Anda di halaman 1dari 5

Merancang Trimatra merancang Trimatra ialah bertujuan mencapai keserasian Rupa atau

membangkitkan rupa tertentu yang menghasilkan tapi dalam dunia Trimatra merancang Trimatra
lebih rumpil dari merancang dwimatra karena berbagai sudut pandang harus dipertimbangkan
dengan serempak pertalian ruang yang rumpil ini akan mudah digambarkan pada kertas Dalam pada
itu dari merancang dwimatra karena berurusan dengan bentuk dan bahan yang nyata dalam ruang
yang sebenarnya karena itu segala limbah bentuk Nirmana yang maya pada kertas atau bidang Papar
lain dapat dihindarkan

Ada perbedaan sikap antara cara berpikir dwimatra dan Trimatra perancang bentuk Trimatra harus
mampu membayangkan keseluruhan bentuk sebuah benda selalu memutar mutar nya seolah-olah
benda itu ada di tangannya.

Tiga arah utama

Trimatra terdiri atas panjang lebar dan tinggi untuk mendapatkan ke 3 matra sebuah benda kita
harus mengukur benda itu ke arah tegak lintang dan bujur bujur.

Jadi ketiga arah utama terdiri atas arah tegak ke atas dan bawah arah Lintang ke kiri dan ke kanan
dan arah bujur ke depan dan ke belakang setiap arah dapat dibuat bidang Papar dengan demikian
terdapatlah bidang Lintang bidang jalar dan bidang bujur. Dengan menggandakan bidang tersebut
bidang Lintang menjadi bidang muka dan Pungkur, bidang jalar menjadi bidang sutuh dan telapak,
dan bidang bujur menjadi bidang lambung kiri dan kanan semua bergabung membentuk kubus. 34
dasar setiap bentuk Trimatra dapat ditempatkan dalam sebuah kubus khayalan sehingga tidak
tampak dasarnya dapat ditentukan jika bentuk itu diproyeksikan ke bidang sentuh muka dan
lambung hukum khayalan tersebut akan diperoleh

1 tampak denah Bentuk terlihat dari atas 2 tampak muka bentuk terlihat dari depan 3 tanpa
lambung bentuk terlihat dari samping dengan sendirinya diperlukan dasar pengetahuan tentang
menggambar teknik untuk dapat membangun kembali bentuk asal berdasarkan gambar tanpa itu

Unsur rancangan Tri matra dalam rancangan Trimatra terdapat tiga kelompok unsur yaitu unsur
konsep unsur konsep adalah rancangan Trimatra dapat dibayangkan lebi

unsur rancangan Tri matra

dalam rancangan Trimatra terdapat tiga kelompok unsur yaitu unsur 1 unsur konsep titik garis
bidang dan gempal dua unsur rupa raut ukuran warna dan dari tiga unsur pertalian kedudukan arah
uang dan gaya berat

Bentuk dan racana bentuk adalah istilah yang gampang di lakukan dengan raut muka sudah
dijelaskan bahwa untuk Trimatra dapat mempunyai beberapa raut dwimatra bila digambarkan pada
permukaan Papar karena itu bentuk merupakan keseluruhan rupa sebuah rancang walaupun raut
merupakan unsur pengenalan yang utama kita juga mengenal bentuk dari ukuran warna Dan
baliknya racana adalah keseluruhan organisasi dalam ruang yaitu sebuah kerangka yang menopang
keseluruhan unsur raut warna dan wujud lahir sebuah bentuk dapat rumpil sementara rancangan
sederhana saja

Gatra

Bentuk kecil-kecil yang diperlakukan dengan baik baik beragam ataupun tidak untuk membuat
bentuk yang lebih besar disebut Gatra terkadang bentuk berulang itu disebut modul Gatra dapat
terdiri atas bagian yang lebih kecil yang disebut upa Gatra
Perulangan dan roncetan

Dalam perulangan Gatra memiliki raut ukuran warna dan baris yang sama raut adalah Unsur rupa
yang terpenting dalam gatra-gatra dapat berulang tapi ukuran Gatra tidak warna dan baik dapat
beragam bila diinginkan tapi kedua hal itu di luar cakupan buku ini

Roncetan berarti Mali atau berubah dengan berangsur-angsur dan teratur.

Bab 2 bidang bersaf

Bidang bersaf

Jadi untuk membangun bentuk gempal kita bayangkan deretan irisannya atau cara bentuk itu teriris
tipis tipis sehingga diperoleh bidang bersaf setiap bidang dapat dianggap sebagai baterai yang dapat
dipakai dalam susunan perulangan atau roncetan

Roncetan berhubungan dengan baterai yang beragam dengan berangsur-angsur dan dapat
digunakan dalam tiga arah 1 ukurannya loncat raut berulang 2 Arabnya Ronce ukurannya berulang 3
raut dan ukurannya loncat.

Mengiris kubus dalam penyusunan bidang bersaf unsur perkalian harus diperhitungkan dua unsur
pertalian yang tidak boleh diabaikan adalah kedudukan dan arah

Ragam kedudukan

Perputaran ini pasti berpengaruh pada kedudukan bidang karena setiap perubahan arah dengan
sendirinya akan mengubah kedudukan pada perubahan yg di bidang dapat disusun memancar dan
membentuk lingkaran atau dapat pula berkelok-kelok perputaran pada sumbu datar tak dapat
dilakukan jika bidang itu terpasang mati pada papan alas datar jika terpasang mati pada papan alas
tegak uttaran pada sumbu datar pada dasarnya sama dengan putaran pada sumbu tegak

Teknik meragang

Dira Gang dari bidang bersaf datar dengan perulangan raut dan ukuran semua bidang itu sejajar
dengan jarak yang sama dan terpanjang pada dua bidang tegak perulangan bidang yang disusun
sekeliling sumbu tegak sehingga terbentuk laut selinder. Di sini tinggi bidang bersaf bertambah
dengan loncat dari depan ke belakang gegempalan berbentuk terasa tidak begitu kuat karena jarak
antara bidang di sebelah luar agak lebar bila diperhatikan sebenarnya terdapat setan yang lembut
pada raut sementara bagian atas bangun itu harus dari pangkal ke ujung bagian bawah melengkung
dengan halus ke dalam

Bab 3 racana dinding

Kubus tonggak dan dinding

Setiap rencana dwimatra yang tertib dapat dibentuk menjadi racana dinding yang dengan cara
menambahkan ketebalannya dan subbagian raja nanya dapat dijadikan peta ruang

Peta ruang dan Gatra

Sebagai raut bidang kedokteran Yaitu dapat positif atau negatif Gatra dapat berubah gabung 2 raut
positif atau negatif pada 1 negatif roncetan ukuran dapat diperoleh dengan cara satu membesarkan
atau mengecilkan Gatra dengan sebanding 2 mengubah lintangnya saja tiga mengubah tingginya saja
bila Gatra berubah Gabungan dua laut yang lebih kecil ukuran laut yang satu dapat melar dengan
yang lain beragam

Keragaman arah Gatra

Perputaran pada sumbu tegak menyebabkan raut bujur sangkar dari depan terlihat sebagai persegi
panjang yang semakin sempit sampai akhirnya menjadi sepotong garis garis samping pada mulanya
raut terlihat sebagai garis lalu berangsur menjadi bujur sangkar dari atas laut ini tetap terlihat
sebagai garis dengan panjang yang halal tetapi arahnya beragam perputaran pada sumbu tega raut
dilihat dari samping tetap berubah garis dengan panjang yang malar tapi tidak demikian tampaknya
dari atas

Perputaran pada sumbu diagonal memberikan hasil yang lebih rumpil pada tampak depan bujur
sangkar itu Malih rupa menjadi garis diagonal setelah melalui sederajat jajaran genjang loncat.

Gatra sebagai bidang piutang

Bila didinginkan timbulnya kesan Trimatra yang lebih besar sifat Papar Gatra dapat diubah 2/3
bidang Papar dapat digunakan untuk merancang sebuah Gatra atau bidang Papar yang sederhana
tapi digarap dengan cara berikut agar menjadi sebuah Gatra 1 dilengkungkan 2 dengan menekuknya
Sepanjang 1 atau lebih garis lurus 3x panjang satu garis lurus atau lebih 4 disayat dan di lengkungkan
5 disayat dan ditekuk

Racana dinding yang tidak tetap Papar

Bila petak diletakkan yang satu di atas yang lain buka racana dinding yang Papar dapat dibuat agak
Trimatra dengan memperagakan kedudukan petak hasil yang serupa dapat pula diperoleh dengan
memperagakan bujur peta k

Mungkin dapat dibuat arah yang beragam pada susunan petak tapi hendaknya dilakukan dengan
hati-hati karena Perputaran yang terlalu banyak dapat membuat bidang sisi semua peta itu jadi
terlalu menonjol.

Mengubah-ubah peta nilai Trimatra yang lebih besar dapat diperoleh dengan jalan mengubah ubah
peta k

Bidang yang mengurang tak dapat dipaksa sehingga beberapa santing malam mukanya tidak tegak
lurus pada bidang kelapa atau bidang lambung.

Petak dapat dirancang sehingga merupakan bagian racana Gatra.

Petak dapat menjadi Gatra atau kita dapat menggunakan Gatra untuk mendirikan racana dinding
tanpa menggunakan petak

Empat Prisma dan silinder

Risma dasar dan ragam hias adalah bentuk yang kedua ujungnya berupa sosok persegi yang mirip
sebangun dan sejajar dan semua Sisinya persegi panjang atau jajar genjang untuk memudahkan kita
akan bekerja dengan prisma dasar Semua Sisi tegaknya berupa persegi panjang yang tegak lurus
pada kedua Sisi ujung yang merupa bujursangkar Prisma dasar ini dapat dikembangkan menjadi
beberapa ragam sebagai berikut a kedua Sisi ujung dapat ditukar dengan segitiga segi , segi banyak,
atau raut tak beraturan D kedua Sisi ujung tidak raut ukuran dan arah kedua Sisi ujung tidak perlu
sama di kedua Sisi ujung tidak perlu berubah bidang Papar sanding tidak perlu tegak lurus pada sisi
ujung F sanding tidak perlu sejajar G tubuh Prisma dapat di lengkungkan atau diketuk dapat
lengkung atau bengkok bengkoang.

Risma berongga

Prisma yang tidak terbuat dari bahan pejal melainkan di ragam dari karton ragam dan perubahannya
dapat lebih rumpil Mari kita membuat prisma berongga dari karton tipis yang kaki dilipat atau
direkap kedua ujung Prisma itu terbuka tanpa bidang penutup kedua ujung dan semua Sandi dan Sisi
Prisma ini dapat diolah dengan cara tertentu

Pengolahan sanding

Ilustrasi di sini menggambarkan pengolahan berikut a sanding lurus tak sejajar besanding Ikal C Sandi
meraut belah ketupat sepanjang sanding D raut bundar pada pinggir yang lurus sanding yang
berpotongan F pola rumpil yang ditarik pada permukaan karton tepi sebelum dilipat menjadi Prisma
beberapa garis pola tersebut juga merupakan sanding Prisma

Pengolahan Sisi pengolahan Sisi sama seperti pengolahan tanding pada pengurangan dibuat mubah
pada sisi kita dapat menggunakan segala raut negatif yang tidak melepaskan bagian atau
melemahkan racana.

Persambungan Prisma

Dengan berbagai cara dua Prisma atau lebih dapat diper sambungkan menjadi sebuah rancang
persambungan mudah dilakukan dengan mempersatukan Sisi Prisma baik sejajar atau pun tidak
sejajar rekatan ini sangat kuat asal asalkan peletakannya kuat persentuhan sanding lebih lemah dari
Persatuan Sisi karena bidang rakyatnya sepanjang sandi sangat sempit pada ragam quattron sisi
sebuah Prisma dapat memperluas Sisi Prisma yang lain

Risma dan silinder

Bila bila Prisma ditambah jumlah Sisinya raut kedua ujungnya akan berubah dari segitiga menjadi
segi banyak makin banyak jumlah Sisinya segi banyak tersebut makin kurang bersegi dan menjadi
semakin benar misalnya astakona kurang persegi jika dibandingkan dengan segitiga sehingga Prisma
astaguna lebih bundar tubuhnya dari pada prisma segitiga

Tubuh silinder dibatasi oleh sebuah bidang yang lucu tanpa pangkal dan ujung sedangkan su tuh dan
telapaknya berubah lingkaran

Ragam Sinder

Dapat dikatakan silinder baku terdiri atas dua ujung berupa lingkaran yang sejajar dan sama
ukurannya dan tubuh yang tegak lurus pada kedua ujung itu dari yang baku ini dapat di buat
menyimpang berikut a tubuhnya miring B kedua ujungnya ber sudut lengkung C kedua ujungnya
tidak sejajar y kedua ujungnya berbeda ukuran atau lautnya tubuhnya bengkok tubuhnya kembang
atau cute dengan berselang seling

Ujung dan Sisi silinder dapat diolah dengan cara yang sama seperti pada Prisma

45 perulangan

Perulangan Gatra

Dalam arti yang paling sempit perulangan Gatra berarti bahwa semua Unsur rupa Gatra atau raut
ukuran warna dan Bari harus sama dalam arti luas warna atau barik yang sama pada Gatra dapat
menghasilkan perulangan tentu saja semua Gatra harus diperhatikan juga oleh raut yang sama atau
yang mencet bila tidak semua itu tidak dapat digolongkan sebagai Gatra

Laut merupakan unsur rupa yang paling penting bila kita berbicara mengenai Gatra jadi bila kita
berbicara mengenai perulangan Gatra perubahan raut harus selalu disertakan kesertaannya
langsung memberi perasaan kesatuan walaupun Gatra tersebut disusun kurang tertib kesatuan rupa
diperkuat lagi oleh perulangan raut dan ukuran Gatra

Racana perulangan

Racana baru lahan dapat didefinisikan sebagai rencana dengan Gatra atau Kerawang yang berisi
Gatra tersusun dalam runtunan dan pola yang beraturan sehingga semua perkalian sesamanya
dengan cara yang sama

Susunan lapisan

Penyusun yang paling sederhana adalah dengan meletakkan lapisan yang satu tempat di atas yang
lain kemudian kita menggeser keduanya lapisan secara berselang selang atau kita dapat menyusun
dalam roncetan kedudukan arah juga dapat beragam lapisan dapat digeser ke arah dengan
berselang-seling atau kita dapat menyusun lapisan itu dalam pencetan arah

Merangkai Gatra persentuhan sanding dengan Sisi atau sanding dengan sandi cenderung lemah
tetapi dapat menghasilkan sambungan yang lentur persentuhan Puncak dengan Sisi Puncak dengan
sanding atau Puncak dengan puncak biasanya sangat sulit dikendalikan bila penyambung kan
demikian diperlukan hendaknya hal itu dilakukan dengan hati-hati

Gatra dalam wacana perulangan

Kebanyakan Gatra jauh lebih rumpil dari pada kubus biasa Prisma bujur sangkar atau bahkan raut l
dapat menyusun kata menjadi racana perulangan hal berikut ini harus diperhatikan agar tidak dapat
mengapung di udara tetapi harus dipancangkan dengan baik pengaruh gaya berat tidak dapat
diabaikan B kekuatan rancana harus diperhitungkan C tampak depan tidak boleh ditekankan dengan
mengabaikan tampak lain D dapat berpautan atau tembus menembus rongga di antara Gatra pada
satu lapis dapat diisi diisi dengan Gatra pada lapisan berikutnya kecenderungan dan kecekungan
dapat saling mengisi

Bab 6 racana bahutira

Zadat plat bahutira adalah raut yang mempesonakan dan dapat digunakan sebagai rencana dasar
pada rancangan Trimatra diantaranya ada 5 zat geometri beraturan yang pokok dan paling penting
sebagai kelompok zat ini disebut zat Plato

Anda mungkin juga menyukai