PEMBAHASAN
3. NaCl
Pemerian Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
( FI ed hal:584)
Kelarutan Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air
mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
(FI Ed hal: 584)
Stabilitas
Panas Tahan Pemanasan
Hidrolisis Stabil dalam air
Cahaya Harus disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk
dan kering. Memiliki pH 4,5 dan 7,0
Kegunaan Pengencer tablet dan kapsul, agen tonisitas.
(HOPE ed 6 th 2009, hal: 639)
Inkompatibilitas Larutan natrium klorida berair bersifat korosif untuk besi.,
bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timbal, dan
merkuri. Oksidator kuat membebaskan klorin dari larutan
diasamkan natrium klorida. Kelarutan Methylparaben pengawet
antimikroba menurun dalam larutan natrium klorida berair dan
viskositas gel karbomer dan larutan dari hidroksietil selulosa
atau hidroksipropil selulosa berkurang dengan penambahan
natrium klorida.
(HOPE ed 6 th 2009, hal: 639)
Tonisitas
R=
massa substansi ( gL ) x 1000 x jumlah spesies
BM
1. Kalsium glukonat
25,2 g
m= ×1000 ml=42 g/l jumlah ion : 3 BM: 448,4
600 ml
42 g/l
R= ×1000×3=280,9991 mOsmol/L
448,4
2. Kalsium saccharat
0,5 g
m= ×1000 ml=5 g/l jumlah ion : 3 BM: 320,3
100 ml
5 g/l
R= ×1000×3=46,8311 mOsmol/L
320,3
3. NaCl
0,4953 g
m= ×1000 ml=0,8255 g/l jumlah ion : 2 BM: 58,44
600 ml
0,8255 g/l
R= ×1000×2=28,2512 mOsmol/L
58,44
∑ Osmolaritas total=356,0814 mOsmol/L
3.6 PENIMBANGAN
Dibuat 1 botol infus (@500 ml) = 500 ml
Total volume/ berat sediaan yang dibuat = 600 ml
Untuk mengantisipasi kehilangan volume selama proses pembuatan, sediaan dilebihkan
20% :
500 ml+ ( 20%×500 ml ) =500 ml+100 ml=600 m l
Untuk dimasukkan ke dalam botol dilebihkan 2% maka volume yang dimasukkan :
500 ml+ ( 2%×500 ml ) =500 ml+10 ml=510 m l
3 NaCl 0,0082 g
×600 ml=0,0492 g
100 ml
Kelarutan NaCl dalam air mendidih 1:10
0,0492g×10=0,492 ml ~ 1 ml
4 Karbo adsorban 0,1g
Depirogenasi : ×1000 ml=1 g
100 ml
0,1g
Sediaan : ×600 ml=0,6 g
100 ml
5 Purified water 600 ml- ( 265+1 ) ml=334ml
3.7 STERILISASI
3.7.1 Sterilisasi Alat
No Cara
Nama Alat Waktu Sterilisasi Jumlah
Sterilisasi
1 Beaker glass 1000 ml Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 1
2 Beaker glass 250 ml Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 1
3 Beaker glass 100 ml Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 3
4 Batang pengaduk Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 3
5 Spatel Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 3
6 Gelas ukur 100 ml Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 1
7 Gelas ukur 10 ml Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 1
8 Pipet tetes Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 3
9 Karet pipet Bahan Kimia Alkohol 70%, 24 jam 3
10 Erlenmayer 500 ml Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 1
11 Corong Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 1
12 Kertas saring Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 6 lembar
13 Kaca arloji Panas Kering Oven, 170˚C , 1 jam 4
14 Membran filtrat Panas Basah Autoclave, 121˚C, 15’ 1
RUANG PROSEDUR
Grey Area 1. Semua wadah dan alat dicuci bersih, dibilas dengan aquadest dan
(Ruang dikeringkan.
sterilisasi) 2. Wadah beaker glass 1000 ml dikalirasi 500 ml untuk beaker
glass utama, buang airnya dan dikeringkan.
3. Beaker glass 1000 ml dikalibrasi 750 ml untuk menyimpan stok
air, buang airnya dan dikeringkan.
4. Wadah botol infus dikalibrasi 510 ml, buang airnya dan
dikeringkan.
5. Bagian mulut dari labu erlenmeyer, beaker glass, wadah botol
infus, pipet tetes, gelas ukur, ditutup dengan menggunakan
alumunium foil atau kertas perkamen.
6. Semua alat dan bahan dibungkus dengan kertas perkamen,
kecuali kertas saring dan membran filtrasi dibungkus plastik
tahan panas.
7. Sterilisasi alat dengan cara :
a. Labu Erlenmeyer, Gelas ukur 100 ml, Gelas ukur 10 ml,
Pipet tetes, membran filtrat, Corong, disterilkan dengan
metode panas basah, menggunakan Autoclave; 121˚C selama
15 menit.
b. Beaker glass 1 L, 250 ml, 100 ml, Spatel, Kaca arloji, Batang
pengaduk, kertas saring, Botol infus, Pipet tetes, disterilkan
dengan metode panas kering, menggunakan Oven; 170˚C
selama 1 jam.
c. Karet pipet, tutup karet botol infus disterilkan dengan Bahan
kimia, Alkohol 70% selama 24 jam.
d. Pembuatan purified water, aquadest sebanyak 750 ml
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 1 L disterilkan
dengan menggunakan Autoclave; 121˚C selama 15 menit.
e. Alat yang sudah disterilkan dimasukan kedalam white area
melalui transfer box.
Penimbangan bahan dengan menggunakan timbangan analitik :
1. Menimbang kalsium glukonat sebanyak 26,46 g di cawan
penguap dan ditutup dengan kertas perkamen, beri label.
2. Menimbang kalsium saccharat sebanyak 3 g diatas kaca arloji
dan ditutup dengan kertas perkamen, beri label.
3. Menimbang NaCl sebanyak 0,0492 g diatas kaca arloji dan
ditutup dengan kertas perkamen, beri label.
4. Menimbang Karbon aktif sebanyak 0,6 g da 1,0 g masing-
Grey Area
masing menggunakan kaca arloji steril untuk depirogenasi aqua
(Ruang
pro injeksi dan sediaan akhir. Ditutup dengan kertas perkamen,
Penimbangan)
beri label pada masing-masing.
5. Membuat aqua bebas pirogen dengan cara menambahkan karbon
aktif sebanyak 1 g, tutup dengan alumunium foil, sisipi batang
pengaduk. Panaskan pada suhu 60 – 70˚C selama 15 menit
(gunakan termometer). Saring larutan dengan kertas saring 2
rangkap.
6. Alat yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam pas box.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Direction of the Council of The Pharmaceutical Society of Great Britain. 1982. Martindale
The Extra Pharmacopoeia Thirty Edition. London : The Pharmaceutical Press.
Lachman L, H. A., Lieberman dan J.L Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri
Edisi III. Jakarta. UI Press.
Tjay, T. H., dan Raharja, K., 2002. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek
Sampingnya, Edisi II. Jakarta. Media Kamputindo.
Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.