PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gait merupakan suatu pola dari siklus gerakan muskuloskeletal yang mengusung
tubuh untuk maju ke depan. Gait yang normal memiliki karakteristik yang halus simetris
dan ergonomis dengan masing!masing kaki terdistribusi "#$ pada tiap gerakan.
%ntuk masing!masing kaki gait memiliki dua tahap yaitu tahap sikap &stan'e
phase( dan tahap ayunan &s)ing phase(. *ahap sikap dimulai dari pijakan kaki sampai
diangkatnya ujung kaki merupakan tahap dimana dialihkannya beban ke kaki tersebut.
*ahap ayunan dimulai dari diangkatnya ujung kaki sampai pijakan kaki tahap dimana
kaki melayang di udara. +etika kedua kaki berada dipijakan disebut dengan sikap
pijakan ganda.
Istilah pin'ang yang sering kita dengar merupakan gait abnormal disebabkan oleh
karena nyeri perubahan struktural &misalnya adanya perbedaan panjang tungkai
kelainan tonus dan kontraksi otot( ataupun kelemahan
B. *ipe!*ipe Gait,
Merupakan 'iri khas penyakit pada 'olumna posterior dan timbul akibat
hilangnya sensasi propriosepti/ pada ekstremitas. Pasien!pasien seperti ini
berjalan dengan langkah!langkah yang lebar membantingkan kakinya dan
biasanya mengamati tungkainya sehingga mengetahui dimana tungkainya berada.
Pada keadaan gelap atau mata tertutup ata ia semakin memburuk. Gerakan yang
'anggung dan tidak menentu merupakan 'iri khas. +aki diletakkan terpisah terlalu
lebar anatara yang satu dengan yang lainnya dan ketika melangkah penderita
mengangkat kaki dengan tiba!tiba dan terlalu tinggi untuk kemudian
membantingkan atau menghentakkannya kuat!kuat pada lantai. *imbul
ketidakteraturan dalam jarak setiap langkahnya berjalan terhuyung!terhuyung dan
limbung biasanya dengan de0iasi ke salah satu sisi.
1. Hemiplegi' Gait
*ungkai yang sakit tampak kaku dan diayunkan pada panggul dengan gerak
setengah lingkaran oleh gerakan tubuh2 pasien doyong ke sisi yang sakit dan lengan
pada sisi tersebut berada dalam keadaan kaku serta semi/leksi. Suatu gaya berjalan
yang serupa terjadi pada setiap gangguan yang menyebabkan paggul atau lutut tidak
bergerak. Ekstremitas yang sakit dan spastik digerakkan ke depan dengan susah
payah karena mobilitas sendinya terganggu. 3ari!jari kaki pada tungkai yang
hemiplegia 'enderung tertarik ke ba)ah sehingga gerakkan abduksi dan 'ir'umduksi
dari ekstremitas diperlukan untuk menggerakan ke depan.
4. S'issors Gait
9. Steppage Gait
6itandai oleh gerakan lutut yang tinggi dan kaki terkulai. Bahkan kalau tungkai
diangkat jari!jari kaki terseret sepanjang lantai terjadi pada paralisis. +elompok otot
tibialis anterior seperti pada neuritis alkohol 'edera ner0us peroneus poliomyelitis
dan atro/i mus'ular progesi/. +alau terjadi /ood drop bilateral maka gaya berjalannya
dapat menyerupai gaya berjalan seekor kuda yang mengangkat kakinya tinggi!tinggi.
6itandai oleh irregularitas dan keadaan limbung yang nyata dengan 0ertigo
dan 'enderung terhuyung!huyung ke satu sisi. Ekstremitas ba)ah tampak lemas2
gerakan tungkai untuk melangkah dimulai lambat!lambat tetapi kemudian se'ara
kasar mendadak dan tidak menentu tungkai tersebut dijatuhkan ke depan serta
tiba di lantai dengan hentakkan. ;angkahnya lebar irregular terhuyung!huyung
atau menyimapang dengan langkah yang limbung pada saat membelok.
Gaya berjalan propulasi pada paralisis agitans ditandai oleh sikap tubuh
yang limbung ke depan dan langkah!langkahnya diseret yang mula!mula dimulai
dengan perlahan dan kemudian makin menjadi 'epat. Penderita dengan gambaran
Parkinsonisme yang klasik memperlihatkan sikap tubuh yang miring langkahnya
pendek!pendek dan kerapkali makin bertambah 'epat sehingga seolah!olah
penderita tengah mengejar pusat gra0itasinya.
-#. Astasia!Abasia
+alau timbul rasa nyeri ketika ekstremitas ba)ah harus menerima bebannya
maka pasien akan meletakkan ekstermitas yang menderita tersebut dengan perlahan!
lahan dan mengambil langkah!langkah yang pendek agar kaki yang sakit se'epat
mungkin bebas dari bebannya. *ungkai yang baik dilangkahkan dengan 'epat ke
depan dan dihentakkan kuat!kuat ke lantai. +eadaan timpang ini dapat menyertai
berbagai keadaan termasuk memendeknya ekstremitas ba)ah dan de/ormitas kaki.
Gait antalgi' adalah sebutan untuk gait yang dilakukan untuk mengurangi rasa
sakit. Nyeri di tungkai ba)ah biasanya diperburuk dengan menahan beban tubuh
ke tungkai tersebut sehingga tubuh akan mengurangi atau menggunakan )aktu
minimal dalam tahap sikap di sisi itu. Hal ini menyebabkan gait yang sering
disebut juga dot!dash . 3ika sumber nyeri ada di tulang belakang gerakan berputar
aksial diminimalkan sehingga gait berupa gerakan lambat dengan langkah ke'il.
Pasien dengan nyeri pinggul akan memiringkan tubuh ke arah sisi yang terkena
karena dapat mengurangi gaya tekan pada sendi panggul.
1. Gait Akibat Perubahan Struktur
Pasien dengan tungkai ba)ah yang berbeda panjangnya akan berjalan berjinjit di
sisi yang lebih pendek dengan lutut /leksi dan pinggul terkompensasi pada sisi
satunya lagi. Perubahan struktural lainnya menghasilkan gait abnormal adalah
joint /usion malunion tulang dan kontraktur.
Gait ini dikarenakan kelainan sara/ atau otot ataupun perubahan dalam tonus otot.
6alam gait yang normal otot!otot abduktor pinggul dari tahap sikap menaikan
hemipel0is ke arah kontralateral. 6alam *rendelenburg sign /ungsi abduktor jelek
ketika yang menahan beban merupakan sisi yang terkena sehingga hemipel0is
kontralateral turun.
Hal ini terjadi akibat lesi upper motor neuron misalnya sumbatan serebro0askular
&stroke( atau 'erebral palsy. Gait yang dihasilkan tergantung pada lesi spesi/ik
kontraktur dan mekanisme kompensasi. Pola umum dalam 'erebral palsy adalah
gait berjongkok dimana pinggul dan lutut selalu tertekuk.
Pengertian ,
*indakan suatu pola dari siklus gerakan muskuloskeletal yang mengusung tubuh untuk
maju ke depan.
Persiapan alat , !
Prosedur Pelaksanaan
A. *ahap Prainteraksi
-. Melakukan 0eri/ikasi data sebelumnya bila ada
1. Men'u'i tangan
B. *ahap Crientasi
-. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluargaDpasien
4. Menanyakan kesiapan dan persetujuan pasien
8. *ahap +erja
-. menentukan garis lurus yang akan dilalui pasien setidaknya 1!4 meter.
1. Pasien dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang tidak menghambat dirinya berjalan
dan tidak terlalu tertutup untuk mengamatinya.
4. Minta pasien untuk berjalan tanpa alas kaki mengikuti garis lurus dengan menempatkan
tumit didepan jari kaki sisi yang lain se'ara bergantian
" Pera)at mengikuti dibelakang pasien dengan kedua tangan siap menyangga pasien jika
pasien jatuh & pada kelainan sereblar pasien tidak dapat melakukan jalan tandem dan jatuh ke satu
sisi (
6. *ahap *erminasi