Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEMESTER 2 (GENAP)

NAMA : MUHAMMAD RAYNALDI KURNIAWAN


STAMBUK : 02220180313
KELAS : A5
FAKULTAS : EKONOMI & BISNIS
PRODI : MANAJEMEN

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “RINGKASAN MATERI MATA
KULIAH PKN SEMESTER 2”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.  Pada makalah ini akan
dibahas mengenai pengertian hak, pengertian kewajiban, pengertian warga
negara, asas kewarganegaraan serta tidak lupa pula akan dibahas mengenai
hak serta kewajiban siswa Indonesia menurut UUD 1945.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca
untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan
makalah kami ini, untuk kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan
makalah ini di waktu berikutnya.

MAKASSAR, 15 MEI 2019

PENYUSUN

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………… 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………. 3

PEMBAHASAN …………………………………….. 4

 A. BAB 1 HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ………….4


 B. BAB 2 IDENTITAS NASIONAL …………………………………………….. 4
 C. BAB 3 INTEGRITAS NASIONAL……………………………………………. 5
 D. BAB 4 KONSTITUSI …………………………………………………………….. 6
 E. BAB 5 HAM & KAM …………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 8

Ringkasan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

3
BAB I. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
A.    Pengertian
         Menurut  Zamroni: “Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan demokrasi yang bertujuan dalam
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis Serta bertindak demokratis.
         Secara umum pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-
nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita
bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan dengan tujuan agar menjadi warganegara yang baik.

B.    Landasan Hukum
1.     UUD 1945
a.     Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat tentang cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia akan
kemerdekaannya
b.     Pasal 27 (1) tentang kesamaan kedudukan warganegara di dalam hukum dan pemerintahan
c.     Pasal 27 (3) tentang hak dan kewajiban warganegara dalam upaya bela Negara
d.     Pasal 30 (1) tentang hak dan kewajiban warganegara dalam pertahanan dan keamanan Negara
e.     Pasal 31 (1) tentang hak mendapat pendidikan
2.     UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional
3.     Surat Keputusan Dirjen DIKTI nomoe 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok
Pembangunan Kepribadian di Perguruan Tinggi

C.    Tujuan PKN
Menurut Djahiri (1994/1995:10) tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
1.     Secara umum tujuan PKn mendukung keberhasilan pencapaian pendidikan nasional
2.     Secara khusus tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu perilaku yang mencerminkan perilaku iman dan takwa kepada Tuhan YME dan menjadi manusia yang
beradab.

Sedangkan pendidikan Kewarganegaraan diberikan di Perguruan tinggi dengan tujuan agar mahasiswa memiliki
wawasan akan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan
prilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Segala hal tersebut diperlukan agar
Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dan tidak terpecah belah.

BAB II. IDENTITAS NASIONAL


A.    Pengertian
merupakan suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh serta berkembang di dalam macam-macam aspek
kehidupan dari ratusan suku yang ada dan dihimpun dalam satu kesatuan seperti Indonesia yang kebudayaan
nasional itu  dengan acuan pancasila & Bhineka Tunggal Ika yang merupakan dasar dan arah
pengembangannya.

B.    Unsur-Unsur
Unsur- unsur identitas nasional Indonesia ini merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan tersebut
merupakan gabungan dari unsur unsur pembentuk identitas nasional yang meliputi , ialah :

1.     Suku Bangsa adalah salah satu dari unsur dalam pembentuk identitas nasional. Suku tersebut merupakan
Golongan sosial yang khusus yang memiliki sifat askriptif (ada sejak lahir), yang mana sama halnya dengan
golongan umur & jenis kelamin. Indonesia khususnya, Memiliki banyak sekali suku bangsa / kelompok etnis
dengan ± 300 dialek bahasa.
2.     Agama, Bangsa Indonesia dikenal dengan masyarakat yang agamis (didasarkan pada nilai agama). Agama-
agama yang tumbuh serta berkembang di Indonesia adalah agama islam, katholik, kristen, hindu, budha serta
kong hu cu.
3.     Kebudayaan, Pengetahuan manusia ialah sebagai makhluk sosial yang isinya ialah perangkat-perangkat atauapun
model-model pengetahuan yang dengan secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung untuk
menerjemahkan atau menafsirkan serta memahami lingkungan yang dihadapi dan juga digunakan ialah sebagai
rujukan maupun pedoman untuk dapat bertindak (dalam bentuk kelakukan serta benda-benda kebudayaan)
sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
4.     Bahasa, sebagai sistem perlambang yang dengan secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
serta digunakan sebagai sarana untuk dapat berinteraksi antarmanusia.

C.    Dari 4 unsur identitas nasional di atas, dapat kita dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian
antara lain :

4
1.     Identitas Fundamental, pancasila ialah sebagai falsafat bangsa, dasar negara serta ideologi negara.
2.     Identitas Instrumental, adalah isi UUD 1945 serta tata perundang-undangannya. Dalam Identitas
instrumental ini, bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia adalah
merah putih, lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika., lagu kebangsaan Indonesia yakni Indonesia Raya.
3.     Identitas Alamiah, meliputi negara kepulauan serta pluralisme didalam suku, budaya, bahasa serta agama dan
juga kepercayaan.
(327 Kata)

BAB III. INTEGRITAS NASIONAL


A.    Pengertian
Menurut ICCE, integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari satu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi suatu bangsa.

Menurut Paul B.Horton,  integrasi yaitu proses pengembangan masyarakat yang mana  segenap kelompok ras
dan etnik mampu berperan secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi. Oleh karena integrasi
suatu yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat, maka harus tetap dijaga kelangsungannya.Integrasi
nasional identik dengan integrasi bangsa yang berarti suatu prosespenyatuan atau perubahan berbagai aspek
sosial budaya kedalam suatu wilayah dan pembentukan nasional atau bangsa.

B.    Macam Integrasi
  Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjangdalam waktu yang cukup
lama, dan berikut ini macam-macam integrasi

1.     Integrasi Kebudayaan.
Integrasi kebudayaan adalah penyusaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

2.     Integrasi Sosial
Integrasi sosial merupakan penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial
sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan  yang serasi bagi masyarakat tersebut.

3.     Integrasi Nasional 
Integrasi nasional adalah proses penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
dimasyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatupola kehidupan yang serasi fungsinya bagi
masyarakat tersebut.

C.    Faktor Pendorong Integrasi Nasional


1.     Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib sepenanggungan.
2.     Keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam sumpah pemuda tanggal
28 oktober 1928.
3.     Rasa cinta tanah air dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan
dan mengisi kemerdekaan.
4.     Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan yang
gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
5.     Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila
6.     Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun
temurun.

D.    Faktor Penghambat Integrasi Nasional


1.     Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing
kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2.     Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan pulau yang dikelilingi oleh lautan luas.
3.     Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan
dan  persatun  bangsa, baik yang berasal  dari dalam  maupun dari luar negri.
4.     Masih besarnya ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan dan hasil-hasil pembangunan yang
menimbulkan rasa tidak puas.
5.     Adanya paham etnosentrime diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya
dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

5
6.     Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa, akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian  bangsa, baik melewati kontak lansung maupun tidak lansung.
(404 Kata)

BAB IV. Konstitusi

A.    Pengertian
Adalah hukum dasar yang berisi tentang aturan mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegera. Menurut Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat
yuridis tetapi juga sosiologis dan politis. Menurut L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis
maupun peraturan tak tertulis.

B.    Tujuan Konstitusi
1.     Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya tanpa membatasi
kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan
merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2.     Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh
perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3.     Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri
dengan kokoh.

C.    Nilai Konstitusi
1.     Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak
hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif
dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2.     Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan
itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu
berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3.     Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi
kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.

D.    Unsur Konstitusi
Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu
-          Jaminan terhadap Ham dan warga negara.
-          Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
-          Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan

Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang


-          Organisasi negara.
-          HAM.
-          Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum.
-          Cara perubahan konstitusi.

E.     Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia


1.     UUD 1945 hasil Proklamasi
2.     Konstitusi RIS 1949
3.     UUD S 1950
4.     UUD 1945 hasil Dekrit Presiden 1959
5.     UUD 1945 hasil Amandemen (sekarang) (312 Kata)

6
BAB V. HAM DAN KAM

A.    Pengertian
Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkar hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
hokum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia,
sedangkan Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia.

B.    HAM Individual yang bersifat Mutlak


1.       Hak untuk hidup.
2.       Hak berkeluarga.
3.       Hak memperoleh keadilan.
4.       Hak atas kebebasan pribadi.
5.        Hak atas rasa aman.
6.        Hak atas kesejahteraan.
7.        Hak turut serta dalam pemerintahan.
8.        Hak wanita.
9.        Hak anak.

C.    Dasar Hukum HAM


Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan
acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Empat hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. Peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Kepres, dan lain-lain.

D.    Dalam UUD 1945


1.       Hak atas persamaan keududukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat 1
2.       Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat 2
3.       Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28
4.       Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat 2
5.       Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30
6.       Hak mendapat pengajaran, Pasal 31
7.       Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32
8.       Hak di bidang perekonomian, Pasal 33
9.       Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34. 

7
DAFTAR PUSTAKA

http://sekelebatilmu.blogspot.com/2017/03/ringkasan-pendidikan-kewarganegaraan.html
https://www.google.com/search?
q=lambang+umi&safe=strict&rlz=1C1CHBD_idID842ID842&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=xSoWp
ytNjKR1ZM%253A%252C5l-34C4yvInCBM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kRGq5RzUqu1wLNSc5mxJEAWehIrLA&sa=X&ved=2ahUKEwiuxPP3tJviAhVNSq0KHcvkAjkQ9QEwB3oE
CAcQEg#imgrc=_dRu8vZFDyRrRM:&vet=1

Anda mungkin juga menyukai