INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN SENI RUPA
Jln. Willem Iskandar Psr.V Kotak Pos No. 1589 – Medan 20221
Telepon. (061) 6625972 Fax (061) 6625972
Laman : www.unimed.ac.id
SOAL:
JAWAB :
1. Teknik penulisan proposal kegiatan
a. Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan gambaran
tentang kegiatan yang dilaksanakan. Penulisan proposal harus memperhatikan
kan;
1) Penempatan dan penggunaan kata yang tepat.
2) Pengurangan penggunaan kalimat yang panjang dan membingungkan.
Dalam penulisan proposal tidak harus menuliskan kalimat yang panjang.
Hal tersebut disebabkan kalimat yang panjang kadang membingungkan
pembaca, dampaknya isi proposal tidak terarah. Sebaiknya menggunakan
kalimat pendek dan jelas.
1
3) Penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai. paragraf yang baik harus
memiliki kesinambungan dan runtut.keruntutan paragraf dapat dilihat dari
panduan antara kalimat pertama dan kalimat berikutnya.
b. Aturan-aturan dalam menyusun proposal antara lain sebagai berikut;
1) penggunaan kata yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan
proposal dengan jelas.
2) Penulisan proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara
umum.
3) Menggunakan kalimat yang padat, jelas, dan benar
4) Menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip EYD.
5) Menulis proposal dengan gaya yang menarik.
6) Mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar seluruh isi
proposal tepat memiliki pemahaman yang sama.
7) Menyunting kembali proposal yang telah ditulis dengan mengoreksi
kesalahan kesalahan penulisan maupun isi proposal tersebut.
Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa penyusunan proposal harus
memperhatikan bahasa dan penulisan yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan
teknik penulisan proposal yang baik sebagai berikut ;
1) Menentukan judul kegiatan proposal sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2) Menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara umum
3) Menjabarkan unsur-unsur proposal kegiatan yaitu;
a) Nama kegiatan
b) Dasar pemikiran
c) Tujuan dan manfaat kegiatan
d) Tema kegiatan
e) Ruang lingkup kegiatan
f) Waktu dan tempat kegiatan
g) Susunan kepanitiaan
h) Anggaran biaya
i) Penutup
4) Menyusun proposal dengan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
dan ejaan yang benar
5) Menyunting kembali penulisan dan isi proposal
2
6) Menyiapkan cover atau sampul serta tulisan proposal dengan tampilan yang
menarik dan berkesan.
3
diketahui atau ditentukan dalam melaksanakan penelitian. Apabila rumusan
permasalahan dinyatakan sebagai kalimat bertanya, maka tujuan penelitian bentuk
pernyataan.
3) Kegiatan penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh kalau tujuan penelitian telah tercapai disebut
sebagai kegunaan penelitian. Apakah memberikan sumbangan pada khazanah ilmu
pengetahuan ataukah berguna untuk menjawab masalah-masalah pembangunan nyata.
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan konsepsi dan teori teori yang relevan dan biasanya diperoleh
dari buku-buku teks, atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang dapat diperoleh
dari bulletin, jurnal, tesis dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Isinya tidak hanya
relevan dengan problem yang diteliti tetapi juga dari pustaka terbaru.
Hal yang lebih penting,bab tinjauan pustaka ini harus dapat memberikan landasan
ilmiah tentang:
a) Masalah penelitian,
b) Metode yang dipilih (bila perlu)
c) Memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan
(diduga)lebih baik dari pada perlakuan yang lain atau mengapa suatu variabel
diduga berhubungan dengan variabel yang lain. Misalnya,mengapa tanaman yang
dipupuk hasilnya lebih tinggi dari pada yang tidak?
4
Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga dapat
terhindar dari hubungan-hubungan palsu. Teori dapat diangkat menjadi hipotesa, di
mana teori tersebut diuji kembali secara empiris dalam suatu lingkungan
tertentu.bilamana telah di tes maka hipotesa dapat mendukung teori atau dapat
menolak teori.oleh karena itu hasil penelitian tidak perlu sesuai dengan hipotesa baik
hipotesa yang diangkat dari teori maupun hasil pengamatan lapang.hipotesis juga
dapat merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenaran nya harus dibuktikan melalui penelitian.tidak semua penelitian bertujuan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis,tetapi untuk penelitian penelitian yang
bersifat empiris mental pada dasarnya bertujuan demikian.
Namun bab ini bila dipandang perlu dapat dihilangkan (tidak ditulis),yaitu bila
dalam perumusan tujuan penelitian penulis sudah menyajikan dalam bentuk kalimat
yang sangat jelas dalam arti dapat memberi petunjuk tentang penguji hasil penelitian,
seperti lazimnya kita merumuskan hipotesis. Hanya bedanya, hipotesis disajikan
dalam kalimat pernyataan, sedangkan tujuan penelitian disajikan dalam kalimat
pernyataan.
Jadi apakah semua jenis penelitian memerlukan hipotesis penelitian, ada dua
jawaban dalam menggunakan hipotesis penelitian dalam semua jenis penelitian:
Pendapat pertama mengatakan, semua penelitian pasti berhipotesis. Semua
peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan data
yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada, dan
butir-butirnya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian.
Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang
dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban
untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Peneiitian
ekspioratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga, tentu sukar ditebak apa
saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.
Berdasarkan pendapat kedua ini maka mungkin sekali di dalam sebuah pene|
itian, banyak hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan tujuan
penelitian. Mungkin problematika unsur 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif tidak diikuti
dengan hipotesis, tetapi problematika nomor 3 dihipotesiskan.
Contoh:
Hubungan antara motivasi berprestasi dengan etos kerja para karyawan kantor A.
Problematika 1:
Seberapa tinggi motivasi berpretasi karyawan kantor A? (tidak dihipotesiskan).
5
Problematika 2:
Seberapa tinggi etos kerja karyawan kantor A? (tidak dihipotesiskan).
Problematika 3:
Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi dengan etos
kerja karyawan kantor A?
Hipotesis:
Ada hubungan yang tinggi antara motivasi berprestasi dengan etos kerja karyawan
kantor A.
6
e) Tujuan penelitian
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan
untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu
gejala, konsep, atau dugaan atau membuat suatu prototipe.
f) Kontribusi hasil penelitian
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.
g) Metode penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk penelitian
yang menggunakan metode kualitatif, dapat di jelaskan pendekatan yang digunakan,
proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil
penelitian.
h) Jadwal pelaksanaan
Buatlah jadwal kegiatan kon penelitian dalam bentuk barkat, barkat ini memberikan
rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan
mengacu pada metode penelitian. Untuk penelitian multiyer,keterkaitan antara
tahapan yang satu dengan tahapan selanjutnya harus jelas (bersifat serial, bukan
paralel)
i) Daftar pustaka
Dalam penyusunan daftar pustaka dianjurkan, untuk menggunakan buku petunjuk
tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan
menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi
sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisannya.
j) Lampiran
Apabila penyajian tabel, grafik,gambar dan foto dalam teks di pandang akan
mengganggu kontinuitas jalannya pembahasan, sebaiknya disajikan dalam lampiran.