Anda di halaman 1dari 4

BAB V

METODE PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan
segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola piker anak didiknya
dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang paling
penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan
kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus
menetapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Metode pembelajaran merupakan salah satu metode yang hanya memusatkan pada
metode pembelajaran ceramah. Pada metode ini, materi pembelajaran disampaikan secara lisan
oleh guru. Guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku teks dengan mengutamakan
metode ceramah dan tanya jawab. Peran guru tidak lagi sebagai fasilitator dan mediator yang
baik melainkan guru memegang sepenuhnya pembelajaran. Metode pembelajaran ini disebut
juga metode konvensional.
BAB VI

MODEL PEMBELAJARAN

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan
metode pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berkenan dengan model pembelajaran, Bruce
Joyce dan Marsha Well (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4
(empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendalti
demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan
strategi pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya
dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Model pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa. Seorang guru mungkin memiliki ilmu pengetahuan yang luas,
pemahaman yang begitu mendalam mengenai materi yang diajarkan. Akan tetapi yang terpenting
selain penguasaan materi adalah bagaimana seorang guru mampu menyampaikan materi yang
diajarkan sehingga dapat di pahami oleh siswa. Menurut Suprijono (2010:45) Model
pembelajaran adalah “bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”.

Model pembelajaran merupakan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan


pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, juga merupakan suatu pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, seorang guru
harus memahami bahwa peserta didik merupakan kumpulan pribadi yang memiliki berbagai
karakter para peserta didiknya. Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara professional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan
yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum.

Unsur-Unsur Model Pembelajaran Joyce dan Weil (1986: 14) mengemukakan bahwa
setiap model belajar mengajar atau model pembelajaran harus memiliki empat unsur berikut: a.
Sintak (syntax) b. Sistem sosial (the social system) c. Prinsip reaksi (principles of reaction) d.
Sistem pendukung (support system). Macam Model Pembelajaran menurut Karli dan
Yuliariantiningsih (2002) adalah: (a) model pembelajaran kontekstual (CTL), (b) model
pembelajaran berdasarkan masalah, (c) model pembelajaran konstruktivisme, (d) model dengan
pendekatan lingkungan, (e) model pengajaran langsung, (f) model pembelajaran terpadu, dan )g_
model pembelajaran interaktif.
BAB VII

ASSESMEN (PENILAIAN)

A. Pengertian Assesmen (Penilaiaan)

Pembelajaran operatif adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran ini


berorientasi pada pencapaian standar akademik dan standar performance. Artinya, pembelajaran
operatif merefleksikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya. Untuk
merefleksikan pencapaian kedua standar itu, assesmen kelas adalah komponen penting dalam
pembelajaran operatif.

Assesmen kelas adalah prosedur yang digunakan untuk mendalatkan informasi tentang
prestasi atau kinerja peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk evaluasi. Assesmen kelas
merupakan proses dan hasil belajar (angka, deskripsi, verbal), analisis, interprestasi informasi
untuk membuat keputusan. Assesmen kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan
informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil
belajar/kompotensi siswa. Assesmen kelas difokuskan pada keberhasilan belajar peserta didik
dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi
yang harys dicapai berupa standar kompetensi (SK) mata pelajaran yang

Anda mungkin juga menyukai