Fachrinah (46116002)
Rati Rayanti (46116003)
4A D4 Akuntansi Manajerial
2. Membedakan antara penelitian terapan dan dasar, memberi contoh dan membahas
mengapa penelitian tersebut termasuk ke dalam salah satu dari dua kategori.
Penelitian dapat dibedakan menjadi dua tujuan yang berbeda. Pertama, yaitu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi oleh manajer dalam lingkungan kerja dan menuntut
solusi tepat waktu yang disebut penelitian terapan. Dari penelitian ini diperoleh hasil
berupa penjelasan dan solusi dari suatu masalah sebagai implementasi dari kesimpulan-
kesimpulan yang dirumuskan oleh peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada
dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk
mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu
diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang
sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggung jawabkan. Contoh penelitian terapan
yaitu misalnya ada produk yang tidak terjual dengan baik maka manajer ingin
mengetahui alasan di balik hal tersebut untuk mengambil tindakan perbaikan serta cara
manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah internal perusahaan yang
mengakibatkan penurunan grafik perusahaan dan bagaimana solusi dalam mengatasi
masalah internal perusahaan tersebut.
Selain itu, untuk menghasilkan batang tubuh pengetahuan dengan mencoba
memahami bagaimana masalah-masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
dipecahkan yang dikenal sebagai penelitian dasar. Tujuan utama melakukan penelitian
dasar adalah untuk menghasilkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang
fenomena yang menarik dan untuk membangun teori berdasarkan hasil penelitian.
Contoh penelitian dasar yaitu penelitian terhadap penyebab dan konsekuensi pemanasan
global akan menawarkan banyak solusi untuk mengurangi fenomena tersebut, dan
menyebabkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah dan bagaimana
pemanasan global dapat dicegah.
3. Menjelaskan mengapa manajer harus mengetahui tentang penelitian dan membahas apa
yang seharusnya dan tidak seharusnya manajer lakukan agar dapat berinteraksi dengan
peneliti seefektif mungkin.
Manajer harus memiliki kemampuan untuk meneliti agar mampu melakukan kontrol dan
prediksi atas kinerja organisasi bisnis. Manajer memiliki pengetahuan tentang metode
penelitian dan penelitian akan membantu manajer profesional untuk:
Mengidentifikasi dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam lingkungan
kerja.
Tahu bagaimana membedakan yang baik dari penelitian yang buruk.
Menghargai berbagai pengaruh dan efek dari faktor yang menimpa situasi.
Mengambil risiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
Mencegah kemungkinan kepentingan pribadi dari menjalankan pengaruh mereka
dalam suatu situasi.
Berkaitan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif.
Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah saat membuat keputusan.
Dengan demikian, seorang manajer organisasi bisnis perlu membekali diri dengan
kemampuan meneliti (research skill) untuk memperoleh pengalaman yang bersifat
ilmiah dalam upaya pengambilan keputusan sehingga punya pondasi yang jelas dan
objektif dan tidak berdasarkan perasaan atau prediksi saja.
Pendapat kami mengenai bagaimana menemukan dan memilih peneliti, yaitu
konsultan harus memiliki kualitas, kepercayaan dan latar belakang yang baik dalam
bidang ilmu penelitian tertentu, karena pada dasarnya jika latar belakang mereka baik
tentunya akan sangat mudah menjalin kerja sama secara profesional, dan mudah untuk
diarahkan dengan keperluan yang seharusnya diteliti. selain daripada itu kita perlu
melakukan pendekatan personal agar komitmen yang akan ditulis memiliki
keharmonisan dengan apa yang manajer dan perusahaan inginkan. Selain itu, manajer
tidak saja harus berinteraksi secara efektif dengan tim peneliti, tapi juga menguraikan
secara terang-terangan, jelas, tegas, tidak berbelit-belit peran peneliti dan pihak
manajemen agar dapat di tangkap maksudnya dengan mudah. Manajer harus
memberitahu peneliti jenis informasi apa yang dapat disediakan untuk mereka, dan yang
lebih penting dokumen apa yang tidak akan diberikan kepada mereka.
Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus memastikan bahwa
terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan konsultan. Pertukaran
informasi dengan cara terus terang dan jujur juga membantu meningkatkan hubungan
dan level kepercayaan antara kedua pihak, yang pada akhirnya akan ada giliran yang
memotivasi kedua belah pihak berinteraksi secara efektif.
Pendapat kami mengenai Nilai – nilai, yaitu di dalam suatu hubungan antara
manajer dengan konsultan peneliti harus menyatukan nilai sikap, tindakan, dan norma
terlebih, dalam rangka menyikapi dan mengatasi persoalan yang dihadapi manajer.
Karena pada hakikatnya manusia memiliki keterbatasan dan ketergantungan dengan
manusia lainnya. Maka untuk mencapai tujuan bersama biasanya manajer mempermudah
informasi yang dibutuhkan peneliti, karena Peneliti tidak dapat bekerja sendiri tanpa
adanya bantuan dari manajer. Agar semua kesepakatan yang sudah terjalin dapat berjalan
lancar.
4. Mengidentifikasi dan membahas sepenuhnya terkait situasi tertentu di mana seorang
manajer lebih baik menggunakan tim penelitian internal dan kapan tim penelitian
eksternal akan lebih dianjurkan serta memberikan alasan untuk keputusan tersebut.
a. Konsultan Internal
Peran konsultan internal lebih kepada membantu sub unit dan departemen dalam
organisasi bisnis menemukan masalah dan solusi yang dapat diterapkan. Peran konsultan
internal ini memiliki keunggulan dan kelemahan dibandingkan dengan konsultan
eksternal.
Keunggulan dari Konsultan Internal:
Tim konsultan internal memiliki peluang lebih mudah diterima oleh karyawan dalam
sub unit organisasi dimana konsultan telah mengenal lingkungan organisasi bisnis
tersebut.
Tim ini juga membutuhkan sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
iklim, serta fungsi dan sistem kerja dalam organisasi itu sendiri.
Efisiensi waktu yang dimiliki konsultan internal dapat menjadikan langkah dan
proses penelitian segera dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang tinggi serta
memudahkan evaluasi terhadap kefektifan suatu perubahan berdasarkan hasil
penelitian.
Untuk isu atau masalah yang kompleksitasnya rendah konsultan internal tepat
digunakan.
Kelemahan dari Konsultan Internal:
Adanya konsultan internal di suatu organisasi bisnis yang bernaung di bawah suatu
departemen, akan menimbulkan berkurangnya kreativitas dari konsultan/peneliti
karena mereka menganggap dirinya telah mengerti dan memahami kondisi yang
dialami oleh organisasi bisnis tersebut apalagi kalau kondisinya berulang.
Hubungan yang dekat dengan anggota departemen dan sub unit lain memicu
timbulnya tindakan konspirasi terutama untuk mencapai suatu tujuan atau
kepentingan tertentu dengan membetuk suatu koalisi yang kuat.
Timbulnya kemungkinan bahwa bahkan tim riset internal yang paling berkualifikasi
tinggi tidak dirasakan sebagai "pakar" oleh staf dan manajemen.
Terkadang hasil yang diperoleh konsultan internal kurang bersifat ilmiah karena
menggunakan pendekatan perasaan didasarkan pada pengalaman yang telah dialami
dalam kegiatan keseharian di organisasi bisnis tersebut.
b. Konsultan Eksternal
Kelemahan yang dimiliki oleh Tim Konsultan Internal mungkin akan menjadi suatu
keunggulan bagi pihak Tim Eksternal. Namun, keunggulan dan kelemahan dari tim
eksternal dapat kita sorot.
5. Membahas pentingnya penelitian bagi anda dan menjelaskan bagaimana anda sebagai
manajer dapat menerapkan pengetahuan mengenai penelitian yang diperoleh.
Pentingnya penelitian ada 4 hal yang mendasari yaitu:
Penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam
kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas,
tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman
dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya
yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan
terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa
takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman,
dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat
menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
Penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu.
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar
dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu
baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan
untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya,
manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah
memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan
mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci
dan lebih komprehensif.
Penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya
selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik
di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya.
Pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah
dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih
sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan
“kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik
itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih
sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang
lebih luas dan komplek melalui penelitian.
Manajer bertanggung jawab atas hasil akhir dengan membuat keputusan yang tepat
di tempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan
tentang penelitian mempertinggi sensitivitas manajer untuk faktor internal dan eksternal
yang tak terhitung yang bersifat operasi bervariasi dalam pekerjaan mereka dan
lingkungan organisasi. Tetap objektif, fokus pada solusi masalah, memahami
sepenuhnya rekomendasi yang dibuat, dan mengapa dan bagaimana itu terjadi, membuat
pengambilan keputusan manajerial yang baik. Dengan demikian, pengetahuan tentang
penelitian sangat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dari manajer.
Tujuan pembelajaran: