OLAHRAGA
Struktur kelompok merupakan seluruh sistem posisi, peran yang tidak dapat dipisahkan
dan hubungan-hubungan status. Setiap kelompaok memiliki seperangkat norma yang
menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh kelompok. Seringkali
norma-norma yang dimaksud bersifat implicit, yaitu tidak ditetapkan secara terbuka tetapi ditaati
oleh semuanya.
Situasi dalam kelompok olahraga sangat bergantung pada jenis dan tujuan kelompok itu,
seperti kelompok olahraga yang bersifat kompetetif lebih cenderung pada situasi antar menang
dan kalah. Kelompok ini sekali waktu mengalami kemenangan dan di lain waktu mengalami
kekalahan. Situasi pada waktu menang akan berbeda atau bahkan kebalikan dengan pada waktu
kalah.
Banyak gaya kepemimpinan yang dikenal dalam olahraga, yang sering diterapkan guna
merealisasikan atau mewujudkan tujuan yang ingin dicapai agar berhasil dengan cara yang
berbeda-beda. Ternyata banyak pelatih yang berhasil dalam pembinaannya dengan gayanya
seolah-olah dingin dan acuh tak acuh terhadap atletnya, ada yang hangat dan penuh perhatian.
Ada pula yang keras dan ada pula yang lunak dan sebagiannya.
BAB 11 : KEPRIBADIAN KEPEMIMPINAN DALAM OLAHRAGA
Dua dimensi yaitu perilaku latihan dan pengajaran, feedback positif ( penghargaan )
berkaitan dengan proses penyelesaian tugas dan tingkat penyelesaian tugas berturut-turut.
Dimensi perilaku dukungan sosial atlet, baik secara individu atau perorangan, maupun secara
kelompok. Sedangkan dua dimensi yaitu perilaku demokratis dan perilaku autokratis berkaitan
dengan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Profil pelatih merupakan gambaran kondisi kualitas yang seharusnya dimiliki oleh
seorang pelatih. Tetapi upaya pelatih agar dapat menjadi pelatih yang ideal atau sempurna,
tidaklah mudah karena setiap pelatih memiliki keterbatasan-keterbatasan kemampuan dalam arti
setiap pelatih memiliki kelebihan dan kekurangan.