Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN

JUVENILE DIABETES

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yusnilawati S.Kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

Nurul Mellinia Ramadana (G1B118059)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN

TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien

Nama : An. A.P

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur / Tanggal lahir : 11 tahun / 15 agustus 2005

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. A.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Klien : Ibu klien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan masuk Rumah Sakit
Klien masuk Rumah Sakit pada hari sabtu, tanggal 14 oktober
2014, pukul 16:05 dengan keluhan sering kesemutan, buang air kecil saat
malam hari, sering merasa haus, mengalami rasa lapar yang berlebihan dan
merasa lemah.

b. Keluhan Utama
Klien sering buang air kecil saat malam hari, sering merasa haus,
mengalami rasa lapar yang berlebihan dan merasa lemas dan lemah.

c. Keluhan Utama
Klien baru pertama kali mengalami penyakit yang seperti ini.

d. Keluhan yang menyertai

Selain sering buang air kecil (BAK) klien juga sering merasakan
lemas, lemah, pusing dan juga mual dan muntah.
.

3. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis (CM)

Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
SB : 36OC
N : 80 x/m
R : 23 x/m

- Aktivitas/ Istirahat
Aktifitas klien saat sakit lemah, Letih, dan lesuh
- Eliminasi
Saat sakit terjadi Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia,
anuria ), dan diare
- Cairan
Saat sakit terjadi Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet,
haus dan penurunan berat badan.
- Neurosensori
Pusing, sakit kepala, dan kesemutan

4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Glukosa darah : meningkat 100 – 200 mg/dl atau lebih.
b. Aseton plasma : positif secara menyolok.
c. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat.
d. Osmolaritas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 m osm/l.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare, muntah, dan poliuria.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi
insulin/penurunan intake oral : anoreksia, mual, dan muntah
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan.
4. Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya, prognosis penyakit dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kesalahan interprestasi.

C. PERENCANAAN

1) Defisit volume cairan berhubungan dengan diare, muntah, dan poliuria.


Tujuan : kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat
secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
 Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD
 Pantau masukan dan pengeluaran
 Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas
yang dapat ditoleransi jantung
 Catat hal-hal seperti mual dan muntah
 Observasi adanya kelelahan yang meningkat, peningkatan BB, nadi tidak teratur
 Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau
pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi


insulin/penurunan intake oral : anoreksia, mual, dan muntah
Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
 Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
 Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Intervensi :
 Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
 Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien.
 Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual,
muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa
sesuai dengan indikasi.
 Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
 Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.
 Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
 Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
 Kolaborasi dengan ahli diet.

3) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan.


Tujuan : Klien akan mendemonstrasikan penurunan rawat diri
Criteria hasil :
a. Kuku pendek dan bersih
b. Kebutuhan dapat dioenuhi secara bertahap
c. Mandi sendiri tanpa bantuan
Intervensi :
 Kaji kemampuan klien dalam pemenuhan rawat diri
 Berikan aktivitas secara bertahap
 Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
 Bantu klien (memotong kuku)

4. Kurang pengetahuan mengenai penyakitnya, prognosis penyakit dan kebutuhan


pengobatan berhubungan dengan kesalahan interprestasi.
Tujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan
kriteria : Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
Intervensi :
 Pilih berbagai strategi belajar
 Diskusikan tentang rencana diet
 Diskusikan tentang faktor-faktor yang memegang peranan dalam kontrol DM
D. IMPLEMENTASI

Merupakan tahap dimana rencana keperawatan dilaksanakan sesuai


dengan intervensi. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
mencapai peningkatan kesehatan baik yang dilakukan secara mandiri maupun
kolaborasi dan rujukan.

E. EVALUASI

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan


dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi
tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan.

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan diabetes mellitus adalah :


1. Kondisi tubuh stabil, dan tanda-tanda vital normal
2. Berat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada
tanda-tanda malnutrisi.
3. Rasa lemah dan lelah berkurang/Penurunan rasa lemah dan lelah
4. Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Diabetes Mellitus merupakan penyakit terkait dengan sistem
endokrinologi dan pankreas sebagai penghasil insulin yang menjadi pusat kajian
serta studi penyakit ini. Insulin memegang peranan pokok dalam metabolisme
glukosa serta alur energi tubuh manusia. Diabetes Mellitus adalah penyakit
dengan banyak gejala yang menyertai dan memiliki faktor dalam dan faktor luar
sebagai pencetusnya. Ada 2etiologi utama dari diabetes mellitus yang menjadi
dasar klasifikasi penyakitnya.Diabetes mellitus tipe 1 yang dicetuskan oleh tidak
cukupnya jumlah insulin sampai tidak terbentuknya insulin oleh pankreas ( Sel
Beta Pulau Langerhans ) disebabkan oleh proses autoimunitas yang
menghancurkan sel beta pulau langerhans pankreas.

Diabetes tipe 1 menyerang anak dengan umur< 18 tahun dengan rataan


umur penderita 4 - 10 tahun. T1DM menyebabkan ketergantungan abosolutinsulin
eksogenik untuk mengatur kadar gula darah, dan menjaga status diabetes tidak
berkembangmenjadi penyakit dengan banyak komplikasi. Penatalaksanaan dengan
insulin bertujuan untuk menghentikan proses pembentukan gula hati dan
menghentikan ketogenesis.
DAFTAR
PUSTAKA

 Bare & Suzanne, 2012, Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC, Jakarta

 Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan,


(Edisi 2), EGC, Jakarta

 Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2010, Rencana


Asuhan Keperawatan, (Edisi III), EGC, Jakarta.

 Soegondo S, Soewondo P, Subekti I. 2011. Penatalaksanaan


Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai