneliti eksternal biasanya sangat


tinggi dan menjadi masalah utama, kecuali masalah sangat penting.
 Proses penelitian lebih lama karena harus mengidentifikasi terlebih dahulu semua
unsur yang ada di dalam organisasi bisnis.
 Konsultan eksternal terkadang mendapat tanggapan yang negatif dari karyawan
organisasi bisnis karena dianggap sebagai ancaman yang menyebabkan tingkat kerja
sama sangat kurang.

5. Membahas pentingnya penelitian bagi anda dan menjelaskan bagaimana anda sebagai
manajer dapat menerapkan pengetahuan mengenai penelitian yang diperoleh.
Pentingnya penelitian ada 4 hal yang mendasari yaitu:
 Penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam
kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas,
tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman
dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya
yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan
terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman,
dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat
menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
 Penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu.
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar
dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu
baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya,
manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan
mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci
dan lebih komprehensif.
 Penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya
selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik
di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya.
 Pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih
sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan
“kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik
itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih
sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang
lebih luas dan komplek melalui penelitian.

Manajer bertanggung jawab atas hasil akhir dengan membuat keputusan yang tepat
di tempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan
tentang penelitian mempertinggi sensitivitas manajer untuk faktor internal dan eksternal
yang tak terhitung yang bersifat operasi bervariasi dalam pekerjaan mereka dan
lingkungan organisasi. Tetap objektif, fokus pada solusi masalah, memahami
sepenuhnya rekomendasi yang dibuat, dan mengapa dan bagaimana itu terjadi, membuat
pengambilan keputusan manajerial yang baik. Dengan demikian, pengetahuan tentang
penelitian sangat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dari manajer.

6. Menyadari peran etika dalam penelitian bisnis


Definisi Etika menurut kami adalah ilmu yang mempelajari tentang memisahkan
apa yang baik dan apa yang buruk, ataupun tindakan baik dan buruk yang dilakukan
manusia kepada masyarakat sosial, dan dinilai langsung oleh masyarakat sosial. Merubah
segala hal buruk dan merubahnya menjadi hal baik perlu dilakukan dalam etika agar
tidak terjadi kerugian di semua pihak. Sanksi bagi pelanggar etika bisa mendapatkan
sanksi sosial ataupun sanksi hukum.
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma sosial yang
diharapkan terhadap perilaku ketika melakukan penelitian. Etika penelitian bisnis harus
dijalankan mulai dari awal sampai dengan akhir penelitian. Peneliti harus
mengedepankan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi. Peneliti juga harus
objektif dalam mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang
telah diperoleh. Peneliti sudah seharusnya mampu menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh, karena menyangkut masa depan organisasi bisnis.

BAB II : The Sccientific Approach and Alternative Approaches to


Investigation

Tujuan pembelajaran:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah, memberikan contoh


penelitian ilmiah dan nonilmiah.
Investigasi ilmiah/penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti
metode langkah demi langkah yang logis, terorganisir, dan ketat untuk mengidentifikasi
masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari
hal tersebut. Informasi dari investigasi ilmiah akan lebih obyektif ketimbang subyektif
dan membantu manajer menyoroti hal-hal mendasar yang sifatnya kritis yang
membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari dampak negatif.
2. Menjelaskan delapan ciri-ciri ilmiah.
1) Tujuan jelas
Sebuah penelitian dijalankan karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
harus bersifat jelas agar memberikan dampak secara langsung kepada lingkungan
bisnis.
2) Ketepatan
Tujuan yang jelas akan membawa peneliti pada cara yang tepat dalam
mengidentifikasi masalah sehingga tidak terburu-buru menganalisis data dan
informasi yang diperoleh. Hal ini akan meningkatkan level ketelitian dalam
penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan informasi yang akurat.
3) Dapat diuji
Penelitian yang dilakukan bisa berdasarkan hasil penelitian atau data penelitian
sebelumnya. Penelitian ilmiah harus dapat diuji kebenarannya dengan melakukan uji
statistik atas penelitian yang telah dilakukan sebelumya.
4) Dapat ditiru
Pada dasarnya, penelitian bisa berujung pada hasil yang hampir mirip. Perbedaannya
terdapat pada kemampuan mendukung hipotesa yang telah ada jika penelitian
dilakukan pada lingkungan bisnis yang bergerak pada bidang yang sama.
5) Ketelitian dan Keyakinan
Seorang peneliti harus mendesain suatu metode penelitian yang terstruktur dan
objektif agar hasil penelitian sedapat mungkin dekat dengan realitas agar pengguna
informasi dapat menaruh kepercayaan terhadap hasil penelitian. Selain itu perlu ada
ketelitian dalam mendesain metode penelitian tersebut proses yang dipilih dapat
teridentifikasi dengan jelas. Ketelitian mengacu pada kedekatan temua dengan
“realitas” berdasarkan sebuah sample. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan
tingkat keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan sample. Keyakinan mengacu
pada probabilitas ketepatan estimasi manajer atau peneliti. Tingkat keyakinan ini
ditandai dengan tingkat presentase. Dengan demikian, desain sampling dan metode
ilmiah yang tepat akan menjadikan investigasi lebih mendalam dan akurat.
6) Objektivitas
Penelitian harus didasarkan ada fakta yang didukung oleh data yang actual sehingga
tidak bersifat subjektif atau berdasarkan perasaa dan intuisi peneliti. Subjektifitas
harus dihindari karena tidak akan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan
organisasi bisnis. Semakin objektif penelitian maka semakin ilmiahlah penelitian.
7) Dapat Digeneralisasi
Hasil penelitian ilmiah harus dapat digeneralisasi pada berbagai konteks yang
berkaitan. Semakin luas konteksnya, semakin berguna penelitian ilmiah yang
dilakukan bagi para pengguna informasinya. Untuk mencapai hal ini, seorang
peneliti harus mendesain secara logis dan melakukan perincian dan analisis data
dengan cermat.
8) Hemat
Seorang peneliti harus mendesain metode dan struktur proses penelitiannya secara
sederhana. Hal ini untuk menghindari sifat kompleks yang membuat pengguna
merasa sulit untuk mengerti hasil penelitian. Variabel penelitian harus diperhatikan
agar informasi menjadi sederhana dan mudah dipahami oleh pengguana untuk
digunakan sesuai dengan kepentingan.
3. Menjelaskan hambatan penelitian ilmiah.
Penelitian dalam bidang sosial memiliki keterbatasan karena tidak selalu
menghasilkan informasi yang pasti. Kesulitan juga mungkin ditemui dalam memperoleh
sampel yang representatif, membatasi kemampuan generalisasi dari temuan. Tetapi tidak
berarti bahwa penelitian dalam bidang sosial termasuk manajemen tidak dapat mencapai
taraf ilmiah. Hanya karena dalam bidang social terdapat penggunaan intuisi dan perasaan
sehingga data yang diperoleh bersifat subjektif. Sampai sebatas bahwa penelitian ini
dirancang untuk memastikan kebermaksudan, ketelitian, dan kemungkinan testability
maksimum, pengulangan, generalisasi, objektivitas, penghematan, dan presisi dan
keyakinan, kita akan berusaha untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah.
4. Menguraikan tujuh langkah metode hipotesis deduktif menggunakan contoh anda sendiri.
Metode hipotesis deduktif sangat berguna dalam menyelesaikan masalah dasar yang
bersifat manajerial karena menggunakan pendekatan yang sistematis. Metode ini
memiliki tujuh langkah yang tersusun secara sistematis yang sangat membantu dalam
melakukan penelitian menggunakan metode hipotesis deduktif. Ketujuh langkah tersebut
yakni:
1) Mengidentifikasi bidang masalah yang luas
Identifikasi masalah dilakukan dengan mengamati perubahan yang terjadi pada suatu
lingkungan tertentu, misalnya adanya perubahan dalam jumlah penjualan, adanya
hasil akuntansi yang tidak benar. Identifikasi masalah harus memerhatikan situasi
dan kondisi lingkungan yang bermasalah.
2) Menentukan rumusan masalah
Seorang peneliti harus mengembangkan masalah yang ditemukan berdasarkan
informasi awal yang diperoleh yakni faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah
yang terjadi. Penemuan masalah ini harus sampai ke level paling dasar. Hal ini dapat
dilakukan dengan observasi literatur dan komunikasi dengan pihak yang berkaitan
dengan apa yang sedang terjadi atau dihadapi.
3) Membuat hipotesis
Pembangunan hipotesis dilakukan dengan memeriksa variabel-variabel yang
menjelasakan mengapa masalah terjadi. Sebuah hipotesis harus dapat diuji (testable)
dan falsifiable. Dengan adanya dua kriteria ini, sangat memungkinkan jika sebuah
hipotesis disanggah karena hipotesis tidak dapat diuji kebenarannya, pada saat
tertentu bisa saja menjadi salah.
4) Menentukan ukuran
Pengukuran variabel hipotesis harus jelas dan diidentifkasi secara cermat sehingga
tidak terjadi kesalahan pengukuran atas penelitian isu yang sedang dihadapi.
5) Pengumpulan data
Pengukuran membutuhkan data yang mendukung pengujian variabel-variabel
hipotesis. Oleh karena itu, data harus faktual dan akurat.
6) Analisis data
Dalam tahap analisis, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat
apakah hipotesis yang dibuat mendukung.
7) Interpretasi data
Interpretasi data berkaitan erat dengan analisis data yang diperoleh yang bermuara
pada penentuan keputusan yang dapat diterapkan dalam lingkungan organisasi.
Seorang peneliti harus memberikan rekomendasi atas informasi atau data yang
diinterpretasi agar pengguna bisa memilah-milah informasi sesuai dnegan
kepentingannya.
5. Menguraikan perspektif alternative pada apa yang membuat penelitian bagus.
Perspektif yang paling penting untuk penelitian sementara dalam bisnis yaitu:
a) Positivisme
Dalam pandangan positivisme dunia, ilmu pengetahuan dan penelitian dipandang
sebagai cara untuk mendapatkan kebenaran bahwa tidak ada kebenaran untuk
memahami dunia dengan baik sehingga kita dapat memprediksi dan
mengendalikannya.
b) Constructionism
Pendekatan yang sangat berbeda untuk penelitian dan bagaimana penelitian
seharusnya dilakukan. Constructionism menolak keyakinan positivisme bahwa ada
kebenaran objektif.
c) Realisme kritis
Realisme kritis adalah kombinasi dari kepercayaan pada eksternal
realitas (kebenaran obyektif) dengan penolakan terhadap klaim bahwa realitas
eksternal ini dapat diukur secara objektif; pengamatan (terutama pengamatan pada
fenomena yang tidak dapat kita amati dan ukur secara langsung, seperti kepuasan,
motivasi, budaya) akan selalu tunduk pada interpretasi.
d) Pragmatisme
Pragmatisme menggambarkan penelitian sebagai proses di mana konsep dan
makna (teori) adalah generalisasi dari tindakan dan pengalaman masa lalu kita, dan
interaksi yang kita miliki dengan lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai