Anda di halaman 1dari 7

LAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN SENI RUPA
Jln. Willem Iskandar Psr.V Kotak Pos No. 1589 – Medan 20221
Telepon. (061) 6625972 Fax (061) 6625972
Laman : www.unimed.ac.id

Fakultas Bahasa dan Seni


Jurusan Seni Rupa
Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Mata Kuliah/SKS Pendidikan Bahasa Indonesia/2
Dosen DIAH EKA SARI, S.Pd., M.Pd.
Kelas Reguler B
Nama Mahasiswa YUSUF EFENDI LUBIS
Hari/Tanggal Kamis 16 April 2020

SOAL:

1. Jelaskan teknik penulisan proposal kegiatan !


2. Jelaskan hal-hal yang dikemukakan pada bab atau bagian pendahuluan proposal
penelitian !
3. Jelaskan penulisan tinjauan pustaka dalam proposal penelitian!
4. Bagaimana penulisan hipotesis dalam proposal penelitian? Apakah semua jenis
penelitian memerlukan hipotesis penelitian? Jelaskan!
5. Uraikan deskripsi proposal penelitian secara menyeluruh !

JAWAB :
1. Teknik penulisan proposal kegiatan
a. Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan gambaran
tentang kegiatan yang dilaksanakan. Penulisan proposal harus memperhatikan
kan;
1) Penempatan dan penggunaan kata yang tepat.
2) Pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan membingungkan.
Dalam penulisan proposal tidak harus menuliskan kalimat yang panjang.
Hal tersebut disebabkan kalimat yang panjang kadang membingungkan
pembaca, dampaknya isi proposal tidak terarah. Sebaiknya menggunakan
kalimat pendek dan jelas.

1
3) Penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai. paragraf yang baik harus
memiliki kesinambungan dan runtut.keruntutan paragraf dapat dilihat dari
panduan antara kalimat pertama dan kalimat berikutnya.
b. Aturan-aturan dalam menyusun proposal antara lain sebagai berikut;
1) penggunaan kata yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan
proposal dengan jelas.
2) Penulisan proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara
umum.
3) Menggunakan kalimat yang padat, jelas, dan benar
4) Menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip EYD.
5) Menulis proposal dengan gaya yang menarik.
6) Mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar seluruh isi
proposal tepat memiliki pemahaman yang sama.
7) Menyunting kembali proposal yang telah ditulis dengan mengoreksi
kesalahan kesalahan penulisan maupun isi proposal tersebut.
Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa penyusunan proposal harus
memperhatikan bahasa dan penulisan yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan
teknik penulisan proposal yang baik sebagai berikut ;
1) Menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2) Menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum
3) Menjabarkan unsur-unsur proposal kegiatan yaitu;
a) Nama kegiatan
b) Dasar pemikiran
c) Tujuan dan manfaat kegiatan
d) Tema kegiatan
e) Ruang lingkup kegiatan
f) Waktu dan tempat kegiatan
g) Susunan kepanitiaan
h) Anggaran biaya
i) Penutup
4) Menyusun proposal dengan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
dan ejaan yang benar
5) Menyunting kembali penulisan dan isi proposal

2
6) Menyiapkan cover atau sampul serta tulisan proposal dengan tampilan yang
menarik dan berkesan.

2. Hal-hal yang dikemukakan pada bab atau bagian pendahuluan proposal


penelitian :
PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas:
a) Latar belakang
b) Perumusan permasalahan
c) Tujuan penelitian.
Bentuk perumusan masalah ini penting,karena dapat menjadi penuntun langkah
langkah berikutnya. Dari rumusan tersebut diharapkan dapat memberi petunjuk tentang
data apa yang diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam
tujuan penelitian itu.prinsip singkat tetapi jelas juga berlaku di sini dan bahkan setiap
pembuatan karangan ilmiah. Singkat, artinya janganlah menulis hal-hal yang sebenarnya
tidak perlu. Tetapi harus jelas,dalam arti jangan sampai terlewatkan hal-hal yang
seharusnya ditulis guna kejelasan dari tulisan itu sendiri.
1) formulasi permasalahan
penelitian berpangkal pada suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang
muncul dari penak peneliti karena"ketidaktahuan" mengetahui suatu fenomena atau
gejala. Ini salah satu sitimuli timbulnya penelitian. Seperti misalnya: apa yang
menyebabkan meningkatnya kriminalitas, kenakalan remaja, mengapa produksi petani
(dapat juga menyebut salah satu community, misalnya harga gula) tidak mampu
bersaing di pasaran dunia. Jawabannya dapat bersifat, sosial atau ekonomis.
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasikan apakah formulasi permasalahan
telah dapat terungkap dengan baik permasalahan penelitian yang baik harus
memenuhi beberapa syarat:
a) Relevan dengan waktu timbulnya permasalahan,
b) Berhubungan dengan problematik praktis,
c) Memungkinkan generalisasi,
d) Memiliki ketajaman dalam definisi dari konsep-konsep utama,
e) Dapat memperbaiki metode penelitian bagi peneliti berikutnya.
2) Tujuan proposal penelitian
Langkah selanjutnya setelah merumuskan permasalahan adalah formulasi
tujuan dan kegunaan penelitian.tujuan penelitian adalah formulasi apa yang ingin

3
diketahui atau ditentukan dalam melaksanakan penelitian. Apabila rumusan
permasalahan dinyatakan sebagai kalimat bertanya, maka tujuan penelitian bentuk
pernyataan.
3) Kegiatan penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh kalau tujuan penelitian telah tercapai disebut
sebagai kegunaan penelitian. Apakah memberikan sumbangan pada khazanah ilmu
pengetahuan ataukah berguna untuk menjawab masalah-masalah pembangunan nyata.

3. Penulisan tinjauan pustaka dalam proposal penelitian!

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan konsepsi dan teori teori yang relevan dan biasanya diperoleh
dari buku-buku teks, atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang dapat diperoleh
dari bulletin, jurnal, tesis dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Isinya tidak hanya
relevan dengan problem yang diteliti tetapi juga dari pustaka terbaru.
Hal yang lebih penting,bab tinjauan pustaka ini harus dapat memberikan landasan
ilmiah tentang:
a) Masalah penelitian,
b) Metode yang dipilih (bila perlu)
c) Memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan
(diduga)lebih baik dari pada perlakuan yang lain atau mengapa suatu variabel
diduga berhubungan dengan variabel yang lain. Misalnya,mengapa tanaman yang
dipupuk hasilnya lebih tinggi dari pada yang tidak?

4. Penulisan hipotesis dalam proposal penelitian? Apakah semua jenis penelitian


memerlukan hipotesis penelitian? Jelaskan!
setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah dibuat dengan memikirkan
kejadian dengan mengembangkan hipotesis (yang diusahakan untuk) yang sering kali
dimulai dengan dasar yang tidak.hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan hasil
mental penelitian mengenai fakta-fakta yang di peroleh atau jawaban sementara
mengenai suatu gejala atau hubungan antara dua gejala empiris. Fungsi utama
hipotesa adalah sebagai dasar penelitian dan pengamatan baru. Halo guys karena
kebanyakan penelitian dan pengamatan dilakukan untuk menguji hipotesa. Fungsi
kedua adalah suatu alat untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada
permulaannya belum dapat dipastikan kebenarannya.

4
Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga dapat
terhindar dari hubungan-hubungan palsu. Teori dapat diangkat menjadi hipotesa, di
mana teori tersebut diuji kembali secara empiris dalam suatu lingkungan
tertentu.bilamana telah di tes maka hipotesa dapat mendukung teori atau dapat
menolak teori.oleh karena itu hasil penelitian tidak perlu sesuai dengan hipotesa baik
hipotesa yang diangkat dari teori maupun hasil pengamatan lapang.hipotesis juga
dapat merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenaran nya harus dibuktikan melalui penelitian.tidak semua penelitian bertujuan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis,tetapi untuk penelitian penelitian yang
bersifat empiris mental pada dasarnya bertujuan demikian.
Namun bab ini bila dipandang perlu dapat dihilangkan (tidak ditulis),yaitu bila
dalam perumusan tujuan penelitian penulis sudah menyajikan dalam bentuk kalimat
yang sangat jelas dalam arti dapat memberi petunjuk tentang penguji hasil penelitian,
seperti lazimnya kita merumuskan hipotesis. Hanya bedanya, hipotesis disajikan
dalam kalimat pernyataan, sedangkan tujuan penelitian disajikan dalam kalimat
pernyataan.
Jadi apakah semua jenis penelitian memerlukan hipotesis penelitian, ada dua
jawaban dalam menggunakan hipotesis penelitian dalam semua jenis penelitian:
Pendapat pertama mengatakan, semua penelitian pasti berhipotesis. Semua
peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan data
yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada, dan
butir-butirnya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian.
Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang
dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban
untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Peneiitian
ekspioratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga, tentu sukar ditebak apa
saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.
Berdasarkan pendapat kedua ini maka mungkin sekali di dalam sebuah pene|
itian, banyak hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan tujuan
penelitian. Mungkin problematika unsur 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif tidak diikuti
dengan hipotesis, tetapi problematika nomor 3 dihipotesiskan.
Contoh:
Hubungan antara motivasi berprestasi dengan etos kerja para karyawan kantor A.
Problematika 1:
Seberapa tinggi motivasi berpretasi karyawan kantor A? (tidak dihipotesiskan).

5
Problematika 2:
Seberapa tinggi etos kerja karyawan kantor A? (tidak dihipotesiskan).
Problematika 3:
Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi dengan etos
kerja karyawan kantor A?
Hipotesis:
Ada hubungan yang tinggi antara motivasi berprestasi dengan etos kerja karyawan
kantor A.

5. Deskripsi proposal penelitian secara menyeluruh !


a) Judul penelitian
Hendaklah singkat dan spesifik,tetapi cukup jelas untuk memberikan gambaran
mengenai penelitian yang direncanakan.
b) Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan
suatu/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal
yang mendorong, atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses
dalam mengidentifikasikan masalah penelitian.
c) Perumusan masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau
konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan
yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi,
dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu
dalam bentuk pernyataan.
d) Tinjauan pustaka
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. uraikan dengan
jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan konsep, temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari acuan pustaka,yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan.uraian dalam tinjauan pustaka di bawah untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Uraian dalam tinjauan
pustaka di bawah untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam
penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka.

6
e) Tujuan penelitian
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan
untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu
gejala, konsep, atau dugaan atau membuat suatu prototipe.
f) Kontribusi hasil penelitian
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.
g) Metode penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk penelitian
yang menggunakan metode kualitatif, dapat di jelaskan pendekatan yang digunakan,
proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil
penelitian.
h) Jadwal pelaksanaan
Buatlah jadwal kegiatan kon penelitian dalam bentuk barkat, barkat ini memberikan
rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan
mengacu pada metode penelitian. Untuk penelitian multiyer,keterkaitan antara
tahapan yang satu dengan tahapan selanjutnya harus jelas (bersifat serial, bukan
paralel)
i) Daftar pustaka
Dalam penyusunan daftar pustaka dianjurkan, untuk menggunakan buku petunjuk
tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan
menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi
sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisannya.
j) Lampiran
Apabila penyajian tabel, grafik,gambar dan foto dalam teks di pandang akan
mengganggu kontinuitas jalannya pembahasan, sebaiknya disajikan dalam lampiran.

Anda mungkin juga menyukai