(RPP)
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Asas Bernoulli
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
I. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
III. INDIKATOR
1. Memformulasikan asas Bernoulli.
2. Menghitung kecepatan aliran fluida.
3. Menggunakan asas Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari
V. MATERI PEMBELAJARAN
Asas Bernoulli
Daniel Bernoulli membuktikan bahwa
tekanan fluida berkurang ketika fluida
mengalir melalui pipa yang diameternya
lebih kecil. Sehingga kecepatan aliran
fluida dipipa kecil lebih besar dari pada
kecepatan aliran fluida dipipa yang lebih
besar. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin besar
kecepatan fluida, semakin kecil tekannnya.
Bentuk Persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
P + ρ g h + ½ ρ v2 = Konstan
dimana:
P = tekanan fluida (Pa)
v = kecepatan fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
h = ketinggian fluida (m)
ρ = massa jenis fluida (kg)
Pada gambar diatas menunjukkan suatu pipa berisi fluida yang mengalir dengan
ketinggian dan luas penampang bervariasi. Mula-mula keadaan fluida pada pipa
yang berdiameter A1 berada pada ketinggian h1. Setelah selang waktu tertentu
volume fluida bergerak ke kanan yang berdiameter A2 yang berada pada
ketinggian h2.
Secara matematis dapat dituliskan :
P1 + ρ g h1 + ½ ρ v12 = P2 + ρ g h2 + ½ ρ v22
Jika diaplikasikan pada fluida yang diam, maka v = 0, sehingga persamaanya
menjadi ;
P + ρ g h = Konstan
2. Alat Penyemprot
= √ 2 gh
√ g
= √ 4 h( H−h) = √ h(H −h)
Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa
melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan
udara yang bergerak dengan cepat mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung
tandon yang berisi cairan racun.
Hal ini menyebabkan tekanan atmosfer pada
permukaan cairan turun dan memaksa cairan
naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan
tinggi meniup cairan, sehingga cairan
dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
3. Venturimeter
Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu pipa
aliran untuk mengukur kelajuan zat cair.
a. Venturimeter Tanpa Manometer
Gambar tersebut menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk
mengukur kelajuan aliran dalam sebuah
pipa. Untuk menentukan kelakuan aliran
v1 dinyatakan dalam besaran-besaran luas
penampang A1 dan A2 serta perbedaan
ketinggian zat cair dalam kedua tabung
vertikal h. Zat cair yang akan diukur
kelajuannya mengalir pada titik-titik yang
tidak memiliki perbedaan ketinggian (h1 =
h2) sehingga berlaku persamaan berikut.
P1 – P2 = ½ ρ (v22 – v12)
Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh persamaan sebagai berikut.
A1v1 = A2v2
A2 v2 A1 v1
v1 = atau v2 =
A1 A2
A1 2 2 2
P1 = P2 = ½ ρ
[( ) ]
v −v
A2 1 2
A1 2
P1 = P2 = ½ ρ
[( ) ]
A2
−1
Keterangan:
√() ρu
4. Tabung Pitot
Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang di
titik a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran
dan dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan
dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut
mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas.
Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pilot sama dengan tekanan aliran
gas (Pa).
Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus
terhadap aliran sehingga kelajuan gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0).
Pada titik ini gas berada dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan
manometer sama dengan tekanan di titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b dapat
diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang terjadi menurut persamaan
Bernoulli adalah sebagai berikut.
Pa + ½ ρva2 = Pb + 0
Pb – Pa = ½ ρva2
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.
P b – P a = ρr g h
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.
2 ρr g h
v=
√ ρ